Anda di halaman 1dari 13

ASKEP LANSIA DENGAN

GANGGUAN ELEMINASI
INKONTENSIA URINE

Nora Lissa Octavia Nainggolan

Psik 4.2
ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN
ELEMINASI INKONTENSIA URINE

Inkontinensia urine merupakan eliminasi urine dari


kandung kemih yang tidak terkendali atau terjadi diluar
keinginan (Brunner and Suddarth, 2002). Gangguan ini
lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan
daripada yang belum pernah melahirkan (nulipara).
Diduga disebabkan oleh perubahan otot dan fasia di dasar
panggul. Kebanyakan penderita inkontinensia telah
menderita desensus dinding depan vagina disertai sisto-
uretrokel. Tetapi kadang-kadang dijumpai penderita
dengan prolapsus total uterus dan vagina dengan
kontinensia urine yang baik.
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan Pada Orang Dewasa
A. Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang
peritonium, di depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot
besar transversus abdominalis,kuadratus lumborum dan
psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh
bantalan lemak yang tebal. Disebelah posterior dilindungi
oleh kosta dan otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan
dianterior dilindungi oleh bantaan usus yang tebal. Pada
orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm
dan beratnya antara 120-150 gram.
B. Nefron
Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta
nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan
fungsi yang sama.
C. Ureter
Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal
dengan kandung kemih. Ureter merupakan lanjutan pelvis
renis, menuju distal & bermuara pada vesica urinaria.
Panjangnya 25 – 30 cm. Persarafan ureter oleh plexus
hypogastricus inferior T11- L2 melalui neuron² simpatis.

D. Vesica Urinaria
Disebut juga bladder/kandung kemih. Vesica urinaria
merupakan kantung berongga yang dapat diregangkan dan
volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah status
kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala urin
dikosongkan dari kandung kemih ke luar tubuh
melalui ureter
E. Uretra
Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh
tubuh melalui ginjal, ureter, vesica urinaria. Uretra adalah
saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan Pada Lansia
a. Perubahan Ginjal pada Lansia
Pada lansia ginjal berukuran lebih kecil dibanding dengan ginjal
pada usia muda. Pada usia 90 tahun beratnya berkurang 20-
30% atau 110-150 gram bersamaan dengan pengurangan
ukuran ginjal.
Pada studi kasus dari McLachlan dan Wasserman bahwa
panjang ginjal berkurang 0,5 cm per dekade setelah mencapai
usia 50 tahun. Dengan bertambahnya usia, banyak jaringan
yang hilang dari korteks ginjal, glomerulus dan tubulus. Jumlah
total glomerulus berkurang 30-40% pada usia 80 tahun, dan
permukaan glomerulus berkurang secara progresif setelah 40
tahun, dan yang terpenting adalah terjadi penambahan dari
jumlah jaringan sklerotik. Meskipun kurang dari 1% glomerulus
sklerotik pada usia muda, persentase ini meningkat 10-30%
pada usia 80 tahun. Terdapat beberapa perubahan pada
pembuluh darah ginjal pada lansia
b. Perubahan Aliran Darah Ginjal pada Lansia
Ginjal menerima sekitar 20% dari aliran darah jantung atau
sekitar 1 liter per menit darah dari 40% hematokrit, plasma
ginjal mengalir sekitar 600 ml/menit. Normalnya 20% dari
plasma disaring di glomerulus dengan GFR 120 ml/menit
atau sekitar 170 liter per hari. Penyaringan terjadi di tubular
ginjal dengan lebih dari 99% yang terserap kembali
meninggalkan pengeluaran urin terakhir 1-1,5 liter per hari.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan,
memperlihatkan bahwa aliran darah ginjal pada usia 80
tahun hanya menjadi sekitar 300 ml/menit. Pengurangan
dari aliran darah ginjal terutama berasal dari korteks.
c. Perubahan Fungsi Ginjal pada Lansia
Pada lansia banyak fungsi hemostasis dari ginjal yang
berkurang, sehingga merupakan predisposisi untuk
terjadinya gagal ginjal. Ginjal yang sudah tua tetap memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan
fungsi hemostasis, kecuali bila timbul beberapa penyakit
yang dapat merusak ginjal. Penurunan fungsi ginjal mulai
terjadi pada saat seseorang mulai memasuki usia 30 tahun
dan 60 tahun, fungsi ginjal menurun sampai 50% yang
diakibatkan karena berkurangnya jumlah nefron dan tidak
adanya kemampuan untuk regenerasi.
d. Perubahan Laju Filtrasi Glomerulus pada Lansia
Salah satu indeks fungsi ginjal yang paling penting adalah
laju filtrasi glomerulus (GFR). Pada usia lanjut terjadi
penurunan GFR. Hal ini dapat disebabkan karena total aliran
darah ginjal dan pengurangan dari ukuran dan jumlah
glomerulus. Pada beberapa penelitian yang menggunakan
bermacam-macam metode, menunjukkan bahwa GFR tetap
stabil setelah usia remaja hingga usia 30-35 tahun, kemudian
menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73 m2/dekade. Penurunan
bersihan kreatinin dengan usia tidak berhubungan dengan
peningkatan konsentrasi kreatinin serum. Produksi kreatinin
sehari-hari (dari pengeluaran kreatinin di urin) menurun
sejalan dengan penurunan bersihan kreatinin. Untuk menilai
GFR/creatinine clearance rumus di bawah ini cukup akurat
bila digunakan pada usia lanjut.
e. Perubahan Fungsi Tubulus pada Lansia
Aliran plasma ginjal yang efektif (terutama tes eksresi PAH)
menurun sejalan dari usia 40 ke 90-an. Umumnya filtrasi
tetap ada pada usia muda, kemudian berkurang tetapi tidak
terlalu banyak pada usia 70, 80 dan 90 tahunan. Transpor
maksimal tubulus untuk tes ekskresi PAH
(paraaminohipurat) menurun progresif sejalan dengan
peningkatan usia dan penurunan GFR.
f. Perubahan Pengaturan Keseimbangan Air pada
Lansia
Perubahan fungsi ginjal berhubungan dengan usia, dimana
pada peningkatan usia maka pengaturan metabolisme air
menjadi terganggu yang sering terjadi pada lanjut usia.
Jumlah total air dalam tubuh menurun sejalan dengan
peningkatan usia. Penurunan ini lebih berarti pada
perempuan daripada laki-laki, prinsipnya adalah penurunan
indeks massa tubuh karena terjadi peningkatan jumlah
lemak dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai