• Identifikasi DNA dikemukakan oleh Wyman dan White (1980) meneliti fenomena
polimorfisme melalui pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi RFLP (Restriction
Fragment Length Polymorphism).
• Polimorfisme merupakan istilah suatu bentuk yang berbeda dari suatu struktur dasar
yang sama.
• nDNA diturunkan 50% dari ayah dan 50% dari ibu, sedangkan mtDNA diturunkan 100%
dari ibu.
• Pemanfaatan DNA pada pemecahan kasus pertama dikemukakan oleh Sir Alec Jeffreys
(1985) di Inggris yang menangani kasus pembunuhan & pemerkosaan.
Sampel dari semen yang diambil dari swab vagina dianalisis dengan metode klasik
dan DNA profiling ditemukan daerah minisatelit urutan DNA berulang (tandem
repeats).
PENDAHULUAN
1. Asal mtDNA
• mtDNA terdapat di dalam mitokondria yaitu suatu organel sel dari eukariota yang
mempunyai fungsi utama memproduksi ATP (Adenosine Tri Phosphat) melalui fosforilasi
oksidatif.
• Postulat Gray et al (hipotesis hidrogen) ada bakteri kecil purba memproduksi hidrogen
berintegrasi dan bertahan di dalam bakteri pengkonsumsi hidrogen yang lebih besar.
Mitokondria primordial berkembang menjadi bakteri kecil yang memproduksi hidrogen dan
mempunyai kemampuan untuk melakukan fosforilasi oksidatif.
• Selama proses evolusi sebagian besar gen inisial mitokondria (gen dari bakteri yang kecil)
ditransfer ke dalam nukleus eukariotik dan berkembang menjadi mtDNA.
• Pewarisan mtDNA terjadi karena reduksi mtDNA paternal (dari sperma) selama proses
spermatogenesis. Karena berbagai macam perlindungan sel telur, mtDNA paternal yang
memasuki oosit menjadi hilang setelah ovum yang dibuahi mengalami pembelahan
mitosis pertama
A. ASPEK MOLEKULAR DNA
3. Struktur mtDNA
• Sekuen lengkap mtDNA manusia ditentukan pertama kali oleh Frederick
Sanger. Sekuen mtDNA manusia disebut juga referensi Anderson dan
ditetapkan sebagai Cambridge Reference Sequence (CRS). DNA
mitokondria manusia berbentuk molekul sirkuler double-stranded dengan
panjang 16.569 bp.
• Molekul DNA merupakan molekul polimer rantai ganda, satu rantai heavy
(H) strand yang kaya akan purin (adenin dan guanin) dan rantai lainnya
light (L) strand yang didominasi oleh pirimidin (timin dan sitosin)
A. ASPEK MOLEKULAR DNA
• Ketika sel yang aktif secara metabolik diobservasi di bawah mikroskop elektron,
sekumpulan besar mtDNA muncul untuk mengisi tiga struktur pendek yang
mewakili tahap inisial replikasi dan disebut displacement loop (D-loop).
• Secara fungsional mtDNA mamalia dan manusia dibagi menjadi coding region dan
control region. Daerah coding region berisi 37 gen tanpa intron yang mengkode 2
ribosomal RNA (12S dan 16SrRNA), 22 transfer RNA (tRNA) dan 13 protein
enzim. mtDNA memiliki kode genetik yang berbeda dengan kode genetik nDNA.
Daerah control region, yang bertanggung jawab terhadap D-loop, diikat oleh gen
untuk tRNAphe dan tRNApho. Daerah control region mengandung tempat mengikat
untuk promoter utama dari transkripsi dan asal dari replikasi H-strand (OH).
A. ASPEK MOLEKULAR DNA
4. Heteroplasmi
• Semua kopi genom mtDNA adalah identik (homoplasmi).
• Karena tingginya jumlah kopi mtDNA, terdapat mutasi pada beberapa varian genom
mtDNA (heteroplasmi).
• Heteroplasmi dua atau lebih subpopulasi (tipe) genom mtDNA dalam
mitokondria, sel, jaringan, organ atau individu.
• Anak dari ibu heteroplasmik bisa saja homoplasmik terjadi melalui pewarisan tipe
mtDNA ibu predominan dikarenakan mekanisme bottleneck yang mengalami
segregasi minor mtDNA.
• Kerugian mtDNA untuk identifikasi forensik individual adalah memungkinkan
terjadinya heteroplasmi yang akan membingungkan hasil dan secara potensial
menyebabkan kesalahan eksklusi.
B. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL MTDNA PADA
KASUS INFANTISIDA
• Bagian mtDNA yang diperiksa adalah daerah D-loop, yaitu pada segmen HVS I nt
16.024 – 16.383.
• Dipertajam dengan segmen HVS II nt 57-372
• Setelah dilakukan sekuensing perbanyakan kedua segmen, dilakukan sekuensing
agar urutan DNA segmen dapat dibaca. Dilakukan sekuensing dua arah yaitu
hasil PCR yang disekuensing pada H-chain dan L-chain.
• dilakukan perbandingan dengan segmen HVS I dan HVS II pembanding yaitu
ututan standar rCRS yang diakses dari genebank.
• Jika dua sampel yang diperiksa menunjukkan haplotype yang berbeda, maka
kedua sampel berasal dari individu yang berbeda (eksklusi). Jika urutan mtDNA
HVS I dan HVS II dari dua sampel identik, maka orang tersebut mungkin individu
yang dicari (inklusi).
D. INFANTISIDA
1. Identifikasi DNA pertama kali pada tahun 1980 oleh Wyman dan White yang
meneliti fenomena polimorfisme.
2. Pemanfaatan DNA pada kasus forensik pertama kali pada tahun 1985
dilakukan oleh Sir Alec Jeffreys.
3. Hipotesis hidrogen (Postulat Gray) menyatakan mitokondria primordial
berkembang dari bakteri kecil yang memproduksi hidrogen dan dapat
melakukan fosforilasi oksidatif.
4. Molekul mtDNA memiliki beberapa kelebihan yaitu laju mutasi yang lebih
tinggi daripada nDNA.
SIMPULAN
4. mtDNA diturunkan dari pihak ibu dan dapat memiliki ribuan kopi DNA.
5. mtDNA dapat dilakukan pada jenazah bayi yang sudah busuk karena tahan
terhadap proses pengrusakan oleh enzim DNAse karena strukturnya yang
sirkuler.
6. Penanganan barang bukti medis dilaksanakan atas dasar UU No.8 tahun
1981 dan PP no.10 tahun 1966. Bayi yang diduga korban pembunuhan
anak sendiri (pasal 341, 342 dan 343 KUHP), korban pembunuhan (pasal
338, 339, 340 dan 343 KUHP), lahir mati kemudian dibuang (pasal 181
KUHP) atau bayi yang ditelantarkan sampai mati (pasal 308 KUHP).
TERIMA KASIH