Anda di halaman 1dari 14

Stratifikasi dan Diferensiasi

Sosial
Oleh : M.Reza.R/12-IBB 1/09
Pengertian Stratifikasi Sosial.
• Secara harfiah stratifikasi social berasal dari Bahasa latin stratum,
yaitu bentuk jamak dari strata, yang berarti lapisan atau tingkatan.
• Menurut KBBI stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar
kekuasaan, hak-hak istimewa, dan prestise.
• Menurut Ratna, stratifikasi adalah perbedaan posisi sebagai
perbedaan secara vertical, baik individu maupun kelompok.
• Menurut Sorokin stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas kelas secara bertingkat.
Karakter Stratifikasi Sosial
• Perbedaan dalam Kemampuan atau Kesanggupan.
Anggota masyarakat yang menduduki strata tinggi, tentu memiliki kesanggupan
dan kemampuan yang lebih besar dibandingkan anggota masyarakat yang ada di
bawahnya.
• Perbedaan Gaya Hidup. (Life Style)
Seorang direktur sebuah perusahaan, selain dituntut selalu berpakaian rapi,
mereka biasanya juga melengkapi atribut penampilannya dengan aksesoris lain
untuk menunjang kemantapan penampilan.
• Perbedaan dalan Hak dan Akses Memanfaatkan Sumber Daya.
Seorang yang jabatannya tinggi akan semakin banyak hak dan fasilitas yang
diperolehnya.
Fungsi Stratifikasi Sosial
• Stratifikasi sosial menyusunn alat bagi masyarakat dalam mencapai
beberapa tugas utama.
• Stratifikasi sosial menyusun, mengatur, serta mengawasi saling
hubungan di antara anggota masyarakat.
• Stratifikasi sosial memiliki kontribusi sebagai pemersatu dengan
mengkoordinasikan serta mengharmonisasikan unit unit yang ada
dalam struktur sosial itu.
• Stratifikasi sosial mengkategorikan manusia dalam stratum yang
berbeda sehingga dapat menyederhanakan dunia manusia dalam
konteks saling berhubungan di antara mereka.
Penyebab Stratifikasi Sosial
• Penyebab adanya stratifikasi sosial yaitu adanya sebab-sebab yang
melatar belakanginya, sebab sebab tersebut mengakibatkan adanya
pelapisan sosial yang bertingkat dalam masyarakat
Faktor Pendorong Stratifikasi Sosial
• Stratifikasi terjadi dengan sendirinya : Usia, Jenis kelamin, Keturunan,
Keanggotaan Seseorang dalam Masyarakat.
• Stratifikasi terjadi dengan sengaja : Ukuran kekayaan, Ukuran
kekuasaan, Ukuran kehormatan, Ukuran ilmu pengetahuan.
Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
• Kedudukan. ( Status )
Ascribed Status.
Achieved Status.
• Peranan. ( Role )
Peranan meliputi norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat.
Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial
• Sistem Stratifikasi Sosial Tertutup.
• Stratifikasi Sosial Terbuka. ( Open Social Stratification )
Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial dalam
Masyarakat
• Sistem stratifikasi sosial mungkin berpokok pada system pertentangan
dalam masyarakat.
Sistem demikian hanya mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat tertentu
yang menjadi objek penelitian.

• Sistem stratifikasi social dapat dianalisis berdasarkan hal berikut :


-. Distribusi hak istimewah yang objektif, misalnya penghasilan, kekayaan, dan
wewenang.
-. Sistem pertanggan yang diciptakan warga masyarakat.
-. Mudah dan sukarnya bertukar kedudukan.
Bentuk Stratifikasi Sosial
• Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
• Stratifikasi social berdasarkan kriteria sosial.
• Stratifikasi social berdasarkan kriteria politik.
Akibat Stratifikasi Sosial
• Dampak Positif Stratifikasi Sosial :

-. Mendorong Orang untuk Berusaha Menjadi Lebih Baik.


-. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang
Lebih Baik.
-.Terciptanya Ketertiban Sosial.
• Dampak Negatif Stratifikasi Sosial :
-. Munculnya Eksklusivitas.
-. Munculnya Sikap Etnosentrisme.
-. Terjadinya Konflik
Cara Mengatasi Masalah Akibat Stratifikasi
Sosial
1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika.
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia.
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab.
4. Prinsip Wawasan Nusantara.
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita.
Cara Mempelajari Stratifikasi Sosial
1. Pendekatan Objektif : Usaha untuk memilah masyarakat ke dalam
lapisan dilakukan menurut ukuran yang objektif berupa variabel
yang mudah diukur secara kuantitatif.
2. Pendekatan Subjektif : Munculnya pelapisan sosial dalam
masyarakat tidak diukur dengan kriteria yang objektif melainkan
dipilih berdasarkan kesadaran subjektif warga masyarakat itu
sendiri.
3. Pendekatan Reputasional : Pelapisan sosial disusun dengan cara
subjek penelitian diminta menilai status orang lain dengan jalan
menempatkan orang lain tersebut kedalam suatu skala tertentu.

Anda mungkin juga menyukai