Pengetahuan bagi
Manusia
Filsafat Ekonomi
MUHAMMAD HAFZHAN
0502173443
Manusia merupakan makhluk Allah SWT yang
ini.
Sumber sumber pengetahuan dalam islam yang
diperlukan bagi manusia.
Wahyu
Akal
Empirisme
Wahyu
Dasar yang paling pokok dalam pengetahuan Islam adalah wahyu. Disini yang menjadi persoalan
adalah bisakah wahyu terjadi. Untuk itu, perlu dijelaskan arti wahyu. Wahyu adalah kebenaran yang
langsung dari Allah kepada seorang hamba-Nya, dengan kata lain wahyu merupakan komunikasi
Tuhan dengan manusia. Keterangan di atas menunjukkan bahwa, wahyu pada dasarnya merupakan
Firman Allah, sedangkan isi wahyu yang berupa pengetahuan diturunkan Allah kepada manusia yang
telah ditunjuk atau dipilih sendiri oleh Allah, dalam hal ini Nabi atau Rasul. Wahyu yang diterima
Nabi atau Rasul adalah berbentuk risalah (ajaran) yang menyangkut berbagai aspek untuk kebutuhan
kehidupan, dan pengetahuan manusia, khususnya hubungan manusia dengan Allah dalam bentuk
masalah keimanan.
Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui empat cara : 1. Malaikat
memasukkan wahyu ke dalam hatinya, hal ini Nabi tidak melihat sesuatu apapun, hanya
merasa sesuatu sudah berada dalam kalbunya.
2. Malaikat menampakkan dirinya sendiri kepada Nabi, seorang laki-laki yang mengucapkan
kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal kata-kata itu.
3. Wahyu yang datangnya seperti gemerincingnya lonceng, cara inilah yang amat berat
dirasakan Nabi, kadang-kadang pada keningnya keluar keringat, meskipun turunnya di musim
dingin yang sangat.
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi dengan rupanya sendiri.
Dari keterangan di atas apabila digambarkan, pengetahuan yang bersumber dari wahyu yang
melahirkan epistemology quranic, yaitu sebagai berikut:
TUHAN
MALAIKAT
NABI/RASUL
Akal
Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia, karena manusia adalah satu-satunya makhluk
paling sempurna di antara makhluk lain. Kesempurnaan manusia tersebut adalah karena manusia
dibekali Allah berupa akal. Akal ini pula manusia menanggung amanat Allah di muka bumi
sebagai khalifah, menjaga kelestarian bumi beserta isinya. Manusia juga dimintai
pertanggungjawaban atas semua perbuatan yang dilakukan.
Akal bagi manusia itu sangat penting karena akal berfungsi untuk berfikir, memahami,
merenungkan dan memutuskan mana yang seharusnya di lakukan dan mana yang seharusnya di
tinggalkan.
Keberadaan akal dalam al-Qur’an sangat dimuliakan oleh Allah, terbukti dengan sanjungan-
sanjungan yang diberikan oleh Allah kepada orang yang berakal, karena dengan akalnya
manusia mampu mengarahkan dirinya kepada hakekat, menjauhkan dirinya dari yang batil,
tunduk kepada hukum, menerima perintah dan menjauhi larangan, mengikuti yang baik dan
menjauhi yang buruk.
Jika manusia mampu menggunakan, membimbing serta mengarahkan akalnya pada jalan yang
baik, maka akal dapat berfungsi secara baik, tanpa adanya bimbingan akal akan liar sebagaimana
akal binatang. Akal inilah yang membedakan manusia dengan binatang dan yang memberikan
kemuliaan manusia
Sebagaimana fungsinya kedudukan akal dalam epistemologi, yaitu sebagai sarana untuk
memperoleh pengetahuan. Pada dasarnya akal adalah sumber pengetahuan manusia, karena
manusia itu pandai berpikir maka ia mampu menyerap pengetahuan yang dibentuk oleh pikiran.
Proses terjadinya pengetahuan dengan melalui perantara akal. Hal ini dapat dibandingkan
antara epistemologi Barat dengan filsafat Islam. Dalam hal ini dapat digambarkan pada skema
dibawah ini.
INTUISI AKAL
INDERA INDERA
OBJEK OBJEK
Dari sketsa kedua bentuk epistemologi tersebut, bahwa sumber pengetahuan menurut al-
Qur’an (pengetahuan Islam), akal merupakan sumber pengetahuan, akan tetapi tidak menjadi
sumber yang paling mutlak, menurut al-Qur’an kalam tuhan (wahyu) adalah sumber
pengetahuan yang paling mutlak.
Thank you!