Anda di halaman 1dari 21

TITRASI

ASAM
BASA
Devita Riafinola A. S.Farm
Teori asam basa Arrhenius
ASAM  Senyawa yang dapat melepas ion (H+) dalam pelarut air

BASA  Senyawa yang dapat melepas ion (OH-) dalam pelarut air

NaOH
HCl

Terjadi ionisasi
Terjadi ionisasi
HCl  H+ + Cl-
NaOH  N+ + OH-
ADISIMETRI DAN
ALKALIMETRI
ADISIMETRI ALKALIMETRI

Asam kuat dgn Basa Kuat Basa Kuat dgn Asam Lemah

Rx HCL dgn NaOH Rx NaOH dgn Asam


asetat
Asam klorida (HCl), Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4), Asam bromida (HBr)
Asam iodida (HI), Asam klorat (HClO3)
Asam perklorat (HClO4)

Gol I. Litium hidroksida (LiOH) ,


Asam kuat Natrium hidroksida (NaOH) Kalium
kuat Basa kuat hidroksida (KOH), Rubidium
hidroksida (RbOH), Sesium
hidroksida (CsOH)

  
Go II Kalsium hidroksida
(Ca(OH)2), Stronsium hidroksida
Asam format
(Sr(OH)2), Barium hidroksida
Lemah Asam lemah (HCOOH)
(Ba(OH)2), Magnesium
Basa Lemah Asam asetat
hidroksida (Mg(OH)2), Berilium
(Asam cuka)
hidroksida Be(OH)2)
(CH3COOH)

Amonium hidroksida (NH4OH),


Aluminium hidroksida
(Al(OH)3), Besi (III) hidroksida
(Fe(OH)3)Amoniak (NH3)
PRINSIP ASIDIMETRI
Analisa tritimetri yang menggunankan ASAM KUAT sbg TITRAN
Dan
Sebagai ANALIT menggunakan basa kuat

Larutan yang digunakan berupa asam kuat yaitu HCL dan basa kuat menggunakan
Karbonat
Dimana basa karbonat dinetralkan dengan H+ yang berasal dari asam klorida

Pada titrasi adisimetri, larutan asam klorida akan berubah dari larutan yang tidak
berwarna menjadi larutan berwarna  merah muda
ADISIMETRI

Contoh larutan standar :HCL, H2SO4 (lar.pekat )  harus


diencerkan + pelarut

HCL paing sering


digunakan Karena kebanyakn dari asam
halida bersifat dapat larut
dalam air
Jadi dapat larut sempurna

HNO3 / asam nitrat ?? H2SO4 / asam


sulfat ??
Jarang digunakan, karena
Bisa membentu garam, jika
mengandung asam nitrit,
beraksi dengan kalsium
dimana asam nitrit ini bisa
Ca(OH)2 , atau bariumhidroksida
merusak indikator
Ba(OH)2
Garam = sukar larut  endap
Solusi H2SO4  direaksikan dgn larutan yang
panas / titrasi penetapan dgn cara mendidih
Bagaimana cara
melakukan titrasi
adisimetri??
Untuk menentukan konsentrasi
suatu basa, maka larutan standar
yang digunakan adalah asam

Larutan standart
yang ditambahkan
adalah asam
HCL

boraks
Titran  Larutan yang ditambahkan ( larutan standart ASAM kuat )
Analit  larutan BASA kuat yang ingin dicari konsentrasinya.

Titran yang ditambahkan ke analit sedikit


semi sedikit (dicampurkan).
Analit : ex. NaoH, nantrium tetra
borak(Na2B4O7 H2o)

+ Titran /
larutan
standar

Analit
Natrium
tetraborak
Pembuatan larutan primer

Pembuatan Hcl
1. Hcl pekat  dihitung konsentrasi
2. Dimasukan dalam labu ukur 100ml
3. Di encerkan dgn aquades ad 100ml
4. Masukan ke buret
Buret sudah tahu molaritasnya
Ex. Di isi dgn Hcl 50ml, buka kran setetes demi tetes, erlenmeyer digoyang2 sampai 1 tetes terjadi
perubahan warna
Ex. 1 tetes dari buret terjadi perubahan di erlenmeyer menjadi warna pink ( titran slesai ) catat volume
dgn perhitungan mol

Erlenmeyer yang berisi


akan di cari Molaritas
dan + Indikator
Pembuatan larutan standar primer

 
1. Na2B4O7 (H2O) ditimbang Masukan dibeaker glass
( dilarutkan ad 3000ml )
2. Pipet 10 ml
3. Masukan ke erlenmeyer
4. + metil merah 1-2 tetes  warna kuning ( bersifat basa )

5. Titrasi dengan Hcl  jingga / orange


Skema kerja praktikum

Pembuatan larutan baku primer

Ditimbang di analitical
balance
Ditimbang boraks 1g
Massa di botol
Masukan masa ke
dimbang dimaskan ke
dalam beakerglass +
labu ukur ad 100 ml
sedikit air

Hcl
Boraks

Pindah ke erlenmeyer + metil orange 


titrasi
Misal hcl dari 0,00 ml ad 5,20 ml
Tahap preparasi sampel
  1. Sampel yang digunakan Natrium Karbonat / Na₂CO₃  1g
Botol timbang + massa = 13, 9223
Botol timbang kosong = 13, 8194
Berat zat = g

2. Larutkan pada beaker glass


3. Pindahkan ke labu ukur ad 50 ml
4. Pipet 10 ml kemudian titrasi dengan Hcl
5. + indikator pp 5 tetes  pink
6. Titrasi dgn Hcl  pink hilang
Skema kerja praktikum

Pembuatan larutan baku primer

Natrium
Massa di botol
Karbonat Masukan dalam botol Ditimbang di analitical
dimbang dimaskan ke
timbang balance
labu ukur ad 3000 ml

Botol timbang + massa =


Botol timbang kosong =
Berat zat =
Pembuatan larutan baku sekunder
HCL

Dari 100 ml
+ aquades bebas Co2
Dipipet 10 ml
50ml
+ Indikator PP 2-3 tetes

Natrium
Karbonat

Volume buret
0,00 ml 7,30 ml
Karbonat
Penentuan kadar karbonat dilakukan dengan metode titrasi asidimetri

Dimana basa karbonat dinetralkan dengan H+ yang berasal dari klorida

Reaksinya
CO3 + HCL  HCO3 + CL-
NORMALITAS Na2B4O7
 N = x x ekivalen

N = x x2

=0,0100 N / 0,01 N
Standarisasi larutan Hcl dengan Na2B4O7 (H2O)

Normalitas titraborat
Hasil titrasi

NHCL X VHCl = N. Na2B4O7 x V Na2B4O7


NHCL X 5,20 = 0,01 X 10ml
NHCL = 0,0192 N

Volume
titraborat
yang dipipet
Volume
Hitung kadar %Karbonat HCL hasil
titrasi

 ( 𝑁 . 2 𝑉 ) 𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝐵𝐸 𝐶𝑂 3 𝑥   f p   x  100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

60 50
  0,0192   ) 𝑥 (7,3 𝑥 2 ) 𝑥

2
x
10
x 100%
0,1029 𝑔 𝑥 1000

Faktor
40,86 % pengenceran
Labu 50
Berat molekul dipipet 10
CO3 dibagi
Massa valensi
sampel
Agar
menjadi mg
Hasil titrasi ( penetapan kadar sampel )

Konsentrasi baku primer = 0,0100 N


Konsentrasi baku sekunder = 0,0192 N N
Konsentrasi sampel = 40,86 % %

Anda mungkin juga menyukai