Anda di halaman 1dari 39

PENGUATAN KAPASITAS

PROPER 2014

PENYUSUNAN BERITA ACARA PENGAWASAN


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN

Sekretariat PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
FORMAT BERITA ACARA
PENGAWASAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3

PROPER 2013 - 2014


PETUNJUKPENGISIAN
BERITA ACARA PENGAWASAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
A. PERIZINAN PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
Untuk melakukan pengisian, pengawas harus meminta dokumen
dan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Meminta copy izin pengelolaan limbah B3 yang dimiliki oleh
perusahaan.
2. Meminta copy surat permohonan izin pengelolaan limbah B3 yang
disampaikan oleh perusahaan kepada instansi yang bertanggung
jawab, dan surat jawaban dari instansi yang bertanggung jawab (bila
ada).
3. Apabila perusahaan melakukan kegiatan pengelolaan limbah B3 dan
belum memiliki dokumen perizinan ataupun dokumen permohonan
izin, maka pengawas harus mendokumentasikan kegiatan tersebut.
Kolom Status Perizinan : diisi
dengan “√” bila memiliki izin, Kolom Masa Berlaku : diisi
atau “---“ bila tidak memiliki dengan masa berlaku izin/SK.
izin. Untuk izin yang masih
dalam proses dilihat dimana
status akhirnya, apabila ada di Kolom Keterangan: diisi
perusahaan maka diisi “---“ dan dengan hal-hal yang penting
apabila di instansi yang untuk diinformasikan
seperti: jumlah bangunan
bertanggung jawab maka diisi Kolom Nomor Surat : diisi penyimpanan, jenis limbah
dengan “√”. dengan pejabat yang yang dapat disimpan, batas
menerbitkan surat/SK, nomor masa simpan di TPS yang
Kolom Pengelolaan surat/SK, dan tanggal diterbitkan tidak standar, persyaratan
Limbah B3 : diisi sesuai surat/SK. izin yang ditetapkan dalam
izin, serta kronologis
dengan izin yang dimiliki persuratan pengajuan izin
atau yang wajib dimiliki oleh yang masih dalam proses,
perusahaan. dll.
B. SUMBER LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Untuk melakukan pengisian, pengawas harus meminta dokumen
atau melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi jenis limbah B3 yang kemungkinan untuk
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
2. Meminta log book limbah B3 yang telah diisi lengkap oleh pihak
perusahaan.
3. Apabila jenis limbah B3 yang kemungkinan dihasilkan belum didata
dan tertulis pada logbook, maka pengawas harus meminta estimasi
jumlah limbah B3 tersebut dihasilkan per satuan waktu.
Kolom Sumber limbah : diisi
dengan sumber dihasilkannya
limbah B3

Kolom Jenis Limbah : diisi Kolom Konversi ke Ton :


dengan jenis limbah B3 yang diisi dengan konversi satuan
dihasilkan. limbah B3 ke dalam Ton.

Kolom Kemasan : diisi


Kolom Estimasi Limbah :
dengan jenis kemasan yang
diisi dengan perkiraan
digunakan untuk mengemas
jumlah limbah B3 yang
limbah B3.
dihasilkan per satuan waktu
yang tidak terdata pada
logbook.
C. NERACA LIMBAH B3 PERIODE 1 JULI
2012 – WAKTU VERIFIKASI LAPANGAN

Untuk melakukan pengisian, pengawas harus meminta dokumen


atau melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Meminta dokumen neraca limbah B3 periode 1 Juli 2012 s.d. waktu
verifikasi lapangan.
2. Meminta bukti pengiriman limbah B3 (manifest limbah B3) untuk
mendapatkan informasi pengelolaan limbah B3 yang dikelola oleh
pihak ketiga.
3. Meminta bukti kegiatan pengelolaan limbah B3 (pemanfaatan,
pengolahan, dll.).
4. Meminta keterangan dari pihak perusahaan untuk mendapatkan
informasi perlakuan terhadap limbah B3 yang belum dikelola sesuai
dengan ketentuan.
CONTOH LOG BOOK LIMBAH B3
CONTOH LOG BOOK LIMBAH B3
CONTOH LOG BOOK LIMBAH B3
Periode Perhitungan dibuat dari
tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan
waktu ketika melakukan kunjungan
lapangan.

Kolom Perlakuan : diisi dengan


keterangan perlakuan limbah B3
setelah dihasilkan, baik itu sesuai
dengan aturan ataupun tidak.
Apabila perlakuan LB3
diserahkan kepada pihak ketiga
maka wajib ditulis nama
pengangkut yang mengangkut
limbah B3, kode manifest
pengangkut, dan pengelola akhir
limbah B3.

Keterangan : diisi dengan


prosentase perlakuan limbah B3 dari
hasil perhitungan kinerja
pengelolaan limbah B3. Bila ada
jenis limbah B3 yang tidak ada data
maka prosentase tidak dapat dihitung

Kolom Kolom limbah dihasilkan, limbah dikelola,


Kolom jenis limbah B3 : diisi dan limbah belum dikelola : sudah jelas.
dengan jenis limbah B3 yang satuan : Nilai ribuan memakai
Contoh apabula perusahaan melakukan
dihasilkan oleh perusahaan. Khusus diisi penyimpanan sementara limbah B3 di TPS tanda ” , ” sedangkan
untuk perusahaan yang mengelola dengan lebih dari 90 hari, maka besaran limbah B3 untuk koma menggunakan
limbah B3 dari luar (pengumpul, tanda ”.” (contoh :
satuan disimpan di kolom limbah belum dikelola,
pemanfaat, dsb) dapat menambahkan kecuali bila ada surat persetujuan dari 3,450.35 dibaca tiga ribu
sub point C. Sumber dari luar berat Ton.
Pemerintah Kabupaten/Kota maka disimpan di empat ratus lima puluh
Perusahaan. kolom limbah dikelola. koma tiga lima).
LANJUTAN…….
Untuk temuan open
dumping yang baru
pada saat kunjungan
lapangan dan pihak
perusahaan belum
memiliki perencanaan
untuk melakukan
pengelolaan terhadap
lahan terkontaminasi
limbah B3, maka
perkiraan jumlah
limbah B3 (dimensi
panjang x lebar x
kedalaman) di tulis
dikolom dihasilkan
dan kolom limbah
belum dikelola.

Total : diisi dengan penjumlahan Untuk limbah B3 yang disepakati dalam Berita Acara tetapi belum di data,
dari masing-masing kolom. Bila maka dalam Neraca Limbah ditulis “Tidak ada data”,
terdapat jenis limbah B3 yang Presentase : Dihitung presentase limbah dikelola dan tidak dikelola
tidak ada data, maka total tidak namun apabila terdapat jenis limbah B3 yang tidak ada data, maka
dapat diisi. presentase tidak dapat diisi.
CONTOH PERHITUNGAN PROSENTASE
PENGELOLAAN LIMBAH B3
D. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT
 Kolom Rencana Tindak Lanjut : diisi dengan hal-hal yang harus dilakukan selanjutnya
terkait dengan temuan lapangan yang tidak sesuai dengan aspek penilaian PROPER. Apabila
pada temuan lapangan sudah sesuai dengan aspek penilian maka kolom rencana tindak lanjut
tidak perlu diisi (atau diisi dengan “---“).
 Kolom Temuan Lapangan : diisi hal-hal yang sesuai dan tidak sesuai dengan aspek penilaian
PROPER. Adapun detail pengisian adalah sebagai berikut :
1. a. Pendataan jenis dan volume Limbah yang dihasilkan :
• Identifikasi jenis limbah B3 : Apakah sudah melakukan identifikasi terhadap seluruh
limbah B3 yang dihasilkan (pelajari proses produksi dan kemungkinan limbah B3 yang
dihasilkan dari seluruh kegiatan yang ada, kemudian disandingkan dengan logbook
limbah B3).
• Pencatatan jenis dan volume limbah B3 yang dihasilkan : Apakah sudah dicatat jenis
dan volume seluruh limbah B3 sesuai dengan jenis limbah B3 yang sudah diidentifikasi
(sandingkan dengan lembar perjalanan limbah B3).
• Pendataan pengelolaan lanjutan limbah B3 : Apakah melakukan pendataan terhadap
identifikasi dan pencatatan limbah B3 dalam neraca limbah B3 dan tindak lanjut
pengelolaannya.
b. Pelaporan : Apakah melakukan pelaporan kepada KLH, Instansi Lingkungan Hidup
Provinsi, dan Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota (sesuai dengan bukti pelaporan
yang ada).
 
D. TEMUAN LAPANGAN DAN TINDAK LANJUT
D. TEMUAN DAN TINDAK
LANJUT (LANJUTAN)

2. Perizinan Pengelolaan Limbah B3


• Kepemilikan izin PLB3 yang dipersyaratkan : diisi dengan jenis
izin pengelolaan limbah B3 yang harus dimiliki.
• Masa berlaku izin : diisi dengan masa berlaku izin yang tertera
pada izin pengelolaan limbah B3 yang telah terbit.
D. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT
(Lanjutan)
3. Pelaksanaan ketentuan izin
a. Pemenuhan terhadap ketentuan teknis dalam izin selain Baku Mutu Emisi,
Effluent dan Standard Mutu (check list) : Mengisi form checklist P01 – P10),
mencantumkan poin-poin yang tidak dipenuhi sesuai checklist untuk setiap izin dan
ditulis persentase penaatannya.
Contoh : izin penyimpanan sementara limbah B3
• Tidak memiliki bak pengumpul ceceran limbah B3,
• Kemsan Limbah B3 tidak dilengkapi dengan simbol dan label, dll.
b. Emisi dari kegiatan pengolahan dan/atau pemanfaatan limbah B3 :
• Pemenuhan terhadap BME : data emisi insinerator/pemanfaatan limbah B3 untuk
bahan bakar pembantu pada periode penilaian dan/atau sampai dengan waktu
inspeksi
• Jumlah parameter yang diukur dan dianalisa : parameter yang diukur
sesuai/tidak dengan ketentuan BME
• Frekuensi pengukuran : memeriksa frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan
BME yang berlaku
D. TEMUAN DAN TINDAK
LANJUT (LANJUTAN)
c. Effluent dari kegiatan pengolahan dan/atau penimbunan dan/atau
pengelolaan limbah B3 lainnya : apakah sudah sesuai mengenai
pemenuhan terhadap BMAL, jumlah parameter yang diukur dan
dianalisa, frekuensi pengukuran.
d. Standar Mutu Produk dan/atau kualitas limbah B3 untuk
pemanfaatan: apakah hasil pengujian telah sesuai dengan pemenuhan
terhadap standard (misalnya : kuat tekan, toleransi kadar pencemar
dalam limbah B3 yang akan dimanfaatkan), apakah frekuensi
pengukuran/pengujian telah sesuai dengan yang dipersyaratkan.
TEMUAN DAN TINDAK
LANJUT (LANJUTAN)
Untuk pengisian pemenuhan ketentuan izin wajib mengisi check list P.01 – P.10
sesuai dengan fasilitas pengelolaan limbah B3 yang dimiliki oleh perusahaan.
P.01 : Penyimpanan Limbah B3
P.02 : Sludge Pond
P.03 : Insinerator
P.04 : Bioremediasi
P.05 : Penimbunan Limbah B3 (landfill)
P.06 : Pemanfaatan oli bekas (ANFO) sbg bahan peledak
P.07 : Pemanfaatan fly ash/bottom ash untuk bahan baku
P.08 : Pemanfaatan sludge minyak/spent katalis/drill cutting untuk campuran
konstruksi
P.09 : Pemanfaatan pelumas bekas untuk substitusi bahan bakar
P.10 : Pengiriman limbah B3 ke pihak ke-3
D. TEMUAN DAN TINDAK
LANJUT (LANJUTAN)
4. Open dumping, pengelolaan tumpahan, dan penanganan media/tanah
terkontaminasi limbah B3: diisi bila perusahaan sudah memiliki rencana untuk
melakukan pemulihan lahan terkontaminasi, apabila belum memiliki rencana tertulis
untuk melakukan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 maka kolom ini tidak perlu
diisi. (chek berita acara dan kronologis pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 ke
KLH dan perusahaan)
 Jenis limbah dan jumlah limbah yang di open dumping : Sebutkan jenis dan jumlah
limbah B3 yang di open dumping, bila jumlah tidak diketahui dapat diperkirakan
dengan mengukur dimensi timbunan limbah
 Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi: Memeriksa ada tidaknya rencana
pengelolaan lahan terkontaminasi
 Kesesuaian rencana dengan pelaksanaa pengelolaan lahan terkontaminasi :
Memeriksa kesesuaian jadwal dan pelaksanaan pengelolaan lahan terkontaminasi
 Jumlah total limbah dan tanah terkontaminasi yang dilakukan pengelolaan :
Mencatat jumlah ceceran/tanah terkontaminasi
 Perlakuan pengelolaan limbah dan tanah terkontaminasi yang diangkat sesuai
perencanaan : Memeriksa perlakuan limbah dan tanah yg sudah diangkat
 SSPLT (surat status pemulihan lahan terkontaminasi) : Cantumkan No SSPLT
 Ketentuan dalam SSPLT : Memeriksa pelaksanaan ketentuan dalam SSPLT
D. TEMUAN DAN TINDAK
LANJUT (LANJUTAN)
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola (Neraca Limbah B3) : Cantumkan jumlah limbah
B3 yang dikelola serta persentase-nya.

6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3


a. Pengelolaan melalui pengumpul limbah B3
 Masa berlaku izin : cantumkan No izin dan masa berlaku izin
 Kesesuaian jenis limbah B3 yang dikumpul dengan izin yang berlaku :
cantumkan jenis limbah yang bisa dikumpulkan sesuai izin.
 Kontrak kerjasama penghasil limbah dan pengumpul limbah : Cek kontrak
kerjasama antara penghasil dan pengumpul.
 Kontrak kerjasama antara pengumpul dengan pihak pemanfaat, pengolah
atau penimbun : Cek kontrak kerjasama antara pengumpul dengan pihak
pemanfaat, pengolah atau penimbun.
 Ada/tidak masalah pencemaran lingkungan : Cek apakah ada surat
pernyataan dari pihak pengumpul bahwa sedang tidak sedang dalam masalah
pencemaran lingkungan.
D. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT
(LANJUTAN)
b. Pihak ke-3 pengelola lanjut limbah B3 (pemanfaat/pengolah/penimbun)
Masa berlaku izin : cantumkan nomor izin pihak ketiga dan masa berlaku izin.
Kesesuaian jenis limbah B3 yang dikelola : cek Jenis limbah B3 yang dikelola sesuai dengan izin
yang berlaku/tidak.
Kontrak kerjasama penghasil dan pengolah/pemanfaat/penimbun : cek kontrak kerjasama
penghasil dengan pengolah/pemanfaat/penimbun.
Ada/tidak masalah pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pengelola limbah B3 : cek
apakah ada surat pernyataan dari pihak pengolah/pemanfaat/penimbun bahwa sedang tidak sedang
dalam masalah pencemaran lingkungan.
c. Pihak ke-3 Jasa pengangkutan
Ada/tidak izin dari Kementerian Perhubungan : Cek dokumen izin dari Kem.Hub
Ada/tidak rekomendasi dari KLH : Cek rekomendasi dari KLH
Kesesuaian jenis limbah yang diangkut dengan izin : Cek Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai
dengan izin yang berlaku/tidak.
Kesesuaian alat angkut dengan yang tercantum dalam izin (nomor polisi) : Cek manifest bagian
pengangkut dan catat no polisi kendaraan serta bandingkan dengan izin yang berlaku.
Rute pengangkutan sesuai dengan izin : Cek rute pengangkutan sesuai dengan izin.
Penggunaan dokumen/manifest yang sah : Cek manifest salinan #3 dan salinan #7.
D. TEMUAN DAN TINDAK
LANJUT (LANJUTAN)
7. Dumping, injeksi dan pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu:
 Izin dumping/izin pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu :
apakah memiliki izin dumping, atau pengelolaan limbah B3 dengan cara
tertentu. Sebutkan nomor izin dan masa berlaku.
 Jumlah/volume limbah B3 yang di dumping : jumlah limbah B3 yang
di dumping
8. Pengelolaan Limbah B3 lainnya : Mencatat temuan yang tidak tertulis
dalam kriteria. Contoh : housekeeping,kasus yang berhubungan dengan
Pengelolaan Limbah B3, dll.
Catatan : Housekeeping adalah termasuk temuan major, dan akan dijadikan
salah satu persyaratan penapisan pengajuan kandidat Hijau
E. PENAATAN

Kolom keterangan : diisi


dengan keterangan yang
diperlukan untuk
mendeskripsikan status taat
dan tidak taat.

Kolom taat : diisi dengan “√” bila aspek Kolom tidak taat : diisi dengan “√” bila aspek
pelaksanaan pengelolaan limbah B3 telah taat pelaksanaan pengelolaan limbah B3 belum taat
sesuai dengan peraturan, dan diisi dengan “---“ dan tidak sesuai dengan peraturan, dan diisi
bila aspek pelaksanaan pengelolaan limbah B3 dengan “---“ bila aspek pelaksanaan
belum sesuai dengan peraturan atau aspek pengelolaan limbah B3 telah sesuai dengan
pelaksanaan pengelolaan limbah B3 tidak peraturan atau aspek pelaksanaan pengelolaan
dilakukan. limbah B3 tidak dilakukan.
F. TINDAK LANJUT
Penyampaian progress perbaikan berdasarkan temuan
diatas selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah berita
acara ini ditandatangani dan ditujukan kepada Deputi
IV MENLH c.q. Asdep Pengelolaan Limbah B3 dan
Pemulihan Kontaminasi Limbah B3 (alamat : Gd.C,
Lt. 2, JL. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas,
Jakarta Timur – 13410; Telp./Fax. 021-85904932,
8518423) dengan tembusan kepada Instansi Lingkungan
Hidup Provinsi dan instansi Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN

• Berkas yang dilampirkan pada berita acara, seperti : Cheklist


Pengelolaan limbah B3 yang sesuai dengan kondisi di lapangan
(Cheklist P.01 s.d P.10)
• Foto temuan lapangan
DOKUMEN YANG HARUS DIDAPATKAN OLEH PENGAWAS :
• Copy dokumen perizinan pengelolaan limbah B3 yang dimiliki
(termasuk notifikasi ekspor limbah B3 (jika ada). Kalau dalam pengajuan
izin, yang dilampirkan adalah surat pengajuan izin ke instansi yang
berwenang, tanda terima surat pengajuan izin, dan surat menyurat antara
perusahaan dan instansi yang berwenang dalam proses perizinan (jika
ada).
• Copy log book pencatatan limbah B3, copy neraca limbah B3, copy bukti
pelaporan rutin ke instansi terkait.
• Copy hasil laboratorium pengukuran emisi/effluent/standar mutu
kegiatan pengelolaan limbah B3 pada periode penilaian sampai dengan
saat verifikasi lapangan.
• Copy Manifest limbah B3 salinan #3 dan salinan #7
• Kontrak kerjasama antara penghasil dengan pihak ke-3 (pengumpul) dan
kontrak kerjasama antara pengumpul dengan
pemanfaat/pengolah/penimbun, atau kontrak kerjasama antara penghasil
dengan pihak ke-3 pemanfaat/pengolah/penimbun.
Terima Kasih
SEKRETARIAT PROPER
GEDUNG B LANTAI 4SE
KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
JL. D.I. PANJAITAN KAV 24 JAKARTAS 13410
TELP: 62-21-8520886 | FAX : 62-21-8520886
WWW.PROPER.MENLH.GO.ID

Anda mungkin juga menyukai