Rangkaian Sekuensial
Rangkaian Sekuensial
SEKUENSIAL
Materi
Finite State Machine
Sinyal clock
Latch
Flip-flop
Analisa dan desain rangkaian sekuensial
Rangkaian Logika
Present Next
State State
Elemen Penyimpan
Output
Input
R.Kombinasional
Flip-Flop
Pulsa Clock
Pulsa Clock
Finite State Machine
Suatu sistem yang menghasilkan output berdasarkan
input saat ini dan keadaan saat ini bisa dimodelkan
dengan menggunakan FSM
FSM sebagai model sistem mempunyai lima himpunan:
Himpunan Input
Himpunan Output
Himpunan status/keadaan
Himpunan fungsi transisi
Himpunan fungsi output
Finite State Machine
Himpunan input adalah himpunan semua input yang akan diterima
sistem
Himpunan output adalah himpunan semua output yang dikeluarkan
sistem
Himpunan status/keadaan adalah semua nilai keadaan/status dari
sistem
Himpunan fungsi transisi adalah semua hubungan antara input dan
status sekarang dengan status berikutnya
Sn+1 = ft(Sn, I)
Himpunan fungsi output adalah semua hubungan antara input dan
status sekarang dengan output
O = fo(Sn, I)
Diagram transisi keadaan
Secara diagram, transisi keadaan yang
bisa dimodelkan dengan FSM juga bisa
digambarkan dengan diagram transisi
keadaan
DTK menggambarkan transisi dari satu
keadaan ke keadaan berikutnya akibat
adanya input.
I1/O1
Keadaan 1 Keadaan 2
Penjumlah serial
Menjumlahkan bilangan biner bit-per-bit
Mulai dari bit paling kanan, ke kiri, dst, sampai
semuat bit dijumlahkan mirip seperti kita
menjumlah bersusun.
Input i1, i2
Ouput sum
Keadaan: carry (ada carry = 1, tidak ada carry = 0)
Keadaan awal : tidak ada carry
Penjumlah serial
101 + 101 = 1010 101 i1
101 i2
1010 sum
101 Penjumla
1010
h serial
101
Penjumlah serial
Input : 2 bit : I1I2
Input 0 0 berarti bit ke n dari bilangan ke 1 adalah 0
dan bit ke n dari bilangan ke 2 adalah 0
Untuk penjumlahan 101 dan 101 maka input yang
dimasukkan adalah 11, kemudian 00, kemudian 11.
Output 1 bit menyatakan hasil jumlah saat itu
Pada saat input 11 maka output 0, pada saat input 00
ouput adalah 1 (karena ada carry dari penjumlahan 11
sebelumnya), dst.
Diagram transisi keadaan
penjumlah serial
Transisi : input/output
10/1 10/0
00/1
00/0 0 1 11/1
11/0
01/1 01/0
Tabel transisi keadaan
Keadaan sekarang
S
Q
RS - FF
Q
R
• Komponen RS – FF
a. Gerbang NAND
S
Q
Q
R
Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
R S Q Q’
0 0 1 1 Keadaan ilegal
0 1 0 1 Keadaan reset
1 0 1 0 Keadaan set
1 1 Qn Qn’ Keadaan memori
b. Gerbang NOR
R
Q
Q
S
Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
R S Q Q’
0 0 Qn Qn’ Keadaan memori
0 1 0 1 Keadaan reset
1 0 1 0 Keadaan set
1 1 0 0
Keadaan ilegal
2.CLOCKED RS - FF
• Simbol
S Q
Clk RS - FF
R Q
• Diagram logika
S
Q
Clk
Q
R
• Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
Q S R Q n+1
x = indeterminate
0 0 0 0 Qn = PS (Present State)
0 0 1 0 Qn+1 = NS (Next State)
0 1 0 1
0 1 1 x
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 x
• Persamaan Q n+1 = S + R Q
karakteristik SR=0
3. DATA – FF ( D – FF )
Kelemahan RS flip-flop adanya keadaan ilegal.
Untuk mengatasi hal tersebut RS flip-flop dikembangkan menjadi D flip flop
(Data atau Delay Flip Flop) yang hanya memiliki keadaan set, reset dan
memori.
• Simbol
D Q
D - FF
Clk Q’
• Diagram logika
S
Q
Clk
Q’
• Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
Qn D Q n+1
0 0 0
0 1 1
1 0 0
1 1 1
• Persamaan karakteristik
Qn+1=D
4. TOGGLE – FF ( T – FF )
• Simbol
D Q
T - FF
Clk Q
• Diagram logika
T Q
Clk
Q’
• Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
Q T Q n+1
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
• Persamaan karakteristik
Q n + 1 = T Q’ + Q T’
5.JK - FF
• Simbol
J Q
Clk JK - FF
K Q’
• Diagram logika
J Q
Clk
Q’
K
• Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
Qn J K Q n+1
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0
• Persamaan karakteristik
Q n + 1 = J Qn’ + K’ Qn
JK FLIP-FLOP
Jika kedua data input pada keadaan nol,
tidak akan terjadi perubahan pada output
meskipun diberikan sinyal clock (output
tetap)
Jika kedua data input pada keadaan satu,
pada tiap pulsa clock data output akan
berubah dari sebelumnya (komplemen
dari data sebelumnya).
JK Flip-
Flop
Masukan J dan K disebut masukan pengendali
karena kedua masukan ini yang menentukan
keadaan yang harus dipilih oleh FF pada saat
pulsa clock tiba (dapat pinggiran positif atau
negatif tergantung pada jenis FF-nya)
JK-FF berbeda dengan D-FF karena JK-FF
masukan clock adalah masukan yang di cacah
dan masukan J dan K adalah masukan yang
mengendalikan FF itu
Cara kerja JK-FF
Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang
AND tidak memberikan tanggapan sehingga
keluaran Q tetap bertahan pada keadaan
terakhirnya (Qn)
Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF
akan diseret hingga diperoleh keluaran Q=0
(kecuali jika FF memang sudah dalam
keadaan reset atau Q memang sudah pada
keadaan rendah)
Cara kerja JK-FF
Pada saat J tinggi dan K rendah, maka
masukan ini akan menggeser FF hingga
diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF
memang sudah dalam keadaan set atau Q
sudah dalam keadaan tinggi)
Pada saat J dan K kedua-duanya tinggi, maka
FF berada dalam keadaan “toggle” artinya
keluaran Q akan berpinda pada keadaan
h clocknya tiba
lawan jika pinggiran pulsa
RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL
SINKRON
A. PROSEDUR PERANCANGAN RANGKAIAN
SEKUENSIAL SINKRON
1. Nyatakan diagram keadaan (State diagram),
diagram waktu/alir dalam bentuk tabel
present state dan next state, kemudian
merubah tabel tersebut menjadi tabel
eksitasi.
2. Memilih jenis FF untuk menentukan
persamaan moore atau meely atau eksitasi
dengan metode peta K.
3. Menggambar rangkaian sekuensial sinkron
yang dihubungkan sistem clock ke semua
FF agar semua serempak terkontrol.
CONTOH 1
Rancang rangkaian sekuensial sinkron
menggunakan JK-FF untuk state tabel sbb.
Q Q
A Q Q
K J B
K J
CLK
X
B. PROSEDUR ANALISIS RANGKAIAN
SEKUENSIAL SINKRON
D-FF Y1
1
D2 Y2
Y2
D-FF
2
CLOCK
Lanjutan ……..
Persamaan eksitasi
D1 = Y 1 Y 2 X
D2 = X + Y 1 Y 2
Z = Y1.Y2.X
Persamaan output Next State ( Ingat
persamaan karakteristik untuk D – FF
(Q n+1 =D)
Y1 (n + 1) = D 1 = Y 1 Y2 X
Lanjutan ……..
Tabel Transisi
Y1Y2/X 0 1 Y1Y2/X 0 1
00 11 , 0 01 , 0
a 00 a,0 b,0
01 11 , 0 01 , 0
b 01 c,0 b,0
11 00 , 0 01 , 0 c 11 a,0 b,0
10 00 , 0 01 , 0 d 10 a,0 b,0
Y2 (n + 1)
Y1 (n + 1)
STATE DIAGRAM
0/0
1/0 a 0/0
1/0 1/0
State redudant
b 1/1
0/0
d (keadaan berlebih)
0/0 c
Contoh 2.
Analisa dan buatlah diagram keadaan untuk
rangkaian logika sbb.
X Y1
J1 Z
K1
Y1
Y2
J2
K2
Y2
CLK
Jawab.
Langkah 1/2
Variabel keadaan pers. Eksitasi
J1 = Y2(n)X
K1 = Y2(n)
input
J2 = X
K2 = X’
Z = Y1(n)Y2(n) output
Langkah 3
Pers. Output NS (JK – FF)
Qn+1 = QnK’ + Qn’
Y1nY2n/X X = 0 X=1 X
Y1Y2 0 1
00 00,0 01,0
a a,0 b,0
01 00,0 11,0
b a,0 c,0
11 10,0 11,0
c d,0 c,0
10 00,1 01,0 d a,1 b,1
Z
Y2(n+1)
Y1(n+1)
Langkah 5
Diagram keadaan
0/0
0/0
a
0/1
1/0
1/1
b d
0/0
1/0
c
1/0
Latihan…….
Buat diagram rangkaian sekuensial sinkron
X
Y1
D1
Y1’
Y2
D2
Y2’
CLK
Z
Jawaban.
X
Z
0/0
1/0
0/1
00 10
1/0 0/1
1/0
0/1
01 1/0 11
C. HDL UNTUK RANGKAIAN
SEKUENSIAL SINKRON
Behavioral Modelling
Initial
Always
RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL
SINKRON
State Diagram
State Table
Implication Table
a b c
0/1
1/0
1/1 0/0
d e
1/1 0/1
State Diagram
Lanjutan ………
Jawab
Next State Output
Present State
X=0 X =1 X = 0 X=1
a b d 0 1
b e c 1 0
c c b 1 1
d b d 0 1
e e c 1 0
State Table
Lanjutan ……
b X
X = Kondisi State yang tidak sama
c X X
d v X X
V = Kondisi State yang
e X v X X sama
1/1
a 0/0
0/1 0/1
b
c 1/0