Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

SISTEM JUAL BELI DALAM EKONOMI SYARIAH DI TOKO AHMAD


BANJARMASIN

Oleh: Miftahuljanah
NIM: 190105020487

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan jual beli dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Namun pada

kenyataanya tidak semua transaksi jual beli mendatangkan keuntungan. Transaksi jual

beli merupakan kegiatan yang sudah lama di kerjakan orang-orang sejak dahulu. Jual beli

(ba‟i) merupakan kegiatan dengan tujuan untuk mencari keuntungan (laba). Jual beli

(ba‟i) menurut Imam Hanafi adalah tukar menukar barang atau harta dengan cara

tertentu.2 Jual beli (ba‟i) adalah bentuk dasar dari kegiatan ekonomi manusia (Metro:

STAIN Jurai Siwo, 2014).

Menurut Mazhab Safi‟i, jual beli dala arti bahasa adalah tukar menukar yang

bersifat umum sehingga masih bisa ditukar dengan barang yang lain, seperti menukar

uang dengan pakaian atau berupa barang yang bermanfaat suatu benda. Seperti akad

ijarah(sewa), dengan demikian akad ijarah termasuk dalam arti jual beli menurut bahasa

atau juga berupa sikap dan tindakan tertentu. Berbagai macam fasilitas layanan online

yang tersedia di masyariatat, mulai dari sarana pembayaran online, belanja online, hingga

transportasi online dengan mudah dapat dinikmati melalui sarana ecommerce yang

banyak tersedia saat ini. Salah satu fasilitas layanan jasa tranportasi online yang paling

populer di masyariatat yaitu aplikasi gojek (Bakar, Taqiyuddin Abu, 2001).

Jual beli di dalam Islam (ekonomi syariah) termasuk pada bagian muamalah, hal

ini menjadikan setiap kegiatan transaksi jual beli yang dilakukan telah diatur oleh agama
dan secara sistematis telah ada aturan kebolehan dan rambu-rambu larangan pada setiap

transaksi jual beli, tujuannya ialah untuk menciptakan kemaslahatan dalam berbisnis dan

menghilangkan segala kemudharatan di dalamnya. Aturan-aturan dan tata cara jual beli

dalam Islam tersebut diwujudkan dalam bentuk syarat-syarat dan rukun jual beli. Syarat-

syarat dan rukun jual beli tersebut berfungsi sebagai indikator sah, tidak sah, batal dan

mauquf-nya transaksi jual beli.

Jual beli dengan sistem barter telah ditinggalkan, diganti dengan sistem mata

uang, tetapi terkadang esensi jual beli seperti itu masih berlaku, sekalipun untuk

menentukan jumlah barang yang diatur tetapi diperhitungkan dengan nilai mata uang

tertentu. Aturan- aturan dan mekanisme yang bersumber dari hukum Islam ini berfungsi

untuk membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Nafsu yang di

miliki manusia cenderung mendorong untuk mengambil keuntungan sebanyak-

banyaknya melalui cara apa saja, misalnya berlaku curang dalam ukuran dan takaran serta

manipulasi dalam kualitas barang, sehingga jika tidak ada aturan-aturan di dalamnya,

maka tidak akan ada yang mengontrol perilaku manusia tersebut, akibatnya faktor

perekonomian di masyarakat akan rusak dan terjadilah perselisihan dan pertengkaran.

Setiap manusia yang lahir di dunia ini pasti saling membutuhkan orang lain, aka

selalu melakukan tolong– menolong dalam menghadapi berbagai kebutuhan yang

beraneka ragam, salah satunya dilakukan dengan cara berbisnis atau jual beli. Jual beli

merupakan interaksi sosial antar manusia yang berdasarkan rukun dan syarat yang telah

di tentukan. Jual beli diartikan “al-bai’, al-Tijarah dan alMubadalah”. Pada intinya jual

beli merupakan suatu perjanjian tukar menukar barang atau benda yang mempunyai

manfaat untuk
penggunanya, kedua belah pihak sudah menyepakati perjanjian yang telah dibuat (Arifin,

Zainul. 2012).

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian sekaligus menganalisa praktik system jual beli sembako di Toko

Ahmad yang terletak di jalan Sungai Andai No.45 RT. 32 RW. 03 blok C Kelurahan

Sungai Andai, Banjarmasin Kalimantan Selatan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas disini peneliti merumuskan pertanyaan

khususnya di toko Ahmad Banjarmasin.

Pertanyaan ini dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana gambaran umum toko Ahmad Banjarmasin ?

2. Bagaimana sistem jual beli syariah di toko Ahmad Banjarmasin ?

Anda mungkin juga menyukai