KELOMPOK 3

Sistem Termodinamika Hidrokarbon

Soal No. 3 dan Soal Bersama

• Anisa Uswatun Hasanah (1506673315)

• Chantika Putri Febianty Coan (1506673321)
• Jessica Farah (1506673302)
• Natasya Mareta Mualim (1506673385)
Soal No. 3
Suatu campuran terdiri dari 7 ■ Hitung bubble-point dan
komponen sebagai berikut: dew-point pressure pada 150
Komponen Komposisi (fraksi mol) oF

C1 0.0079 ■ Hitung bubble-point dan

C2 0.1321 dew-point temperature pada
50 psia
C3 0.0849
n-C4 0.2690
n-C5 0.0589
n-C6 0.1321
n-C7 0.3151
 
METODE YANG AKAN
DIGUNAKAN
1. Menggunakan NIST REFPROP
2. Menggunakan UNISIM
LANGKAH PENYELESAIAN
MENGGUNAKAN REFPROP
1. Mengatur satuan sesuai soal (Options
→ Units)
2. Menginput senyawa (Substance → Define New Mixture)
3. Menginput fraksi mol per senyawa (Substance → Define New Mixture)
4. Menghitung bubble point dan dew point
pressure pada 150 F (Calculate → bubble and
dew points at same composition)
5. Menghitung bubble point dan dew point
temperature pada 50 psia (Calculate → bubble
and dew points at same composition)
 HASIL REFPROP

Keadaan Dew Point Bubble Point

T = 150°F 13.346 psia 192.77 psia
P = 50 psia 226.16 °F 0.49202 °F
MEMBANDINGKAN
DENGAN UNISIM
 STEP 1:
MEMASUKA
N
KOMPONEN
YANG ADA
 STEP 2:
MEMASUKA
N FLUID
PACKAGE
 STEP 3:
MEMBUA
T
STREAM
 STEP 4:
MEMASUKA
N
KOMPOSISI
STREAM
 STEP 5:
MENGHITUN
G P DEW
SAAT 150 F
 STEP 6:
MENGHITUN
G P BUBBLE
SAAT 150 F
 STEP 7:
MENGHITUN
G P DEW
SAAT 50 PSIA
 STEP 8:
MENGHITUN
G P BUBBLE
SAAT 50 PSIA
 Hasil Unisim

Diketahui Dew Point Bubble Point

Temperature= 150 °F Pressure= 13.2 psia Pressure= 196.7 psia

Pressure= 50 psia Temperature= 227.1 °F Temperature= 3.584 °F

Perbandingan REFPROP dan Unisim
T=150 F
 
  Refprop (psia) Unisim (psia)
Liquid Pressure 192.77 196.7
Vapor Pressure 13.346 13.2

P=50 psia
 
  Refprop (F) Unisim (F)
Liquid Temperature 0.49 3.584
Vapor Temperature 226.16 227.1
SOAL NO. 15
 SOAL NO. 15
A refrigerator uses refrigerant 134-a as
the working fluid and operates on an
ideal vapor-compression refrigeration
cycle between 0.12 and 0.7 MPa. The   (Fig. 10-3)

mass flow rate of the refrigerant is 0.05

kg/s. (a) Draw the cycle on T-s diagram
with respect to saturation lines, and  

determine (b) the rate of heat removal

from the refrigerated space (c) The
power input to the compressor, (d) the  
rate of heat rejection to the
environment, and (e) the Coefficient of
Performance (COP)
Diketahui :
Fluida : R-134a   (Fig. 10-3)

Flow rate = 0.05 kg/s

Tekanan dalam siklus
P1 = 0.12 MPa  

P2 = 0.7 Mpa

Asumsi :
■ Pressure Drop pada Condenser dan Evaporator = 0
■ Kompressor dalam kondisi isenthropyc
■ Expansion Valve dalam kondisi isenthalpyc
 Mencari nilai Menghitung Rate
entalpi dan entropi of Heat Removal
di setiap titik (QL)

Algoritma Menghitung Kerja

Menghitung Rate
of Heat Rejection
Perhitungan Kompressor Win
(QH)

Menghitung
Coefficient of
Performance
(COP)
Mencari h1
q = 1 dan P1 = 0,12 MPa

Mencari h2
s1=s2 dan P2 = 0,7 MPa

Mencari h3
q = 0 dan P2 = 0,7 MPa

Mencari h4
h3 = h4 dan P = 0,12 MPa
MENGGUNAKAN
NIST REFPROP
MENENTUKA
N PROPERTI
YANG
DIINGINKAN
 MEMILIH
REFRIJERA
N
MENCARI PROPERTI Mencari h1
q = 1 dan P1 = 0,12 MPa
 Mencari h2
MENCARI PROPERTI (CONT’1) s1= s2 = 1.7435
P2 = 0,7 MPa
 Mencari h3
MENCARI PROPERTI (CONT’2) q = 0 dan P2 = 0,7 MPa
 Mencari h4
MENCARI PROPERTI (CONT’3) h3 = h4 = 236.99
P = 0,12 MPa
 HASIL
REFPRO
P
Nilai Entalpi dan Entropi
Aliran P (MPa) T (K) h (kJ/kg) s (kJ/kg-K)

1 0.12 250.84 385.12 1.7435

2 0.7 308.13 421.67 1.7435

3 0.7 299.86 236.99 1.1280

4 0.12 250.84 236.99 1.1529

a. T-s Diagram

2
3

1
4
 b. Rate of Heat Removal (QL)
Q evap  Q L  m  h1  h4   

0.05 kg  385.12 kJ 236.99 kJ  kW  s

   
s  kg kg  1 kJ
 

Q L  7.407 kW  
 c. Power Input Compressor (Win)

W in  m  h1  h2 
 

0.05 kg  385.12kJ 421.67 kJ  kW  s

 ABS   
s  kg kg  kJ
 

W in  1.828 kW  
d. Rate of Heat Rejection (QH)

Q cond  Q H  Q L  W  

 7.354 kW  1.818 kW  

Q H  9.235 kW  
e. Coefficient of Performance (COP)

QL 1
COPR    4.0452
wnet .in QH /(QL  1)

QH 1
COPHP    5.052
wnet .in (1  QL ) / QH
SOAL BERSAMA
SOAL BERSAMA
Desain suatu campuran fluida yang bisa digunakan sebagai pengganti R-134a sebagaimana
pada soal no 15 di atas, dengan QL yang sama, apakah mungkin membuat campuran
pengganti ini bisa lebih efisien dari sistem pada no 15 tersebut, ditinjau dari COP nya. Anda
boleh mengganti kondisi operasi dari refrigerantnya, tetapi QL harus tetap sama, dan
temperatur pendinginan juga harus sesuai.
Dik :
m = 0.05 kg/s
Refrigerant R134a
QL  m h1  h4 
Win  m h2  h1 
QH  m h3  h2  0,7 MPa

0,12 MPa
 REFRIGERAN
PROPANA DAN
ISOBUTANA
56:44 FRAKSI MASSA
VARIASI
■ Keadaan sama untuk menganalisa
performa natural refrijeran.
■ Low Pressure (P1 & P4)= P soal
nomor 15, delta P dikecilkan
■ Tout kondensor > 1°C
MENGGUNAKAN
REFPROP
 Analisis
• Pada kompresor keadaannya isentropik
• Refrigerant keluar condensor sebagai saturated
liquid, masuk ke kompresor sebagai saturated
vapor

1. Pilih unit dan properties

 2. PILIH
FLUIDA
YANG
DIGUNAK
AN
 3. DENGAN LANGKAH YANG SAMA SEPERTI
SEBELUMNYA, MENDAPATKAN DATA TERMODINAMIKA
DIAGRA
M T-S
 P1,2&3,4 = P soal nomor 15
(Propana:i-Butana 0,56:0,44)
State T, K P, Mpa h,kJ/kg S, kJ/kg.K
1 251.1 0.12 540.50 2.3934
2 309.98 0.7 617.03 2.3934
3 297.72 0.7 260.94 1.2112
4 245.19 0.12 260.94 1.2666

Tout kondensor terendah yang dapat didinginkan menggunakan udara luar (25°C)
diasumsikan 25°C. Pada Temperatur ini didapatkan nilai COP yang lebih tinggi
untuk pendinginan menggunakan udara luar.
 Perbandingan
Soal Nomor 15 P1&4 sama
State T, K P, Mpa State T, K P, Mpa
1 250.84 0,120 1 251.1 0.12
2 308.13 0,700 2 309.95 0.7
3 299.86 0,700 3 297.72 0.7
4 250.84 0,120 4 245.19 0.12 Dengan menggunakan tekanan dan kondisi operasi
yang sama dengan refrijeran R-134A, ternyata
QL = QL = refrijeran propana-isobutana masih belum lebih
7.4065 kJ/s 7.4065 kJ/s
efisien dibanding refrijeran R-134A, karena lebih
QH = 9.234 kJ/s QH = 9.434 kJ/s menggunakan tenaga pada kompessor, meskipun
Win = 1.8275 kJ/s Win = 2.0275 kJ/s menghasilkan temperature yang lebih kecil pada 3.
m= 0,05 kg/s m= 0.02649 kg/s

COPR = 4.0528 COPR = 3.65295

COPHP = 5.0528 COPHP = 4.65295
P1&4 = P soal nomor 15, delta P kecil
(Propana:i-Butana 0,56:0,44)

State T, K P, Mpa h,kJ/kg S, kJ/kg.K

1 251.1 0,120 540.44 2.3932
2 311.31 0,726 618.62 2.3932
3 299.13 0,726 264.58 1.2233
4 245.26 0,120 264.58 1.2815
 Perbandingan
Soal Nomor 15 P1&4 sama
State T, K P, Mpa State T, K P, Mpa
1 250.84 0,120 1 251.1 0,120
2 308.13 0,700 2 301.82 0,56
3 299.86 0,700 3 289.37 0,56
4 250.84 0,120 4 244.8 0,120
Dengan menggunakan P rendah (P1&4) yang sama,
yaitu 0,12 Mpa dan perbedaan tekanan yang
QL = QL = dikecilkan didapatkan nilai COP yang lebih besar
7.4065 kJ/s 7.4065 kJ/s
dari soal nomor 15.
QH = 9.234 kJ/s QH = 9.0426 kJ/s
Win = 1.8275 kJ/s Win = 1.6361 kJ/s
m= 0,05 kg/s m= 0.02463 kg/s

COPR = 4.0528 COPR = 4.52679

COPHP = 5.0528 COPHP = 5.52679
P1,2&3,4 = P soal nomor 15, Tout 3 = 298 K
(Propana:i-Butana 0,56:0,44)

State T, K P, Mpa h,kJ/kg S, kJ/kg.K

1 251.1 0.12 540.5 2.3934
2 309.98 0.7 617.03 2.3934
3 300 0.7 277.73 1.2676
4 247.77 0.12 277.73 1.3351
 Perbandingan
Soal Nomor 15 Keadaan Tertentu
State T, K P, Mpa State T, K P, Mpa
1 250.84 0,120 1 251.1 0.12
2 308.13 0,700 2 309.98 0.7
3 299.86 0,700 3 298 0.7
4 250.84 0,120 4 245.51 0.12 Dengan menggunakan P rendah (P1&4) yang sama,
yaitu 0,12 Mpa dan T keluar Kondensor (25°C)
QL = QL = berbeda 1 derajat di atas suhu lingkungan (24°C)
7.4065 kJ/s 7.4065 kJ/s
didapatkan nilai COP yang lebih keci; dari soal
QH = 9.234 kJ/s QH = 9.56359 kJ/s nomor 15.
Win = 1.8275 kJ/s Win = 2.15709 kJ/s
m= 0,05 kg/s m= 0.02819 kg/s

COPR = 4.0528 COPR = 3.43356

COPHP = 5.0528 COPHP = 4.43356
 Analisis
■ Performa refrijeran propane-isobutana lebih tidak efisien dibanding dengan
refrijeran R134A pada keadaan yang sama, sehingga secara natural refrijeran
ini tidak dapat secara fleksibel menjadi pengganti R134A
■ Apabila pada keadaan yang sama, sudah tidak lebih efisien, maka pada keadaan
tekanan yang lebih tinggi, juga tidak akan lebih efisien, dikarenakan massa
refrijeran yang dibutuhkan akan lebih besar  meningkatkan usaha kompresor
 menurunkan efisiensi.
■ Efisiensi akan lebih tinggi pada keadaan perbedaan tekanan yang lebih kecil,
sehingga dapat diterapkan pada perpindahan fluida jarak lebih dekat, dengan
deltaP compressor lebih kecil.
■ Menaikkan temperatur pada keluaran evaporator ternyata tidak menaikkan
efisiensi performa refrijeran, dikarenakan secara natural sudah tidak lebih
efisien, sehingga menaikkan temperatur hanya akan menaikkan laju alir fluida
 menaikkan daya kompressor.
 KESIMPULAN
■ Perhitungan menggunakan Refprop dan Unisim memiliki hasil yang
hampir serupa.
■ Refrijeran propane-isobutana tidak dapat digunakan sebagai pengganti
Refrijeran R134a karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa
Refrijeran propane-isobutana tidak lebih efisien daripada Refrijeran
R134a.
■ Efisiensi refrijeran berbanding terbalik dengan perbedaan tekanan pada
kompresor dan massa refrijeran yang dibutuhkan.
■ Temperature berbanding lurus dengan kenaikan laju alir fluida dan daya
kompresor.
THANK YOU