Anda di halaman 1dari 32

Teori Kesalahan dalam

Analisis Kimia
Teori kesalahan dalam Kimia
Analitik
Tujuan analisis kuantitatif
Besaran yang diukur
Jenis-jenis kesalahan
Ketelitian dan ketepatan
Ukuran ketelitian
Ukuran ketepatan
Penolakan hasil pengukuran
Tujuan analisis kuantitatif
Adalah pengukuran banyaknya
komponen yang diinginkan dalam
cuplikan yang dianalisis

kembali
Besaran yang diukur
Pada analisis gravimerti : berat
Pada analisis volumetri : konsentrasi
Pada analisis instrumens : berbagai sifat
fisik dari sistem yang dianalisis

kembali
Kesalahan
Jenis-jenis kesalahan
Kesalahan sistematik Kesalahan acak
Bersifat konstan, Selalu terjadi dalam
menimbulkan penyimpangan analisa akibat adanya
tertentu yang sedikit variasi yang tidak
mempengaruhi kesalahan- dapat ditentukan dalam
kesalahan sistematik : ialah setiap langkah prosedur
kesalahan operasional, alat, analisis, umumnya kecil
pereaksi dan metode. sehingga nilai rata-rata
tidak terlalu jauh dari nilai
sebenarnya.
Kesalahan kecelakaan
Accidental Error

kembali
Kesalahan Sistematik
 galat yang berasal dari penyebab yang pasti
 Sifat :
- Penyebabnya tertentu (determinate error)
- Tandanya searah terhadap harga benar (+ atau -)
- Pada umumnya berulang kembali
- Dapat diramalkan.
Kesalahan Sistematik…
Sumber kesalahan sistimatik
+ Metode :
- Reaksi tidak kuanti
- Post presipitasi & KO-presipitasi
- Peruraian, terlarut lagi, etc
+ Alat & Bahan :
- Tidak ada kalibrasi
- Pereaksi tidak murni
+ Operatif (manusia)
- Tidak : cermat, sistematis, expert, spekulatif
4M :
Man, Method, Material & Machine
Kesalahan Acak/ Random

Kesalahan random/acak (indeterminated error)


merupakan kesalahan yang tidak diduga/tidak dapat
diramalkan.
Sifat :
- Dua arah terhadap harga “Benar”
- Pada replikasi tidak sama besar & arahnya
- Pada replikasi dapat saling menghilangkan
- Penyebabnya tidak dapat diketahui/dikontrol.
Kesalahan Acak/ Random
Digambarkan  kurva normal

Kesalahan yang kecil lebih sering terjadi


Besarnya kesalahan positif dan negatif
dengankemungkinan yang sama
Kesalahan Kecelakaan
Kesalahan “Kecelakaan”/Accidental (gross error)
kesalahan yang sudah jelas dan melibatkan kesalahan
yang besar sehingga harus mengabaikan percobaan.
Contoh:
- Salah membaca angka(buret/timbangan/spektro)
- Tumpah, pecah, etc
- Salah hitung
Cara memperkecil kesalahan
sistimatik
1. Kalibrasi
2. Penetapan blanko
3. Penetapan kontrol pembanding
4. Penetapan ulangan
5. Penetapan dengan berbagai metode

kembali
Ketelitian dan ketepatan
Ketelitian
Ketelitian (precision)
(precision) :: Ketepatan (accuracy)
Ketepatan (accuracy) ::
nilai-nilai
nilai-nilai yg
yg nilai-nilai
nilai-nilai yang
yang
diperoleh
diperoleh kecil
kecil diperoleh
diperoleh dekat
dekat
perbedaanya
perbedaanya satu
satu dengan
dengan nilai
nilai
sama
sama lain
lain sebenarnya
sebenarnya

Biasanya
Biasanyadilakukan
dilakukanserangkaian
serangkaian
penetapan
penetapandan
danhasilnya
hasilnyadinyatakan
dinyatakan
sebagai
sebagainilai
nilairata-rata
rata-rata(mean)
(mean)
kembali
Ketelitian dan ketepatan…
Ketepatan (Accuracy)
•Kedekatan hasil terhadap nilai sebenarnya
•Makin kecil selisih antara harga yang sebenarnya (μ) dengan
harga rata-rata yang diperoleh ( x ) makin tinggi
ketepatannya (makin tepat).

Ketelitian (Precission)
Makin kecil selisih antara hasil pengukuran makin tinggi
ketelitiannya (makin teliti).
Contoh

Data dari 4 analis :


Ketelitian dan ketepatan…
Ketepatan
Kesesuaian antara hasil analisis dengan harga yang “sebenarnya”
 % Perolehan kembali (% Recovery)  cek literatur

selisih kadar yang diperoleh dg sebenarnya


% Re c  x100%
kadar sebenarnya

Diuji dengan uji statistik : t satu sampel


x: rata-rata hasil analisis
xu
t  t hitung µ: harga yng sebenarnya
s/ n s: Standar deviasi
n: replikasi
! Jika thitung < ttabel, pada α 0,05  tidak ada perbedaan bermakna
antara hasil analisis dengan harga sebenarnya  TEPAT V.V
Contoh :
Hasil analisis tablet vit C 100 mg%

100,79%
98,84% x = 100,22%
99,76% µ = 100,00%
99,83% s = 0,95%
101,57% n =6
100,53%
100,22%  100,00%
t hitung   0,57
0,95 %
6
ttabel : α : 0,05; df : 5 = 2,571

 thitung < ttabel  tidak ada perbedaan  tepat


V.V
Ketelitian
Kesesuaian antara hasil analisis pada replikasi
Diuji berdasarkan harga

! Makin kecil KV & SE  Makin teliti


Contoh
Penolakan Hasil Pengukuran
Serangkaian analisis

kesalahan

Hasil yang berbeda-beda

Uji

Ditolak / diterima
Penolakan Hasil Pengukuran…
1. Berdasarkan deviasi rata-rata  4d
Contoh : Hasil P.K Vitamin C dalam sari buah
10,14%; 10,12%; 10,19%; 10,15%; 10,50%.
x d = [x – x].
10,12 0,02 0,03 4d = 0,04
10,15 10,14 0,01
10,15 0
10,19 0,04 d* = [10,50 – 10,15] = 0,35
0,31
10,50 d* > 4 d
d : 0,01

10,50 dibuang
Penolakan Hasil Pengukuran…
2. Aturan Q90
- Hitung rentang (range)  R
- Hitung selisih harga *) dengan harga/data yang paling dekat
dengan *)  S
- Hitung Q = S/R  Qhitung
- Bandingkan Qhitung VS Qtabel
- Simpulan : Qhitung > Qtabel

Data *) dapat direjeksi


V.V
R = 10,50 – 10,12 = 0,38
S = 10,50 – 10,16 = 0,34
Penolakan Hasil Pengukuran…
0,34
Qhitung  0,89
0,38 Qhitung > Qtabel
Data *) dapat dibuang
QTabel (n = 5) = 0,64
N Q
Tabel Harga Q90 3 0,90
4 0,76
5 0,64
6 0,56
7 0,51
8 0,47
9 0,44
10 0,41
Pembulatan Angka
 Lebih kecil 5 dihilangkan
4,33  4,3
 Lebih besar 5 dijadikan 1
4,36  4,4
 Tepat sama dengan 5
 dihilangkan bila menuju gasal
4,25  4,2
 dijadikan 1 bila menuju genap
4,35  4,4
V.V. asal konsisten
Angka Bermakna “Significant Figures”
 Semua angka yang pasti ditambah satu menjadi ketidakpastian
Misalnya : timbangan analitis
11,2761 g  yang pasti : 1, 1, 2,7,6

5
yang tidak pasti : 1

Catatan :
 0 didepan tidak dihitung
 diubah satuan, angka bermakna harus tetap
Penjumlahan/pengurangan/perkalian/pembagian  data
yang terkecil
Angka Bermakna…
Contoh:
1,2680 g dan 1,0062 g  nol bermakna
angka bermakna = 5

0,0025 kg  nol tidak bermakna, hanya untuk


menentukan tempat desimal
 ubah menjadi 2,5 g
angka bermakna 0,0025 adalah 2
Contoh
Hitunglah 14,23 + 8,145 – 3,6750 + 120,4
 Dari data terlihat desimal terkecil adalah 1 angak
dibelakang koma (satu desimal)
+ 14,23
+ 8,14
- 3,68
+ 120,4
139,09  139,1

Anda mungkin juga menyukai