Anda di halaman 1dari 22

OBAT SISTEM SARAF

PUSAT

Shinta Mayasari
Susunan syaraf pusat terdiri dari syaraf tulang belakang
dan tiga bagian utama otak
Cerebral
hemispheres

Batang otak Cerebellum

Syaraf tulang
belakang

Cerebellum : Mengendali dan koordinasi gerakan-gerakan


Batang Otak (brain stem): Mengendalikan fungsi faali dan perilaku otomatis
Cerebral hemisphere : Fungsi-fungsi utama lainanya
Otak berhubungan dengan bagian tubuh lainnya melalui susunan syaraf peripheral
Crebral Cortex memiliki 4 bagian ( lobe )
Primary somatosensory cortex

Primary motor
cortex PARIETAL
FRONTAL LOBE
LOBE OCCIPITAL LOBE
Primary visual cortex
TEMPORAL
LOBE

Primary auditory cortex

Occipital lobe : Penglihatan


Temporal lobe : Pendengaran
Parietal lobe : Persepsi badan dan spatial (ruang)
Frontal lobe : Perencanaan dan pergerakan
Fungsi sistem saraf
 Mengkoordinasi
 menafsirkan
 mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya.
JENIS OBAT –OBAT  SISTEM
SARAF PUSAT
 Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi :
Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-
fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedativa
dan tranquillizers, dan antipsikotika) dan Psiko-
analeptika (menstimulasi seluruh SSP, yakni
antidepresiva dan psikostimulansia)
 Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika,
MS (multiple sclerosis), dan penyakit Parkinson
 Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika,
anestetika umum, dan lokal.
 Jenis obat vertigo dan obat migrain
Anti Psikotika
 Antipsikotik merupakan kelompok obat terbesar yang
di pakai untuk mengobati gangguan mental.
 Antipsikotik di kenal sebagai neuroleptik, psikotropik,
atau major tranquilizer.
 Obat ini memperbaiki proses pikir dan perilaku klien
dengan gejala-gejala psikotik, khususnya bagi
penderita skizofrenia, obat ini tidak di pakai untuk
mengobati ansietas atau depresi
 Antipsikotik dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok: fenotiazin dan nonfenotiazin
Fenotiazin 
 Fenotiazin pertama yang diperkenalkan untuk
mengobati perilaku psikotik pada klien rumah sakit
jiwa adalah klorpromazin hidroklorida
 Farmakokinetik
Absorpsi oral dari klorpromazin dan proklorperazin
bervariasi; bentuk cair mempunyai laju absorpsi
yang lebih cepat dimetabolisme oleh hati dan
diekskresikan sebagai metabolit dalam urin.
 Farmakodinamik
klorpromazin terutama diresepkan bagi gangguan
psikotik dan proklorperazin untuk mual dan
muntah. Karena hipotensi merupakan efek samping
dari fenotiazin, maka setiap obat antihipertensi
yang diberikan pada waktu yang bersamaan dapat
menimbulkan efek hipotensi aditif. Narkotik dan
sedatif-hiponotik yang diberikan bersamaan dengan
fenotiazin dapat menyebabkan depresi SSP aditif.
JENIS OBAT –OBAT  SISTEM
SARAF PUSAT
AMFETAMIN

Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, diekskresikan lebih


cepat pada urin asam daripada urin basa

Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian

Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur, gelisah,


tremor, iritabilitas dan beberapa masalah kardiovaskuler
(Tachicardia, palpitasi, aritmia, dll)

Dewasa : 5-20 mg
Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari
METILFENIDAT
Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran cerna dan
diekskresikan melalui urin, dan waktu paruh plasma antara 1-2 jam

 Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan keracunan depresan


SSP, syndrom hiperkinetik pada anak

 Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen, nyeri


kepala, Tachicardia

 Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit ginjal.


 
 dosis pemberian :
Anak : 0.25 mg/kgBB/hr
Dewasa : 10 mg 3x/hr
KAFEIN
Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan
diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian, waktu paruh
3-7 jam, diekskresikan melalui urin
 Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya
pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan
fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi
prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia,
pernafasan lebih cepat
 Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia,
gangguan migren, sering gelisah (anxious ).
Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5 mg/kgBB/hr,
keracunan obat depresan : 0.5-1 gr kafein Na-Benzoat
(Intramuskuler)
NIKETAMID
 Indikasi : merangsang pusat pernafasan
Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan
kejang
 Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat
pemberian tapi lebih efektif dari IV
Dosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan
DOKSAPRAM
Indikasi : perangsang pernafasan
Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot
kaku, muntah
 Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat
dalam SSP
 Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV
Obat Anestetik :
 Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk

menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam


tindakan
 Anestetik Lokal : Obat yang merintangi secara

reversible penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP


- Senyawa ester: prokain, benzokain, buvakain,
tetrakain, dan oksibuprokain
- Senyawa amida: lidokain, mepivikain,
bupivikain,, cinchokain
 Anestetika Umum : Obat yang dapat menimbulkan
suatu keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf
tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh
perasaan dan kesadaran ditiadakan
 Dinitrogen monoksida
 Enfluran
 Droperidol
 Eter
 Ketamin hidroklorida
 Tiopental
Obat Antiepileptika
 Golongan hidantoin, adalah obat utama yang
digunakan pada hampir semua jenis epilepsi.
Contoh: fenitoin
 Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti
konvulsi, paling sering digunakan pada serangan
grand mal. Contoh fenobarbital dan piramidon
 Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini
berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif
 Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat
relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv yang
termasuk golongan ini adalah desmetildiazepam
yang aktif, klorazepam, klobazepam.
 Golongan asam valproat, terutama efektif untuk
terapi epilepsy umum tetapi kurang efektif terhadap
serangan psikomotor. Efek anti konvulsi asam
valproat didasarkan meningkatkan kadar asam
gama amino butirat acid.
Obat Antiemetika
 Antiemetika diberikan kepada pasien dengan
keluhan sebagai berikut :
1.      Mabuk jalan
2.      Mabuk kehamilan
3.      Mual atau muntah yang disebabkan penyakit
tertentu seperti pada pengobatan dengan radiasi
atau obat-obat sitostatik
Penggolongn
 Anti histamin : sinarizin, dimenhidrinat, dan
prometazin
 Metoklopramid dan fenotiazin : Bekerja secara
selektif merintangi reseptor dopamine ke chemo
reseptor trigger zone tetapi tidak efektif untuk
motion sickness. Obat yng dipaki adalah
klorpromazin HCl,perfenazin, proklorperazin dan
trifluoperazin.
 Domperidon bekerja pada reseptor dopamine ke
CTZ
Obat Parkinson
 Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/
benzheksol, digunakan pada pasien dengan gejala
ringan
 Obat anti dopaminergik, seperti levodopa,
bromokriptin. Untuk penyakit Parkinson idiopatik,
obat pilihan utama adalah levodopa
 Obat anti dopamine antikolinergik, seperti
amantadine
 Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol,
klorpromazine, primidon.
Penggolongan

1. Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/


benzheksol, digunakan pada pasien dengan gejala
ringan dimana tremor adalah gejala yang dominan.
2.   Obat anti dopaminergik, seperti levodopa,
bromokriptin. Untuk penyakit Parkinson idiopatik,
obat pilihan utama adalah levodopa.
3.   Obat anti dopamine antikolinergik, seperti
amantadine.
4.    Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol,
klorpromazine, primidon.

Anda mungkin juga menyukai