Anda di halaman 1dari 4

PEMODELAN LIQUID

LEVEL SYSTEM
FITRI FAJAR MILENIA_4B-RPL
Dalam analisis sistem aliran zat cair, perlu dibedakan antara aliran
laminar dan turbulen, sesuai dengan besar bilangan Reynoldnya. Bila
bilangan Reynold lebih besar dari 4000 maka termasuk aliran turbulen.
Aliran dikatakan laminar bila bilangan Reynold lebih kecil dari 2000.
Sistem aliran turbulen biasanya dinyatakan dengan persamaan
differensial taklinier, sedangkan aliran laminar dinyatakan dengan
persamaan differensial linier. Di industri, dimana cairan mengalir dalam
pipa biasanya tidak laminar, dan ini perlu dianalisa terlebih dahulu
mengenai tipe aliran yang terjadi pada sistem perpipaan di industri.
Anggap sistem fluida adalah aliran laminar, sehinga kita dapat memandang persamaannya adalah linier atau
dilinierkan, persamaan differensial sistem dapat diperoleh dengan mengetahui terlebih dahulu konsep mengenai
tahanan aliran, kapasitansi, dimana didefiniskan sebagai :

Tahanan suatu aliran - R, perubahan beda tinggi muka yang diperlukan untuk menimbulkan satu satuan
perubahan laju aliran.

Kapasitasnsi - C, perubahan jumlah cairan yang tersimpan , yang diperlukan untuk menimbulkan satu satuan
potensial (tinggi tekan).

Karena aliran masuk dikurangi aliran keluar dalam tangki selama selang waktu dt kecil sama dengan jumlah tambahan
air dalam tangki, kita dapatkan persamaan,
maka persamaan differensial sekarang menjadi,

dengan transformasi Laplace diperoleh,

dimana R adalah resistansi termal tetap. Maka fungsi alih bisa dituliskan antara aliran fluida keluar dan fluida masuk
sebagai berikut,

(a) Sistem pengendalian permukaan fluida cair.


(b) Kurva laju aliran versus permukaan fluida cair

Anda mungkin juga menyukai