Anda di halaman 1dari 101

Menerapkan Prosedur

Pencatatan surat/Dokumen
Pengertian Surat Masuk dan surat keluar
• Surat masuk adalah surat-surat yang
diterima oleh suatu organisasi/perusahaan
Surat keluar adalah surat-surat yang
dikeluarkan / dibuat suatu organisasi /
perusahaan maupun kelompok
Pola Kegiatan Administrasi
Dalam penyelenggaraan kegiatan
administrasi, ada dua pola yang
digunakan, yaitu :
• Pola Sentralisasi
• Pola Desentralisasi
Pengertian pola Sentralisasi dan
Desentralisasi
• Pola Sentralisasi merupakan pola
penanganan berkas yang dilakukan
secara terpusat, yaitu ada unit tata
usaha atau sekretariat dalam kantor
yang bertugas menangani surat
keluar/masuk.
Pengertian Pola Desentralisasi
• Pola Desentralisasi merupakan pola
penanganan berkas yang dilakukan disetiap
bagian dari unit yang ada pada kantor.
Sistem Pengurusan Surat
• Sistem Buku Agenda (Sistem Tradisional)
• Sistem Kartu Kendali (Sistem pola Modern)
Pengertian
Sistem Buku Agenda

Sistem buku agenda yaitu sistem yang


pertama kali muncul yaitu
sezak pemerintahan Hindia Belanda
dimana pencatatan hanya bisa dilakukan
oleh satu orang saja.

• Hal ini merupakan kekurangan dari sistem tsb,


karena apabila dalam satu hari harus mencatat
surat dalam jumlah yang sangat banyak yang
jumlahya mencapai ratusan bahkan bisa ribuan
Jenis buku agenda
1. Buku agenda tunggal
2. Buku agenda berpasangan
3. Buku agenda kembar
Proses Pengurusan Surat Masuk Sistem Buku
Agenda:
• Penerimaan Surat
• Penyortiran Surat
• Pencatatan Surat
• Pengarahan Surat
• Penyampaian Surat
• Penyimpanan Surat
Penerimaan Surat:
• Mengumpulkan dan menghitung surat
masuk
• Meneliti ketepatan alamat
• Menandatangani bukti penerimaan bahwa
surat telah diterima
Penyortiran Surat
• Memisahkan surat kedalam surat
dinas (biasa, penting, rahasia)
maupun surat pribadi
Pencatatan Surat
• Membaca surat (dinas, biasa, penting)
• Memeriksa lampiran-lampiran
• Membubuhkan stempel Agenda
• Mencatat surat dalam Buku Agenda
Masuk
Contoh Stempel Agenda
Tanggal Diterima : 5 Januari 2009
No. Agenda :2
Tanggal Diteruskan: 5 Januari 2009
Tanda Tangan : (diisi dengan tanda
tangan agendaris)
Jenis-jenis Buku Agenda
• Buku Agenda Surat Masuk
• Buku Agenda Verbal (Surat keluar)
• Buku Agenda Berpasangan
Buku Agenda Surat Masuk
• Buku ini digunakan untuk mencatat semua
surat masuk yang diterima.
Contoh :
Tanggal Tanggal dan Diteruskan
No Terima Dari Perihal Lampiran Keterangan
Terima No. Surat Kepada
PT. Sejahtera 2 Januari 2009
Direktur
1 5 Januari 2009 Jl. Raya Bogor, 002/A/I/09 Pesanan 1 lembar -
Pemasaran
KM.29 Jakarta
Bank BCA 9 Januari 2009 Kepala
10 Januari Penawaran
2 Jl. Margonda Raya,12/U/I/09 1 Berkas Bagian Brosur
2009 Layanan
Depok Keuangan
Buku Agenda Verbal (Surat Keluar)
• Buku ini digunakan untuk mencatat surat yang
dibuat dan dikirimkan kepada pihak lain.
• Contoh :

No Nomor Surat Tanggal Surat Dikirimkan Kepada Perihal Lampiran Keterangan

6 Januari 2009 Kantor Pajak


1 001/B/I/09 Jl. TMP Kalibata NPWP - -
Jakarta
6 Januari 2009 PT. Sejahtera, Berhubungan dengan
Pengiriman
2 002/A/I/09 Jl. Raya Bogor, 1 Berkas surat masuk
Barang
KM.29, Jakarta No.002/A/I/09
Buku Agenda Berpasangan
• Buku ini digunakan untuk mencatat semua
surat yang masuk maupun surat keluar
yang digabungkan menjadi satu
• Contoh :
Tanggal Tanggal dan
No M/K Dari/Kepada Perihal Lampiran Keterangan
Terima/Kirim Nomor Surat
2 Januari 2009 PT. Sejahtera
1 5 Januari 2009 002/A/I/09 M Jl. Raya Bogor, Pesanan 1 Lembar -
KM. 29 Jakarta
6 Januari 2009 Kantor Pajak,
2 6 Januari 2009 001/B/I/09 K Jl. TMP Kalibata, NPWP - -
Jakarta
Pengarahan Surat
• Pengarahan surat adalah menentukan siapa
saja yang selanjutnya akan memproses surat
berkaitan dengan permasalahan surat.
• Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan,
karena dia yang bertanggung jawab thd
penanganan surat
• Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada
lembar disposisi, dan menuliskan siapa yang
harus memproses surat tersebut.
Definisi Lembar Disposisi
• Lembar Disposisi adalah lembar isian untuk
mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan
dengan proses tindak lanjut dari surat yang
diterima dari pihak lain.
Contoh Lembar Disposisi
DISPOSISI
Indeks : Sejahtera, PT Rahasia :
Penting :√
Biasa : Diisi oleh
Kode : Se Tgl Penyelesaian : 6 Januari 2009 Sekretaris
Tgl/No : 2 Januari 2009/002/B/I/09
Asal : PT Sejahtera, Jl. Raya Bogor, KM. 29, Jakarta
Isi Ringkas : Pesanan alat-alat elektronik

Instruksi : Diteruskan kepada :


1. Ardian, Se Diisi oleh
Segera proses ! Pimpinan
2.
3.

Sesudah digunakan harap segera kembali : Diisi oleh


Kepada : Bagian Administrasi Sekretaris
Tanggal : 15 Januari 2009
Penyampaian Surat
• Menyampaikan surat kepada pejabat /
karyawan berdasarkan disposisi
pimpinan, dan mencatat dalam buku
Ekspedisi Intern
• Ada 2 macam buku Ekspedisi, yaitu :
1. Buku Ekspedisi intern
2. Buku Ekspedisi Ekstern
Definisi Buku Ekspedisi Intern
• Buku Ekspedisi Intern adalah buku yang
digunakan untuk mencatat
penyampaian/pengiriman/distribusi surat
yang disampaikan di dalam lingkungan
organisasi/perusahaan sendiri.
Definisi Buku Ekspedisi Ekstern

• Buku Ekspedisi Ekstern adalah buku yang


digunakan untuk mencatat penyampaian /
pengiriman / distribusi surat kepada pihak lain
dari luar organisasi / perusahaan.
Contoh Format dan cara pengisian Buku
Ekspedisi

Tanggal dan Ditujukan Nama


No Tanggal Kirin Perihal Tanda Tangan
Nomor Surat kepada Penerima
2 Januari 2009
(Tanda tagan
1 6 Januari 2009 002/B/I/09 Pesanan Ardian, Se Mety
penerima)
Penyimpanan Surat
• Menyimpan surat dengan menggunakan
sistem tertentu seperti Sistem Abjad,
sistem Subjek, Sistem Wilayah, Sistem
Tanggal, Sistem Nomor.
Pengurusan Surat Masuk Sistem
Kartu Kendali
 Definisi Kartu kendali adalah
lembar isian untuk pencatatan,
penyampaian, dan penyimpanan
surat, sehingga bila diperlukan
dapat ditemukan kembali dengan
mudah.
Fungsi Kartu Kendali
 Sebagai alat pengendali surat masuk dan
surat keluar
 Sebagai alat pelacak surat
 Sebagai arsip pengganti bagi surat-surat
yang masih dalam proses
 Sebagai pengganti buku agenda dan
ekspedisi
Keuntungan menggunakan Kartu
Kendali
 Lebih Efisien
 Dapat membedakan sifat surat (penting,
biasa, dan rahasia) karena lembarannya
berbeda
 Menghilangkan pencatatan yang berulang
 Mudah melacak lokasi surat yang sedang
diproses
 Memudahkan penyusunan arsip
 Memudahkan inventarisasi dan penilaian
arsip
Kategori Surat Penting
 Jika Surat tersebut hilang atau terlambat akan
mengakibatkan kesulitan bagi instansi yang
bersangkutan
 Surat tersebut mempunyai proses lanjutan
yang segera harus dilaksanakan
 Informasi yang terkandung dalam surat
tersebut tidak terdapat pada surat lain,
sehingga kalau informasi tidak sampai kepada
pimpinan atau unit pengolah akan
menimbulkan kesulitan
ra t B ia sa :
Kategori Su
 Kalau surat tersebut hilang atau terlambat
tidak akan menimbulkan kesulitan bagi
instansi yang bersangkutan
 Surat tersebut tidak akan diproses
selanjutnya
 Informasi yang terkandung dalam surat
tersebut terdapat pula dalam surat lain.
Kategori Surat Rahasia:
 Surat bersampul lebih dari sampul surat
 Pada sampul surat terdapat kode RHS
atau SRHS
Prosedur Pengiriman Surat Masuk Penting

• Penerimaan Surat
• Pencatatan Surat
• Pengarahan atau pengendali surat
• Penyampaian surat ke unit pengolah
• Penyimpanan atau penataan arsip
Tugas Penerimaan Surat
• Menerima Surat masuk dari instansi lain dan
menandatangani surat pengantarnya, serta
membubuhi cap tanggal pada sampul surat
• Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda
yang terdapat pada sampul antara lain surat kilat,
surat segera, surat pribadi, surat salah alamat,
surat rahasia
• Menyerahkan surat tersebut kepada pencatat surat
• Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk
dikirimkan melalui pos atau kurir
Pencatatan Surat
• Surat yang diterima oleh pencatat surat dinilai
dengan 3 kategori yaitu : surat penting, biasa
dan rahasia
• Untuk surat penting maka dicatat dengan
menggunakan kartu kendali
• Untuk surat biasa menggunakan lembar
pengantar surat biasa
• Untuk surat rahasia menggunakan lembar
pengantar surat rahasia
Tugas Pencatatan Surat
• Mencatat surat penting menggunakan
kartu kendali, surat biasa dengan lembar
pengatar surat biasa, surat rahasia
dengan menggunakan surat rahasia
• Menyatukan kartu kendali dengan surat
menggunakan paper clip dan meneruskan
ke pengarah surat
Contoh :
Format Kartu Kendali dan cara pengisiannya
Tgl : 5 Januari 2009
Indeks : Sejahtera, PT
No. Urut : 1 M/K : M Kode : Se
Isi Ringkas : Pesanan barang
10 Unit Komputer Merek Toshiba
10 Unit Laptop Merek Toshiba
Lampiran : 1 lembar Tgl Surat : 2 Januari 2009 No. Surat : 02/A/I09

Dari : PT Sejahtera, Jl. Raya Bogor, KM 29 Jakarta

Kepada : PT Genta Nusa, Jl. Arteri Pondok Indah No.5 Jakarta

Pengolah : Bagian Pemsaran Paraf : -

Catatan :-
Keterangan Tabel
• Kolom Indeks
Pada umumnya yang menggunakan kartu kendali
adalah kantor yang volume suratnya banyak.
Untuk kantor yang demikian akan lebih cocok
menggunakan sistem subjek yaitu diisi dengan
masalah surat
• Kolom Tgl, No. Urut, M/K
Di isi dengan tanggal masuk atau keluarnya surat.
M = untuk surat masuk, K = Keluar
• Kolom Kode
Diisi dengan kode yang sesuai berdasarkan indeks
yang digunakan
• Kolom Isi Ringkas
Diisi uraian ringkas tentang isi surat
• Kolom Lampiran
Diisi sesuai dengan jumlah lampiran yang
terdapat pada surat tersebut
• Kolom Dari
Diisi dari instansi mana surat itu berasal
• Kolom Kepada
Diisi kepada siapa surat tersebut ditujukan
• Kolom Tanggal surat
Diisi dengan tanggal surat masuk/keluar tersebut
• Kolom Nomor Surat
Diisi dengan nomor surat masuk /keluar tersebut
• Kolom Pengolah
Diisi dengan unit kerja di instansi yang
bersangkutan yang akan menangani surat
tersebut
• Kolom Paraf
Yang menerima surat harus memberikan parafnya
sebagai tanda bahwa surat sudah diterima. Jadi
dalam sistem kartu kendali tidak perlu lagi
menggunakan buku ekspedisi karena kartu
kendali dapat berfungsi juga sebagai buku
ekspedisi
• Kolom Catatan diisi apakah ada lampiran atau
tidak.
Tugas Pengarahan atau pengendalian surat (pimpinan
pada unit kearsipan contoh Kepala Tata Usaha)

• Menerima surat yang telah dilampiri tiga


lembar kartu kendali
• Menentukan arah surat, kepada siapa
atau ke unit mana surat diteruskan
• Mengisi kolom indeks, kode, dan pengolah pda
kartu kendali
• Mengambil kartu kendali 1 (putih) dan disimpan
di kotak kartu kendali yang berfungsi sebagai alat
pengendali surat dan setelah 1 tahun di jilid
• Meneruskan kartu kendali 2 dan 3 kepada unit
pengolah
Penyampaian surat ke unit pengolah
• Unit Pengolah terdiri dari bagian-bagian
berikut :
1. Tata Usaha Unit Pengolah
2. Pimpinan Unit Pengolah
3. Pelaksana
Tugas dari Tata Usaha Unit Pengolah

• Menerima surat dan kartu kendali 2 dan 3


serta memarafnya sebagai bukti bahwa
surat telah diterima
• Mengembalikan kartu kendali 2 kepada
pengarah surat untuk diteruskan kepada
penata arsip (arsiparis), kartu kendali 3
tetap melekat pada surat
• Membuat 2 lembar disposisi, kemudian melampirkan surat
berikut lembar disposisi 1 dan 2 untuk disampaikan kepada
pimpinan unit pengolah
• Menerima kembali surat, kartu kendali 3 dan lembar disposisi
1 dan 2 yang telah di isi oleh pimpinan unit pengolah
• Menyimpan kartu kendali 3 dan meneruskan surat berikut
dengan lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi
yang ada didisposisi
• Menerima surat dan lembar disposisi 1
kembali dari pelaksana, jika surat tersebut
telah selesai diproses, untuk kemudian
disimpan berapa lama. Jika surat tersebut
sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka
surat berikut kartu kendali 3 diserahkan
kepada penata arsip dan ditukar dengan kartu
kendali 2, sebagai bukti bahwa surat
disimpan di unit kearsipan oleh penata arsip
Tugas Pimpinan Unit Pengolah
• Menerima surat, kartu kendali 3, dan
lembar disposisi 1 dan 2 dari TU Unit
Pengolah
• Mengisi lembar disposisi untuk
menindaklanjuti surat yang masuk
• Menyerahkan kembali surat, kartu kendali
3, dan lembar disposisi 1 dan 2 kepada
TU Unit pengolah
Tugas Pelaksana unit pengolah
• Menerima surat berikut lembar disposisi 1
pimpinan dari tata usaha unit pengolah
• Melaksanakan instruksi pimpinan yang
ditulis di lembar disposisi
• Menyerahkan surat dan lembar disposisi 1
kepada tata usaha unit pengolah jika surat
selesai diproses/ditindaklanjuti
Tugas Penyimpanan atau penata arsip
• Menerima kartu kendali 2 yang telah diparaf tata
usaha unit pengolah dan disimpan dikotak kartu
kendali sebagai bukti bahwa surat sedang
diproses di unit pengolah.
• Menerima surat yang sudah selesai diproses
oleh unit pengolah dan menukar kartu kendali 2
dengan kartu kendali 3
• Menyimpan surat dengan menggunakan sistem
tertentu
Bagan Prosedur Pengurusan Surat Masuk Penting Sistem
Kartu Kendali
Unit Kearsipan Unit Pengolah

Penerima Pencatat Pengarah


Penata Arsip TU/Sekretaris Pimpinan Pelaksana
Surat Surat Surat

1 2 3 4 5

KK 1 KK 1 KK 2 KK 3
KK 2 KK 2 KK 3
LD 1
KK 3 KK 3 LD 1 LD 2
LD 2
6

Kotak Kotak Kotak


KK 1 KK 2 8 KK 3 dan
LD 2

LD 1

7
LD 1

Catatan :
KK = Kartu Kendali
LD = Lembar Disposisi
Keterangan Gambar
1. Petugas Pos/kurir menyerahkan surat
kepada penerima surat
2. Penerima surat menyerahkan surat kepada
pencatat surat untuk dibaca dan dicatat
dalam KK rangkap 3
3. Pencatat surat menyerahkan surat beserta
3 lembar KK kepada Pengarah Surat untuk
diperiksa
4. Pengarah Surat memeriksa pengisian KK,
menyimpan KK1 sebagai kartu kontrol, dan
menyerahkan surat, beserta KK2 dan KK3
kepada unit pengolah melalui TU unit
pengolah/Sekretaris
5. TU Unit pengolah/Sekretaris memberi paraf
pada kolom pengolah kemudoan
menyerahkan surat, KK3, dan 2 LD kpd
pimpinan.Jika sudah, KK3 dan LD2
disimpan, surat dan LD1 diserahkan
kepada Pelaksana sesuai dengan disposisi
pimpinan
6. TU Unit pengolah mengembalikan KK2
kepada Pengarah Surat untuk selanjutnya
diteruskan kepada penata arsip.
7. Jika Pelaksana sudah menyelesaikan surat
sesuai dengan disposisi pimpinan, surat
dan LD1 diserahkan kepada TU/Sekretaris
untuk disimpan.
8. Jika surat sudah selesai diproses atau
sudah in-aktif, surat dan KK3 ditukar
dengan KK2 pada penata arsip
Prosedur Pengurusan Surat Masuk Biasa
• Tidak perlu dicatat dalam kartu kendali
• Menggunakan lembar pengantar surat
biasa
• Alur kerja pendek
• Surat biasa tidak perlu cepat disampaikan
ke unit pengolah, dpaat ditunggu 1-2 hari
lamanya
• Pencatatan dapat dilakukan sekaligus
untuk beberapa surat dalam 1 lembar
pengatar surat biasa
• Penyimpanan surat tidak terlalu lama, dan
cukup disimpan di unit pengolah saja
• Tidak perlu diserahkan ke penata arsip
• Penghapusan arsip dilakukan di unit
pengolah
Contoh Format lembar pengantar surat biasa dan
cara pengisiannya
LEMBAR PENGANTAR SURAT BIASA
Unit : Tanggal : Waktu Penyampaian :
Bagian Kepegawaian 5 Januari 2009 10.00 WIB

No. Urut Asal Surat Tanggal/Nomor Isi Ringkas Keterangan


1 Gita Gustriani 3 Januari 2009 Lamaran Kerja Resepsionis
Jl. Raya Pejaten, No. 102
Jakarta

2 Rizki Amalia 3 Januari 2009 Lamaran Kerja Sekretaris


Griya Bilabong Permai
No.3, Bogor

3 Depnaker 2 Januari 2009 Diklat Pegawai 10 orang


Jl. MT. Haryono 2/AD/I/09 1 - 10 Feb 2009
Jakarta Gd. Diklat

Tanggal : 5 Januari Pukul : 10.30


Jumlah : 3 Surat
Diterima : Donita TTD
Langkah-langkah pengurusan surat masuk biasa

• Surat-surat masuk biasa dikumpul 1 atau 2


hari, setelah banyak baru dicatat dalam
lembar pengantar surat biasa rangkap 2
• Setelah dicatat, maka surat-surat tersebut
disampaikan ke unit pengolah bersama
lembar pengantarnya
• Unit pengolah membubuhi paraf pada
lembar pengantar. Selanjutnya lembar
pengantar 1 dikembalikan kepada pencatat
Bagan Prosedur Pengurusan Surat Masuk
Biasa
Unit Kearsipan
Unit Pengolah
Penerima Surat Pencatat Surat Pengarah Surat Penata Arsip

LP 1
LP 1
LP 2
LP 2

LP 1 LP 2

Catatan :
LP = Lembar Pengantar
Pengurusan Surat Masuk Rahasia

 Hanya pimpinan yang boleh membaca


surat
 Penyampaian surat kepada pimpinan
dalam keadaan tertutup atau masih
bersampul
Contoh Format lembar pengantar surat rahasia dan cara
pengisiannya
LEMBAR PENGANTAR SURAT RAHASIA
Unit : Tanggal : Waktu Penyampaian :
Bagian Kepegawaian 20 Februari 2009 10.20 WIB

No. Urut Asal Surat Tanggal/Nomor Isi Ringkas Keterangan


3 Depnaker 19 Februari 2009 Daftar Nama Diklat 10 orang
Jl. MT. Haryono 135/NAD/I/09
Jakarta

Tanggal : 20 Februari 2009 Pukul : 10.30


Jumlah : 1 Surat
Diterima : Donita TTD
Langkah-langkah Pengurusan Surat
Rahasia
• Surat rahasia diterima oleh penerima
surat dan menyerahkan kepada
pencatat surat
• Pencatat mencatat surat tanpa membuka
sampul kedalam lembar pengatar surat
rahasia (rangkap 2) lalu menyerahkan
kepada pengarah surat
• Pengarah surat memeriksa pengisian
lembar pengantar dan meneruskan kepada
pimpinan unit pengolah
• Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada
lembar pengatar 1 dan 2
• Pimpinan unit pengolah menyimpan surat
dan lembar pengantar 2, lembar pengantar
1 dikembalikan kepada pengarah surat
untuk diteruskan kepada penata arsip
Bagan Produser
Pengurusan Surat Masuk Rahasia
Unit Kearsipan
Unit Pengolah
Penerima Surat Pencatat Surat Pengarah Surat Penata Arsip

LP 1
LP 1 LP 1
LP 2
LP 2 LP 2

LP 2
LP 1

Catatan :
LP = Lembar Pengantar
Menerima dan Mendistribusikan
surat keluar
• Surat Keluar dapat disebabkan tiga faktor antara
lain sebagai berikut :
1. Surat keluar merupakan jawaban dari adanya
surat masuk yang diterima
2. Surat keluar merupakan kebutuhan, misalnya
kantor ingin mengundang rapat, maka dibuat
surat undangan rapat
3. Surat keluar memberikan informasi, misalnya
surat pemberitahuan, surat edaran
Pengurusan surat keluar
Sistem Buku Agenda
1. Pembuatan konsep 7. Pemberian Cap Dinas
2. Persetujuan konsep 8. Melipat Surat
3. Pencatatan surat 9. Penyampulan surat
4. Pengetikan konsep surat 10. Pengiriman surat
5. Pemeriksaan pengetikan 11. Penyimpanan surat
6. Penandatanganan surat
1. Pembuatan Konsep
• Dilakukan oleh pimpinan yang menantangani
surat pada lembaran konsep surat
• Dilakukan jika konsep surat dibuat oleh
Sekretaris/asisten
Pembuatan konsep dapat dilakukan secara :
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
Pembuatan konsep dapat dilakukan oleh:
1. Atasan atau pimpinan
 Konsep dibuat dan diketik sendiri
secara lengkap. Biasanya untuk surat
rahasia
 Konsep dibuat sendiri dan diserahkan
kepada juru tik
 Konsep dibuat secara garis besar,
diselesaikan secara lengkap oleh
sekretaris
 Konsep didiktekan langsung kepada
sekretaris atau pembantunya
2. Orang yang ditunjuk (Konseptor)
 Pimpinan dapat menunjuk
langsung orang yang dipercaya
untuk membuat konsep surat
Contoh Format lembar konsep dan cara
pengisiannya
Nomor : '003/B/I/09 Alamat yang dituju :
Lampiran :- Kepada
Hal : Konfirmasi Surat Lamaran Yth. Gita Gustriani
Jl. Raya Pejaten No.102 Jakarta
Isi Surat :
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat lamaran Saudara tanggal 3 Januari 2009 yang mengajukan permohonan kerja untuk posisi
reseptionis, maka dengan ini kami berikan tanggapan sebagai berikut.
1 Kami sangat berterima kasih kepada Saudara yang bermaksud bekerja di perusahaan kami, namun dengan sangat
menyesal kami belum bisa memenuhi permohonan Saudara tersebut, karena posisi untuk jabatan tersebut telah
terisi sejak beberapa waktu lalu
2 Surat lamaran Saudara akan kami simpan dalam dokumen kami, dan jika dikemudian hari tersedia posisi untuk
jabatan tersebut atau posisi lainnya, Saudara akan menjadi perhatian kami untuk ikut serta dalam proses rekuritmen.

Demikian surat ini kami sampaikan, dengan harapan Saudara segera mendapatkan apa yang diinginkan. Atas perhatian
Saudara, kami ucapkan terima kasih

Hormat kami,
Kepala Bagian Kepegawaian

M. Aryo Wibisono, SH

Disusun oleh : Adinda Nur Aisyah Tgl 5 Januari 2009 Paraf ………………………
Disetujui oleh : M. Aryo Wibisono Tgl 5 Januari 2009 Paraf ………………………
Dikirim oleh : Teguh Arifianto Tgl 5 Januari 2009 Paraf ………………………
Keterangan : ………………………………………………………………………
2. Persetujuan Konsep
 Tujuan dari persetujuan konsep
surat adalah memeriksa apakah
konsep surat tersebut sudah sesuai
atau perlu diperbaiki atau dikoreksi
 Bila konsep surat sudah mendapat
persetujuan dari pimpinan maka
pimpinan akan memberikan
tanda/paraf (acc) pada konsep tsb.
3. Pencatatan Surat

 Konsep surat yang sudah di acc oleh


pimpinan selanjutnya akan di catat ke
dalam buku agenda surat keluar untuk
diregistrasi atau didaftarkan
 Tujuannya untuk mendapatkan nomor
surat yang berlaku di kantor tsb.
Buku Agenda Verbal (Surat Keluar)
 Buku ini digunakan untuk mencatat surat
yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak
lain.
 Contoh :

No Nomor Surat Tanggal Surat Dikirimkan Kepada Perihal Lampiran Keterangan

6 Januari 2009 Kantor Pajak


1 001/B/I/09 Jl. TMP Kalibata NPWP - -
Jakarta
6 Januari 2009 PT. Sejahtera, Berhubungan dengan
Pengiriman
2 002/A/I/09 Jl. Raya Bogor, 1 Berkas surat masuk
Barang
KM.29, Jakarta No.002/A/I/09
4. Pengetikan konsep surat
• Konsep surat yang telah di acc dan telah
mendapatkan nomor surat untuk
selanjutnya akan diketik dengan rapi
5. Pemeriksaan pengetikan
 Konsep surat yang telah diketik dan
diprint, konseptor harus memeriksa juga
pengetikan tersebut, sehingga benar-
benar sesuai dengan konsepnya dengan
memberi paraf menggunakan pensil
pertanda sesuai dengan konsep
6. Penandatanganan Surat
• Pejabat yang berwenang atau
bertanggung jawab terhadap surat
tersebut dan membubuhkan tanda tangan
di atas nama terang
7. Pemberian Cap Dinas
 Arti stempel pada surat yaitu sebagai
tanda syahnya surat.
 Pemberian stempel dinas dibubuhkan
disebelah kiri tanda tangan dengan
menyinggung sedikit dari tanda tangan
tersebut
8. Melipat Surat
Tata cara melipat surat :
1. Berdasarkan tradisi, ada 2 macam lipatan :
 Lipatan Prancis = mulanya dipakai oleh
orang Prancis terutama dikalangan raja-raja.
Sekarang dipakai dikalangan dunia usaha
 Lipatan Baron = banyak dipakai di Inggris,
sekarang banyak dipakai untuk surat dinas
yang memakai sampul panjang
2. Berdasarkan lipatan teknis
* Lipatan Baku = melipat kertas surat
menjadi tiga bagian yang sama.
• Lipatan Akordion = variasi dari lipatan baku
bedanya terletak pada ujung atas dan ujung
bawah surat yang diletakkan pada bagian
luar lipatan(lebih mudah dibuka)
• Lipatan baku rendah = sama dengan lipatan
baku. Bedanya terletak pada kertas bagian atas
dilipat lebih kecil dengan tujuan utk
menampakkan bagian kepala surat
2. Berdasarkan lipatan teknis
* Lipatan Baku = melipat kertas surat menjadi tiga
bagian yang sama.
• Lipatan Akordion = variasi dari lipatan baku
bedanya terletak pada ujung atas dan ujung
bawah surat yang diletakkan pada bagian luar
lipatan(lebih mudah dibuka)
• Lipatan baku rendah = sama dengan lipatan baku.
Bedanya terletak pada kertas bagian atas dilipat
lebih kecil dengan tujuan utk menampakkan
bagian kepala surat
• Lipatan Akordian rendah = sama dengan lipatan
akordion, bedanya terletak pada lipatan kertas
bagian atas yang hanya dilipat setengahnya dari
lipatan yang dibuat pada jenis akordion dengan
tujuan untuk memisahkan bagian kepala surat dari
tubuh surat
• Lipatan ganda sejajar = dengan cara melipat kertas
menjadi 2 bagian yang sama panjang
• Lipatan Tunggal = Lipatan tunggal kertas hanya
dilipat satu kali, biasanya pada kertas ukuran folio
atau kuarto, tetapi sampul suratnya berukuran besar.
9. Penyampulan Surat
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Gunakan kop surat juga untuk sampul
surat
2. Cantumkan nomor surat bila diperlukan
3. Jika sampul tidak menggunakan kop
surat, harus dibubuhkan stempel pada
sampul disebelah kiri
4. Perangko secukupnya
10. Pengiriman Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan jasa pengiriman surat :
1.Jenis surat
2.Informasi yang tercantum dalam surat
3.Tujuan/alamat surat
4.Volume/banyaknya surat
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan
empat cara :
1. Kurir
2. Melalui Pos
3. Melalu perusahaan Jasa (DHL, TIKI,
FEDEX)
4. Melalui Internet (Email)
11. Penyimpanan Surat
• Surat yang asli dikirimkan kepada alamat
yang dituju
• Sedangkan tembusan atau lembar ke-2
disimpan sebagai arsip.
• Penyimpanan dilakukan menggunakan
sistem penyimpanan (Misalnya Sistem
abjad, sistem subjek, sistem tanggal,
sistem nomor)
Langkah-langkah Pengurusan Surat Keluar
Sistem Kartu Kendali
a. Unit Pengolah
1) Surat keluar berasal dari unit pengolah.
2) Pencatatan kartu kendali dapat dilakukan di unit
kearsipan dapat juga dilakukan di unit pengolah
asalkan KK 1 dan 2 diserahkan ke unit kearsipan,
sehingga unit kerasipan mengetahui apa yang
telah diproses di unit pengolah.
3) TU Unit pengolah mengisi 3 kartu kendali,
setelah itu surat asli beserta tembusannya dan
KK 1 dan 2 diteruskan ke unit kearsipan
4) KK 3 disimpan di unit pengolah.
5) Tembusan yang telah diproses di pencatat
surat, selanjutnya disimpan di unit pengolah
n ca t at a n S u r a t
b . Pe

 Tugas Pencatatan Surat :


• Menerima surat berserta tembusannya
dan kartu kendali 1 dan 2 dari unit
pengolah
• Memberikan stempel pada surat
• KK 1 diteruskan ke pengarah surat untuk
disimpan dan sebagai kartu kontrol
• Memberikan paraf pada KK 2, kemudian
mengembalikan KK 3 dan tembusan kepada unit
pengolah
• Memberikan surat kepada petugas ekspedisi untuk
dikirimkan kepada alamat instansi
c. Pengarahan surat
• Tugas pengarah surat dalam menangani
surat keluar adalah :
Menerima KK 1 dari pencatat surat dan
menyimpannya kedalam kotak KK sebagai
Kartu Kontrol
d. Penataan Arsip
• Tugas penata arsip adalah menerima
KK2 dari unit pengolah dan
menyimpannya dalam kotak KK sebagai
pengganti arsip yang ada pada unit
pengolah.
• Jika arsip yang berada di unit pengolah
sudah in-aktif, KK 2 di penata arsip
ditukar dengan KK3 dan tembusan di
unit pengolah
e. Pengiriman Surat
Tugasnya menerima surat-surat yang
akan dikirim kepada pihak lain dan
mengirimkannya dengan cara-cara
tertentu yang telah menjadi aturan
kantor
Perbedaan sistem buku agenda
dan sistem kartu kendali

No Sistem Buku Agenda Sistem Kartu Kendali

1 Sistem pola lama Sistem pola baru


Pencatatan menggunakan kartu kendali, lembar
2 Pencatatan menggunakan buku agenda
pengatar
Penyampaian surat menggunakan buku
3 Penyampaian surat menggunakan kartu kendali
ekspedisi

Pencatatan hanya bisa dilakuak satu orang Pencatatan dapat dilakukan beberapa orang
4 karena hanya menggunakan satu buku dalam waktu yang bersamaan karena
yang sama menggunakan lembaran-lembaran terpisah
Bagan Prosedur Pengurusan Surat Keluar
Penting
Unit Pengolah
Unit Kearsipan
Ekspedisi
Pencatat Surat Pengarah Surat Penata Arsip

T T

KK 1 KK 1
KK 1

KK 2 KK 2

KK 3

Kotak
KK 2
Kotak
KK 1

Kotak
KK 3 dan
tembusan
Keterangan gambar:
1.TU unit pengolah mengisi 3 KK, kemudian
menyerahkan surat, tembusan serta KK 2 dan 3
kepada pencatat surat. KK 3 langsung disimpan
dan tembusan yang telah diproses di pencatat
surat juga disimpan di unit pengolah
2. Pencatat surat menyerahkan KK1 ke pengarah
surat untuk selanjutnya disimpan sebagai kartu
kontrol dan surat diserahkan kepada petugas
ekspedisi untuk dikirimkan ke alamat instansi
3. Pencatat surat mengembalikan KK2 ke unit
pengolah untuk selanjutnya diteruskan kepada
penata arsip untuk disimpan
4. Jika surat sudah in-aktif, tembusan dan KK3 di
unit pengolah ditukar dengan KK2 di penata arsip
Langkah-langkah Pengurusan Surat Keluar Biasa
a. Unit Pengolah
1) Unit pengolah mencatat surat keluar biasa atau rutin
dalam dua lembar pengantar surat biasa
2) Surat asli, Lembar pengantar 1 dan 2, tembusan
diteruskan ke pencatat surat di unit kearsipan
3) Menerima kembali tembusan surat yang sudah diberi
stempel tanggal oleh pencatat surat lembar pengantar
surat biasa 2 untuk disimpan. Hal ini sebagai tanda
bahwa surat sudah dikirimkan ke alamat yang dituju
b. Pencatatan Surat
1) Pencatat surat menerima surat, tembusan dan
lembar pengantar surat biasa (lembar 1 dan 2)
2) Memberi stempel tanggal pada tembusan surat
dan mengembalikan lagi tembusan dan lembar
pengantar 2 kepada unit pengolah. Hal ini
sebagai tanda bahwa surat sudah diterima dan
dikirimkan
3) Surat asli dikirimkan ke alamat yang dituju
melalui ekspeditor
Bagan Prosedur Pengurusan Surat Keluar Biasa

Unit Kearsipan
Unit Pengolah Ekspedisi
Pencatat Surat Pengarah Surat Penata Arsip

LP 2
T LP 1
LP 1
LP 2

LP 2

T LP 1
Langkah-langkah Prosedur Pengurusan Surat
Keluar Rahasia
• Surat rahasia diketik sendiri oleh pimpinan atau
dibuat oleh seseorang yang ditunjuk langsung
oleh pimpinan berikut tembusannya. Surat ini
dicatat langsung dalam lembar pengantar surat
rahasia, tembusan disimpan.
• Surat tertutup dan lembar pengantar surat
rahasia (1 dan 2) diserahkan ke pengarah surat.
Kemudian surat diserahkan kepada ekspeditor
untuk dikirim dan LP 1 diserahkan kepada
penata arsip dan LP 2 kepada unit pengolah.
Bagan Prosedur Pengurusan Surat
Keluar Rahasia
Unit Kearsipan
Unit Pengolah Ekspedisi
Pencatat Surat Pengarah Surat Penata Arsip

T
LP 1 LP 1 LP 1
LP 2 LP 2

LP 2

Anda mungkin juga menyukai