Anda di halaman 1dari 32

PENDALAMAN MATERI

PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK


TUNANETRA
PPG Dalam JABATAN
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Tahun 2018
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP UMUM PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK
TUNANETRA
KONSEP UMUM PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK TUNANETRA

A Capaian Pembelajaran

B Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

C Pokok – Pokok Materi

D Uraian Materi
CAPAIAN
A PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menguasai konsep teoritis pendidikan (pedagogi) dan
pembelajaran (didaktik-metodik) untuk anak berkebutuhan
khusus peserta didik tunanetra.
SUB CAPAIAN
B PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengkaji berbagai literature, diskusi peserta dapat:

Mendeskripsikan prinsip
pembelajaran peserta didik Memberi contoh adaptasi yang
tunanetra dengan tepat. berkaitan karakteritik mata
pelajaran sedikitnya 3 mata
pelajaran

Menyusun skema adaptasi


Memberi contoh adaptasi yang
variable pembelajaran untuk
berkaitan dengan karakteritik
peserta didik tunanetra dengan
peserta didik gangguan
benar.
penglihatan dengan benar.

Merumuskan adaptasi tujuan, Mendeskripsikan adaptasi yang


media dan alat pembelajaran berkaitan dengan kendala yang
peserta didik tunanetra dengan diakibatkan oleh ketunanetraan.
benar
POKOK – POKOK
C MATERI
KEGIATAN BELAJAR 1
POKOK – POKOK MATERI
Prinsip pembelajaran untuk
peserta didik tunanetra.

Pembelajaran yang ramah untuk


peserta didik tunanetra
D URAIAN MATERI
KEGIATAN BELAJAR 1
PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN
Anastasia Widjajantin & Imanuel Hitipeuw (1995:138)

A PRINSIP TOTALITAS

B PRINSIP KEPERAGAAN

C PRINSIP KESINAMBUNGAN

D PRINSIP AKTIVITAS

E PRINSIP INDIVIDUAL
PRINSIP PEMBELAJARAN
Prinsip Kekonkritan
01 Penyampaian secara verbal tanpa
objek riil, dapat menimbulkan peserta
didik tunanetra menjadikan
pemahaman secara verbalistik.
PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip Pengalaman yang


02 Menyatu
Peserta didik tunanetra tidak
mengerti hubungan–hubungan
kecuali jika guru menyajikannya
tanpa penerapan yang nyata.
PRINSIP PEMBELAJARAN
Prinsip Belajar Sambil Prinsip Konversi
03 Melakukan
Prinsip ini menuntut guru agar dalam
04 Guru harus mengkonversi fenomena
dan fakta yang muncul ke dalam
proses pembelajaran tidak hanya bentuk narasi, taktual, bau, kinestesi
bersifat informatif akan tetapi agar dapat dipahami sebagai suatu
semaksimal mungkin anak diajak ke persepsi yang utuh.
dalam situasi nyata.
Infographic Style
Insert the title of your subtitle Here

Kurikulum Pendidikan Khusus


tunanetra disusun untuk peserta didik
tunanetra yang mengalami hambatan
inteligensi, sehingga tidak memiliki
relevansi dengan karakteristik
A Jika peserta didik tunanetra tidak
memiliki hambatan intelektual maka
peserta didik tunanetra yang tidak guru dapat melakukan menggunakan
mengalami hambatan intelektual. kurikulum regular (SD, SMP dan SMA)
B dengan berbagai adaptasi.
Jika peserta didik tunanetra
mengalamai hambatan
C
intelektual dapat langsung
menggunakan kurikulum
pendidikan khusus. D Prinsip adaptasi itu mengacu pada
prinsip-prinsip pembelajaran peserta
didik tunanetra yang telah diuraikan
sebelumnya
Tahapan dalam melakukan adaptasi itu dapat ditempuh dengan
Mitchell, 2010.

A. DUPLIKASI
Mengambil seluruh kurikulum dan didaktik-m
etodik peserta didik reguler (SD, SMP, SMA) D. OMISI
untuk peserta didik tunanetra. Penghilangan isi kurikulum sekolah reguler
karena tidak mungkin diterapkan pada
peserta didik tunanetra. Misal materi
pembiasan, projeksi warna, pada mata
A pelajaran tertentu, dan lain sebagainya.

B D
B. MODIFIKASI
Melakukan penyesuaian terhadap
C
kurikulum dan didaktik-metodik
C. SUBSTITUSI
sekolah reguler untuk peserta didik
Mengganti isi kurikulum dan proses didaktik-
tunanetra.
metodik peserta didik reguler untuk peserta
didik tunanetra
KOMPONEN
PEMBELAJARAN
Reigeluth (1983: 397)

1. KONDISI 2. METODE 3.HASIL BELAJAR


KONDISI PEMBELAJARAN

TUJUAN

KARAKTERISTIK
M ATA P E L A J A R A N

KARAKTERISTIK
P E S E R TA D I D I K

KENDALA
TUJUAN DAN INDIKATOR
PEMBELAJARAN

Karena ketidak-
mampuan melihat,
maka perumusan
Perumusan tujuan dan
tujuan dan indikator
indikator yang lain
tidak perlu dirumuskan,
Perumusan tujuan sebagai akibat dari
dan indikator yang ketidakmampuan
disesuaikan dengan visual
Menduplikasi keterbatasan visual
perumusan tujuan dan
indikator dengan
peserta didik awas.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Penetapan KI dan KD terdapat 3 kemungkinan yaitu:

• Jika usia mental sama dengan usia sebenarnya maka KI


dan KD sama dengan kelasnya.

• Jika usia mental di bawah usia sebenarnya, maka KI


dan KD diambilkan dari kelas di bawahnya.

• Jika usia mental berada di atas usia sebenarnya, maka


KI dan KD dapat diambil dari kelas di atasanya dan atau
KI dan KD sesuai kelasnya tetapi dengan pengayaan.
KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN
Adaptasi karakteristik mata pelajaran lebih mengarah pada penyajian isi
pelajaran. Misalnya gambar-gambar, memerlukan adaptasi untuk
dirubah menjadi narasi.

Adaptasi karakteristik peserta didik tidak hanya perbedaan antar individu


dalam potensi, minat, bakat tetapi perbedaan terhadap tingkat
ketunanetraann, saat terjadinya ketunanetraaan serta sikap penerimaan
terhadap ketunanetraannya.
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Adaptasi karakteristik peserta didik tidak hanya perbedaan antar individu
dalam potensi, minat, bakat tetapi perbedaan terhadap tingkat
ketunanetraann, saat terjadinya ketunanetraaan serta sikap penerimaan
terhadap ketunanetraannya.
KENDALA

Hambatan penglihatan menyebabkan


bebarapa kendala yaitu keterbatasan
mobilitas, sosialisasi dan keanekaragaman
informasi. Guru harus mengkondisikan
pembelajaran untuk meminimalisir ketiga
kendala tersebut.

Adaptasi yang dapat dilakukan adalah


memberi kesempatan peserta didik
menggunakan berbagai teknologi asisten
serta menyediakan fasilitas yang dapat
diakses untuk memberikan informasi
sebanyak mungkin tentang ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan.
METODE
Pemilihan metode yang akomodatif
terhadap peserta didik dengan gangguan
penglihatan memperhatikan 3 hal yaitu :
Penyampaian, Pengorganisasian,
Pengolahan

Metode utama dalam pembelajaran


peserta didik dengan gangguan
penglihatan adalah ceramah. Dalam
menggunakan metode ceramah
hindarkan kata tunjuk, misalnya di sana,
ini, itu, atau kamu.
METODE
Pendekatan 5 M bukan satu-satunya pendekatan pembelajaran dan
bukan urutan langkah-langkah baku. Pembelajaran berbasis ilmiah
mendorong para guru untuk menggunakan model discovery, PBL,
project base learning.

Di samping itu memasukkan unsur


1. penguatan pendidikan karakter.
2. penguatan lietrasi (dasar,pustaka, media, teknologi, visual),
3. kompetensi milenia 4 C (critical thinking, creativity, collaboration,
communication).
METODE
Aktivitas pembelajarannya memperhatikan konsep Aktivitas itu juga
memeprhatikan minimal MOTS (Medium Order Thinking Skill yang
mencakup: pemahaman, penerapan) dan disarankan HOTS (Higher
Order Thinking Skill mencakup: analisis, sinstesis, evaluasi).
PENILAIAN
Adaptasi penilaian harus dimulai dari perencaaan, pelaksanaan
dan analisis hasil penilaian.

Tunanetra Total Low Vision


TUNANETRA TOTAL
Tambahan waktu
Menghindari/meminimalkan
sedikitnya 20 % dari
penggunaan kata-kata visual
waktu yang ditentukan
yang kurang dipahami anak.
01 02
Gambar dua dimensi Semua indra non visual
disajikan dalam bentuk dimanfaatkan untuk
gambar timbul/taktual keperluan penilaian.
06 03

Benda-benda tiga Posisi tempat duduk anak


dimensi disajikan dalam memperhatikan kemampuan
bentuk asli atau model. 05 04 indra pendengaran
TUNANETRA TOTAL
LOW VISION
Memperhatikan kemampuan
visual (ketajaman penglihatan)
yang dimiliki anak.

Menggunakan alat bantu optik Memperhatikan beberapa


atau non optik yang tepat dan kondisi tempat duduk anak
sesuai dengan kebutuhan seperti jarak, ukuran,
anak. pencahayaan, kekontrasan
LOW VISION
TERIMA
KASIH

PPG Dalam JABATAN


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai