Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS MONOSODIUM GLUTAMAT

(MSG)

Kelompok 4 :
1. Agnes Fourezky

2. Adi Wahyu Prayoga

3. Indah Ardeasha

4. Imelda Amelia
A. DEFENISI MSG
MSG (Monosodium Glutamat) adalah zat adiktif
yang di peroleh sebagai hasil akhir dari
pengolahan tetes tebu (molasses tebu).
Komponen utama MSG adalah garam Natrium
dan asam Glutamat dengan perbandingan 1:3.
Glutamat sebagai komponen terbesar dalam
MSG merupakan jenis asam amino non
essensial yang terkandung di dalam protein
berbagai jenis makanan seperti daging, ayam,
seafood, sayut-sayuran, dan lainsebagainya.
Fungsi penambahan MSG dalam makanan
adalah sebagai penguat rasa, sehingga
masakan menjadi lebih sedap dan lezat di
bandingkan jika tidak di beri bahan
tambahan MSG/vetsin. MSG
(Monosodium Glutamat) adalah bahan
yang digunakan untuk menyedapkan
makanan supaya terasa gurih dan lebih
terasa di lidah. MSG juga kita kenal
dengan sebutan vetsin atau micin.
B. ANALISIS MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

1) Uji Kuliatatif MSG


 Spot Test

a) 1 mL larutan sampel (± 1 dari 30


bagian)
b) Tambahkan 1 mL Triktohidindena
hidrat TS dan 100 mg Natrium Asetat
c) Masukkan ke dalam Waterbath selama
10 menit
d) Bila timbul warna ungu maka + MSG
1. Pereaksi :
a. Larutan contoh
0,5±0,05 gram contoh dilarutkan dalam
air hingga 1 liter.
b. Larutan standar
0,393±0,001 gram asam glutamat
(kemurnian tidak kurang dari 99,5%)
dinetralkan dengan NaOH p.a dan
diencerkan.
2. Pelarut
Campuran butanol asam asetat
pekat dan air dalam perbandingan
volume 4:2:1.
3. Pembangkit warna
Larutan 0,2% ninhidrin dalam
alcohol 95% v/v.
Kromatografi Kertas
Isikan pelarut kedalam wadahnya dalam bak
kromatografi dan dibiarkan 12 jam. Pada kertas
kromatografi dibuat garis pada jarak 25 mm dari
tepi dengan pensil. Teteskan 0,025 ml larutan
contoh dan larutan standar pada garis tersebut
dengan jarak masing-masing 10 mm dan 25 mm,
dan biarkan hingga kering. Kromatografi
dilakukan dengan cara  decending, yaitu pelarut
bergerak dari bawah keatas. Tepi yang diletakkan
di bagian bawah dan ujungnya dicelupkan dalam
larutan (10 mm), selama 8 jam.
Kertas kemudian diangkat dan digantung
sehingga semua pelarut menguap. Seluruh
kertas kemudian disemprotkan dengan larutan
nihidrasin dan setelah beberapa menit
dikeringkan dalam oven 105 sampai 110 0 C
selam 5 menit. Pada kertas akan tampak spot
biru dan tampak pula batas akhir pelarut. Pada
pusat tiap spot diberi tanda jarak antara titik
awal dengan pusat spot dan dengan batas akhir
pelarut di ukur dengan teliti. Harus hanya ada
satu spot biru dari larutan contoh dan nilai Rf
contoh harus sama nilai Rf standar.
 Klorida
Larutan yang diperlukan :
Larutan klorida standar. Larutan 165 mg NaCl dalam air
dan tepatkan hingga 100 ml. Encerkan 10 ml larutan tersebut
menjadi 1 liter. Larutan ini mengandung 10 ppm klorida.
Cara Kerja :
Larutkan 50 mg MSG-Monohidrat dalam 40 ml air. Tambah 1
ml asam nitrat dan 1 ml 0,1 N perak nitrat. Encerkan hingga 50
ml biarkan dalam ruang gelap selama 5 menit. Bandingkan
kekeruhanya dengan larutan yang di buat dari 10 ml larutan
klorida standar yang diberi perlakuan yang sama. Kekeruhan
MSG Monohidrat tidak boleh lebih keruh dari pada larutan
standar.
2) Uji Kuantitatif MSG
 Titrasi bebas air

a. timbang 250 mg sampel secara seksama


b. basahkan dengan air, larutkan dalam asam asetat glasial 100
mL,
c. titrasi dengan Asam perklorat 0,1 N . Tiap 0,1 N asam
perklorat setara dengan 9,356 mg Monosodium glutamat.
Reaksi :
MSG + CH3COOH  → Asam Glutamat + CH3COONa
Asam Glutamat + HClO4  → Monochlorida glutamat
+ H2O
 Titrasi presipitasi
10 mL larutan sampel (± 1 dari 10 bagian) + 5,6 mL
HCl 1N, terdapat endapan asam glutamat.
3) Uji Kadar MSG
0,4 gram contoh MSG dipanasi dalam labu kjedhal dengan
0,5 gram Cu-sulfat, 4,5 gram kalium sulfat dan 20 ml H2SO4
(p) samapai cairan menjadi jernih. Pemanasan dilanjutkan
hingga 3 jam, lalu dinginkan. Larutan dipindahkan ke dalam
labu destilasi, cuci dengan air suling dan encerkan hingga
volume 200 ml, tambahkan 80 ml NaOH 30 %, kemudian
amonia yang terdestilasi ditampung dalam 25 ml H2SO4 0,1 N
dan indikator merah metil. Bila 2/3 volume larutan telah
terdestilasi, titer kelebihan H2SO4 dengan NaOH 0,1 N. dan
hitung kadar kemurnian MSG.

Anda mungkin juga menyukai