Anda di halaman 1dari 66

HAZARD IDENTIFICATION

AND
RISK ASSESMENT
PENDAHULUAN

• Fasyankes sebagai tempat kerja mempunyai potensi bahaya bagi


kesehatan
• Potensi bahaya dapat menjadi risiko kesehatan maupun
kecelakaan kerja
• Perlu dilakukan analisis Risiko
• Fasyankes perlu melakukan Manajemen Risiko
• Permenkes no 52 tahun 2018 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja
HAZARD DAN RISK

Hazard:
Equipment
Procedure
Chemical

• Risk is associated with the potential interaction between


the person and the hazard, i.e. how likely is it that the
harm will result from that hazard

RiSIKO = PROBABILITAS X KONSEKUENSI


• BAHAYA (Hazard), yaitu suatu • Probabilitas:
keadaan/kondisi/peralatan/metode Kemungkinan terjadi atau
kerja/material yang dapat tidak terjadinya sesuatu.
mengakibatkan (berpotensi)  
menimbulkan kerugian baik bagi
keselamatan maupun kesehatan • Konsekuensi: Dampak
pekerja, yang ditimbulkan akibat
pajanan bahaya seperti
 
penyakit akibat kerja,
• Risiko, yaitu kemungkinan/peluang kecelakaan akibat kerja,
suatu hazard menimbulkan dampak bahkan kematian.
pada keselamatan dan kesehatan ,
yang bergantung pada:
• Pajanan, Frekuensi, Konsekuensi
• Dose - Response
 
Bahaya Potensial & Risiko

• Hazard, • Hazard,
• High Risk • Low Risk

• Hazard - potential to cause harm


• Risk - likelihood that harm will occur and the consequence
Identifikasi
Bahaya potensial
Tehnik :
1)Lihat (see), yaitu melakukan
identifikasi atau rekognisi
bahaya di lingkungan kerja
2)Pikirkan (think), yaitu
melakukan evaluasi terhadap
INSPEKSI
UNIT potensi bahaya yang dilihat
UNIT dan ditemukan.
KONSULTASI & 3)Kendalikan (Do), yaitu
DISKUSI merumuskan upaya
PEKERJA pengendalian terhadap bahaya
yang ada.
BAHAYA POTENTIAL/
HAZARD DI TEMPAT KERJA

FISIK KIMIA

BIOLOGI HAZARDS
ERGONOMIC

PSIKOSOSIAL
SAFETY
BAHAYA POTENTIAL
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Bahaya Kimia Bahaya Fisik Bahaya Biologi

Bahaya Ergonomis Bahaya Psikososial Bahaya kecelakaan kerja


getaran

tekanan

Bising FISIK
radiasi

Suhu
ekstrim
Contoh Bahaya Fisik

No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko


1 Bising Laundri, dapur,, ruang genset- IPAL Karyawan yang bekerja di lokasi tsb

2 Getaran Ruang mesin-mesin dan peralatan yang Perawat, cleaning service dll
menghasilkan getaran (ruang gigi dll)

3 Debu Ruang Rekam medik, Genset, bengkel Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas
ruang gigi, gudang rekam medis, rekam medis
incinerator bila ada
4 Panas Dapur, laundri, incinerator, ruang sterilisasi Pekerja dapur, pekerja laundry, petugas
sanitasi
5 Radiasi X-Ray, ruang fisioterapi, unit gigi petugas rontgen,ahli fisioterapi dan
petugas roentgen gigi.
6 Bahaya gravitasi Area dengan level ketinggian lantai yang Cleaning service, perawat
(terpeleset, tersandung, berbeda atau lantai yang licin
jatuh)
7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan peralatan Staf administrasi dan pendaftaran,
elektronik seperti ruang pendaftaran yang mekanik listrik
menggunakan computer, dll
Hazardous drugs
reagen
disinfectant KIMIA
Merkuri
CONTOH BAHAYA KIMIA

No. Bahaya Kimia Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko

1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, perawat

2 Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan Pekerja farmasi, perawat, petugas


limbah, pengumpul sampah

3 Formaldehyde Laboratorium,gudang farmasi, petugas laboratorium dan farmasi ,


sterilisasi dengan formalin petugas bagian sterilisasi

4 Methyl : Methacrylate, Hg Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter bedah,


(Amalgam) perawat
5 Solvents Laboratorium, semua area di Teknisi, petugas laboratorium,
fasyankes kebersihan

6 Gas-Gas Anastesi Ruang operasi gigi Dokter gigi dan perawat gigi

7 Gas-gas sisa pembakaran Pemakaian genset dengan Petugas di area tersebut


(CO, CO2, Sox, NOx) menggunakan bahan bakar fosil
ERGONOMI

Posisi janggal
Statis
Gerak berulang
Berdiri Lama
Manual handling
Contoh Bahaya Ergonomi

No. Bahaya Ergonomi Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko

1 Pekerjaan yang Area pasien dan tempat Petugas yang menangani pasien
dilakukan secara penyimpanan barang (mengangkat dan memindahkan
manual (gudang) pasien) dan barang

2 Postur yang salah Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat duduk
dalam melakukan lama di kantor
pekerjaan
Poli Gigi Dokter gigi saat melakukan
pemeriksaan rongga mulut

3 Pekerjaan yang Semua area Dokter gigi, petugas pembersih,


berulang fisioterapis, sopir, operator komputer,
yang berhubungan dengan pekerjaan
juru tulis
PSIKOSOSIAL
Bahan berbahaya dan infeksius
Beban kerja
Jam kerja panjang
Kerja gilir
Kondisi kritis
Konflik peran
Understaffing
dll
Contoh Bahaya Psikososial

No. Bahaya Psikososial Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko

1 Pekerjaan yang Area pasien dan tempat Petugas yang menangani pasien dan
dilakukan dan penyimpanan barang petugas inventoris
membutuhkan (gudang)
ketelitian

2 Pekerjaan yang Semua area Dokter gigi, dokter umum, perawat,


berulang petugas pembersih, fisioterapis, sopir,
operator komputer, yang
berhubungan dengan pekerjaan juru
tulis
3 Pekerjaan Shift IGD, Pos Keamanan, Dokter Jaga, Perawat Jaga, Bidan
Malam Tempat Parkir, Kamar jaga, Satpam, Tukang Parkir, Petugas
Jenazah Kamar Jenazah
Biologi

Anita-2019
BIOLOGI
Pekerja Yang Paling
No. Bahaya Biologi Lokasi
Berisiko
1 AIDS, Hepatitis B, IGD, kamar Operasi, ruang Dokter, dokter gigi,
Covid-19 pemeriksaan gigi, perawat, petugas
laboratorium, laundry laboratorium, petugas
sanitasi dan laundry

2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan, ruang Perawat, dokter yang


anak bekerja di bagian Ibu dan
anak
3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat

4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium, Perawat, petugas


ruang isolasi laboratorium, fisioterapis
SAFETY
(Kecelakaan Kerja)
CONTOH: bahaya potensial dan
masalah kesehatan/kecelakaan
Potensi Bahaya Jenis Bahaya Masalah Kesehatan Kecelakaan Kerja
Fisik Pencahayaan Gangguan mata Tertusuk benda tajam
Suhu Kepanasan/kedingin
Ventilasi Pengap
Biologi Lalat , Kecoa, Tikus, nyamuk, Diare, pes,malaria,
kucing thypoid, DHF,TORCH
Ergonomi Posisi duduk terlalu lama Gangguan muskulo Kram
Posisi berdiri terlalu lama skeletal/GOTRAK
Psikososial Beban kerja, shift kerja, Stress kerja, kelelahan Terjatuh
kesejahteraan, hubungan
interpersonal
Sanitasi Sampah, air, jamban Pencemaran lingk,
penularan penyakit
Gaya Hidup Pola makan, OR, merokok PAK, KAK, BB >>
Konstruksi Bangunan, tangga, pintu Kelelahan Kecelakaan,
Bangunan masuk keluar, tata letak tersandung,
terpeleset
POTENSI BAHAYA MENURUT AREA KERJA:
PELAYANAN PASIEN di FASYANKES
AREA PAJANAN
Poliklinik Biologis: Blood- & Airborne pathogen, Ergonomic,
Lateks
Kecelakaan: terpeleset, Benda tajam
Ruang Tindakan Biologis: Blood- & Airborne pathogen, Ergonomic,
Lateks
Kecelakaan: terpeleset, Benda tajam
Laboratorium Kuman, virus, jamurFormaldehid, toluene, xylene
Kecelakaan & Ergonomi
Radiologi Radiasi Pengion & non-pengionPatogen,
kecelakaan, ergonomi
Fisioterapi Ergonomi, Kecelakaan, Biologis, Peralatan
POTENSI BAHAYA MENURUT AREA KERJA:
AREA PELAYANAN PENUNJANG

AREA PAJANAN

Farmasi /Apotik Absorbsi obat-obatan, ergonomi, kecelakaan,


Lateks

Urusan Rumah Cairan pembersih, bahan terkontaminasi, lateks,


Tangga beban mengangkat

Dapur Panas, kebakaran/listrik,

Pembuangan Bahan terkontaminasi, radiasi, benda tajam,


Limbah lateks
Identifikasi Potensi Bahaya/Hazard

TEMPAT FISIK KIMIA BIOLOGI ERGONOMI PSIKOSOSIAL


Pendaftaran Bising Printer Kuman? Posisi duduk, Antrian, BPJS
Pencahayaan Fotocopy Komputer
UGD Pencahayaan Obat-obatan, Kuman (NSI), Posisi Limit waktu
chemical air quality tindakan
Apotik Obat-obatan Posisi Limit waktu

Gudang Obat ... ... ... ... ...

Poli umum ... ... ... ... ...

Poli gigi ... ... ... ... ...

 Jika memungkinkan dilakukan pengukuran, bekerja sama dengan BKKM,


CSR perusahaan, dll
Anita-2019
Identifikasi Bahaya Puskesmas Purwakarta -
Cilegon
NO NAMA POTENSI JENIS SUMBER BAHAYA DAMPAK UPAYA K3
RUANGAN BAHAYA BAHAYA TERHADAP (INTERVENSI)
KESEHATAN

1 R.KEPALA FISIK DEBU KERTAS, LEMARI, ISPA PENINGKATAN SANITASI


PUSKESMAS MEJA
2 AULA BIOLOGI BAKTERI AC TERKENA BAKTERI MAINTENANCE AC

3 R. TATA FISIK SUHU RUANG KERJA TATA DEHIDRASI PENGGUNAAN VENTILASI YANG
USAHA USAHA CUKUP/ KIPAS ANGIN/ AC

DEBU PERANGKAT ISPA PENINGKATAN SANITASI


KOMPUTER, ASAP
PABRIK

LISTRIK PENGATURAN KABEL TERSETRUM PENATAAN KABEL

KIMIA BAU PEMBAKARAN ISPA RELOKASI TPS


SAMPAH PENGGUNAAN APD
ERGONOMI POSISI POSISI DUDUK PERUBAHAN PENYULUHAN SIKAP DUDUK
TUBUH BENTUK TUBUH, YANG BAIK
SAKIT LEHER, CEPAT
LELAH

PSIKOSOSIAL STRESS BEBAN KERJA STRESS KERJA RELAKSASI, REFRESHING, ROTASI


BERLEBIH KERJA

Anita-2019
MANAJEMEN
RISIKO
HAZARD IDENTIFICATION, RISK
ASSESSMENT, RISK CONTROL (HIRARC)

1.Hazard Identification :
Identifikasi semua sumber
bahaya potensial yang ada di
tempat kerja

2. Risk Assessment : Menilai


tingkat risiko timbulnya PAK
atau KAK

3. Risk Control : kontrol


terhadap risiko KAK atau KAK
A N
TU JU
Menghindarkan /meminimalisir bahaya potensial di tempat
kerja agar terhindar dari gangguan kesehatan, PAK, KAK

Meminimalisasi meluasnya efek yang tidak diinginkan

Memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi dengan


meminimalkan kerugian

Melaksanakan program manajemen secara efisien

Menjadi dasar program yang tepat untuk penyusunan


program yang tepat

Menciptakan manajemen proaktif


Konsep dasar :
• Ruang lingkup manajemen Risiko Mencakup identifikasi dan
penilaian bahaya potensial untuk mengetahui seberapa besar
risiko yang mungkin terjadi tindakan penanganannya, serta
skala prioritas penanganan yang harus dilakukan
• Mencakup seluruh proses pelayanan atau kegiatan yang
dilakukan di Fasyankes termasuk kegiatan yang dilakukan oleh
pihak ketiga
• Analisis Risiko berdasarkan lingkungan kerja
• Analisis Risiko kegiatan/tindakan
• Dampak terhadap kesehatan maupun kecelakaan kerja
LANGKAH LANGKAH
MANAJEMEN RISIKO

2.IDENTIFIKAS 4.
3. PENILAIAN
1.PERSIAPAN I BAHAYA PENGENDALI
POTENTIAL RISIKO
AN RISIKO

HIRARC : HAZARD IDENTIFICATION


RISK ANALYSIS
RISK CONTROL

Mengacu kepada AS/NZS 4360 tahun 2004 yang diadopsi ke


dalam ISO 31000
1.1.PERSIAPAN
PERSIAPAN

2.2.IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

MONITOR & REVIEW


3.3.ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT
AKIBAT KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN

4.4.EVALUASI
EVALUASIRISIKO
RISIKO

5.5.PENGENDALIAN
PENGENDALIANRISIKO
RISIKO
1. TAHAP PERSIAPAN

• Memahami Peraturan Perundangan K3 yang berlaku


• Pembentukan Tim Pelaksana Manajemen Risiko K3

• Penentuan wewenang dan tanggung jawab


• Penentuan Ruang lingkup manajemen risiko

• Penentuan metode analisis risiko k3


• Penentuan waktu pelaksanaan evaluasi risiko K3
2. IDENTIFIKASI
BAHAYA POTENSIAL

FISIK KIMIA

BIOLOGI HAZARDS ERGONOMIC

PSIKOSOSIAL
SAFETY
3. PENILAIAN RISIKO

• BAHAYA (hazard), yaitu suatu • Probabilitas:


keadaan/kondisi/peralatan/metode Kemungkinan terjadi atau
kerja/material yang dapat tidak terjadinya sesuatu.
mengakibatkan (berpotensi)  
menimbulkan kerugian baik bagi
keselamatan maupun kesehatan • Konsekuensi: Dampak
pekerja, yang ditimbulkan akibat
  pajanan bahaya seperti
• Risiko, yaitu kemungkinan/peluang penyakit akibat kerja,
suatu hazard menimbulkan dampak kecelakaan akibat kerja,
pada keselamatan dan kesehatan , bahkan kematian.
yang bergantung pada,
• Pajanan, Frekuensi, Konsekuensi
• Dose - Response
 
Langkah-langkah untuk penilaian risiko:
• Tentukan jenis pekerjaan/proses/kegiatan
• Buat potensi bahaya dan risikonya
misalnya : potensi bahaya tindakan bedah minor 
dapat menyebabkan luka sayat akibat pisau bedah
Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan
terjadi dan tingkat keparahannya.
• Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat keparahan
A. CARA KUALITATIF
Penentuan besar risiko :

RISIKO (R)= EFFEK(E) x Probability (P)

• Effek = Hazard severity


• Probabilitas = Likelyhood of occurance
Contoh Effek = Hazard Severity
KATEGORI DAMPAK KESEHATAN

TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN

A RINGAN Sakit atau cidera yang hanya membutuhkan P3K dan


tidak terlalu mengganggu proses kerja

B SEDANG Gangguan kesehatan yang lebih serius dan


membutuhkan penanganan medis seperti alergi,
dermatitis, Low back Pain, dan menyebabkan pekerja
absen dari pekerjaannya untuk beberapa hari

C BERAT Gangguan kesehatan yang sangat serius dan


kemungkinan terjadinya cacat permanen hingga
kematian. Contohnya amputasi, kehilangan
pendengaran, pneumonia, keracunan bahan kimia,
kanker
Contoh lain : Effek = Hazard Severity

TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN

1 Insignificant / Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.


Tidak signifikan
2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi
sedang.
Moderate / Memerlukan perawatan medis dan
3
sedang mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
fungsi anggota tubuh utk sementara waktu,
kerugian materi cukup besar.

Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya


4 Major / Mayor
fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
proses produksi, kerugian materi besar.

5 Catastrophe / Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat


Bencana besar.
Contoh : KATEGORI PROBABILITAS

TINGKA-
KRITERIA PENJELASAN
TAN

A TIDAK TIDAK TERJADI DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN


MUNGKIN

ADA KEMUNGKINAN DAMPAK BURUK TERHADAP KESEHATAN


B MUNGKIN TERSEBUT, TERJADI SAAT INI

C SANGAT SANGAT BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DAMPAK BURUK


MUNGKIN TERHADAP KESEHATAN TERJADI SAAT INI
Contoh lain : Probabilitas
Probablitas / Kemungkinan
TINGKAT
KRITERIA PENJELASAN
AN
A Almost certain / Suatu kejadian pasti akan terjadi pada
Hampir pasti semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada
terjadi hampir semua kondisi.
C Moderate / Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa
Sedang kondisi tertentu.
Suatu kejadian mungkin terjadi pada
D Unlikely / Kecil
beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinannya kemungkinan terjadinya.

E Rare / Jarang Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada


suatu kondisi yang khusus / luar biasa /
sekali setelah bertahun-tahun.
MATRIX PENILAIAN RISIKO

RISK MATRIX DAMPAK/Effek/keparahan

RINGAN SEDANG BERAT

KEMUNGKINAN/ TIDAK RISIKO RENDAH RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG


PROBABILITAS MUNGKIN

MUNGKIN RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI

SANGAT RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI


MUNGKIN
SKALA TINGKAT RISIKO

TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN

Risiko RENDAH Ada kemungkinan rendah bahwa cedera


atau gangguan kesehatan minor terjadi saat PRIORITAS 3
ini, dengan dampak kesehatan yang ringan
hingga sedang

Risiko SEDANG Konsekuensi atau keparahan dari cidera dan


gangguan kesehatan tergolong kategori PRIORITAS 2
serius meskipun probabilitasnya rendah

Risiko TINGGI Kemungkinan besar terjadi gangguan


kesehatan dan cedera yang moderate atau PRIORITAS 1
serius bahkan kematian
B. CARA KUANTITATIF
KATEGORI DAMPAK/ EFFEK TERHADAP K 3

KATEGORI DAMPAK TERHADAP KESELAMATAN & KESEHTAN

1 TIDAK ADA DAMPAK

2 MEMBUTUHKAN P3K

3 MEMBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS

4 MENYEBABKAN CACAT PERMANENT

5 MENYEBABKAN KEMATIAN
Contoh : KATEGORI KEMUNGKINAN/PROBABILITAS

KATEGORI KETERANGAN

1 = Sangat jarang Terjadi sekali dalam lima tahun

2= Jarang Terjadi sekali dalam 1-2 tahun

3= Mungkin Terjadi > sekali dalam 1-2 tahun

4= Sering Terjadi beberapa kali dalam setahun

5= Sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau bulan


MATRIKS RISIKO (semi kuantitatif)
Dampak/EFFEK
Matriks Risiko 1 2 3 4 5

K
E 1 1 2 3 4 5
M
U 2 2 4 6 8 10
N
G
K 3 3 6 9 12 15
I
N 4 4 8 12 16 20
A
N 5 5 10 15 20 25
TINGKAT RISIKO

KXD TINGKAT RISIKO KETERANGAN WARNA

1-3 RENDAH

4-6 SEDANG

8 -12 BERMAKNA

15 -25 TINGGI
EVALUASI RISIKO
EVALUASI RISIKO adalah :

• Proses membandingkan antara hasil analisis risiko dengan kriteria risiko


untuk menentukan apakah risiko dan atau besarnya dapat di terima atau di
toleransi. Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.
• Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa bahaya dibuat
tingkatan prioritas manajemennya.

HASIL :
1. GAMBARAN SEBERAPA PENTING
2. GAMBARAN PRIORITAS RISIKO
3. GAMBARAN KERUGIAN YG MUNGKIN TERJADI
4. PERTIMBANGAN TAHAPAN PENGENDALIAN
Hasil Evaluasi Risiko
KRITERIA RISIKO
Kategori Warna Tinjauan Penilaian Frekwensi
Risiko Risiko Risiko Oleh Tinjauan
Ekstrim Merah Direktur Eksekutif Bulanan
(15 – 25)
Tinggi Jingga Kepala Divisi Tiap 2 bulan
(8 – 12)
Sedang Kuning Manajer Tiap 3 bulan
( 4 – 6)
Rendah Hijau Kepala Unit Tiap 6 bulan
(1-3)
Risk Assessment Puskesmas
Aktivitas Hazard Efek Kesehatan Penilaian Risiko

Akut Kronis Efek (E) Peluang Tingkat


(P) Risiko (R)

Memasang Posisi kurang ergonomis - Nyeri otot/ myalgia - LBP/HNP


infus (membungkuk)

Pencahayaan kurang - mata lelah Astenopia

- sakit kepala

Needle Stick Injury - Luka tusuk, infeksi Hep. B, HIV, dll

Tuntutan keluarga pasien - Cephalgia kejenuhan

Anita-2019
E ( Hazard severity)
Tingkat Kriteria Penjelasan

1 Neglicable/Tidak Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil Individu - tidak begitu berarti, jika ada luka, dapat
signifikan ditangani dgn pertolongan pertama di tempat kerja. Tidak berdampak pada masyarakat dan
lingkungan. Tidak ada kerusakan peralatan penting, maupun gangguan produksi

2 Minor/ringan Individu – Kecelakaan hanya menimbulkan luka/ gangguan reversibel cukup dengan perawatan di
klinik dengan absen kurang dari 2 hari .
peralatan kerusakan penting rusak , dapat segera diperbaiki, produksi dapat terganggu < 2 hari .
Tidak berdampak pada masyarakat dan lingkungan.
3 Moderate/Sedang individu – kecelakaan menyebabkan pekerja Memerlukan perawatan medis ,absen 3- 14 hari,
terdapat kerusakan peralatan penting, masih dapat diperbaiki, produksi terganggu sampai 3 - 7 hari.
Menimbulkan gangguan dan resiko kecelakaan pada masyarakat dan lingkungan.

4 Major/Mayor Individu -Kecelakaan menyebabkan pekerja absen atau tidak bekerja dalam waktu 14-21 hari,
dengan kelainan irreversible.
publik - dapat mengancam jiwa masyarakat sekitar, melepas limbah mengganggu lingkungan sekitar
Terdapat kerusakan peralatan penting bernilai > 100 juta atau alat rusak perlu perbaikan khusus,
terdapat gangguan produksi > 1 minggu

5 Fatal individu -kecelakaan fatal, menyebabkan kematian atau menimbulkan kecacatan permanent dan
hilang fungsi, absensi lebih dari 22 hari kerja.
publik - mengancam jiwa masyarakat luas, melepaskan limbah berbahaya bagi lingkungan
peralatan - kerusakan peralatan penting bernilai > 100 juta atau alat rusak tidak dapat dipakai
kembali,seluruh produksi terhenti > 24 jam
Anita-2019
P (Likelihood of occurance)

Tingkat Kriteria Penjelasan

A Almost certain/Hampir pasti Suatu kejadian akan terjadi pada semua kondisi/setiap
kegiatan yang dilakukan.

B Likely /cenderung mungkin Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua
terjadi kondisi
C Moderate /mungkin dapat Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
terjadi
D Unlikely /Kecil Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi
kemungkinannya terjadi tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya

E Rare /Jarang sekali terjadi Suatu insiden mungkin dapat terjadi pada suatu kondisi
yang khusus/luar biasa/setelah bertahun-tahun.

Anita-2019
Risk Assessment Puskesmas

Anita-2019
Risk Assessment Puskesmas
Aktivitas Hazard Efek Kesehatan Penilaian Risiko
Akut Kronis Efek (E) Peluang Tingkat
(P) Risiko (R)
Memasang Posisi kurang ergonomis - Nyeri otot/ myalgia - LBP/HNP
infus (membungkuk)
Pencahayaan kurang - mata lelah Astenopia
- sakit kepala
Needle Stick Injury - Luka tusuk, infeksi Hep. B, HIV, dll 5 E H
Tuntutan keluarga pasien - Cephalgia kejenuhan

il aian
sp en
tr ik
Ma
 Prosedur needle stick safety
 Prosedur vaksinasi pasca pajanan
Hepatitis B

Anita-2019
TABEL / MATRIK BAHAYA POTENTIAL
UNIT RS : .............................................

PROSES/
AREA
GANGG YANG SUDAH KECELA
KAAN
JML
PEKER
BAHAYA POTENSIAL UAN
KESE DILAKUKAN YG JA
MUNG
HATAN
FISIK BIOLOGI KIMIA ERGO PSIKO ALAT/ PER APD KIN
LOGIK LINGK ATURAN
NOMI
KERJA

57
4. PENGENDALIAN RISIKO
METODE PENGENDALIAN BAHAYA
BERDASAR LOKASI
Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko
KESIMPULAN
LANGKAH – LANGKAH MANAJEMEN RISIKO
Tentukan jenis pekerjaan /kegiatan/proses

Buat potensi bahaya dan risikonya

Beri penilaian untuk masing-masing kemungkinan


terjadi dan tingkat keparahannya
Buat pemetaan risiko berdasarkan tingkat
keparahan

Buat pengendalian risiko sesuai hierarki


KESIMPULAN

1. K3 merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan


pelayanan di Fasyankes.
2. Sasaran K3 tidak hanya pasien, namun juga Petugas,
pengunjung dan lingkungan kerja.
3. K3 harus menjadi budaya dan karakter setiap pekerja,
bukan hanya tugas tim/komite K3.
4. Pelaksanaan K3 dilakukan secara bertahap dan
memerlukan komitmen semua pihak.
5. Budaya K3 di tempat kerja merupakan keberhasilan
manajemen
17
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai