Anda di halaman 1dari 18

Pre dan post Confrence

KELOMPOK 1
KHAIRUNNISA (1611311006)
ADE ARIANI FAUZI (1611311018)
YOGA GUSTIVA (1611311019)
MASRI RAHAYU PUTRI(1611312018)
HERTATI (1611313007)
RISADA SEPTRIELLA(1611313011)
YOLANDA SUKARMA(1611313012)
Defenisi pre dan post confrence

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat


pelaksana setelah selesai operan untuk rencana
kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua
tim atau penanggung jawab tim.
Post conference adalah komunikasi katim dan
perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang
shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference
dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)
Tujuan pre dan post confrence

Tujuan pre conference adalah:


Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pasien, merencanakan asuhan dan merencanakan
evaluasi hasil
Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di
lapangan
Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan masalah
yang dijumpai.
Syarat Pre dan Post Conference

Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian


asuhan keperawatan dan post conference dilakukan
sesudah pemberian asuhan keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya
tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan
rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala
ruangan, ketua tim dan anggota tim
Pedoman pelaksanaan conference

Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan


Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic
Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta
pendapat yang berbeda
Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan. Salemba Medika.
Hambatan Dalam Pre dan Post Conference

a.Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal


dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik
dan psikologis.
b.Hambatan eksternal, adalah hambatan yang
berasal dari luar individu yang terkait dengan
lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya
4 jenis hambatan komunikasi

a.Gangguan
Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi
yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai
gangguan mekanik dan semantic.
-     Gangguan mekanik : Gangguan yang disebabkan
oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang
bersifat fisik.
-     Gangguan semantic : Gangguan jenis ini
bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak.
b.Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif
dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.
c.Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat
sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan,
kebutuhan, dan kekurangannya
d.Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau
hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh
karena orang yang mempunyai prasangka belum
apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang
komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
Peran dan Fungsi Karu, katim dan perawat pelaksana
dalam pre konfrence

Karu mempimpin pre konfrence


Karu / katim menjelaskan tujuan pre konfrence
Karu / katim memberikan pengarahan kepada anggota
tim tentang rencana kegiatan/asuhan keperawatan
melakukan pembagian tugas kepada tim
ketua tim menjelaskan pasien kelolaan (kondisi dan
tingkat ketergantungan) serta membagi tugas kepada
anggota tim
perawat pelaksana mempresentasikan kasus pasien
yang menjadi prioritas misalnya kasus sulit/kompleks)
perawat pelaksana diberikan kesempatan untuk
mendiskusikan / bertanya / menanggapi / memberikan
masukan
karu / katim mencatat hasil diskusi / masukan perawat
pelaksana
karu memberikan kesimpulan dari diskusi / masukan
anggota tim
karu memberikan penekanan pada hal-hal yang perlu
diperhatikan atau membacaka SOP – SOP untuk
pelaksanaan tindakan.
Partisipasi dalam confrence perawat
Teknik Pelaksanaan Pre dan Post Konfrence

Pre Konfrence
Prosedur
Persiapan
Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan
keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topic yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang
keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-
data yang perlu ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan,
ketua tim dan anggota tim
Pelaksanaan
Kepala tim atau penanggung jawab tim membuka acara
Kepala tim atau penanggung jawab tim menanyakan
rencana harian masing-masing perawat pelaksana
Kepala tim atau penanggung jawab tim memberikan
masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan
yang diberikan saat itu
Kepala tim atau penanggung jawab tim memberikan
reinforcement
Kepala tim atau penanggung jawab tim menutup acara
Panduan perawat dalam pelaksanaan

Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan


pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal
perawatan pelaksana
Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan Ketua tim
dalam timnya masing-masing
Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan
hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh
dinas malam.
Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana
Ketua tim mendiskusikan dan mengarahkan perawat
pelaksana tentang masalah yang terkait dengan perawatan
klien
Post Konfrence
 Prosedur
Persiapan
Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan
keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topic yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang
keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-
data yang perlu ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan,
ketua tim dan anggota tim
Pelaksanaan
Kepala tim atau penanggung jawab tim membuka
acara
Kepala tim atau penanggung jawab tim menanyakan
kendala dalam asuhan yang telah diberikan
Kepala tim atau penanggung jawab tim menyakan
tindakan lanjut asuhan klien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikut nya
Kepala tim atau penanggung jawab tim menutup
acara
 Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan
pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal
perawatan pelaksana
 Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan ketu tim
dalam timnya masing-masing
 Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana
 Ketua tim mendiskusikan dan mengarahkan perawat
pelaksana tentang masalah yang terkait dengan perawatan
klien
TERIMA KASIH
ANY QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai