Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN KEBIJAKAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


SECARA TERPADU DI DAERAH

Oleh:
SPM BUDISUSANTI
Kepala Bidang Industri Kimia

Pada

Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Manufaktur


Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan-KNLH

Jakarta, April 2009


NERACA PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR
DALAM KEHIDUPAN

PEMANFAATAN:
Pertanian,
INPUT OUTPUT
Pertambangan
Industri, Air
minum, dll
Peningkatan
Ada perubahan Beban dan Konsentrasi
dari waktu ke waktu Air Limbah
UPAYA: dari waktu ke waktu
Pemeliharaan
Pencegahan,
Penanggulangan
Pemulihan
Sungai Cikapundung Sungai Ciujung Sungai Telajung

136 DAS besar yang ada di Indonesia,


22 DAS kritis pada tahun 1984,
meluas menjadi 39 DAS kritis pada tahun 1992,
semakin bertambah menjadi 62 DAS kritis pada tahun 1998.
Sumber:PUSAIR, Bandung, 2008

pendangkalan sungai karena sampah, erosi, dll

LESSON:
Kondisi penurunan kuantitas INPUT
PERSENTASE SAM PEL AIR SUNGAI DI JAWA Sungai Provinsi Status Mutu AcuanKelas II Di Jakarta, dari 303 sumur dangkal
YANG MEMENUHI MUTU AIR SUNGAI KELAS II UNTUK
PARAM ETER BOD DAN COD, TAHUN 2006 2006 2007 yang di survey, 99% tercemar oleh
bakteri golongan coliform group,
Deli Sumut Cemar sedang- Cemar sedang-
80% 78%
dan 66% tercemar oleh deterjen. Di
75% Cemar berat Cemar berat
72% Bandung, dari 48 sumur dangkal,
70%
Kali Angke Banten Cemar sedang – Cemar Berat 85% tercemar oleh bakteri
60%
53%
Cemar Berat golongan coliformgroup dan 90 %
50% Ciliwung DKI Cemar ringan – Cemar ringan- tercemar oleh deterjen dengan pH
44%
39% Jakart Cemar Berat cemar berat yang rendah. (PUSAIR, 2008)
40%
33% 31% Citarum Jawa Cemar Sedang – Cemar ringan-
30%
25% Barat Cemar Berat Cemar berat
20%
20%
10%
Progo JaTeng Cemar Sedang Cemar Sedang
Penurunan Kualitas
10%
0% Progo DIY Cemar Berat Cemar Berat Air Tanah
0%
Brantas JawaTim Cemar Sedang – cemar sedang-
Progo (DIY)
Kali Angke

Progo (Jateng)
Ciliwung (DKI)

Citarum (Jabar)

Brantas (Jatim)
(Banten)

Cemar Berat cemar berat

BOD COD
penurunan kualitas
Secara bertahap dan
tidak dirasakan oleh
masyarakat
Intake
PD PAM

Perbaikan kualitas Air Baku


Peningkatan harga:
Untuk Minum Jika dirasakan maka
Additional Cost masyarakat
mencari sumber air
minum lain: air
mineral, PD PAM=
LESSON: Additional Cost,
penurunan kualitas INPUT Additional Impact
Tahun Jenis Industri (Unit)
Faktor
Keterbatasan IK KR Ind Ind. Besar
Sedang
Ketersediaan
penuruan Ruang 2001 230.712 2.307.562 4.019 17.377

kualitas dan 2002 238.582 2.490.118 3.902 17.245

kuantitas SDA 2003 235.851 1.406.058 3.807 16.517

Faktor 2004 247.640 2.424.020 3.879 16.806


Peningkatan 2005 288.774 2.549.591 3.882 16.846
Jumlah
Penduduk Peningkatan Sumber: SLHI 2007
Faktor Kebutuhan
Keterbatasan Ketersediaan
Faktor Alamiah SDA Sandang, Peningkatan
Pangan, Papan Kegiatan
Domestik

Peningkatan
Tahun Proyeksi Kebutuhan Air Minum
Penduduk Indonesia (ribu m3)
Kegiatan
Peningkatan industri
Kebutuhan
2010 311.993 Peningkatan
Air
Air Limbah
2015 394.401
dihasilkan
2025 520.206

Sumber: SLHI 2007

LESSON:
Peningkatan Kebutuhan SDA
Peningkatan OUTPUT = Peningkatan Beban dan
Konsentrasi Air Limbah
Pemulihan
Upaya

Pemeliharaan Penanggulangan Perbaikan Kualitas SDA ???


Pencegahan

Penegakan Hukum

Pembinaan Pengawasan …% penaatan ..%

…% penaatan ..%
PROPER
…% penaatan ..% PENURUNAN
SUPER/SUPERKASIH/PROKASIH
…% penaatan ..% BEBAN
Lain-lain
Air Limbah Domestik …%

Kegiatan UKM/USK …%

Sumber Institusi …%

LESSON:
Upaya yang telah dilakukan belum terukur secara kuantitatif
Upaya yang dilakukan belum menghasilkan perbaikan kualitas sumber daya air secara significant
Penetapan
Mutu Air Sasaran
Pencapaian
Target Ketersediaan Data
Kualitas dan
PPA Kuantitas Awal
SDA (saat ini)
Ketersediaan DTBP (2)
Peta Kontribusi
Sumber Pencemar
Ketersediaan Data Ketersediaan
Kualitas dan Data pertumbuhan Inventarisasi
Kuantitas Awal penduduk per Identifikasi
Ruang/Lahan tahun Sumber Pencemar(1) Penetapan Pengaturan (3),
(saat ini) BMAL(4), Perizinan (5)
(IPLC/Pemanfaatan AL)

Tata Ruang PROPER


(RUTW/RUTR) Penetapan SUPER/SUPERKASIH/PROKASIH Pengawasan(6)
Indikator Lain-lain
Pencapaian Air Limbah Domestik
Kuantitatif Pembinaan(7)
SDM Kegiatan UKM/USK
Penetapan Target Dan Sasaran
JangkaPendek,JangkaMenengah, Sumber Institusi
Pendanaan
Jangka Panjang Pemantauan Kualitas
Sarana/Prasarana (Lab, Alat Lapangan, Sistem Data, dll Evaluasi Badan Air (8)
Peloporan/Informasi (9)
LESSON:
Suatu kebutuhan = penyusunan upaya PPA terencana, terorganisasi, pelaksanaan tepat waktu dan perencanaan, terkontrol dan dievaluasi
PPA sebagai sitem yang ditetapkan di dalam Kebijakan/Peraturan Daerah (legally binding)
Kajian Akademis:
Aspek Teknologi,
Kajian Yuridis:
Instrumen Pengaturan
acuan hukum terkait,
penyusunan legal
binding, dll.

Peta Penetapan
Peta Dasar Pencemaran Penetapan Perhitungan
Arah
Lingkungan & Mutu Kebijakan PPA
DTBP Berdasarkan
(awal) Kontribusi Sasaran
Setiap sumber Kondisi Daerah

Kebijakan
Nasional
Inventarisasi Sumber Penetapan
Pencemar Prioritas Program
Program Berdasarkan Peta
Nasional Pencemaran,
Kontribusi Setiap
Penurunan Beban Sumber, DTBP,
Pencemaran Mutu Sasaran
Peningkatan
Penetapan Penetapan Kapasitas Penetapan
Mekanisme Indikator (sarana-prasarana)
Target/Sasaran
Monitoring dan Keberhasilan SDM, Peraturan,
Pencapaian
Evaluasi Pencapaian dsb

Peningkatan
Peran Aktif
Masyarakat

Penyusunan Laporan dan


Informasi Pelaksanaan PPA
SINKRONISASI
PENYUSUNAN KEBIJAKAN NASIONAL & DAERAH
RENCANA INDUK
PPA NASIONAL (RPJM)

RENCANA INDUK PENYUSUNAN


KEBIJAKAN PPA DAERAH RENCANA KERJA TAHUNAN
(JANGKA PANJANG & MENENGAH) PPA NASIONAL

KEBIJAKAN
DI DAERAH
PENYUSUNAN
RENCANA KERJA TAHUNAN PROGRAM KERJA TAHUNAN
PERMASALAHAN PPA DI DAERAH PPA NASIONAL
SPESIFIK
DI DAERAH

PROGRAM KERJA TAHUNAN


PPA DAERAH

PROGRAM TAHUNAN
(APBN/APBD)
ALUR INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR

inventarisasi identifikasi pelaporan

Industri
Hotel
Rumah sakit
dll
KUISIONER

BEBAN DATA-BASE
PENCEMARAN &
SUMBER
PETA
PENCEMAR BOD KONTRIBUSI
COD PENCEMARAN
DO SETIAP
Minyak SUMBER
dll
landuse PENDATAAN
DI LAPANGAN
Domestik
Peternakan
Pertanian
Perikanan
dll
CONTOH HASIL IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR
DITAMPILKAN DALAM BENTUK PETA
PENERAPAN DTBP DALAM PENETAPAN IZIN
Inventarisasi dan identifikasi sumber Identifikasi kondisi hidrologi dan
pencemar dan parameter pencemar dominan morfologi sumber air

Perhitungan Beban Pencemar Identifikasi Kualitas Air


Sumber tak tentu Limbah Sumber Tertentu

Penetapan Daya Tampung Beban


Baku Mutu dan Status Tropik Air
Pencemaran

Nilai Parameter Air Limbah yang


Diperbolehkan

Baku Mutu Air Limbah


spesifik sebagai Lebih
Lebih
Syarat Izin Ketat
Longgar
Baku Mutu Syarat Izin
Pembuangan
Air Limbah Pembuangan
Air Limbah
Nasional/Daera Air Limbah
h

Penerapan teknologi minimisasi Penurunan kapasitas


dan atau pengolahan air limbah produksi
yang lebih baik kinerjanya
NSPK PPA BAB V PENYUSUNAN KEBIJAKAN PPA
CONTOH DRAFT PERDA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
BAHAN RENUNGAN UNTUK DISKUSI
ya

ya ya Tidak UPAYA Tidak


Penurunan Peningkatan UPAYA
MENGHASILKAN
Kondisi Kondisi SUDAH
PERBAIKAN
INPUT OUTPUT TERUKUR
INPUT

ya
Tidak DTBP dan yes In & Id

SELESAI
PENETAPAN ya
DTBP EVALUASI
2011 ya BERKALA

Identifikasi LET’s START


Kendala
& ya
Rekomendasi ya ya
Solusi

SELESAI
belum MULAI MULAI
INVEN & IDENT belum belum
MENYUSUN MENYUSUN
SUMBER
KEBIJ PAA KEBIJ PPA
PENCMR
2010-2011 TERUKUR
2010
OPTIMISTIC WILL GET BETTER RESULT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai