Anda di halaman 1dari 12

LOGIKA BER

PIKIR KESMA
S
DOSEN PENGAMPU:
ELSI SETIANDARI L.O., SKM., M. Kes
LOGIKA ILMU
DAN BERPIKIR ILMIAH
Your Picture Here

MUTIA ISNAINI
17070125

Your Picture Here


DISUSUN RISKA YUANDA
OLEH 17070117

Your Picture Here

HELDAWATI
17070079
Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal

pada penalaran, dan sekaligus sebagai dasar filsafat dan sebagai

sarana ilmu.

Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil
PENGERTIAN pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan

LOGIKA dinyatakan dalam bahasa. Nama logika untuk pertama kali muncul

pada filsuf Cicero (abad ke -1 sebelum Masehi), tetapi dalam arti

ILMU “seni berdebat”, Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-

3 sesudah Masehi adalah orang pertama yang mempergunakan

kata “logika” dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya

pemikiran kita.
MACAM-MACAM LOGIKA
Macam-macam Logika menurut The Liang Gie (1980) dalam Adib (2010: 102-104) yaitu:

Logika Formal (Minor) Logika Deduktif dan Induktif


dan Material (Mayor)
2

3
Logika Filsafati dan Matematik

Logika Murni dan Terapan


4
PENGERTIAN PENALARAN

Penalaran adalah kemampuan manusia untuk melihat dan memberikan tanggapan

tentang apa yang dia lihat. Karena manusia adalah makhluk yang

mengembangkan pengetahuan dengan cara bersungguh-sungguh, dengan 

pengetahuan ini dia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Penalaran manusia bisa terjadi karena dua hal yaitu manusia mempunyai bahasa

dan manusia mampu mengembangkan pengetahuan. Dua hal inilah yang

membedakan manusia  dengan hewan  dan di harapkan manusia mampu

memposisikan dirinya di tempat yang benar.


MACAM-MACAM PENALARAN
1. Penalaran deduktif
Penalaran deduktif atau disebut logika deduktif, yaitu penalaran yang  membicarakan cara-cara untuk
mencapai kesimpulan-kesimpulan apabila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai semua atau sejumlah di antara suatu kelompok barang.
2. Penalaran induktif
Penalaran induktif disebut logika induktif, yaitu penalaran yang membicarakan tentang penarikan
kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum, melainkan dari pernyataan-pernyataan
yang khusus. Macam-macam penalaran induktif yaitu:
• Penyimpulan secara kausal
Penyimpulan ini berusaha untuk menemukan sebab-sebab dari hal-hal yang terjadi.
• Analogi
Penalaran secara analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama.
PENGERTIAN BERPIKIR ILMIAH

Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk akal, dan  empiris adalah dibahas

secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. (Hillway, 1956) selain itu   menggunakan

akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan.

Contohnya: Kepler, seorang ahli astronomi, telah mencatat pengamatan-pengamatan yang banyak jumlahnya

tentang posisi planet Mars. Catatan-catatan ini memberitahukan kepadanya tentang posisi Mars   di ruang

angkasa pada berbagai waktu selama bertahun-tahun, dalam hubungannya dengan matahari pada suatu waktu

tertentu. Masalah yang dihadapi Kepler ialah jalan edar mengitari matahari yang manakah yang harus ditempuh

Mars agar berada pada titik-titik yang telah diamati di angkasa pada waktu-waktu yang setepatnya.
Menurut Soejono Soemargono (1983) metode ilmiah secara garis besar ada dua
macam, yaitu Metode analitiko sintesa dan metode non deduksi.

1. Metode analitioko sintesa merupakan gabungan dari metode analisis dan metode

sintesis.

• Metode analisis

Metode analisis yaitu cara penanganan terhadap sesuatu objek ilmiah tertentu dengan

jalan memilah-milahkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya.

• Metode sintesis

Metode sintesis yaitu cara penanganan terhadap sesuatu objek tertentu dengan cara

menggabungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya sehingga

menghasilkan sesuatu pengetahuan yang baru.


2. Metode non deduksi

Metode non deduksi merupakan gabungan dari metode induksi dan metode deduksi.

a. Metode induksi, yaitu suatu cara yang dipakai untuk mendapati ilmu pengetahuan ilmiah

dengan bertitik tolak dari pengamatan atas hal-hal atau masalah yang bersifat khusus,

kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.

b. Metode deduksi, yaitu suatu cara yang dipakai untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah

dengan bertitik tolak dari pengamatan atas hal-hal atau masalah yang bersifat umum,

kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.


KESIMPULAN
Dalam mempelajari suatu nilai kebenaran, manusia dituntut untuk bisa memanfaatkan wahana berpikir

yang dimilikinya, manusia juga harus mampu memposisikan dirinya diposisi kebenaran. Hal yang harus dilakukan

manusia adalah menempatkan penalaran. Penalaran sebagai salah satu langkah menemukan titik kebenaran.

Pengetahuan inilah yang disebut dengan ilmu dan ilmu inilah yang membuat manusia bisa berpikir.

Di dalam penalaran ditemukan logika. Logika melahirkan deduksi dan induksi, secara umum induksi dan

induksi suatu proses pemikiran untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang benar didasarkan pada pengetahuan

yang dimiliki. Metode ilmiah berkaitan dengan gabungan dari metode deduksi dan metode induksi. Jadi suatu

proses pemikiran dapat dituangkan dalam pembuatan metode ilmiah dan juga membuktikan tentang penalaran

yang melahirkan logika dibantu dengan metode deduksi dan induksi maka akan menghasilkan pengetahuan yang

baru. Dengan metode ilmiah pengetahuan akan dianggap sah adanya.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai