Oleh
JUMRAENI
B1A1 17 114
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Prof. Dr. H. La Ode Muh. Harafah, SE.,M.Si Jamal Nasir Baso, SE.,MS
NIP. 19640801 198803 1 001 NIP. 19570101 197803 1 003
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan bermuamalah dengan sesama manusia adalah Jual beli yang merupakan proses memiliki,
membeli atau menjual sesuatu kepada orang lain dengan harga tertentu. Jual beli secara bahasa adalah persetujuan saling
mengikat antara penjual, yakni pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga
barang yang dijual.
Perkembangan teknologi telah memacu perubahan kebiasaan individu termasuk salah satunya dalam hal kebiasaan
melakukan transaksi jual beli. Dahulu yang dimaksudkan transaksi jual beli harus dilakukan secara tatap muka di mana
terjadi peralihan barang secara langsung dari penjual kepada pembeli, yaitu pembeli harus bertemu dengan penjual di
pasar nyata. Saat ini telah beralih kepada era di mana transaksi tidak lagi dilakukansecara tatap muka, melainkan sudah
melalui media online. Tidak lagi harus terjadi pertemuan antara penjual dengan pembeli di pasar, melainkan cukup
dengan menggunakan teknologi internet dan langsung terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Telah terdapat
berbagai macam produk yang dijual tidak lagi melakukan penjualan secara tatap muka semata, melainkan sudah
menggunakan teknologi untuk melakukan penjualan secara online.
Menurut jumhur ulama salah satu yang menjadi rukun dan syarat sahnya jual beli adalah ijab dan qabul,dimana
terdapat syarat yang terkait dengan ijab dan qabul ini, yaitu ijab dan qabul ini dilakukan dalam satu majelis. Dengan
kata lain dalam melakukan jual beli dilakukan dengan cara bertemunya dua orang yaitu penjual dan pembeli sehingga
terciptalah ijab dan qabul dalam jual beli ini disatu tempat. Aktivitas jual beli merupakan salah satu kegiatan manusia
sehari-hari yang dihalalkan Allah, sebagaimana firman Allah : QS. Al-Baqarah /2: 275)
Terjemahnya :
“Sesungguhnya Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
BAB I PENDAHULUAN
Jual beli yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan syari’at agama Islam. Sebab syari’at Islam sebagai ajaran
wahyu dapat ditetapkan menjadi dua kelompok. Pertama, ajaran islam yang bersifat absolut, universal atau permanen,
tidak berubah dan tidak dapat diubah. Termasuk kelompok ini adalah ajaran islam tercantum dalam al-Qur’an dan Hadis.
“Kedua ajaran islam yang yang bersifat relatif, lokal dan temporal yang senantiasa mengadaptasi perkembangan dan
perubahan zaman. Termasuk dalam kelompok kedua ini adalah ajaran islam yang dihasilkan melalui proses ijtihad”.
Sebagai bahan perbandingan dari peneliti peneliti sebelumnya bahwa sistem jual beli online atau e-
commerce masih memiliki beberapa resiko dan tidak memenuhi harapan konsumen, namun pada sisi lain
sebagian peniliti juga menganggap bahwa sistem jual beli online justru dapat memperluas dan meningkatkan
bisnis dan mempermudah proses jual beli. (Lusiana. 2015) “Jika diperhatikan e - commerce punya risiko tinggi,
jelas faktor kepercayaan konsumen menjadi kunci utama dalam transaksi e - Commerce . Berkenaan dengan
latihan bisnis yang relatif baru ini terutama untuk Indonesia, beberapa fenomena hadir dan patut
dipertimbangkan, contohnya seberapa besar pelanggan menaruh kepercayaan mereka”. Alkailani dan Kumar
(2011) mengatakan lingkungan pemasaran dipengaruhi perkembangan internet dipenjuru dunia serta
perusahaandilengkapi kemampuan memperluas jangkauan bisnis melalui e - commerce. Penggunaan e -comerce
dalam transaksi jual beli merupakan salah satu dari jenis implementasi technologi dalam meningkatkan bisnis.
Persoalan mengenai transaksi E-commerce yakni dikarenakan para pihak tidak bertemu secara fisik,
sehingga kesepakatan antar kedua belah pihak dilakukan secara elektronik. Akibatnya prinsip hukum yang
berlaku dalam dunia nyata, seperti waktu dan tempat terjadinya transaksi, serta kapan suatu transaksi dinyatakan
berlaku menjadi sulit ditentukan. Hal ini dapat diminimalisir dengan memilih model transaksi dari jual beli,
diantaranya transfer ATM, dan sistem Cash On Delivery (COD). Masing-masing dari sistem transaksi dan sistem
penjualan tersebut terdapat kelebihan dan kekurangannya.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini memfokuskan masalah terlebih dahulu agar tidak terjadi
perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan penelitian ini. Maka
penelitian ini difokuskan pada pandangan ekonomi islam terhadap transaksi jual beli
melalui sistem online yang dilakukan oleh mahasiswa ekonomi pembangunan
Universitas Halu Oleo, serta faktor faktor yang menyebabkan minat beli pada transaksi
jual beli online.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
TRANSAKSI JUAL
BELI MELALUI
SISTEM ONLINE
SISTEM
MINAT BELI AKAD JUAL BELI PEMBAYARAN
PANDANGAN EKONOMI
ISLAM
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini memilih lokasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu
Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Jalan Haji Edy Agus Mokodompit Kota Kendari.
Adapun objek penelitian berfokus pada mahasiswa konsentrasi syariah yang
melakukan kegiatan transaksi jual beli melalui sistem online.
Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatifl apangan, yaitu jenis
penelitian yang menggambarkan secara kualitatif mengenai objek yang dibicarakan
sesuai kenyataan yang terdapat dalam masyarakat.Penelitian ini, menggambarkan
tentang pandangan Ekonomi Islam terhadap transaksi jual beli yang di lakukan
mahasiswa melalui sistem online.
BAB III METODE PENELITIAN