Anda di halaman 1dari 13

Phet Simulation as Means to

Trigger the Creative Thinking Skills


of Physics Concepts
(Simulasi Phet Sebagai Cara untuk
Memicu Keterampilan Berpikir Kreatif
Konsep Fisika )
Oleh :

Siti Komariah
Npm : 4118010

Mata Kuliah: Kajian Jurnal Ilmiah


Dosen Pengampu : Tri Ariani, M.Pd.Si
IDENTITAS
JURNAL
DAFTAR
PUSTAKA ABSTRAK

KELEBIHAN
ANALIS PENDAHULU
&
KEKURANGA
N
IS AN
JURNAL

JURNA
KESIMPUL
AN L TUJUAN

HASIL &
PEMBAHASA METODE
N
Identitas Jurnal

Judul : Simulasi Phet Sebagai Cara untuk Memicu


Keterampilan Berpikir Kreatif Konsep Fisika
Penulis : Habibi, Jumadi, Mudilarto
Diterima : 21 September 2019
Diterbitkan : 27 Maret 2020
Volume : 15
ABSTRAK

Kemampuan berpikir kreatif sangat penting dalam


menyelesaikan konsep fisika yang sulit, oleh karena itu
diperlukan strategi yang tepat sebagai sebuah pemicu. Penelitian
ini menganalisis implikasi teknologi pembelajaran berbantuan
teknologi pendidikan Fisika (Phet) terhadap keterampilan
berpikir kreatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-
eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Sampel
penelitian melibatkan 32 mahasiswa semester awal dari salah
satu perguruan tinggi swasta, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan dengan tes esai berpikir kreatif
yang disesuaikan dengan indikator keterampilan berpikir kreatif-
Kim. Statistik deskriptif-parametrik digunakan untuk
menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan skor perbaikan pada setiap indikator
kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi. Penemuan ini
menunjukkan bahwa Phet berimplikasi positif bagi CrTS.
Pendahuluan Jurnal

Konsep fisika merupakan hal yang sangat rumit, oleh


karena itu diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi
seperti berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah.
Dalam proses pembelajaran, creative thinking
merupakan sejumlah konflik pengetahuan untuk
menemukan solusi yang berbeda untuk masalah yang
sama, oleh karena itu sangat disarankan untuk
menyelesaikan masalah yang bersifat terbuka dan rumit.
Strategi pembelajaran yang tidak efektif dapat
menyebabkan pemikiran kreatif yang kurang
berkembang. Dampak psikologisnya adalah siswa
menjadi tergantung, tidak percaya diri, dan pesimis
untuk mempresentasikan temuannya.
Pendahuluan Jurnal

Treffinger menekankan bahwa setiap orang memiliki


potensi untuk berpikir kreatif. Namun, kemampuan
memilih strategi yang tepat dibutuhkan sebagai pemicu.
Penggunaan media interaktif dari teknologi pendidikan
Fisika (Phet) merupakan salah satu alternatif strategi
pembelajaran. Fitur yang disediakan membantu siswa
menganalogikan konsep fisika abstrak dan membutuhkan
logika matematika. Mahasiswa dapat mengeksplorasi
kemampuan kreatifnya untuk menemukan alternatif baru
seperti mengajukan berbagai ide (kefasihan), berbagai
pendekatan solusi (fleksibilitas), menawarkan alternatif
baru (orisinalitas), dan mampu menjelaskan dengan
mudah (elaborasi).
Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis


implikasi teknologi pembelajaran berbantuan
teknologi pendidikan Fisika (Phet) terhadap
keterampilan berpikir kreatif
Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pra-


eksperimen dengan rancangan one group
pretest-posttest design. Sampel sebanyak 32
orang merupakan mahasiswa semester satu
pada mata kuliah fisika dasar di salah satu
perguruan tinggi swasta di Nusa Tenggara Barat.
Hasil & Pembahasan

Analisis data awal dilakukan untuk menentukan uji prasyarat


untuk normalitas dan homogenitas. Uji normalitas data
berdasarkan jumlah sampel menggunakan metode Shapiro-Wilk.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sebaran data pada setiap
indikator CrTS (varian) berdistribusi normal. Selanjutnya, uji
Levene (homogenitas) dilakukan untuk mengetahui kesamaan
varian dari data pretest-posttest. Hasil analisis menunjukkan
bahwa setiap indikator CrTS memiliki nilai sig. > 0.05, sehingga
memenuhi kriteria homogen.
Selanjutnya dilakukan analisis N-gain. Hasil analisis merepresentasikan
kontribusi Phet pada setiap indikator CrTS. Jumlah siswa yang masuk
kategori 'Tinggi' pada indikator kefasihan adalah 41%, sedangkan
kategori 'Sedang' dan 'Rendah' ​adalah 34% dan 25%. Artinya sebagian
besar siswa memiliki kreativitas yang tinggi pada indikator kefasihan.
Peningkatan indikator fleksibilitas dan orisinalitas didominasi oleh
kategori 'Sedang' yaitu 72% dan 53%, lainnya dikategorikan 'Rendah'.
Artinya perbedaan skor pretes-postes siswa tidak jauh berbeda; oleh
karena itu ini bukan kategori 'tinggi'. Kategori terakhir adalah elaborasi,
sebagian besar dikategorikan sebagai 'Sedang' (50%), lainnya 'Tinggi'
(28%) dan 'Rendah' ​(22%).
Kontribusi tipikal berdasarkan rata-rata skor N-gain pada setiap indikator
dikategorikan sebagai 'Sedang'. Artinya pengaruh penerapan Phet dalam
pembelajaran fisika memiliki kontribusi yang cukup besar dalam
meningkatkan CrTS
Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan


bahwa simulasi Phet memiliki
implikasi positif dalam meningkatkan
CrTS dalam konsep fisika. Profil ini
telah ditampilkan oleh peningkatan
skor indikator CrTS.
Kelebihan & Kekurangan
• Hasil penelitian sudah ditulis dengan jelas.
• Terdapat tabel, sehingga memudahkan pembaca
menganalisis isi penelitian.
Kelebihan

• Langkah-langkah pembelajaran tidak dijelaskan


secara rinci.
• Dalam penulisan daftar pustaka masih belum
kekurangan sempurna.
Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka pada laporan


penelitian ini sudah sesuai dengan kaidah
penulisan daftar pustaka saat ini, namun
terdapat beberapa kekurangan yaitu dalam
penulisan daftar pustaka tidak ditulis
berdasarkan urutan abjad.

Anda mungkin juga menyukai