Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA

TRI NUGROHO WISMADI, S.Kp. MPH


Asuhan keperawatan keluarga
adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan
pada keluarga, untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan secara mandiri

• Mengenal masalah kesehatan keluarga


• Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga
• Melakukan tindakan keperawatan kepada anggota
K
M keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi
H
A
U tubuh, & atau yang membutuhkan bantuan/asuhan
M
S keperawatan
P
U
S
U • Memelihara lingkungan (fisik, psikis & sosial)
sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan
keluarga
• Memanfaatkan sumber daya yang ada di
masyarakat
• Menetapkan keluarga sasaran
yang akan dikunjungi serta
menentukan kasus-kasus yang
perlu ditindaklanjuti di rumah
• Menetapkan jadual kunjungan
• Menyiapkan perlengkapan
lapangan yang dibutuhkan
PENGKAJIAN KELUARGA
suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan
informasi secara terus
menerus tentang keluarga
yang dibinanya
THE INDICATIONS FOR A FAMILY ASSESSMENT
(CLARKIN, FRANCES, MOODIE, 1979)

1. A FAMILY IS EXPERIENCING EMOTIONAL DISRUPTION CAUSED BY A


FAMILY CRISIS.
2. A FAMILY IS EXPERIENCING EMOTIONAL DISRUPTION CAUSED BY A
DEVELOPMENTAL MILESTONE.
3. A FAMILY DEFINES A PROBLEM AS A FAMILY ISSUE, AND THERE IS
MOTIVATION FOR FAMILY ASSESSMENT.
4. A CHILD OR ADOLESCENT IS THE IDENTIFIED PATIENT.
5. THE FAMILY IS EXPERIENCING ISSUES THAT ARE SERIOUS ENOUGH
TO JEOPARDIZE FAMILY RELATIONSHIPS.
6. A FAMILY MEMBER IS ABOUT TO BE ADMITTED TO THE HOSPITAL
FOR PSYCHIATRIC TREATMENT.
MASALAH-MASALAH YANG SERING
MENGHAMBAT PENGKAJIAN

PADA TAHAP AWAL (PERSIAPAN)


• Persiapan perawat untuk menghadapi keluarga
belum optimal, seperti penguasaan form
pengkajian; gambaran kebutuhan keluarga tidak
diketahui.
• Perawat cenderung menempatkan diri sebagai
expert.
• Tidak bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
PADA TAHAP PENGKAJIAN

• Perawat belum melakukan komunikasi efektif


untuk menggali data.
• Perawat belum mendapat kepercayaan penuh
dari keluarga sehingga keluarga belum
menceritakan masalahnya secara terbuka.
• Kemampuan perawat dalam merangkai
informasi belum terlatih.
PADA TAHAP PENGAKHIRAN (TERMINASI)

• Perawat tidak menyimpulkan hasil


pengkajiannya untuk keluarga.
• Perawat tidak menginformasikan pada
keluarga langkah berikutnya.
PROSES PENGKAJIAN

• KARAKTERISTIK DATA : LENGKAP, AKURAT


DAN RELEVAN.
• SUMBER DATA : PRIMER DAN SEKUNDER
• METODE : WAWANCARA, OBSERVASI,
KONSULTASI, PEMERIKSAAN FISIK,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Membina hubungan yang baik / terapeutik
– Diawali perkenalan, sopan, ramah.
– Menjelaskan tujuan kunjungan
– Meyakinkan keluarga bahwa kunjungan keluarga untuk
membantu
– Menjelaskan bantuan perawat yang dapat dilakukan.
– Menjelaskan pada keluarga tim kesehatan lain yang terlibat.
• Pengkajian awal; sesuai data yang diperoleh dari unit
pelayanan kesehatan.
• Pengkajian lanjutan (kedua); tahap pengkajian untuk
memperoleh data lebih lengkap sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga yang ada sekarang.
Yang perlu diperhatikan saat wawancara ….
• Menerima keberadaan klien dan keluarga sebagaimana adanya.
• Memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk menyampaikan
keluhan-keluhannya atau pendapatnya secara bebas.
• Selama melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman
bagi klien.
• Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian.
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
• Tidak bersifat menggurui.
• Memperhatikan pesan yang disampaikan.
• Mengurangi hambatan-hambatan.
• Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat atau sesuai, dan cara duduk).
• Menghindari adanya interupsi.
• Mendengarkan keluhan-keluhan yang disampaikan klien dan keluarga.
• Memberikan kesempatan istirahat kepada klien dan keluarga selama proses
pengumpulan data.
Yang perlu diperhatikan saat observasi ….

• Pemeriksaan yang akan dilakukan tidak selalu harus


dijelaskan secara rinci kepada klien, karena dapat
berisiko meningkatkan kecemasan klien dan
keluarga serta mengaburkan data.
• Observasi dapat dilakukan berkaitan dengan kondisi
fisik, mental, sosial, dan spiritual klien.
• Hasil observasi harus selalu didokumentasikan
dengan baik, sehingga datanya dapat digunakan
oleh tim kesehatan lain sebagai data pendukung
yang penting.
• KOMPONEN PENGKAJIAN (MODEL FRIEDMAN)

– DATA UMUM / PENGENALAN KELUARGA


• nama kepala keluarga, alamat lengkap, komposisi keluarga, tipe
keluarga, latar belakang budaya, identitas agama, status kelas
sosial, dan rekreasi keluarga
– RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
• Riwayat tahap perkembangan saat ini, yang belum terpenuhi,
riwayat keluarga inti (data yang dimaksud adalah data kesehatan
seluruh anggota keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan
anak), riwayat keluarga sebelumnya dari kedua orang tua
termasuk riwayat kesehatan.
– DATA LINGKUNGAN
• Karakteristik rumah, tetangga dan komunitas
• Mobilitas geografis keluarga
• Sistem pendukung keluarga ; siapa yang memberikan bantuan,
dukungan, dan konseling di keluarga?
CONTOH GENOGRAM
– DATA STRUKTUR KELUARGA
• Pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran,
dan nilai-nilai keluarga
– DATA FUNGSI KELUARGA
• Fungsi afektif : Apakah anggota keluarga merasakan
kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah anggota
keluarga memberikan perhatian satu sama lain, bagaimana
mereka saling mendukung satu sama lainnya.
• Fungsi sosialisasi : Bagaimana keluarga menanamkan disiplin,
penghargaan dan hukuman bagi anggota keluarga, bagaimana
keluarga melatih otonomi dan ketergantungan, memberi dan
menerima cinta, serta latihan perilaku yang sesuai usia.
• Fungsi reproduksi : Jumlah anak, perencanaan jumlah anak,
metode pengendalian jumlah anak.
• Fungsi perawatan kesehatan : Keyakinan dan nilai perilaku
keluarga untuk kesehatan, Bagaimana keluarga menanamkan
nilai kesehatan terhadap anggota keluarga, konsistensi
keluarga dalam melaksanakan nilai kesehatan keluarga. 
fokus pada tugas keluarga dibidang kesehatan :
– Kemampuan keluarga untuk mengenal masalah
– Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.
– Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
– Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
– Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
• Untuk mengetahui kemampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan.

– yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga


mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan
yang meliputi pengertian, tanda-gejala, faktor
penyebab dan yang mempengaruhinya, serta
persepsi keluarga terhadap masalah
• Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.
– hal yang perlu dikaji adalah :
• Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah
• Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
• Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
• Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
• Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
• Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
• Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah
• Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
– Yang perlu dikaji adalah :
• Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat,
penyebaran, komplikasi, prognosa, dan cara perawatannya)
• Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan
• Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan
• Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam
keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber
keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial)
• Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
• Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
– Hal yang perlu dikaji adalah :
• Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang
dimiliki
• Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan
lingkungan
• Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
• Sejauhmana keluarga mengatahui upaya pencegahan penyakit
• Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
• Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
• Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di
masyarakat.
• Hal yang perlu dikaji adalah :
– Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
– Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat
diperoleh dari fasilitas kesehatan
– Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan
– Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap
petugas kesehatan
– Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
• Fungsi ekonomi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan
keluarga, jumlah pengeluaran, bagaimana keluarga
mampu mencukupi semua kebutuhan anggota keluarga,
bagaimana pengaturan keuangan dalam keluarga

– STRESS DAN KOPING KELUARGA


– HARAPAN KELUARGA
– PEMERIKSAAN KESEHATAN / FISIK

PENGELOMPOKAN DAN ANALISIS DATA


CONTOH

ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA M ASALAH PENYEBAB


1 DS : Kakek B mengatakan bahwa Ganggungan mobilitas Ketidakmampuan
ingin melakukan seluruh aktivitas fisik pada keluarga keluarga
secara mandiri. Bapak memodifikasi
Keluarga mengatakan klien A, khususnya Kakek B lingkungan yang
beberapa kali jatuh saat berjalan aman.

DO: Kakek B memiliki riwayat


fraktur panggul 2 tahun yang
lalu. Kaki kiri Kakek B mengalami
atrofi dan kontrkatur. Kaki kanan
lebih panjang 5 cm dari kaki kiri.
Kekuatan otot ekstrimitas kiri
bawah menurun
ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA M ASALAH PENYEBAB


2 DS : Keluarga mengatakan tidak Ketidakefektifan Ketidakmampuan
melakukan modifikasi lingkungan pemeliharaan merawat anggota
atau perawatan khusus untuk kesehatan pada keluarga yang
Kakek B. Keluarga mengatakan keluarga Bapak A, sakit
klien beberapa kali jatuh saat khususnya Kakek
berjalan

DO: Kakek B memiliki riwayat


fraktur panggul 2 tahun yang
lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Hasil analisis data dari hasil pengkajian


keluarga, dimana diagnosis yang diangkat
berdasarkan masalah-masalah pada fungsi
keluarga, struktur keluarga, lingkungan
keluarga dan masalah koping keluarga
– TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN KELUARGA
• Ancaman kesehatan
– Penyakit keturunan, penyakit menular, resiko terjadi kecelakaan,
jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
sumber daya keluarga, kekurangan / kelebihan gizi, sanitasi
lingkungan buruk, kebiasaan yang merugikan kesehatan, sifat pribadi
yang melekat, riwayat persalinan sulit, fungsi peran yang tidak
sesuai, imunisasi tidak lengkap.
• Kurang/tidak sehat
– Keadaan sakit, gagal tumbang
• Situasi krisis
– Perkawinan, kehamilan, persalinan, masa nifas, penambahan
anggota keluarga, aborsi, anak masuk sekolah, anak remaja,
kehilangan pekerjaan, kematian anggota keluarga, pindah rumah
– KETIDAKMAMPUAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
KESEHATAN DAN PERAWATAN
• Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga
• Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam
melakukan tindakan yang tepat
• Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
• Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi
anggota keluarga.
• Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna
memelihara kesehatan.
• Masalah (problem) P, adalah suatu pernyataan tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami
oleh keluarga atau anggota (individu) keluarga.
• Penyebab (etiologi) E, adalah suatu pernyataan yang
dapat menyebabkan masalah dengan mengacu
kepada 5 (lima) tugas keluarga.
• Tanda (sign) S, adalah sekumpulan data subyektif
dan obyektif yang diperoleh perawat dari keluarga
secara langsung atau tidak yang mendukung masalah
dan penyebab.
• Tipologi diagnosa keperawatan
keluarga terdapat 3 (tiga) :
–Diagnosa Aktual
–Diagnosa Resiko / Resiko Tinggi
–Diagnosa Potensial / Wellness
DIAGNOSA CONTOH
AKTUAL
Gangguan pemenuhan istirahat tidur khususnya pada Ny. T,
Adalah masalah keperawatan yang sedang dialami keluarga
dan memerlukan bantuan perawat dengan cepat keluarga Tn. X yang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk
istirahat dan tidur
Perubahan peran menjadi orang tua tunggal (single parent)
Tn. O yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran orang tinggal setelah istrinya
meninggal

RESIKO / RESTI
Resiko terjadinya serangan ulang yang berbahaya khususnya
Adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi
pada lansia Ny P keluarga Tn. Y berhubungan dengan
tanda untuk menjadi masalah keperawatan actual dapat
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapat
kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal
bantuan/ditangani
Resiko tinggi gangguan perkembangan balita khususnya pada
An. Z berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulasi dini pada balita.

POTENSIAL
Potensial peningkatan kesejahteraan khususnya Ny. A, yang
Adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga
sedang hamil pada keluarga Tn. Y
telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
Potensial tumbuh kembang yang optimal khususnya an. Y
memungkinkan dapat ditingkatkan
keluarga Tn. X
Diagnosis NANDA dapat digunakan sebagai dasar
untuk perumusan diagnosa keperawatan
meliputi :
 Lingkungan
 Struktur komunikasi
 Struktur peran
 Fungsi keluarga ( afektif, sosial, perawatan kesehatan),
 Strategi koping,
 dll
Faktor yang mempengaruhi sifat masalah ….

• Prioritas tertinggi diberikan pada masalah yang


bersifat aktual/keadaan sakit, atau yang dapat
mengancam kehidupan keluarga
• Prioritas berikutnya diberikan untuk hal-hal yang
beresiko mengancam
• Prioritas terakhir pada masalah yang memiliki
potensi mengancam kehidupan keluarga
Faktor yang mempengaruhi kemungkinan
masalah dapat dirubah ….

• Pengetahuan yang ada sekarang


• Sumber daya keluarga
• Sumber daya perawat
• Sumber daya masyarakat
Faktor yang mempengaruhi potensial masalah
dapat dicegah ….

• Kerumitan dari masalah


• Lamanya masalah
• Tindakan yang sudah atau sedang
dilakukan
• Adanya kelompok “Resti”
Faktor yang mempengaruhi menonjolnya
masalah ….

• Persepsi atau bagaimana keluarga


melihat masalah kesehatan yang
ada ?
• Proses skoring dilakukan untuk diagnosa keperawatan
dengan ketentuan :
– Tentukan skor untuk setiap kriteria yang telah dibuat
– Selanjutnya skor dibagi dengan angka yang tertinggi dan
dikalikan dengan bobot.

– Jumlahkan skor untuk semua kriteria


SKOR
X BOBOT

ANGKA TERTINGGI
KAJIAN KASUS

Bp. M (46 th) mempunyai seorang istri, Ibu S (40 th) dan 2 orang anak
berumur 19 th laki-laki bernama H dan D (12 th) perempuan. Bp. M
bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan 1,2 juta per bulan.
Bp. M menderita TB Paru dan drop out pengobatan. Sekarang Bp. M
mengeluh sesak napas, batuk berdahak dan kepala pusing. Ibu S tidak
tahu bagaimana perawatan TB Paru. D saat ini baru menstruasi,
karena malu D cenderung pendiam dan menarik diri. Komunikasi di
keluarga Bp. M kurang terbuka karena tidak tahu bagaimana cara dan
manfaat komunikasi terbuka. Rumah Bp. M berukuran 5 x 8 m2, di
lingkungan padat penduduk, ventilasi hanya dari jendela dan pintu
depan, di samping dan belakang tidak ada ventilasi. Sumber air minum
dari PDAM, tidak memiliki jamban, keluarga memanfaatkan WC umum
yang tidak jauh dari rumahnya. Keluarga pasrah dengan kondisi sakit
Bp. M.

Berdasarkan kasus di atas jawablah pertanyaan di bawah ini.


1) Lakukan pengelompokan dan analisa data !
2) Lakukan perumusan dan prioritas diagnosa keperawatannya !

Anda mungkin juga menyukai