Anda di halaman 1dari 11

RESUME PADA Tn”M” DENGAN ”AMPUTASI

MANUS DIGITI III SINISTRA” DI RUANG


INSTALASI BEDAH SENTRAL

KELOMPOK IV
1. SANDHI YUDHA,S.Kep
2. SYAFRUDDIN,S.Kep
3. RUSTAN,S.Kep
4. ROSDIANAH,S.Kep
5. RAHMA YETI,S.Kep
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
 Amputasi adalah menghilangkan satu atau lebih bagian tubuh dan belum pernah terjadi sebelumnya yang
bisa sebabkan oleh malapetaka atau bencana alam seperti kecelakaan, gempa, terorisme dan perang, atau
dilakukan karena alasan medis dengan motif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien. Pada
pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa untuk melindungi mereka dari
keganasan lebih lanjut dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh lainnya. Pada pasien kusta dan gangren
ekstremitas, amputasi dilakukan untuk menghentikan kemajuan penyakit atau penyebaran penyakit. (Demet,
2003).
 Menurut Crenshaw (2002) di Amerika Serikat terjadi 43.000 kasus pertahun dari jumlah penduduk
280.562.489 jiwa atau sekitar 0,02 % sedangkan menurut Raichle et al. (2009) disebutkan bahwa terjadi kasus
amputasi sekitar 158.000 per tahun dari jumlah penduduk 307.212.123 atau sekitar 0,05 % dan terjadi kenaikan
baik secara jumlah maupun secara persentase dari jumlah penduduk. Amputasi yang paling sering dilakukan
adalah amputasi pada ekstremitas bawah mencapai 85 % sampai 90 % dari seluruh amputasi.
 Menurut Vitriana (2002) angka kejadian pasti kasus amputasi di Indonesia tidak dapat diketahui. Berdasarkan
data surveilens terpadu penyakit (STP) tahun 2009, kasus Diabetes Melitus di Provinsi Sumatera Utara
mencapai 108 pasien
 Kehilangan ekstremitas atas memberikan masalah yang berbeda bagi pasien dari pada kehilangan
ekstremitas bawah karena ekstremitas atas mempunyai fungsi yang sangat spesialistis. Amputasi dapat
dianggap sebagai jenis pembedahan rekonstruksi drastis dan digunakan untuk menghilangkan gejala,
memperbaiki fungsi dan menyelamatkan atau memperbaiki kwalitas hidup pasien.
B. Tujuan Penulisan
1.      Tujuan umum :
1.      Apa yang dimaksud dengan amputasi?
2.      Apa saja faktor predisposisi Amputasi?
3.      Bagaimanana metode Amputasi?
4.      Apa saja jenis-jenis Amputasi?
5.      Bagaimana Manifestasi klinik Amputasi?
6.      Bagaimana Pemeriksaan diagnostik Amputasi?
7.      Bagaimana Pencegahan Amputasi?
8.      Bagaimana Penatalaksanaan Amputasi?
9.      Bagaimana Komplikasi Amputasi?
10.  Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien Amputasi?
C.        Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar amputasi dan asuhan keperawatan pada
pasien amputasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Amputasi berasal dari kata“amputare“ yang kurang
lebih diartikan “pancung“. Amputasi dapat diartikan
sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau
seluruh bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan
tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir
manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas
sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan
menggunakan tekhnik lain atau manakala kondisi organ
dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh
atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat
menimbulkan komplikasi infeksi.
BAB 3
Kasus kelolaan
Tn M masuk rumah sakit karena kecelakaan lalulintas
DS : Tn”M” mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk di
jari tangan.nya
DO : 
Tn M nampak Meringis
Skala 5 dari 1-10
Tn M nampak dalam pengaruh obat anastesi
jari tangan Tn M nampak terbungkus kain kasa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn”M” /
Ruang : instalasi bedah sentral

No. Diagnosa Keperawatan Nama Jelas

1 Nyeri akut b/d trauma / kekerasan


Resiko jatuh b/d anastesi Kelompok IV
2
Resiko infeksi b/d pasca operasi
3
BAB 4
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang
dilakukan pada Tn. “M” dengan Amputasi di ruang
instalasi bedah sentral RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar
Makkatutu Bantaeng, maka dalam bab ini penulis akan
membahas kesenjangan antara teori dan kenyataan yang
diperoleh sebagai hasil pelaksanaan study kasus. Penulis
juga akan membahas kesulitan yang akan ditemukan
dalam meberikan asuhan keperawatan terhadap Tn. “ M
” dengan diagnosa nyeri akut, dalam penyusunan asuhan
keperawatan kami merencanakan keperawatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi dengan uraian sebagai berikut : 
lanjutan
Pengkajian
Tahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan
kelompok dalam melakukan resume pada Tn. “M” dengan
Amputasi . Dalam melakukan pengkajian, kelompok tidak
menemukan kesulitan yang berarti, hal ini disebabkan
karena mendapat dukungan dari pasien sendiri . bersedia
memberikan keterangan serta kooperatif.
Pada pengkajian tidak ditemukan adanya kesenjangan
yang berarti antara kerangka teori yang ada dengan
kerangka kasus yang ditemukan pada kasus dengan
Amputasi serta tidak semua data yang ada pada tinjauan
teoritis ditemukan pada kerangka kasus
Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian, maka diagnose yang dapat ditegakkan berdasarkan data subjektif dan objektif terdapat
adanya perbedaan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus karena tidak semua diagnose yang ada pada teoritis dapat
ditegakkan pada tinjauan kasus. Hal ini dikarenakan diagnose keperawatan ditegakkan sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada pasien. Diagnosa pada tinjauan teoritis terdiri dari 12 diagnosa keperawatan yaitu :
1) Nyeri akut b/d agen cedera fisik(mis,abses,amputasi,terbakar, terpotong,mengangkat berat, prosedur
oprasi,trauma,latihan fisik berlebihan)
2) Resiko Deficit nutrisi
3) Hipertermi b/d peningkatan suhu tubuh
4) Ansietas berhubungan dengan krisis situasi(ancaman terhadap kematian)
5) Gangguan pola tidur b/d nyeri
6) Defisiensi Pengetahuan b/d kurang terpapar informasi
7) Personal Hygiene b/d kelemahan
8) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
9) Resiko syok hipovelemik
10)Resiko injuri(cedera)
11)Resiko infeksi
12)Resiko jatuh

Berdasarkan data pengkajian yang diperoleh pada klien kelolaan, kelompok menemukan 3 buah diagnosa keperawatan
yaitu :
1. nyeri akut b/d trauma / kekeraan
2.resiko jatuh
3.resiko infeksi
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan keperawatan pada Tn. “M” dengan Amputasi didapatkan
kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang meliputi data
subjektif dan obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa dan
masalah berdasarkan data yang menunjang untuk diambil suatu diagnosa. Setelah
melakukan pengkajian pada Tn.“M” didapatkan diagnosa bahwa Tn.“M” dengan
Amputasi dengan masalah nyeri akut,resiko jatuh dan resiko infeksi.
Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan dalam
penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan
setelah implementasi dilakukan. Dalam evaluasi Tn.“M” menunjukkan suatu
kemajuan yaitu nyeri berkurang,resiko jatuh tidak terjadi dan resiko infeksi tidak
terjadi.
Kritik dan Saran
Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
penulisan askep yang akan datang. Terima kasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai