Anda di halaman 1dari 11

Ekonomi dan Negara

Kelompok 4
Anggota :

1. M. Hanif Salman Wijaya (07021381924120)


2. M. Rizki Al Farauq (07021381924090)
3. Jalu Dwi Prasetyo (07021381722162)
4. Afzelia Khawarizmi (07021381924145)
5. Sri Dewi Pratiwi (07021381924107)
6. Niken Anjani Juwita P (07021381924086)
7. Nurul Utami (07021381924085)
8. Ayu Septiani (07021381924115)
9. Bernita Avilda Muros (07021381924125)
10. Sri Karmila (07021381924122)
11. Anggun Wijayanti (07021381924099)

Dosen Pembimbing :

DRA. YUSNAINI, M.SI


Ekonomi
Ekonomi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Ekonomi
juga memiliki peranan yang penting untuk menjaga kestabilan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari proses pembangunan suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi yang merupakan syarat keharusan (necessary condition) maupun syarat kecukupan
(sufficient condition) dalam mengurangi kemiskinan. Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi
mutlak dilakukan oleh negara-negara berkembang untuk mengejar ketinggalan di bidang
ekonomi dari negara-negara maju, seperti halnya dengan Indonesia sendiri, pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat secara adil. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
merupakan kondisi utama menunjukan bahwa pembangunan ekonomi sedang berjalan.

Pembangunan ekonomi suatu daerah atau suatu negara pada dasarnya merupakan interaksi
dari berbagai kelompok variabel, antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam, modal,
teknologi dan lain-lain. Indonesia sebagai sebuah negara dimana pembangunan nasionalnya
pada hakikatnya memiliki salah satu tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum.
Sistem perkonomian oleh suatu negara atau
pemerintah digunakan untuk memecahkan
berbagai macam permasalahan yang
berkaitan dengan ekonomi yang dialaminya,
tentunya agar permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan ekonomi itu dapat
teratasi dan terselesaikan, justru jangan
sampai dengan ada dan munculnya suatu
sistem ekonomi malah menambah atau bahkan
memperparah masalah ekonomi suatu negara
yang semakin membebani.
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai keseluruhan
tata cara untuk mengoordinasikan perilaku
masyarakat (paraproduse, konsumen, pemerintah,
bank, dansebagainya) dalam menjalankan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan
yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.

— Gilarso (1992)
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur
dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama
manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu ketahanan.

— Dumatry (1996)
Dalam Undang Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 33, sistem ekonomi
dirumuskan sebagai berikut :

Ayat 1 : “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas


asas kekeluargaan”.

Ayat 2 : “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang


menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.

Ayat 3 : “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat”

Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum di amandemen maupun di


UUD45 setelah di amandemen.Dari ketiga ayat ini sebenarnya telah tersirat
jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD 1945, setelah
di amandemen, ditambah ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem
ekonomi Indonesia, yaitu “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang
dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural ekonomi
nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.
b. Sistemetatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus ekonomi negara bersifat dominan, mendesak
dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam berbagai bentuk
monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.”(GBHN 1993).

Lima ciri pokok dari sistem ekonomi Pancasia


1. pengembangan koperasi
2. penggunaan insentif sosial dan moral
3. komitmen pada upaya pemerataan
4. kebijakan ekonomi nasionalis,dan
5. keseimbangan antara perencanaan terpusat dan pelaksanaan secara terdesentralisasi.
Ekonomi Indonesia sedang
berjalan pada jalur liberalisme.
Dalam masyarakat liberal akan
terdapat dua golongan.

Golongan pemilik faktor produksi golongan pekerja dan


rakyat miskin
Jenis – Jenis Sistem
Ekonomi

Sistem Tradisional Sistem Komando

Sistem Liberal Sistem Campuran


Kesimpulan
Agar suatu negara bisa berfungsi dengan
baik, ekonomi menjadi faktor yang perlu
diperhatikan. Setiap negara memiliki ciri dan
karakteristik yang khas. Selain itu, setiap negara
juga menghadapi problema di bidang ekonomi
yang berbeda dari negara lain. Cara pengelolaan
ekonomi dalam suatu negara sangat penting
adanya untuk mendorong terjadinya produksi.
Tidak hanya itu, sistem tersebut juga mendorong
terciptanya suatu mekanisme distribusi barang
atau jasa, sehingga kegiatan perekonomian bisa
berlangsung dengan lancar.
Perekonomian suatu negara tidak akan
dapat berjalan tanpa adanya sistem yang jelas. Ini
dikarenakan sistem ekonomi dapat berfungsi
sebagai pendorong terjadinya produksi. Sistem
perekonomian yang baik dapat membuat pelaku
ekonomi untuk terus menghasilkan barang atau
jasa.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai