PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

SUMBER TIDAK BERGERAK

oleh:
WIRJONO KOESMOEDJIHARDJO

KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

2009
 KUALITAS UDARA YANG KITA INGIKAN

seperti ini atau yang ini ??

 Sumber Pencemaran Udara

Antrophogenik Pembakaran bahan bakar

Kebakaran Hutan
Industri
Domestik
Pembakaran sampah

Alami Gunung meletus

Dekomposisi biotik
Abrasi oleh angin
INVENTARISASI SUMBER EMISI
Pencemaran udara dari kegiatan Industri
 DATA DAN INFORMASI
YANG INGIN DIDAPAT

• Jumlah sumber usaha / kegiatanyang menghasilkan

emisi.
• Parameter serta beban emisi yang dihasilkan
persatuan waktu pada masing – masing sumber
kegiatan.
• Jumlah penggunaan bahan bakar dan bahan kimia
yang berpotensi menghasilkan emisi / tahun/bulan
• Sebaran sumber emisi serta potensi masing –masing
sumber di Kabupaten/Kota
• Koordinat/posisi masing - masing sumber pencemar
DATA YANG DI DIDAPAT
NAMA KEGIATAN/USAHA YANG
MENGHASILKAN EMISI

SUMBER-SUMBER KEGIATAN
YANG MENGHASILKAN EMISI

BEBAN DARI MASING -

MASING PARAMETER UNTUK SETIAP SUMBER

TOTAL BEBAN PENCEMARAN MASING –

MASING PARAMETER /TAHUN/BULAN
 Bahan pencemar udara dari industri.
Parameter Sumber Pencemar

Sulfur dioksida (SO2) Pembangkit tenaga listrik, kilang minyak, pabrik

baja/logam.

Partikel debu melayang di Pabrik gas, pembangkit tenaga listrik, kilang minyak,
udara (TSP, PM 10, PM 2,5) pabrik semen, tempat pembakaran sampah, pabrik
keramik, pabrik peleburan logam.
Hidrokarbon (HC) kilang minyak.
Nitrogen Oksida (NOx) Pabrik pengolahan asam nitrat, pabrik baja/logam, pabrik
pupuk.

Karbon dioksida (CO2) Sisa-sisa pembakaran dari industri

Amoniak (NH3) Pabrik pembuatan amoniak dan pengubahan amoniak

(pabrik pupuk)
Klorine dan Hidrogen Pabrik clorine, pabrik aluminium, pengolahan kembali
klorida logam.
Merkaptan Kilang minyak, pabrik pembuatan bubur kertas

Hidrogen Sulfida (H2S) Pembangkit tenaga listrik, pengecoran logam,

vulkanisir/tambal ban dan kegiatan pembakaran batu
bara.
 CONTOH SUMBER KEGIATAN YANG MENGHASILKAN
EMISI
No. SUMBER JENIS KEGIATAN/USAHA

1. Boiler Seluruh jenis Kegiatan/usaha

2. Genzet Seluruh jenis Kegiatan/usaha
3. Diesel Engine Seluruh jenis Kegiatan/usaha
4. Uap Proses Produksi PLTP
5. Flare dari Proses Produksi: Eksplorasi dan Produksi Migas ;
Pengilangan LNG Dan LPG Terpadu ;
Pengilangan Minyak Bumi
6. Gathering Station Gas Vent Eksplorasi dan Produksi Migas
dari Proses Produksi
7. Gas Processing Plant dari Eksplorasi dan Produksi Migas ;
Proses Produksi Pengilangan LNG Dan LPG Terpadu
8, Gas Vent on Glycol Eksplorasi dan Produksi Migas
Dehidration Unit dari
Proses Produksi
9. Storage Vessel dari Proses Eksplorasi dan Produksi Migas
Produksi
 CONTOH ; HASIL INVENTARISASI
SUMBER PENCEMAR

Nama usaha/kegiatan : PT. KEMILAU .

Sumber emisi berasal dari :
1. 1unit Boiler kapasitas : 10 ton /jam
2. Karakteristik emisi ( Hasil Analisa Kualitas emisi )
a. CO2 : 5.000 mg/m3
b. SO2 : 500 mg/m3
c. NO2 : 400 mg/m3
d. PM ; 100 mg/m3
e. Debit : 40 m3/detik

3. 1 unit Genzet kapasitas : 150 kwA

a. CO2 : 5000 mg/m3
b. SO2 : 200 mg/m3
c. NO2 : 400 mg/m3
d. PM ; 400 mg/m3
e. Debit : 40 m3/detik
 ANYER - CILEGON - MERAK INDUSTRIAL AREA

 BOILER : SO2 = 1000 ppm Suralaya Indoprin

NO2 = 500 ppm
PM 10 = 400 ppm Santa Fe SMI
SUNDA STRAITS
Debit/flow = 2000 m3/detik Redeco/Polychem
Sriwijaya Yasa Genesha
P. Merak Indochlor
MERAK Cont Carbon Ind
P. Sangiang Trans Bakrie
Multisidia
Prointal
Mitsubishi Chemical
UIC Statomer
Dow/PIPI
PENI KS Road
Amoco KS
Cabot
Hoechs CILEGON
Suba Indah
KS Port
Banten Port Indocement
Jawa Manis Refinary
Burti Polyprima
Polypet
Asahimas
Lautan Otsuka
NSI
From Jakarta

Dongjin
Tripolyta South Cilegon By-pass
Sriwi Candra Asri Existing Roads
Existing Railroad
Toll Road
ANYER Secondary Roads (planning
Candra Asri By-pass
Beban pencemar udara

SO2 = 200.000 ton/th

NO2 = 400.000 ton/th
CO2 = 5.000.000 ton/th
PM10 = 50.000 ton/th
 Manfaat data

• Mengetahui beban pencemaran masing-

masing sumber yang masuk ke udara
ambien dalam satuan waktu.
• Bahan pertimbangan penetapan kebijakan
pengendalian pencemaran.
• Mempermudah mengetahui sumber kegiatan
yang menyebabkan terjadinya pencemaran
udara.
• Mempermudah melakukan tindakan
pencegahan, penanggulangan serta
pemulihan pencemaran dimasa datang.
 PENETAPAN
BAKU MUTU EMISI
SUMBER TIDAK
BERGERAK
 ACUAN PENETAPAN BAKU MUTU EMISI
SUMBER TIDAK BERGERAK

• Baku mutu emisi sumber tidak bergerak

dan ambang batas emisi gas buang
ditetapkan dengan mempertimbangkan
parmeter dominan dan kritis kualitas
bahan bakar dan bahan baku serta
teknologi yang ada.
 PENETAPAN BAKU MUTU EMISI
SUMBER TIDAK BERGERAK

Kajian akademis

Usulan parameter
yang perlu diatur

Penyusunan draf hukum

Assosiasi
Sektor terkait Pembahasan
industri

Penyusunan draf final

BME

Penetapan BME
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENETAPAN BAKU MUTU EMISI

• KEPRAKTISAN : PARAMETER YANG DIUSULKAN

AKAN DIATUR DAPAT DIKURANGI /DIREDUKSI
OLEH TEKNOLOGI YANG ADA

• EFEKTIF : DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT

PENURUN BEBAN PENCEMARAN

• TIDAK MENYEBABKAN BIAYA TINGGI

• BAHAN PENCEMAR /PAREMETER YANG BUKAN

BERASAL DARI SUMBER EMISI TIDAK PERLU
DIATUR DALAM BAKU MUTU EMISI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
 TUJUAN

UNTUK MENINGKATKAN PENAATAN

TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG
PENGENDALIAN PENCEMARAN
 PEMBINAAN
BAGI YANG BELUM TAAT BAGI YANG TAAT

• SOSIALISASI/PENYULUHAN • MENDORONG
PERATURAN PEUNDANG- MENINGKATKAN
UNDANGAN. PENGENDALIAN
PENCEMARAN
• TEGURAN DAN PERINGATAN
• MENDORONG
• PERINTAH MELAKUKAN PENGGUNAAN
TINDAKAN TERTENTU TEKNOLOGI BERSIH
SESUAI PELANGGARAN.
• MENGAJAK PIHAK
• PENINGKATAN INDUSTRI
KAPASITAS/KOPETENSI MENGIMPLEMENTASIKAN
OPERATOR PENGENDALI PROGRAM NASIONAL
PENCEMARAN BIDANG PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
 PENGAWASAN
PENAATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BIDANG PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA SUMBER TIDAK BERGERAK
LINGKUP PENGAWASAN
A. KETAATAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN YANG
TERCANTUM DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:

1. ADMINISTRASI
2. PERSYARATAN TEKNIS
3. BAKU MUTU
4. SISTEM TANGGAP DARURAT

B. KETAATAN YANG TERCANTUM DALAM IZIN-IZIN TERKAIT

DENGAN PENGELOLAAN LH.

C. KETAATAN TERHADAP KEWAJIBAN MELAKUKAN

PENGELOLAAN LH DAN PEMANTAUAN LH YANG TERCANTUM
DALAM AMDAL( RKL &RPL), UKAL&UPL.

D. SUMBER-SUMBER KEGIATAN YANG MENGHASILKAN BAHAN

PENCEMAR SERTA GANGGUAN LINGKUNGAN
( KEBISINGAN,GETARAN , KEBAUAN)
 PERATURAN YANG HARUS DITAATI

1. PP NO 41/1999 TTG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA.

2. KEPMEN LH NO 13 /1995 TTG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK
BERGERAK.
3. KEPDAL NO 205/1996 TTG PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA.
4. KEPMEN LH NO 129/2003 TTG BAKU MUTU EMISI USAHA/KEGIATAN
MINYAK DAN GAS BUMI
5. KEPMEN LH NO 1333/2004 TTG BAKU MUTU EMISI USAHA DAN ATAU
KEGIATAN INDUSTRI PUPUK
6. PERMEN LH NO 7/2007 TTG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK
BERGERAK BAGI KETEL UAP
7. PERMEN LH NO 17/2008 TTG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK
BERGERAK BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN INDUSTRI KERAMIK
8. PERMEN LH NO 18/2008 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK
BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN INDUSTRI CARBON BLACK
9. PERMEN LH NO 21 /2008 TTG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK
BERGERAK BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA
TERMAL
 MANFAAT DATA HASIL
PENGAWASAN

• PENETAPAN STATUS PENAATAN.

• BAHAN EVALUASI EFEKTIFITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

SEBAGAI ALAT PENGENDALI PENCEMARAN.

• EVALUASI EFEKTIFITAS STRATEGI PENGAWASAN YANG TELAH

DITETAPKAN.

• MENGETAHUI PROGRES TINDAKLANJUT PENGAWASAN

(PEMBINAAN/TEGURAN /SURAT PERNYATAAN/SANKSI ADMINISTRASI)

• BAHAN PERTIMBANGAN PENETAPAN INSENTIVE DAN DISINSENTIVE

• BAHAN EVALUASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

• PENETAPAN STRATEGI PENGLELOLAAN DIMASA DATANG

 HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
• KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH PPLHD
DILAPANGAN HARUS FOKUS PADA
TUJUAN PENGAWASAN SERTA HAL-
HALYANG DIPERINTAHKAN OLEH
PEMBERI TUGAS.

• MEMBEDAKAN KEGIATAN PENGAWASAN

DENGAN KEGIATAN PEMBINAAN,
PULBAKET, ATAUPUN KEGIATAN AUDIT
LINGKUNGAN.
LINGKUP KEGIATAN DAN DATA
SERTA INFORMASI YANG
DIBUTUHKAN

LINGKUP KEGIATAN SERTA DATA

DAN INFORMASI YANG DIINGINKAN
DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN DAN
TARGET PENGAWASAN YANG TELAH
DISUSUN OLEH PENGAWAS SERTA
DISETUJUI OLEH PIMPINAN/PEMBERI
TUGAS .
 PERSYARATAN TEKNIS
PENGENDALIAN PENCEMARAN
• Apakah emisi yang dibuang ke udara sudah dilewatkan
cerobong asap?
(Kepmen LH No.13/1995, pasal 7 butir a; Kepmen LH No.133/2004 pasal 7 butir a;
Kepmen LH No. 129/2003, pasal 6 butir a)

• Apakah cerobong asap telah dilengkapi dengan lubang

sampling dan sarana pendukung lainnya seperti lantai
kerja (platform), tangga, dan tenaga listrik ?
(Kepmen LH No.13/1995, pasal 7 butir a; Kepmen LH No.133/2004 pasal 7 butir a;
Kepmen LH No. 129/2003, pasal 6 butir a)

• Apakah penetapan lokasi lubang sampling sudah sesuai

dengan ketentuan ?
(Kepdal No. 205/1996)
 PENEMPATAN LUBANG SAMPLING
d

2D 2De 2D 2De

8D
8D 8De 8De

D W
L

De=2xdxD/(D+d) De=2LW/(L+W)
 2D

8D
Silentser

2D 8D

Silentser

Genset / Genset /
Boiler Boiler
 Diameter Ekivalen

• Cerobong dengan diamater berbeda

De = 2 x d x D / ( D + d )
De : diameter ekivalen
D : diameter bagian bawah
d : diameter bagian atas

• Cerobong berbentuk persegi panjang

De = 2 LW / (L + W)
De : diameter ekivalen
L : panjang cerobong
W : lebar cerobong
 POSISI LUBANG SAMPLING EMISI
YANG BENAR SESUAI DENGAN PERATURAN
Kondisi Cerobong yang Tidak Sesuai dengan Peraturan

Penempatan lubang sampling yang belum Cerobong yang belum dilengkapi

sesuai peraturan Sarana pendukung sampling
 PENAATAN PENGENDALIAN PENCEMARA
UDARA SUMBER TIDAK BERGERAK

1. CEROBONG YANG WAJIB DIPANTAU ( KHUSUS UNTUK INDUSTRI

YANG WAJIB PASANG CEM)

2. POSISI LUBANG SAMPLING EMISI

3. PARAMETER YANG WAJIB DITAATI.

4. BATAS KADAR/KONSENTRASI YANG WAJIB DITAATI

5. KESESUAIAN BAKU MUTU YANG WAJIB DITAATI DENGAN SUMBER

KEGIATAN YANG TERCANTUM PADA PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN/ RKL&RPL/UKL&UPL

6. PERIODE PEMANTUAN

7. PELAPORAN HASIL PANTAU

8. PELAPORAN APABILA ADA KONDISI DARURAT

 TINDAK LANJUT HASIL
PENGAWASAN

• PEMBINAAN
• PERINTAH MELAKUKAN TINDAKAN
TERTENTU
• PERINGATAN/TEGURAN
• WAJIB AUDIT
• PENGUMPULAN BAHAN
KETERANGAN