Anda di halaman 1dari 29

JSA (JOB SAFETY ANALYSIS)

KOMITE K3RS
Pemahaman Tentang Bahaya (HAZARD)

• Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu (bisa
pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi), misalnya pestisida
yang ada pada sayuran ataupun panas yang keluar dari mesin pesawat.

• Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/


konsekuensi ataupun berkembang menjadi accident bila tidak ada
kontak (exposure) dengan manusia.
Jenis Bahaya
Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat
diklasifikasikan atas:
• Bahaya fisik
• Bahaya kimia
• Bahaya biologi
• Bahaya psikososial
POTENSI BAHAYA MENURUT AREA KERJA:
RIG
AREA Hazard
Keperawatan Absorbsi obat-obatan, ergonomi, kecelakaan,tertusuk benda tajam,
salah memberikan penanganan terapi dan tindakan pertolongan
pertama
Pembuangan Limbah Bahan terkontaminasi, radiasi, benda tajam

RIG Kecelakaan Transportasi, Kontak terhadap benda atau peralatan,


kebakaran dan ledakan , paparan zat berbahaya dan cuaca buruk,
kecelakaan jatuh.
MOD-TR-K3-019. REV.03

RISIKO :
kemungkinan suatu hazard menimbulkan dampak pada
keselamatan dan kesehatan, tergantung :
- Pajanan, frekuensi.konsekuensi
- Dose - Response

PROBABILITAS :
kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya sesuatu

KONSEKUENSI :
Dampak yang ditimbulkan akibat pajanan bahaya
DANGER

“HAZARD”
“RISK” INSIDEN
ACCIDENT
BAHAYA POTENTIAL di

Bahaya Kimia Bahaya Fisik Bahaya Biologi

Bahaya Ergonomis Bahaya kecelakaan


Bahaya Psikososial kerja
MOD-TR-K3-019. REV.03

getaran

tekanan
Bahaya
FISIK
Bising

radiasi

Suhu ekstrim
Contoh Bahaya Fisik
No. Bahaya Fisik Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
1 Bising IPS-RS, laundri, dapur, CSSD, Karyawan yang bekerja di lokasi
gedung genset- boiler, IPAL tsb
2 Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan Perawat, cleaning service dll
yang menghasilkan getaran (ruang gigi dll)

3 Debu Genset, bengkel kerja, laboratorium Petugas sanitasi, teknisi gigi,


gigi, gudang rekam medis, incinerator petugas IPS dan rekam medis

4 Panas CSSD, dapur, laundri, incinerator, Pekerja dapur, pekerja laundry,


boiler petugas sanitasi dan IP-RS
5 Radiasi X-Ray, OK yang menggunakan c- Ahli radiologi, radioterapist dan
arm, ruang fisioterapi, unit gigi radiografer, ahli fisioterapi dan petugas roentgen
gigi.
6 Bahaya gravitasi (terpeleset, Area dengan level ketinggian lantai Cleaning service, perawat
tersandung, jatuh) yang berbeda atau lantai yang licin

7 Bahaya listrik Area kerja yang menggunakan Staf administrasi dan


peralatan elektronik seperti ruang pendaftaran yang pendaftaran, mekanik listrik
menggunakan computer, ruang operasi yang
menggunakan lampu dengan daya listrik yang tinggi,
dll
Hazardous drugs
Gas anestesi Asap
pembedahan KIMIA
disinfectant
Merkuri
MOD-TR-K3-019. REV.03
CONTOH BAHAYA KIMIA
No. Bahaya Kimia Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko

1 Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, perawat

2 Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan Pekerja farmasi, perawat, petugas


limbah, bangsal pengumpul sampah

3 Ethylene Oxide Kamar operasi Dokter, perawat

4 Formaldehyde Laboratorium, kamar mayat, Petugas kamar mayat, petugas


gudang farmasi laboratorium dan farmasi

5 Methyl : Methacrylate, Hg Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter bedah,


(Amalgam) perawat
6 Solvents Laboratorium, bengkel kerja, Teknisi, petugas laboratorium,
semua area di RS kebersihan

7 Gas-Gas Anaestesi Ruang operasi gigi, OK, ruang Dokter gigi, perawat, dokter
pemulihan (RR) bedah, dokter/perawat anaestesi

8 Gas-gas sisa pembakaran Pemakaian genset dengan


(CO, CO2, Sox, NOx) menggunakan bahan bakar fosil
ERGONOMI
MOD-TR-K3-019. REV.03
Contoh Bahaya Ergonomi
Bahaya
No. Lokasi Pekerja Yang Paling Berisiko
Ergonomi
1 Pekerjaan yang Area pasien dan tempat Petugas yang menangani pasien
dilakukan secara penyimpanan barang (gudang) (mengangkat dan memindahkan pasien) dan
manual barang

2 Postur yang Kantor/administrasi Postur tubuh yang salah saat


salah dalam duduk lama di kantor
melakukan Poli Gigi Dokter gigi saat melakukan
pekerjaan
pemeriksaan rongga mulut
3 Pekerjaan yang Semua area Dokter gigi, petugas pembersih,
berulang fisioterapis, sopir, operator komputer, yang
berhubungan dengan pekerjaan juru tulis
Bahaya PSIKOSOSIAL
MOD-TR-K3-019. REV.03

CONTOH BAHAYA BIOLOGI


Pekerja Yang Paling
No. Bahaya Biologi Lokasi
Berisiko
1 AIDS, Hepatitis IGD, kamar Operasi, Dokter, dokter gigi,
B dan Non A- Non ruang pemeriksaan gigi, perawat, petugas laboratorium,
B laboratorium, laundry petugas sanitasi dan laundry

2 Cytomegalovirus Ruang kebidanan, Perawat, dokter yang


ruang anak bekerja di bagian Ibu dan anak

3 Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat


4 Tuberculosis Bangsal, laboratorium, Perawat, petugas
ruang isolasi laboratorium,
fisioterapis
SAFETY
(kecelakaan kerja)
PENGERTIAN JSA
JOB SAFETY ANALYSIS :
“Tata cara atau metode untuk meneliti bahaya yang ada dalam setiap langkah
kerja, kemudian mencari metode untuk melenyapkan atau mengurangi bahaya
tersebut.”.

MENURUT OSHA : JOB HAZARD ANALYSIS


“Carefully studying and recording each step of a job, identifying existing or potential
job hazards (both safety and health), and determining the best way to perform the job
to reduce or eliminate these hazards.”
Job Safety Analysis (JSA) dibutuhkan sebagai upaya untuk:

• Mengkaji ulang (review) Prosedur Kerja agar setiap pekerjaan yg


berbahaya & beresiko kecelakaan dapat memiliki Prosedur Kerja yg Aman
(Safe Work Procedure).
• Pengembangan Prosedur untuk Instruksi Penugasan.
• Pelatihan Keselamatan bagi pekerja lainnya.
Job Safety Analysis (JSA) dibutuhkan sebagai upaya untuk:
• Pekerjaan dengan tingkat kecelakaan kerja atau PAK tertinggi
• Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau PAK
yang mematikan, bahkan untuk pekerjaan yang tidak ada riwayat
kecelakaan sebelumnya
• Pekerjaan di mana satu kelalaian kecil yang dilakukan pekerja dapat
menyebabkan kecelakaan fatal atau cedera serius
• Setiap pekerjaan baru atau pekerjaan yang telah mengalami
perubahan proses dan prosedur kerja
• Pekerjaan yang cukup kompleks dan membutuhkan instruksi tertulis.
Langkah-langkah
JSA
• Langkah 1 : Amati langsung pekerjaan yang sedang dianalisis.

• Langkah 2: Uraikan proses pekerjaan tersebut menjadi tahapan-tahapan yang


detil.

• Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap tahapan.

• Langkah 4: Rekomendasikan pengendalian bahaya.


Ad. Langkah 1: Perhatikan pekerjaan yang sedang berlangsung.
• Pengamatan dapat dilakukan dengan beberapa cara:
– Diamati secara langsung dan dicatat.
– Direkam dengan video dan kemudian dipelajari
– Difoto setiap tahapan proses
– Dibuat sketsa urutan pekerjaan.
• Buat catatan-catatan penting dalam setiap pengamatan, karena nanti akan sangat
membantu.
• SOP dapat digunakan untuk membantu pengamatan.
Ad.Langkah 2: Uraikan proses pekerjaan tersebut menjadi tahapan-tahapan
yg detil.

• List tahapan kerja sesuai urutan tahapan pekerjaan.

• Jelaskan tindakan yang dilakukan dalam setiap tahapan.

• Jangan terlalu detil dan jangan pula terlalu ringkas.

• Aturan umum jangan melebihi 10 kata.


Ad.Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap tahapan.
Strategi identifikasi bahaya:
• Berjalan mengililingi area kerja dan melihat potensi sumber bahaya.
• Bertanya dan berdiskusi dengan pekerja apa saja menurut mereka yang dapat menjadi sumber bahaya
di area kerja mereka
• Cari referensi melalui literatur atau website.
• Lakukan pengecekan terhadap MSDS atau Technical Data sheet dari bahan-bahan kimia atau
peralatan yang digunakan.
• Lihat kembali catatan kecelakaan kerja atau near miss yang pernah terjadi
• Jangan lupa terhadap risiko atau bahaya jangka panjang terhadap kesehatan.
• Gunakan What-if scenario untuk setiap tahapan.
49
Ad. Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap tahapan.
Selain melakukan pencatatan tata letak dasar fasilitas pabrik dan meninjau riwayat penyakit kerja atau cidera dari
pekerja, hal-hal lain yang perlu dicatat selama melakukan survey adalah:
• Sumber listrik
• Sumber gerak, seperti mesin atau proses yang bergerak dan memungkinkan terjadinya impact terhadap
pekerja.
• Sumber suhu tinggi yang bisa mengakibatkan luka bakar, mata cidera atau kebakaran.
• Jenis-jenis bahan kimia yang digunakan di tempat kerja.
• Sumber debu berbahaya.
• Sumber radiasi cahaya, seperti pengelasan, mematri, memotong, tungku, lampu intensitas tinggi, dll.
• Potensi jatuh atau menjatuhkan benda.
• Benda tajam yang bisa menusuk, memotong, dll.
• Bahaya biologis seperti darah yang bisa menyebabkan infeksi.
Ad.Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap tahapan.
Beberapa bentuk pertanyaan ketika melakukan evaluasi bahaya dari setiap tahapan
pekerjaan:
• Apakah ada potensi terpapar bahaya bahan kimia atau radiasi?
• Apakah ada noise dihasilkan dari proses pekerjaan?
• Apakah ada ventilasi yang cukup?
• Apakah penerangan mencukupi?
• Apakah emergency exit diberi tanda secara jelas?
• Apakah ada potensi bahaya listrik?
• Apakah diperlukan APD ketika bekerja?
• Apakah ada benda bergerak?
• Apakah pekerjaan dilakukan dengan gerakan berulang-ulang?
• dst
Rekomendasi Pengendalian Bahaya
Apabila bahaya tidak bisa dihilangkan atau diturunkan maka
dilakukan metode kontrol untuk menurunkan bahaya sampai
pada tingkat risiko yang dapat diterima.

Hirarki metode kontrol bahaya adalah:


• Eliminasi
• Substitusi
• Kontrol rekayasa
• Kontrol administratif
• Alat Pelindung Diri
JOB SAFETY ANALYSIS
JOB: Mimindahkan Pompa Bahan bakar DATE : 08.04.2002 ANALYSIS By : J. WILSON

JOB TITLE : Memberbaiki Pompa SUPERVISOR : E. MOORE REVIEWID By : H. BROWN


DEPARTEMENT : MAINTENANCE SECTION : PUMP REPAIR APPROVED By : P. WILLIAM

REQUIRED PERSONAL : PROTECTIVE EQUIPMENT : GLOVES, SAFETY SHOES, FACE SHIELD

LANGKAH KERJA POTENSI KECELAKAAN REKOMENDASI


1. Mematikan Pompa Kesetrum listrik Jgn berdiri diarea yang basah, pastikan
listriknya ada groundednya.
2. Melepaskan komponen Kesetrum listrik listrik Kunci panel listrik dari upaya
menghidupkan pompa (LOTO).

3. Membuka valve masing- Ketegangan otot Jika valvenya keras atau berkarat,
masing sisi pompa. lumasi dengan pelumas.

4. Membuang atau Jauhkan semua sumber api dan sediakan


Kebakaran dan ledakan
mengeluarkan sisa cairan APAR. Berdiri pada posisi yang tidak
hidrokarbon dari pompa Terbakar panas akan terciprat cairan.

Gunakan tools yang tepat


5. Melepas baut pompa dan Rusak jaringan karena Gunakan alat angkat
memindahkannya. ketegangan otot
Lakukan cara mengangkat yg
Kaki patah atau memar benar
Pastikan alat angkat dgn kapasitas yang
sesuai, kenakan sepatu safety
..\JSA\JSA PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS.doc

Contoh JSA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai