Disusun Oleh :
Irine Kurnianingtyas
(19.P1.0036)
jurnal penerbit
tahun publish
penulis jurnal
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
Pemasangan selang timpanostomi adalah prosedur standar pada otitis media efusi setelah
tindak lanjut yang tepat, dengan melihat kondisi telinga terlebih dahulu apakah terdapat
cairan serosa atau mukoid, membran timpani atelektasis, atau telinga kosong.
TUJUAN
Penelitian ini untuk membandingkan otitis media efusi yang dikonfirmasi melalui
pembedahan dengan timpanometri pita lebar (WBT) dan uji serapan (absorbansi).
METODE
Sebanyak 122 anak yang di diagnosis otitis media dengan efusi dan 80 anak sebagai
kontrol dilibatkan dalam penelitian ini. Telinga dibagi menjadi 4 kelompok: serosa, mukoid,
atelektasis, dan kosong. Frekuensi resonansi, kepatuhan 226 Hz dan 1000 Hz, tekanan
puncak pita lebar, dan data serapan digunakan sebagai perbandingan.
ABSTRAK
HASIL
Uji yang paling praktis adalah rata-rata serapan 500, 1000, dan 2000 Hz menurut rasio
kemungkinan positif (4,8) dan menurut rasio kemungkinan negatif (0,11). Ini lebih baik
daripada uji kepatuhan standar 226 Hz dan 1000 Hz. Meskipun beberapa parameter
signifikan secara statistik diamati antara cairan serosa dan telinga kosong, parameter
tersebut tidak cukup berdampak untuk diagnosis banding. Tidak ada parameter yang dapat
membantu membedakan antara cairan serosa dan mukosa.
KESIMPULAN
Menurut rasio kemungkinan negatif (0,11), seseorang dengan telinga tengah normal
memiliki kemungkinan 9 kali lebih besar untuk mendapatkan hasil tes negatif dengan
menggunakan frekuensi resonansi, timpanometri pita lebar, dan serapan rata-rata secara
bersamaan. Jika membedakan cairan serosa dari telinga kosong, hanya menggunakan
kepatuhan 226 Hz atau 1000 Hz untuk indikasi bedah berpotensi menyebabkan keputusan
yang salah berdasarkan rasio kemungkinan negatif.
PENDAHULUAN
• Otitis media efusi adalah salah satu masalah yang paling sering terjadi pada usia
anak. Hampir 50% anak-anak dengan otitis media efusi mengalami gangguan
pendengaran minimal 20 dB.
• Pemeriksaan telinga, otoskopi pneumatik, dan timpanometri diusulkan untuk diagnosis
otitis media efusi.
• Miringotomi diterima sebagai gold standard sebagai teknik invasif.
• Salah satu faktor yang mempengaruhi prognosis adalah karakteristik cairan telinga
tengah. Seringkali diyakini bahwa efusi serosa memberikan hasil yang lebih baik
daripada cairan mukoid. Selain itu, telah terbukti bahwa durasi penyakit merupakan
faktor yang mempengaruhi viskositas cairan. Oleh karena itu, waktu tunggu sebelum
pemasangan selang ventilasi mungkin efektif untuk prognosis.
• Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan membedakan jenis
efusi telinga tengah yang dikonfirmasi melalui pembedahan dengan menggunakan
timpanometri pita lebar dan tes serapan sebelum operasi dan non-invasive.
SAMPLING