Pengaruh Deviasi
Septum Nasal pada
Epithel Nasal:
Sebuah Analisis
Refiul Niaty
1907101030015
RINGKASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan
epitelisasi pada kasus deviasi septum nasi. Penelitian ini
bersifat prospektif acak dengan 42 pasien yang didiagnosis
dengan deviasi septum nasi. Penelitian ini menemukan tingkat
metaplasia skuamosa yang lebih tinggi dan infiltrasi limfositik
pada mukosa septum pada sisi cekung bila dibandingkan dengan
sisi yang cembung. Selain itu, terdapat peningkatan infiltrasi
limfositik dan metaplasia skuamosa pada mukosa dinding lateral
pada sisi cekung dibandingkan dengan sisi cembung tetapi
perbedaannya tidak berbeda secara statistik.
PENDAHULUAN
Deviated nasal septum (DNS) merupakan penyebab paling umum dari
obstruksi/sumbatan hidung.
Hal ini juga mempengaruhi dinamika aliran udara rongga hidung dan
aerasi yang tidak tepat dari sinus paranasal yang menyebabkan
sinusitis
Desain Studi
Penelitian ini adalah peneltian Kriteria inklusi adalah sebagai
prospektif acak yang dilakukan pada berikut:
42 pasien (27 pria dan 15 wanita) # Pasien dengan septum hidung
yang simptomatik
antara 16 dan 60 tahun dengan
# Pasien yang bersedia menjalani
deviasi septum hidung simtomatis septoplasti
dari departemen rawat inap
Otorhinolaryngology, KLES Dr.
Prabhakar Rumah Sakit Kore dan
Medical Research Center, Belagavi.
METODE
Analisis Statistik
Analisis statistik menggunakan Software SPSS v 16 untuk windows.
HASIL
Sebanyak 42 pasien yang termasuk dalam penelitian ini memiliki
deviasi septum baik di sisi kiri atau kanan, yaitu 20 (47,6%)
memiliki deviasi ke kiri, 22 (52,4%) pasien memiliki deviasi ke arah
kanan dan tidak ada pasien yang memiliki deviasi di kedua sisi.
HASIL
Pada DNS kiri:
# Sisi cekung dan cembung menunjukkan perbedaan yang signifikan
secara statistik dalam hal adanya metaplasia skuamosa di mukosa
septum, dimana sisi cekung terpengaruh lebih dari sisi cembung (uji
McNemar, p = 0,004) (Tabel 1, 2).
# Adanya metaplasia skuamosa di dinding hidung lateral mukosa (Turbin
inferior dan Turbin media) antara sisi cekung dan cembung tidak
berbeda nyata (uji McNemar, p = 1).
# Intensitas infiltrasi limfositik pada septum mukosa pada sisi cekung
lebih tinggi daripada pada cembung sisi dan perbedaan antara keduanya
signifikan secara statistic (uji McNemar, p <0,001) (Tabel 3, 4).
HASIL
# Intensitas infiltrasi limfositik pada mukosa turbinate inferior
pada sisi cembung tidak signifikan berbeda dari mukosa
turbinate inferior pada sisi cekung (uji McNemar, p = 0,227).
# Intensitas infiltrasi limfositik pada mukosa turbin media pada
sisi cembung tidak signifikan berbeda dari mukosa turbin media
pada sisi cekung (uji McNemar, p = 0,065).
Gambar mikroskopis dari mukosa hidung. Epitel mengalami ulserasi,
jaringan subepitel menunjukkan infiltrasi limfositik — grade 2 dengan
granuloma (panah) (H&E, × 100)
Pada pasien dengan DNS sisi kanan:
Dalam penelitian serupa oleh Jang et al. [8] jumlah yang lebih
tinggi dari sel inflamasi infiltrasi terlihat pada mukosa septum sisi
cekung dibandingkan dengan sisi cembung dari mukosa septum dan
perbedaannya signifikan secara statistik.
DISKUSI
Intensitas infiltrasi limfositik pada dinding nasal lateral (inferior
dan turbinate media) lebih tinggi pada sisi cekung dibandingkan
dengan sisi cembung tetapi perbedaan antara keduanya tidak
signifikan secara statistik.
Iya, semua sampel pada penelitian ini dinilai dan dilakukan biopsi
untuk mengetahui ada atau tidak perubahan pada epitel di hidung.
TELAAH DIAGNOSTIK
8. Apakah kegunaan uji diagnosa yang sedang diteliti disebutkan ?
S!
Any
Question???