Anda di halaman 1dari 48

BAB 5

SISTEM INTEGUMEN

NORONG PERANGIN ANGIN SST, M. BIOMED


TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Menyebutkan 2 lapisan utama kulit dan jaringan
penyusunnya masing2.
2) Menetapkan lokasi dan menguraikan fungsi stratum
korneum dan stratum germinativum.
3) Menguraikan fungsi sel Langerhans.
4) Menguraikan fungsi sel melanosit dan melanin.
5) Menguraikan fungsi rambut dan kuku.
6) Menyebutkan indera peraba dan menerangkan manfaatnya.
7) Menjelaskan fungsi sekresi kelenjar sebase, kelenjar
serumen dan kelenjar keringat enkrin.
8) Menjelaskan cara arteriole dalam dermis merespons panas,
dingin dan stress.
9) Menyebutkan jaringan penyusun jaringan subkutan dan
menguraikan fungsinya.
PENDAHULUAN
• Sistem integument terdiri atas kulit, struktur
tambahannya, seperti rambut dan kelenjar keringat, dan
jaringan subkutan di bawah kulit.
• Kulit terbentuk dari berbagai macam jaringan yg berbeda
dan dianggap sebagai suatu organ.
• Karena kulit menutupi seluruh permukaan tubuh, salah
satu fungsinya sudah jelas terlihat: memisahkan tubuh
dari lingkungan luar dan mencegah masuk berbagai
macam zat berbahaya.
• Jaringan subkutan yg secara langsung berada di bawah
kulit dan menghubungkan kulit dgn otot serta
mempunyai fungsi lain.
KULIT
• Kulit adalah organ terbesar tubuh.
Beratnya kurang lebih 4,5 kg dan
menutupi area seluas 18 akki persegi
(1,67 m²) pada laki2 dgn berat badan 75
kg.
• Dua lapisan kulit utama adalah epidermis
lapisan luar dan dermis lapisan dalam.
• Masing2 lapisan terbentuk dari jaringan
yg berbeda dan mempunyai fungsi yg
sangat berbeda.
Epidermis
• Epidermis adalah lapisan teratas atau terluar yang
tersusun dari jaringan epitel.
• Epidermis terbentuk dari epitel skuamosa bertingkat dan
dermis yg paling tebal terdapat pada telapak tangan dan
telapak kaki.
• Sel2nya disebut keratinosit dan tak ada pembuluh darah
kapiler di antaranya.
• Meskipun epidermis dapat dibagi menjadi 4 atau 5
sublapisan, ada 2 sublapisan yg penting: lapisan
terdalam, yaitu stratum germinativum dan lapisan terluar,
yaitu stratum korneum.
Stratum Germinativum
• Stratum germinativum adalah lapisan epidermis
yg paling dalam dan merupakan tempat
terjadinya mitosis.
• Sel2 baru terus-menerus diproduksi, yg
mendorong sel yg lebih tua ke arah permukaan
kulit.
• Sel2 tersebut memproduksi protein keratin dan
semakin jauh dari pembuluh kapiler, sel2
tersebut mati.
• Sel2 yg mati dibuang ke permukaan kulit dan
digantikan oleh sel2 baru.
Stratum Korneum
• Stratum korneum adalah lapisan epidermis yg paling
luar, terdiri atas berlapis sel mati; yg tertinggal hanya
kreatininnya.
• Keratin protein cenderung tahan air dan mencegah
penguapan air tubuh.
• Tidak kalah penting, keratin mencegah masuknya air.
Bila tidak ada sifat kedap air pada stratum korneum,
akan sangat tidak jungkin untuk berenang atau mandi di
pancuran tanpa merusak sel2 kulit kita.
• Stratum korneum juga menjadi sawar terhadap kuman
penyakit dan bahan kimia. Sebagian besar bakteri atau
mikroorganisme lain tidak bisa menembus kulit yg utuh.
Stratum Korneum
• Bahan2 kimia, kecuali yg korosif, tidak bisa menembus
jaringan hidup di bawah kulit yg utuh.
• Satu pengecualian yg menyedihkan adalah getah
tanaman poison ivy. Resinnya menembus kulit dan
menimbulkan reaksi alergi pada orang yg rentan.
• Respon inflamasinya ditandai gatal2 hebat dan lepuhan.
• Bila kulit mendapat tekanan, kecepatan mitosis di
stratum germinativum akan meningkat sehingga
membentuk epidermis yg lebih tebal; kita menyebutnya
Kalus.
• Walaupun lebih sering terjadi di telapak tangan dan kaki,
kalus juga bisa muncul di bagian kulit lain.
Sel Langerhans
• Di dalam epidermis, terdapat sel Langerhans yg berasal
dari sumsum tulang.
• Sel2 ini selalu bergerak dan mampu memfagosit materi
asing, seperti bakteri yg masuk tubuh memlalui kulit
yang luka.
• Ketika kuman tertelan, sel2 Langerhans berimigrasi ke
nodus limfatikus dan mengenalkan kuman tersebut ke
limfosit. Hal ini memicu respons imun dgn memproduksi
antibody.
• Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kulit jauh lebih
aktif dalam pertahanan tubuh ketimbang yg diyakini
sebelumnya, meskipun sebagian basar hal terkait
sampai saat ini belum jelas.
Melanosit
• Jenis sel lain yg terdapat di epidermis bawah adalah
melanosit. Melanosit memproduksi protein, suatu
pigmen yg disebit melanin.
• Individu dgn ukuran tubuh sama kurang lebih
mempunyai jumlah melanosit yg sama. Pada orang
berkulit gelap, melanosist secara terus menerus
memproduksi melanin dalam jumlah besar. Melanosit
orang berkulit terang memproduksi sedikit melamin.
• Aktivitas melanosit diatur secara genetik. Warna kulit
adalah salah satu karakteristik manusia yg diturunkan.
• Pada setiap individu, produksi melamin meningkat
karena kulit terpajan pada sinar ultraviolet.
Melanosit
• Ketika semakin banyak diproduksi, melanin
dibawa ke dalam oleh sel epidermis sambil
didorong ke permukaan
• Melanin memberi warna gelap pada kulit, yg
mencegah stratum germinativum hidup terpajan
lebih banyak sinar ultraviolet.
• Individu berkulit gelap memiliki ketahanan yg
baik terhadap efek merusak sinar ultraviolet;
sedangkan individu berkulit terang tidak
memilikinya
LUKA BAKAR

Derazat II
dalam,
Eskar tipis,
derazat II dalam

Eskar tebal,
derazat III

Derazat I, hanya
hyperemia

Derazat II dangkal Derazat II


dangkal,
Bullae sdh pecah bullae (+)
EPIDERMIS
BAGIAN FUNGSI
Stratum Korneum  Mencegah hilangnya atau masuknya air.
(keratin)  Jika tidak rusak, mencegah masuknya
patogen dan sebagian besar bahan kimia.
Stratum  Mitosis yang berkelanjutan menghasilkan
Geminativum sel2 baru untuk menggantikan sel2
permukaan yang rusak.
Sel Langerhans  Memfagosit benda asing dan
merangsang respons imun oleh limfosit.
Melanosit  Menghasilkan melanin ketika terpajan
sinar ultraviolet (UV).
Melanin o Melindungi lapisan kulit hidup dari
pajanan sinar UV yang berlebihan.
Dermis
• Dermis dibentuk oleh jaringan ikat fibrosa tidak beraturan.
Fibrolas memproduksi baik serat kolagen maupun serat
elastin. Kekuatan dan elastisitas adalah dua ciri khas dermis.
• Dengan bertambahnya umur, serat elastin mengalami
kemunduran dan menyebabkan kulit kehilangan
elastisitasnya. Kita dapat melihat setidaknya beberapa
kerutan saat kita menjadi tua.
• Pertemuan dermis dgn epidermis yg tidak merata disebut
lapisan papiler.
• Didalam dermis, terdapat struktur kulit tambahan, yaitu folikel
rambut dan kuku, reseptor sensorik dan beberapa macam
kelenjar. Sebagian menonjol melalui epidermis dan
permukaan kulit, tetapi bagian aktifnya berada di dlm dermis.
Folikel Rambut
• Folikel rambut terbentuk dari jaringan epidermis, dan
proses pertumbuhannya sangat serupa dgn proses
pertumbuhan epidermis.
• Di dasar folikel, terdapat akar rambut, tempat terjadinya
mitosis.
• Sel2 baru memproduksi keratin, memperoleh warna dari
melanin kemudian mati dan bergabung menjadi batang
rambut.
• Rambut yg kita sisir dan sikat tiap hari terdiri atas sel2
mati dan sel yg mengalami keratinisasi.
• Berbeda dari mamalia yg lain, manusia tidak mempunyai
rambut yg sangat banyak.
Folikel Rambut
• Alis dan bulu mata membantu menghindari debu dan
penguapan berlebihan dari mata, dan rambut pada lubang
hidung membantu mengeluarkan debu dari rongga nasal.
• Rambut pada kulit kepala berfungsi sebagai pelindung
kepala dari udara dingin. Akan tetapi, rambut pada tubuh
tidak lagi berfungsi demikian, tetapi kita mendapat manfaat
sisa proses evolusi.
• Yang melekat pada setiap folikelk rambut adalah otot polos
yg kecil, yg disebut pilomotor atau otot penggerak rambut.
• Ketika dirangsang oleh dingin atau emosi, seperti
ketakutan, otot ini menarik folikel rambut shg menjadi
tegak.
Folikel Kuku
• Terdapat di ujung jari tangan dan kaki, folikel kuku
menghasilkan kuku, sebagaimana folikel rambut
menghasilkan rambut. Mitosis terjadi di dlm akar kuku
dan sel baru tsb memproduksi keratin (bentuk yg lebih
kuat daripada protein yg terdapat dlm rambut) kemudian
mati.
• Meskipun kuku terdiri dari sel2 mati yg mengalami
keratinasi, bantalan kuku yg datar adalah jaringan hidup.
Itulah mengapa pemotongan kuku yg terlalu pendek bisa
menimbulkan nyeri.
• Fungsi kuku adalah melindungi ujung jari kaki dan
tangan dari luka mekanik dan memudahkan jari tangan
memegang benda yg kecil.
Reseptor
• Reseptor sensorik dlm dermis untuk penginderaan di
kulit: sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri.
• Untuk tiap rangsang ada tipe reseptor yg khusus, yg
merupakan struktur untuk mendeteksi suatu perubahan
khusus.
• Untuk nyeri, reseptornya adalah ujung saraf bebas.
• Untuk penginderaan kulit yg lain, reseptornya disebut
ujung saraf berkapsul, yg berarti terdapat struktur selular
yg mengelilingi ujung saraf sensorik.
• Tujuan reseptor dan penginderaan ini adalah memberi
informasi pada system saraf pusat mengenai lingkungan
luar dan efeknya pada kulit.
Reseptor
• Sensitivitas suatu daerah pada kulit ditentukan oleh
banyak reseptor yg ada.
• Misalnya, kulit pada ujung jari sangat sensitive terhadap
perabaan kerena terdapat banyak reseptor per meter
perseginya.
• Kulit pada lengan atas, dgn jumlah reseptor perabaan
per meter persegi yg sedikit, kurang sensitive.
• Ketika reseptor mendeteksi perubahan, reseptor tsb
menghasilkan impuls saraf yg dikirim ke otak, yg
menginterpretasi impuls tsb sebagai sensasi khusus.
• Dengan demikian, sensasi sebenarnya adalah fungsi
otak.
Kelenjar
• Kelenjar
tersusun
atas
jaringan
epitel.
Kelenjar
eksokrin
kulit
mempunyai
bagian
sekresi di
dalam
dermis.
Kelenjar sebase
• Duktus kelenjar sebase bermuara ke dalam folikel rambut atau
secara langsung ke permukaan kulit.
• Sekresinya berupa sebum, suatu zat lemak yg sring disebut
sebagai minyak. Fungsi sebum adalah mencegah kulit dan
rambut menjadi kering.
• Penurunan produksi sebum merupakan salah satu akibat
proses menua, dan lansia sering memiliki kulit yg kering dan
rapuh.
• Remaja sering bermasalah dgn produksi sebum yg
berlebihan. Terlalu banyak sebum dapat memerangkap bakteri
di dalam folikel rambut dan menyebabkan infeksi kecil.
• Karena jlh kelenjar sebase lebih banyak di sekitar hidung &
mulut, biasanya ditempat ini timbul jerawat pada kaum muda.
Kelenjar seruminosa
• Kelenjar ini adalah kelenjar sebase yg mengalami
perubahan, yg terdapat di sermis saluran telinga.
Sekresinya disebut serumen atau lilin telinga.
• Serumen melindungi permukaan luar gendang
telinga yg lentur dan mencegah kekeringan.
• Jika kelebihan serumen mengumpul dalam saluran
telinga, dapat timbul impaksi pada gendang telinga.
• Hal ini bisa mengurangi ketajaman pendengaran
karena gendang telinga tidak dapat bergetar dgn
semestinya.
Kelenjar keringat
• Ada 2 macam kelenjar keringat, apokrin dan ekrin.
• Kelenjar apokrin banyak terdapat diaksila dan didaerah
genital serta paling aktif pada keadaan stress dan situasi
emosional.
• Meskipun sekresi kelenjar apokrin menimbulkan bau,
tetapi orang lain sgt sulit membauinya. Akan tetapi,
binatang seperti anjing dapat membedakan manusia dari
bau tubuhnya.
• Bila sekresi kelenjar apokrin di biarkan mengumpul pada
kulit, bakteri memetabilisme bahan kimia dlm keringat
dan menghasilkan produk sisa yg berbau tajam, yg
dianggap tidak menyenangkan oleh banyak orang.
Kelenjar keringat
• Kelenjar ekrin terdapat diseluruh tubuh, tetapi
jumlahnya yg banyak pada dahi, bagian atas bibir,
telapak tangan dan telapak kaki.
• Bagian sekresi pada kelenjar ini adalah saluran
menggulung di dlm dermis. Duktus pada saluran tsb
memanjang sampai ke permukaan kulit, tempat duktus
bermuara ke pori2.
• Keringat yg diproduksi oleh kelenjar ekrin penting dlm
memelihara suhu normal tubuh.
• Peningkatan pengeluaran keringat selama olah raga
atau pada hari yg sangat panas harus selalu di iringi dgn
peningkatan asupan cairan.
• Kehiangan terlalu banyak cairan tubuh melalui keringat
menyebabkan dehirasi.
Pembuluh Darah
• Selain kapiler dlm dermis, pembuluh darah lain yg
penting adalah arteriol. Arteriol adalah arteri kecil da otot
polos dalam dindingnya berguna untuk terkontriksi atau
berdilatasi.
• Arteriol penting dalam memelihara suhu tubuh karena
darah membawa panas, yang merupakan suatu bentuk
energi.
• Pada lingkungan hangat, arteriol berdilatasi, yg
meningkatkan aliran darah melalui dermis, dan
membawa kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk
diradiasi ke lingkungan.
• Pada lingkungan yg dingin, panas tubuh harus dihemat
jika mungkin shg arteriol berkonstriksi.
Pembuluh Darah
• Pengaturan diameter arteriol dlm merespons perubahan
lingkungan kuar dikendalikan oleh system saraf pusat.
• Vasokonstriksi dermis bisa juga terjadi pada situasi stres.
Sejak zaman nenek moyang kita, stres menuntut reaksi
fisik: baik bertahan dan melawan atau melarikan diri demi
mencari aman. Hal ini disebut respons “fight or flight”.
• Sistem saraf pusat manusia terpogram untuk merespons
seolah2 aktivitas fisik diperlukan untuk mengatasi situasi
stres tersebut.
• Vasokontriksi dalam dermis akan membuat pirau, atau
mengalihkan, dlm darah ke organ yg lebih vital seperti
jantung, otot dan otak.
• Pada waktu stres, kulit relative bukan organ vital & dapat
berfungsi sementara waktu dgn aliran darah yg minimal.
Fungsi Lain Kulit
 Ekskresi, sejumlah kecil urea dan natrium klorida
dikeluarkan dalam keringat. Ini adalah fungsi kulit yg
paling tidak penting; ginjal terutama bertanggung jawab
membuang produk sisa dari darah.
 Pembentukan vitamin D, ada suatu bentuk kolesterol di
dlm kulit yg bila terpajan sinar UV, akan berubah menjadi
vitamin D. itulah mengapa vit D kadang2 disebut “vitamin
sinar matahari”.
 Orang yg tidak mendapat byk sinar matahari lebih
bergantung pada sumber makanan yg mengandung vi
D, seperti susu yg diperkaya.
 Vit D penting untuk absorbs kalsium dan fosfor dari
makanan di dalam usus halus.
DERMIS
BAGIAN FUNGSI
Lapisan papiler  Berisi kapiler2 yg memberi nutrisi stratum germinativum.
Rambut (folikel) o Bulu mata dan bulu hidung mengeluarkan debu dari mata dan
rongga hidung.
Kuku • Melindungi ujung jari tangan dan kaki dari luka mekanis.
Reseptor  Mengetahui perubahan yg dirasakan sebagai sensasi kulit:
tekanan, panas, dingin dan nyeri.
Kelenjar sebase  Menghasilkan sebum yg mencegah kekeringan kulit & rambut.
Kelenjar serumen  Menghasilkan serumen yg mencegah kekeringan gendang
telinga.
Kelenjar keringat  Menghasilkan air keringat yg dievaporasi oleh kelebihan panas
ekrin tubuh guna mendinginkan tubuh.
Arteriol • Dilatasi sbg respons terhadap panas untuk meningkatkan
pembuangan panas.
• Konstriksi sbg respons terhadap dingin untuk menghemat panas
tubuh.
• Kontriksi pada situasi stres untuk memirau darah ke organ yg
lebih vital.
Kolesterol  Diubah menjadi vit D dgn pajanan sinar ultraviolet.
JARINGAN SUBKUTAN
• Jaringan subkutan bisa juga disebut fascia superfisial,
salah satu membran jaringan ikat. Terbentuk dari jaringan
ikat areolar dan jaringan adipose, fascia superfisial
menghubungkan dermis dgn otot di bawahnya.
• Jaringan ikat areolar mengandung serat kolagen dan serat
elastin serta banyak sel darah putih yg meninggalkan
kapiler untuk bergerak di sekitar jaringan tsb. Sel darah
putih yg bergerak ini menghancurkan patogen yg masuk ke
dlm tubuh melalui robekan pada kulit.
• Sel2 pada jaringan adipose dikhususkan untuk menyimpan
lemak dan lapisan sbg sumber energi potensial. Lapisan ini
juga menjadi bantalan bagi tonjolan tulang, misalnya,
ketika duduk dan menjadi pelindung dari udara dingin.
JARINGAN SUBKUTAN
BAGIAN FUNGSI
Jaringan Ikat longgar  Menghubungkan kulit dengan
otot.
 Berisi banyak sel darah putih
untuk menghancurkan patogen
yg masuk melalui robekan pada
kulit.
Jaringan adiposa Berisi cadangan energi dalam
bentuk lemak sejati.
Menjadi bantalan bagi tonjolan
tulang.
Menyediakan insulasi terhadap
dingin.
PENUAAN DAN SISTEM INTEGUMEN
• Efek usia terhadap system integument cukup jelas. Kedua lapisan
kulit menjadi lebih tipis dan lebih rapuh karena mitosis pada
epidermis melambat dan fibroblast dalam dermis mati dan tidak
diganti.
• Kulit mulai mengeriput karena serat kolagen dan serat elastin
menjadi rusak.
• Kelenjar sebase dan kelenjar keringat menjadi kurang aktif; kulit
menjadi kering; dan pengaturan suhu pada cuaca panas menjadi
lebih sulit.
• Folikel rambut menjadi tidak aktif dan rambut pada kulit kepala dan
tubuh menipis. Melanosit mati dan rambut yg tersisa menjadi putih.
• Lemak pada jaringan subkutan berkurang shg lanjut usia semakin
sensitive thd dingin. Penting bagi lansia untuk menyadari bahwa
suhu yg ekstrim bisa berbahaya dan menerapkan kewaspadaan
khusus pada cuaca yg sangat panas atau sangat dingin.
KESIMPULAN
• Sistem integument adalah system organ terluar
pada tubuh.
• Banyak fungsi system integument berkaitan dengan
lokasi.
• Kulit melindungi tubuh dari patogen dan bahan
kimia, memperkecil kehilangan dan masuknya air,
dan menghalangi efek berbahaya sinar matahari.
• Reseptor sensorik di kulit memberi informasi
tentang lingkungan luar dan kulit membantu
mengatur suhu tubuh sebagai respons terhadap
perubahan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai