Anda di halaman 1dari 189

Konsep Dasar Bank

dan
Lembaga Keuangan
Lainnya
Yuli Widi Astuti
Pengertian
 Lembaga keuangan adalah setiap
perusahaan yg bergerak di bidang
keuangan, menghimpun dana,
menyalurkan dana, atau kedua-duanya.
 Dalam praktiknya, lembaga keuangan
digolongkan ke dalam dua golongan besar
yaitu: lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan lainnya.
bank & lembaga
2 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Pengertian
 Fungsi dan peranan lembaga keuangan
(terutama bank) adalah sebagai perantara
antara masyarakat yang kelebihan dana dengan
masyarakat yang kekurangan dana.
 Masyarakat yang kelebihan dana dapat
menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan
giro, tabungan, deposito, atau bentuk simpanan
lainnya. Sementara masyrakat yg memerlukan
dana dpt meminjam uang di lembaga keuangan
dlm bentuk kredit.
bank & lembaga
3 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Kuangan Bank
 Lembaga Keuangan Bank (atau kita sebut
saja Bank) merupakan lembaga keuangan
yg memberikan jasa keuangan yang
paling lengkap. Usaha keuangan yang
dilakukan, di samping menyalurkan dana
(memberikan pinjaman/kredit) juga
melakukan usaha penghimpunan dana
secara langsung dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan.
bank & lembaga
4 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Kuangan Bank
 Selain secara langsung menghimpun
dana dari masyarakat, bank juga dapat
menghimpun dana secara tidak langsung,
misalnya melalui penerbitan surat
berharga; penyertaan; atau
pinjaman/kredit dari lembaga lain.

bank & lembaga


5 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Kuangan Bank
 Penyaluran dana dari bank bercirikan:
 Untuk kepentingan modal kerja, investasi,
dan konsumsi.
 Diberikan kepada individu atau badan usaha.
 Berjangka pendek, menengah, dan panjang.

bank & lembaga


6 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Kuangan Bank
 Kelompok lembaga keuangan bank terdiri:
 Bank Sentral
 Bank Umum
 Bank Perkreditan Rakyat

bank & lembaga


7 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 LKBB hanya dapat menghimpun dana dari
masyarakat secara tidak langsung, melalui
penerbitan kertas berharga; penyertaan
atau pinjaman/kredit dari lembaga lain.

bank & lembaga


8 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 Penyaluran dana LKBB bercirikan:
 Terutama untuk kepentingan investasi.
 Terutama ditujukan bagi badan usaha.
 Terutama berjangka menengah dan panjang.

bank & lembaga


9 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank, antara
lain adalah:
 pasar modal
 pasar uang dan valas
 koperasi simpan pinjam
 perum pegadaian
 perusahaan sewa guna usaha
 perusahaan asuransi
 perusahaan anjak piutang
 modal ventura
 dana pensiun

bank & lembaga


10 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Lembaga
Keuangan

Bank Lemb. Keu Lainnya


Pasar Modal
Bank Sentral
Pasar uang dan valas
Bank Umum Leasing
Penggadaian
Bank Asuransi
Perkreditan
Anjak Piutang
Rakyat
Modal Ventura
Dana pensiun
Kartu Plastik
Perbandingan Bank & Lembaga Keuangan Non Bank
Kegiatan Lembaga Keuangan
Bank Bukan Bank
Penghimpunan • Secara langsung berupa • Hanya secara tidak
Dana simpanan dana masyarakat langsung dari
(tabungan, giro, deposito masyarakat (terutama
• Secara tidak langsung dari melalui kertas
masyarakat ( kertas berharga; penyertaan,
berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari
pinjaman/kredit lembaga lain)
dari lembaga lain)
Penyaluran • untuk modal kerja,investasi, • terutama utk tujuan
Dana konsumsi invest
• Kepada badan usaha, • Terutama kpd bdn
individu usaha
• utk jk pendek, menengah • Terutama utk jangka
dan panjang menengah dan panjang
UANG
Yuli Widi Astuti
Barter
 Sebelum dikenalnya uang, orang mengguna-
kan sistem barter dalam perdagangan.
Sistem barter merupakan sistem pertukaran
antara barang dengan barang, atau barang
dengan jasa atau sebaliknya. Namun, sistem
ini ditinggalkan karena banyaknya kendala
dalam melakukan pertukaran, serta mulai
dikenalnya sarana pertukaran yang lebih
efisien.

bank & lembaga


14 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Barter
 Beberapa kendala dalam sistem barter:
 sulit menemukan orang yg mau menukarkan
barangnya sesuai dg kebutuhan yg diinginkan
 sulit menentukan nilai barang yang akan
dipertukarkan
 sulit menemukan orang yang mau menukarkan
barangnya dg jasa yang dimiliki, atau sebaliknya
 sulit menemukan kebutuhan yang mau
dipertukarkan sesuai dg keinginan dg cepat.

bank & lembaga


15 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Uang
 Untuk mengatasi segala kendala yg ada, para
ahli memikirkan sarana yang lebih efisien dan
efektif sebagai alat tukar, yang kemudian kita
kenal sebagai uang.
 Uang adalah sesuatu yang secara umum dapat
diterima sebagai alat pembayaran dalam suatu
wilayah tertentu, atau sebagai alat pembayaran
hutang, atau sebagai alat untuk pembelian
barang dan jasa.
bank & lembaga
16 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Uang
 Money can be anything that is generally
and universally accepted for the payment
of goods, services, or debts. It consists of
coins, paper money or currency, and
checks that are convertible into currency
and coin on demand. These three items
expedite the production and trade of
goods and services, and they liquidate
debt (Encyclopedia Americana).
bank & lembaga
17 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Uang
 Manfaat adanya uang antara lain adalah:
 mempermudah dalam mendapatkan barang
dan jasa yang diinginkan secara cepat;
 mempermudah dalam menentukan nilai
(harga) dari barang dan jasa;
 memperlancar proses perdagangan secara
luas;
 sebagai sarana menimbun kekayaan.

bank & lembaga


18 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kriteria Uang
 Adanya Jaminan
Uang yang diterbitkan harus dijamin oleh
pemerintah agar memperoleh kepercayaan dari
masyarakat luas. Karena uang logam dijamin
oleh nilai yang terkandung di dalamnya, maka
jaminan pemerintah terutama diperlukan bagi
uang kartal kertas, yang dipergunakan hanya
berdasarkan kepercayaan (fiat money).

bank & lembaga


19 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kriteria Uang
 Disukai Umum
Uang harus dapat diterima secara umum
penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun
kekayaan, standar pencicilan hutang, atau
sebagai alat spekulasi.
 Nilainya Stabil
Selain nilainya harus stabil, fluktuasinya juga
haruslah kecil agar orang lebih percaya untuk
menggunakannya.

bank & lembaga


20 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kriteria Uang
 Mudah Disimpan
Uang haruslah memiliki fleksibilitas, seperti bentuk
fisiknya yang tidak terlalu besar, mudah dilipat, serta
memiliki nominal dari yang kecil sampai besar.
 Mudah Dibawa
Uang sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan sehari-
hari, mudah dibawa dan dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain, atau dari satu tangan ke tangan lain. Oleh
karena itu, fisik uang sebaiknya tidak besar dan
diusahakan seringan mungkin.

bank & lembaga


21 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kriteria Uang
 Tidak Mudah Rusak
Karena frekuensi perpindahan uang dari satu tangan ke
tangan lain yang begitu tinggi, maka uang haruslah tidak
mudah rusak, misalnya robek atau luntur, sehingga
dapat digunakan untuk waktu yang relatif lama.
 Mudah Dibagi
Uang haruslah mudah dibagi ke dalam satuan unit
tertentu dengan berbagai nominal, dari nominal kecil
hingga nominal besar, guna melancarkan proses
transaksi.

bank & lembaga


22 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kriteria Uang
 Pasokan Harus Elastis
Agar perdagangan dan usaha berjalan lancar,
jumlah uang yang beredar di masyarakat harus
mencukupi. Jumlah uang yang beredar haruslah
disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang
ada. Kelebihan maupun kekurangan pasokan
akan mengakibatkan kondisi yang kurang
menguntungkan bagi perekonomian.

bank & lembaga


23 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Fungsi Uang
 Alat Tukar Menukar
Uang dapat digunakan untuk membayar barang
dan atau jasa yang dibeli/diterima.
 Alat Pengukur Nilai
Uang menunjukkan nilai barang dan jasa yang
dijual atau dibeli. Ini akan mempermudah
keseragaman dalam satuan hitung.

bank & lembaga


24 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Fungsi Uang
 Standar Pembayaran Masa Depan
Uang mempermudah penentuan standar
pencicilan utang piutang secara cepat dan tepat.
 Alat Penimbun Kekayaan
Penyimpanan kekayaan tidak lagi harus dalam
bentuk barang yang nilainya kurang stabil, tetapi
bisa dalam bentuk uang yang nilainya relatif
lebih stabil.

bank & lembaga


25 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Uang
 Berdasarkan Bahan
 Uang Logam, merupakan uang dalam bentuk koin
yang terbuat dari logam, misalnya aluminium, emas,
perak, perunggu, dan bahan lainnya. Yang beredar di
Indonesia saat ini adalah pecahan Rp 50, Rp 100,
Rp 500, dan Rp 1.000,-
 Uang Kertas, merupakan uang yang terbuat dari ker-
tas, plastik, atau bahan lainnya. Uang jenis ini biasa-
nya bernominal tinggi, dan berkualitas tinggi sehingga
tidak mudah robek dan luntur. Yang beredar di Indo-
nesia bernominalkan Rp 100, Rp 500, Rp 1.000,
Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan
Rp 100.000,-

bank & lembaga


26 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Uang
 Berdasarkan Nilai
 Bernilai Penuh (full bodied money), merupakan uang
yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya,
misalnya uang logam.
 Tidak Bernilai Penuh (representative full bodied
money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih
kecil dari nilai nominalnya, seperti uang kertas. Uang
jenis ini sering disebut uang bertanda atau token
money. Kadangkala, nilai intrinsiknya jauh lebih
rendah daripada nilai nominal yang tertera padanya.

bank & lembaga


27 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Uang
 Berdasarkan Kawasan
 Uang Lokal, berlaku di suatu negara tertentu, seperti
Rupiah di Indonesia atau Ringgit di Malaysia.
 Uang Regional, berlaku di kawasan tertentu yang
lebih luas dari uang lokal, misalnya uang Euro yang
berlaku di benua Eropa.
 Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku
antarnegara dan menjadi standar pembayaran
internasional, seperti US dollar.

bank & lembaga


28 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Uang
 Berdasarkan Lembaga Penerbit
 Uang Kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh
Bank Sentral, baik uang logam maupun uang kertas.
 Uang Giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh

Bank Umum, seperti cek, bilyet giro, traveler’s check,


atau credit card.
Perbedaan antara kedua jenis uang ini adalah:
 Uang kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan

masyarakat, sedangkan uang giral hanya digunakan


dan berlaku di kalangan masyarakat tertentu saja.
bank & lembaga
29 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Uang
 Nominal dalam uang kartal telah tertera dan terbatas,
sedangkan nominal uang giral harus ditulisi dulu
sesuai kebutuhan dan jumlahnya tidak terbatas.
 Uang kartal dijamin oleh pemerintah, sedangkan
uang giral hanya dijamin oleh bank penerbitnya.
 Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang
tertera dalam nominal uang, sedangkan uang giral
belum ada kepastian pembayarannya.

bank & lembaga


30 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
OTORITAS MONETER

Yuli Widi Astuti


Otoritas Moneter
 Otoritas Moneter dipegang oleh Bank Indonesia
(BI) sebagaimana diatur oleh UU No.23/1999.
UU ini bertujuan agar otoritas moneter dapat
menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter yg efektif dan efisien melalui sistem
keuangan yg sehat, transparan, terpercaya, dan
dpt dipertanggungjawabkan, yg didukung oleh
sistem pembayaran yg lancar, cepat, tepat, dan
aman, serta pengaturan dan pengawasan bank
yg memenuhi prinsip kehati-hatian.

bank & lembaga


32 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Status BI
 BI ialah bank sentral RI yg merupakan lembaga negara
independen, bebas dari campur tangan Pemerintah
dan/atau pihak2 lainnya. BI berkedudukan di Ibukota
negara dan dpt mempunyai kantor2 di dalam dan di luar
wilayah negara RI.
 Bank Sentral adalah lembaga negara yg mempunyai
wewenang utk mengeluarkan alat pembayaran yg sah
dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi
perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of
the last resort.

bank & lembaga


33 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Modal BI
 Modal BI ditetapkan berjumlah sekurangnya Rp 2 triliun
dan harus ditambah sehingga menjadi 10% dari seluruh
kewajiban moneter, yg dananya berasal dari Cadangan
Umum atau sumber lain yg ditetapkan Dewan Gubernur.
 Kewajiban moneter ialah kewajiban BI kpd masyarakat,
Bank, dan Pemerintah yg terdiri atas uang kartal yg
diedarkan, saldo kredit rekening milik Bank, milik
Pemerintah, dan milik pihak lain spt simpanan pegawai
yg tercatat di BI serta surat utang yg diterbitkan oleh BI.

bank & lembaga


34 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Tujuan BI adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah dan untuk mencapai tuju-
an tsb BI memiliki tugas sbb:
 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran;
 Mengatur dan mengawasi bank.
 Selain itu, BI juga bertanggung jawab thd kegiat-
an yg berhukaitan dg pemerintah, hubungan
internasional, akuntabilitas, serta anggaran.
bank & lembaga
35 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Dalam menetapkan dan melaksanakan kebijak-
an moneter, BI berwenang:
 Menetapkan sasaran moneter dg memperhatikan
sasaran laju inflasi yg ditetapkannya;
 Melakukan pengendalian moneter, seperti:
 Operasi pasar terbuka di pasar uang;
 Penetapan tingkat diskonto;
 Penetapan cadangan wajib minimum;
 Pengaturan kredit atau pembiayaan.
 Cara2 pengendalian moneter tersebut dapat pula
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

bank & lembaga


36 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Memberikan kredit atau pembiayaan berjangka waktu
maksimal 90 hari utk bank yg mengalami kesulitan
pendanaan jangka pendek.
 Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan
sistem nilai tukar yg telah ditetapkan.
 Mengelola cadangan devisa, dg melakukan berbagai
jenis transaksi devisa serta dapat pula menerima
pinjaman luar negeri.
 Menyelenggarakan survei secara berkala, baik yg
bersifat makro maupun mikro utk dukung tugasnya.

bank & lembaga


37 keuangan lainnya Yuli Widi Asuti
Tujuan dan Tugas BI
 Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancar-
an sistem pembayaran, BI berwenang untuk:
 Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran;
 Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran
utk menyampaikan laporan ttg kegiatannya;
 Menetapkan penggunaan alat pembayaran;
 Mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang
rupiah dan/atau valuta asing;

bank & lembaga


38 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi
pembayaran antarbank dalam mata uang rupiah dan
atau valuta asing;
 Menetapkan macam, harga, ciri uang yg akan dikelu-
arkan, bahan yg digunakan, serta tgl mulai berlaku
sbg alat pembayaran yg sah;
 Sebagai satu2 nya lembaga yg mengeluarkan dan
mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik,
dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran.

bank & lembaga


39 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur
dan mengawasi bank, BI dapat:
 Menetapkan peraturan perbankan, termasuk ketentu-
an2 perbankan yg memuat prinsip kehati-hatian.
 Memberikan dan mencabut izin kelembagaan dan
kegiatan usaha ttt dari bank.
 Melaksanakan pengawasan bank scr langsung dan
tidak langsung, yang dpt dilakukan melalui:
 Mewajibkan bank menyampaikan laporan dan
keterangan.
 Melakukan pemerikasaan secara berkala dan sewaktu-
waktu

bank & lembaga


40 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Dalam kaitannya dg Pemerintah, BI memiliki
tanggung jawab dan kegiatan spt berikut ini:
 Bertindak sbg pemegang kas Pemerintah;
 Atas nama Pemerintah menerima pinjaman LN,
menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan
kewajiban keuangan Pemerintah thd pihak LN.
 Memberikan pendapat dan pertimbangan ttg RAPBN
kpd Pemerintah serta kebijakan2 lain.
 Memberikan konsultasi kpd Pemerintah yg akan
menerbitkan surat utang negara.

bank & lembaga


41 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Dalam kaitannya dg hubungan internasional, BI
memiliki tanggung jawab dan kegiatan sbb:
 BI dpt melakukan kerjasama dg bank sentral lainnya,
organisasi, dan lembaga internasional;
 Dalam hal dipersyaratkan bhw anggota lembaga
internasional dan/atau lembaga multilateral adalah
negara, BI dpt bertindak utk dan atas nama negara
Republik Indonesia sebagai anggota.

bank & lembaga


42 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan dan Tugas BI
 Dalam kaitannya dengan akuntabilitas, anggar-
an, dan transparansi dari kegiatannya, BI mene-
tapkan hal-hal sbb:
 BI wajib menyampaikan informasi kpd masyarakat
secara terbuka melalui media massa pada setiap
awal tahun anggaran;
 BI wajib menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan tugas dan wewenangnya kpd DPR;
 BPK dpt melakukan pemeriksaan khusus thd BI atas
permintaan DPR apabila diperlukan.

bank & lembaga


43 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Pengaruh Bank atas Uang Beredar
 Perbankan berpengaruh besar dalam menentu-
kan jumlah uang yg beredar. Sebagai contoh,
bila seorang nasabah memasukkan uang tunai
sebanyak Rp 10 juta ke dalam rekening gironya,
sementara rasio kas (reserve requirement) dite-
tapkan oleh Bank Sentral sebesar 20%, maka
bank boleh menahan 20% dari simpanan giro
tersebut, 5% di antaranya disimpan dalam
bentuk rekening koran di BI, sementara 15%
selebihnya berbentuk uang tunai sbg kas bank.

bank & lembaga


44 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Pengaruh Bank atas Uang Beredar
 Sementara itu, 80% sisanya atau Rp 8 juta dpt
disalurkan sbg kredit, shg neraca banknya sbb:

bank & lembaga


45 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Dewan Gubernur
 Dalam melaksanakan tugasnya, BI dipimpin
oleh Dewan Gubernur yg terdiri atas seorang
Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan
4-7 orang Deputi Gubernur.
 Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan
dan diangkat oleh Presiden dg persetujuan DPR
sedang Deputi Gubernur diusulkan oleh Guber-
nur dan diangkat oleh Presiden dg persetujuan
DPR.
bank & lembaga
46 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
LEMBAGA KEUANGAN BANK

Yuli Widi Astuti


Sistem Perbankan
Bank Indonesia

Bank Umum BPR Bank Bagi Hasil

BPP Bank Umum

BPD BPR

Bank Asing

Bank Campuran

bank & lembaga


48 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Bank
 Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Per-
bankan disebutkan jenis bank terdiri atas:
 Bank umum
 Bank perkreditan rakyat
 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yg dlm kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
bank & lembaga
49 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Bank
 Sifat jasa yg diberikan oleh Bank Umum bersifat
umum, dlm arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Wilayah operasinya pun
dpt dilakukan di seluruh wilayah. Bank Umum
sering pula disebut sebgai bank komersial
(commercial bank). Bentuk hukum dpt berupa:
 Perusahaan perseroan (Persero)
 Perusahaan daerah
 Koperasi
 Perseroan terbatas

bank & lembaga


50 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Bank
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yg
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensi-onal
atau berdasarkan prinsip syariah, yg dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dengan demikian, kegiatan BPR lebih sempit dibanding
kegiatan bank umum. Bentuk hukum BPR dapat berupa:
 Perusahaan daerah
 Koperasi
 Perseroan terbatas
 Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

bank & lembaga Yuli Widi Astuti


51 keuangan lainnya
Jenis Kantor Bank
 Kantor Pusat
Adalah kantor di mana semua kegiatan
perencanaan sampai kepada pengawasan tdp
di kantor ini. Kantor pusat tidak melakukan
kegiatan operasional pelayanan kepada masya-
rakat umum, tetapi mengendalikan jalannya
kebijakan kantor pusat terhadap cabang-
cabangnya.

bank & lembaga


52 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis Kantor Bank
 Kantor Cabang Penuh
Semua kegiatan perbankan ada di sini, dan biasanya
kantor cabang penuh membawahi kantor cabang
pembantu.
 Kantor Cabang Pembantu
Kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian saja
dari keseluruhan layanan perbankan.
 Kantor Kas
Kegiatan yang dilayani hanya teller/kasir. Bahkan
sekarang banyak kantor kas yang dilayani dg mobil.

bank & lembaga


53 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu bank untuk melakukan
kegiatan operasional perbankan secara normal
dan mampu memenuhi semua kewajibannya dg
baik dg cara2 yg sesuai dg peraturan perbankan
yg berlaku. Kegiatan2 tersebut di antaranya adl:
 Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari
lembaga lain, dan dari modal sendiri.
 Kemampuan mengelola dana
 Kemampuan menyalurkan dana ke masyarakat

bank & lembaga


54 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Kemampuan memenuhi kewajiban kpd masyarakat,
karyawan, pemilik modal, dan pihak lain
 Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku
 Penilaian kesehatan bank pada dasarnya
merupakan penilaian kualitatif sehingga faktor
judgement merupakan hal yang dominan.
Penilaian meliputi aspek permodalan, kualitas
aset, rentabilitas, profitabilitas, manajemen,
serta aspek2 lainnya.

bank & lembaga


55 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Beberapa aturan penting mengenai kesehatan bank
adalah sbb:
 Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Pemberian kredit atau pembiayaan (berdasarkan prinsip
syariah) oleh bank mengandung risiko kegagalan atau
kemacetan pelunasannya, sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan bank. Karena kredit atau pembiayaan tsb
bersumber dari dana masyarakat, maka bank diwajibkan
menyebar risiko dg mengatur penyaluran kredit,
pembiayaan, atau pemberian jaminan dan fasilitas lain,
sehingga tidak terpusat pada debitur atau kelompok
nasabah ttt. BMPK ini sering disebut juga dengan Legal
Lending Limit (3L).

bank & lembaga


56 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 BMPK kepada grup atau kelompok
 Kelompok atau grup adalah kumpulan orang atau

badan yang satu sama lain mempunyai kaitan dalam


hal kepemilikan, kepengurusan, dan atau hubungan
keuangan. Batasnya adalah 30% dari modal bank.
 BMPK kepada pihak terafiliasi
 Pemegang saham 10% atau lebih, anggota dewan

komisaris, direksi, keluarganya, pejabat bank lainnya,


serta perusahaan yg tdp kepentingan dari pihak2 tsb.
Batas maksimumnya adalah 10% dari modal bank.

bank & lembaga


57 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Likuiditas Wajib Minimum/Cadangan Wajib Minimum/
Reserve Requirement yaitu
sejumlah tertentu alat likuid yang harus tetap berada
di bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank
tsb. Aturan ini untuk menjamin kemampuan bank
memenuhi kebutuhan likuiditas, seperti penarikan
dana simpanan nasabah, kewajiban yang telah jatuh
tempo, dll.
 Posisi likuiditas wajib minimum tsb harus dilaporkan
kpd BI dalam 4 masa pelaporan dalam satu bulan,
yaitu tanggal 1-7, 8-15, 16-23, dan 24-akhir bulan.

bank & lembaga


58 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Ketentuan likuiditas wajib minimum dapat
dibedakan dalam dua kategori perhitungan:
 Likuiditas wajib dalam rupiah
 Likuiditas wajib dalam valuta asing

 Posisi Devisa Netto


 Adalah selisih antara aktiva dan pasiva dalam
valuta asing setelah memperhitungkan rekening
administratif.

bank & lembaga


59 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Aktiva adalah seluruh aktiva valuta asing atau hak
(pembayaran) valuta asing dari penduduk dan bukan
penduduk yang terdiri atas: kas, emas, giro, simpan-
an wajib, deposit on call, deposito berjangka, pinjam-
an yg diberikan dalam valas, wesel ekspor yg telah
diambil, dan tagihan lain dalam valas seperti traveler’s
check, cek, dan efek2.
 Pasiva adalah kewajiban dalam valas kpd penduduk
dan bukan penduduk yang terdiri atas giro, deposito
berjangka, deposit on call, pinjaman yg diterima dlm
valas, kewajiban kpd penduduk yang meliputi jaminan
impor, wesel berjangka yang dijual di bursa valas, dll.
bank & lembaga
60 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Rekening administratif adalah semua tagihan dan
kewajiban dalam valas yang akan timbul kemudian,
berupa transaksi forward dan swap yang terdiri atas:
 Aktiva yaitu outstanding pembelian berjangka yg

dilakukan dengan menggunakan kontrak swap dan


forward.
 Pasiva yaitu outstanding penjualan berjangka yg

dilakukan dengan menggunakan kontrak swap dan


forward.

bank & lembaga


61 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy
Ratio (CAR)
 Yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yg
harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sbg
suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR), atau secara matematis:
Modal
CAR = -------------- x 100 %
ATMR

bank & lembaga


62 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko adalah nilai
total tiap-tiap aktiva bank setelah dikalikan dg
bobot risiko aktiva tsb masing-masing. Aktiva yg
paling tdk berisiko diberi bobot 0% dan aktiva yg
paling berisiko dibobot 100%. Dg demikian,
ATMR menunjukkan nilai aktiva berisiko yg
memerlukan antisipasi modal dalam jumlah yg
cukup.

bank & lembaga


63 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kesehatan Bank
 Pembentukan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif
 Alokasi dana yang dihimpun bank dalam berbagai
bentuk aktiva mengandung risiko yang berlainan.
Apabila risiko tsb terjadi, maka nilai likuidasi dari
aktiva tsb bisa menjadi lebih kecil daripada nilai
bukunya. Salah satu antisipasi yg dapat dilakukan
terhadap masalah tersebut adalah “pembentukan
penyisihan thd piutang atau kredit tak tertagih”,
yang besarnya tergantung pada kolektibilitas atau
kualitas dari tiap2 kredit yang diberikan.

bank & lembaga


64 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
JASA-JASA
PERBANKAN
YULI WIDI ASTUTI
Sumber-Sumber Dana
 Sumber dana bank adalah usaha bank dalam
menghimpun dana utk membiayai operasinya.
Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai
lembaga intermediasi.
 Dana untuk biayai operasi dapat diperoleh dari
berbagai sumber, dari titipan masyarakat atau
dari lembaga lainnya. Bisa pula diperoleh dari
modal sendiri dengan menjual saham bank
kepada masyarakat.
bank & lembaga
66 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Dana dari Bank itu Sendiri
 Sumber dana ini berasal dari modal sendiri,
yakni setoran dari pemegang sahamnya.
Perusahaan dapat pula keluarkan saham baru
dan menjualnya di pasar modal. Bank dapat
pula gunakan saldo laba yang belum dipakai.
 Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah
tidak perlu membayar bunga yang relatif besar,
sebagaimana bila meminjam dari lembaga lain.

bank & lembaga


67 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Dana dari Masyarakat Luas
 Sumber dana ini merupakan sumber dana
terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika bisa
membiayai operasinya dari sumber dana ini.
 Sumber dana dari masyarakat luas berupa:
 Simpanan giro
 Simpanan tabungan
 Simpanan deposito

bank & lembaga


68 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Dana dari Lembaga Lainnya
 Sumber dana yang ketiga ini merupakan
tambahan jika bank mengalami kesulitan
dalam pencarian sumber dana pertama
dan kedua.
 Sumber dana ini relatif lebih mahal dan
sifatnya hanya sementara waktu saja.
Kemudian, dana ini digunakan untuk
membiayai atau membayar transaksi2 ttt.
bank & lembaga
69 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Dana dari Lembaga Lainnya
 Perolehan dana dr sumber ini berasal dr:
 Kredit Likuiditas Bank Indonesia. Yaitu kredit
yang diberikan BI kepada bank untuk
mengatasi kesulitan likuiditasnya. Kredit ini
juga untuk pembiayaan sektor2 tertentu.
 Pinjaman antar bank (call money), diberikan
kpd bank yg mengalami kalah kliring di dalam
lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka
pendek dengan bunga yang relatif tinggi.

bank & lembaga


70 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Dana dari Lembaga Lainnya
 Pinjaman dari bank2 di luar negeri.
Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh
perbankan dari pihak luar negeri.
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Perbankan menerbitkan SBPU, kemudian
menjualnya kepada pihak yg berminat,
baik perusahaan keuangan maupun non
keuangan.
bank & lembaga
71 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kegiatan Penghimpunan Dana
 Secara umum, kegiatan penghimpunan dana
dibagi ke dalam tiga jenis:
 Simpanan Giro (Demand Deposit)
 Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
 Simpanan Deposito (Time Deposit)
 Pembagian jenis di atas dimaksudkan agar para
penyimpan memiliki pilihan sesuai dg tujuan
masing2. Tiap pilihan memiliki pertimbangan
dan harapan tertentu yang ingin diperolehnya.
bank & lembaga
72 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Simpanan Giro
 UU Perbankan No. 10 tahun 1998 menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan giro adalah
simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan.
 Maksud dapat ditarik setiap saat adalah bahwa
uang yang disimpan di rekening giro tersebut
dapatt ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan
catatan dana yang tersedia masih mencukupi.
bank & lembaga
73 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Simpanan Giro
 Pengertian penarikan adalah diambilnya uang
tersebut dari rekening giro, sehingga
menyebabkan rekening giro tersebut berkurang,
baik ditarik secara tunai maupun non tunai.
 Penarikan secara tunai adalah dengan
menggunakan cek dan penarikan secara
nontunai adalah dengan menggunakan bilyet
giro (BG).

bank & lembaga


74 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Merupakan surat perintah tanpa syarat dari
nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, utk membayar
sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di
dalamnya atau kpd pemegang cek tsb. Artinya,
bank harus membayar kepada siapa saja yang
membawa cek ke bank yg memelihara rekening
nasabah tersebut, untuk diuangkan sesuai
dengan persyaratan yang ada.

bank & lembaga


75 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Syarat hukum dan penggunaan cek sbg
alat pembayaran giral diatur KUHD ps 178
 Pada surat cek hrs tertulis perkataan “CEK”
 Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat
untuk membayar sejumlah uang tertentu
 Nama bank yang harus membayar (tertarik)
 Penyebutan tempat & tanggal cek dikeluarkan
 Tanda tangan penarik
bank & lembaga
76 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Syarat lainnya yg dpt ditetapkan oleh bank
 Tersedianya dana yang mencukupi
 Ada materai yang cukup
 Bila ada coretan atau perubahan harus
ditandatangani oleh si pemberi cek
 Jumlah uang di angka dan dg huruf hrs sama
 Tanda tangan atau stempel perusahaan
haruslah sama dengan di specimen
bank & lembaga
77 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Di samping persyaratan2 tsb, penarikan
cek juga tergantung dari jenis cek, yaitu:
 Cek Atas Nama
 Cek Atas Unjuk
 Cek Silang
 Cek Mundur
 Cek Kosong

bank & lembaga


78 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Cek Atas Nama
 Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang
atau badan tertentu yang tertulis jelas di dalam cek
tersebut, misal: bayarlah kepada Tn. Rasdullah
sejumlah Rp 10.000.000,-
 Cek Atas Unjuk
 Cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan
tertentu di dalamnya. Misalnya, tertulis bayarlah
tunai, atau cash atau tidak ditulis kata2 apa pun.

bank & lembaga


79 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Cek Silang
 Cek yg dikiri atas diberi tanda silang, shg cek tersebut
berfungsi sebagai pemindahbukuan, bukan tunai.
 Cek Mundur
 Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal
sekarang, misalnya hari ini tanggal 4 September
2003, Tn Rasdullah bermaksud mencairkan ceknya
yg bertanggalkan 10 September 2003.

bank & lembaga


80 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Cek (Cheque)
 Cek Kosong
 Cek yang dananya tidak cukup tersedia.
Contoh: nasabah menarik cek senilai Rp 100
juta, tetapi dana yang tersedia di rekening
giro tersebut hanya ada Rp 40 juta.
 Dalam hal nasabah melakukan penarikan dg
cek kosong tiga kali, maka nasabah tsb akan
diblack list atau masuk daftar hitam yg dikelu-
arkan BI dan disebarkan ke seluruh bank.

bank & lembaga


81 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bilyet Giro
 Merupakan surat perintah dari nasabah kepada
bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut untuk memindahbukukan sejumlah
uang dari rekening yang bersangkutan kepada
pihak penerima yang disebutkan namanya pada
bank yang sama atau bank lainnya.
 Apabila pemindahbukuan itu ke rekening di
bank yang berlainan, harus melalui kliring.

bank & lembaga


82 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bilyet Giro
 Syarat yang berlaku untuk BG antara lain:
 Ada nama bilyet giro dan nomor serinya
 Perintah tanpa syarat utk memindahbukukan
sejumlah uang atas beban rekening ybs
 Nama dan tempat bank tertarik
 Jumlah dana yang dipindahbukukan, dalam
angka dan huruf
 Nama pihak penerima
bank & lembaga
83 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bilyet Giro
 Syarat lainnya adalah:
 Tanda tangan penarik dan stempel
perusahaan
 Tempat dan tanggal penarikan
 Nama bank yang menerima pemindahbukuan
 Jika tanggal efektif tidak dicantumkan, maka
tanggal penarikan berlaku pula sbg tgl efektif
 Jika tanggal penarikan tidak dicantumkan,
maka tgl efektif dianggap sbg tgl penarikan.
bank & lembaga
84 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Alat Pembayaran Lainnya
 Adalah surat perintah kepada bank yang
dibuat secara tertulis pada kertas yang
ditandatangani oleh pemegang rekening
atau kuasanya untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada pihak lain pada bank
yang sama atau bank yang lain.
 Surat perintah ini dapat bersifat tunai atau
pemindahbukuan.
bank & lembaga
85 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Jasa Giro
 Setiap penyimpan yang menyimpan dananya di
rekening giro akan memperoleh balas jasa
berupa bunga. Bunga atau jasa giro ini dihitung
dengan berbagai metode. Metode perhitungan
yang paling umum dilakukan adalah dengan
menggunakan saldo terendah. Artinya, bunga
dihitung dari saldo terendah dalam bulan tsb.
Ada pula bank yang menentukan perhitungan
bunga dengan saldo rata2 atau saldo harian.

bank & lembaga


86 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Jasa Giro
 Nama Nasabah: Tn Rasdullah
 Nomor Rekening: 0123456789
 3 Mei setor tunai Rp 18.000.000,-
 8 Mei tarik tunai Rp 6.000.000,-
 13 Mei setor tunai Rp 7.000.000,-
 16 Mei setor kliring Rp 1.000.000,-
 18 Mei tarik tunai Rp 5.000.000,-
 19 Mei setor kliring Rp 2.000.000,-
 24 Mei kliring masuk Rp 7.000.000,-
 27 Mei setor tunai Rp 4.000.000,-
bank & lembaga
87 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Jasa Giro
 Cobalah hitung berapa bunga yang
diperoleh oleh Tn Rasdullah selama bulan
Mei jika bunga dihitung dari saldo
terendah pada bulan yang bersangkutan,
dengan suku bunga yang berlaku adalah
18% per tahun, serta dikenakan pajak
sebesar 15%.

bank & lembaga


88 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Jasa Giro
 Perhitungan dg Gunakan Saldo Terendah
 Saldo terendah bulan Mei adl Rp 10.000.000,- sehingga
bunganya dapat dihitung sebagai berikut:
 18% X Rp 10.000.000,-
 Bunga = -------------------------------- = Rp 150.000,-
 12 bulan
 Pajak 15% X Rp 150.000,- = Rp 22.500,-

 Bunga bersih = Rp 127.500,-

bank & lembaga


89 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Jasa Giro
 Perhitungan dg Gunakan Saldo Rata2
 Saldo rata2 untuk bulan Mei adalah sebagai berikut:
 Rp 125.000.000,-
 ------------------------ = Rp 15.625.000,-
 8
 Angka Rp 125.000.000,- diperoleh dr menjumlahkan
saldo mulai tgl 3 Mei sampai dengan tgl 27 Mei;
 Angka 8 diperoleh dari jumlah transaksi yg terjadi
selama bulan tersebut.

bank & lembaga


90 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Jasa Giro
 Maka perhitungan bunganya adalah sbb:
 18% x Rp 15.625.000,-
 ------------------------------- = Rp 234.375,-
 12 bulan
 Pajak 15% x Rp 234.375 = Rp 35.156,-

 Bunga bersih = Rp 199.219,-


 Dari kedua perhitungan tsb diketahui tdp selisih
sebesar Rp 84.375 (dihitung dr bunga sbl pajak)
bank & lembaga
91 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Simpanan Tabungan
 Pengertian tabungan menurut UU No. 10 tahun
1998 adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat2 ttt yg
disepakati, ttp tdk dpt ditarik dg cek, bilyet giro
dan atau alat lainnya yg dipersamakan dg itu.
 Yang dimaksud syarat2 penarikan tertentu adl
sesuai dengan perjanjian antara bank dengan
penabung, misalnya dalam hal frekwensi
penarikan atau sarana/alat penarikan.
bank & lembaga
92 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Bunga Tabungan
 Transaksi yang terjadi pada rekening Tn Ibrahim
selama bulan Juni 2002 adalah sbb:
 1 Juni setor tunai Rp 6.000.000,-
 10 Juni setor tunai Rp 4.000.000,-
 12 Juni tarik tunai Rp 3.000.000,-
 16 Juni transfer masuk Rp 2.000.000,-
 20 Juni tarik tunai Rp 5.000.000,-
 30 Juni setor tunai Rp 1.000.000,-

bank & lembaga


93 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Bunga Tabungan
 Sedangkan pembebanan suku bunga 18% utk
perhitungan saldo terendah, dan untuk saldo
harian dengan suku bunga sebagai berikut:
 Dari tgl 1 s.d. 10 bunga 18%/tahun
 Dari tgl 11 s.d. 20 bunga 15%/tahun
 Dari tgl 21 s.d. 30 bunga 20%/tahun
 Hitunglah bunga bersih yang diterima oleh Tn
Ibrahim dengan menggunakan saldo terendah
dan saldo harian bila pajak yang berlaku 15%.
bank & lembaga
94 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Bunga Tabungan
 Perhitungan Bunga dengan Saldo Terendah
 Saldo terendah bulan ini adalah Rp 4.000.000,-
 18% x Rp 4.000.000,-
 Bunga = ---------------------------- = Rp 60.000,-
 12 bulan
 Pajak 15% x Rp 60.000,- = Rp 9.000,-

 Bunga bersih = Rp 51.000,-

bank & lembaga


95 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Bunga Tabungan
 Perhitungan Bunga dengan Saldo Harian
 Tgl 1 s.d. 9 Juni
 18% x Rp 6.000.000,- x 9 hari = Rp 26.630,-
 365 hari
 Tgl 10 Juni
 18% x Rp 10.000.000,- x 1 hari= Rp 4.932,-
 365 hari
 Tgl 11 Juni
 15% x Rp 10.000.000,- x 1 hari= Rp 4.110,-
 365 hari
bank & lembaga
96 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Bunga Tabungan
 Tgl 12 s.d. 15 Juni
 15% x Rp 7.000.000,- x 4 hari = Rp 11.507,-
 365 hari
 Tgl 16 s.d. 19 Juni
 15% x Rp 9.000.000,- x 4 hari = Rp 14.795,-
 365 hari
 Tgl 20 Juni
 15% x Rp 4.000.000,- x 1 hari = Rp 1.644,-
 365 hari

bank & lembaga


97 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Perhitungan Bunga Tabungan
 Tgl 21 s.d. 29 Juni
 20% x Rp 4.000.000,- x 9 hari = Rp 19.726,-
 365 hari
 Tgl 30 Juni
 20% x Rp 5.000.000,- x 1 hari = Rp 2.740,-
 365 hari _________
 Total bunga harian = Rp 86.084,-
 Pajak 15% x Rp 86.083,- = Rp 12.913,-
 _________
 Bunga bersih = Rp 73.171,-
bank & lembaga
98 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Simpanan Deposito
 Menurut UU No.10 tahun 1998, simpanan
deposito adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.
 Bila nasabah deposan menyimpan uang untuk
jangka waktu 6 bulan, maka uang tersebut baru
dapat dicairkan setelah jangka waktunya
berakhir, dan bila dicairkan sebelum waktunya,
maka akan dikenakan denda (penalty rate) yang
besarnya ditentukan bank yang bersangkutan.
bank & lembaga
99 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Simpanan Deposito
 Jenis2 deposito yang dikenal saat ini
adalah:
 Deposito berjangka
 Sertifikat deposito
 Deposito on call

bank & lembaga


100 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Deposito Berjangka
 Diterbitkan menurut jangka waktu tertentu, mulai
dari 1,2,3,6, 12,18, sampai 24 bulan. Deposito
ini diterbitkan atas nama perorangan maupun
lembaga, yg dicantumkan dalam bilyet deposito.
 Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau
setelah jatuh tempo, baik ditarik tunai maupun
dengan pemindahbukuan, dan dikenai pajak
dari jumlah bunga yang diterimanya.

bank & lembaga


101 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Sertifikat Deposito
 Diterbitkan dalam jangka waktu 2,3,6,12, dan 24
bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk
dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbeli-
kan atau dipindahtangankan kepada orang lain.
 Nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam
berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah
bulat, sehingga nasabah dapat memilih yang
sesuai dengan keinginannya.

bank & lembaga


102 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Deposito on Call
 Deposito yg berjangka waktu minimal 7 hari dan
paling lama 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan
biasanya dlm jumlah yg besar, misal Rp 100 juta
 Pencairan bunga dilakukan pd saat pencairan
deposito on call, dan nasabah biasanya hrs sdh
memberitahu bank 3 hari sebelum pencairan tsb
 Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan
dan amat lazim terjadi negosiasi antara bank
dan nasabah utk menentukan besar bunga tsb.
bank & lembaga
103 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Pengalokasian Dana
 Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
giro, tabungan dan deposito adalah menyalur-
kan kembali dana tersebut kepada masyarakat
yang membutuhkannya.
 Kegiatan penyaluran dana ini sering disebut
sebagai alokasi dana, yang diwujudkan dalam
bentuk pinjaman atau kredit. Dapat juga dengan
membeli berbagai aset yang dianggap
menguntungkan bank.
bank & lembaga
104 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kredit dan Pembiayaan
 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu ttt dg pemberian bunga.
 Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

bank & lembaga


105 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Unsur-Unsur Kredit
 Kepercayaan
 Kesepakatan
 Jangka waktu
 Resiko
 Balas jasa

bank & lembaga


106 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Tujuan Kredit
 Mencari keuntungan
 Membantu usaha nasabah
 Membantu pemerintah
 Penerimaan pajak dari keuntungan yg ada
 Membuka lapangan kerja
 Meningkatkan jumlah barang dan jasa
 Menghemat devisa
 Meningkatkan devisa

bank & lembaga


107 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis-Jenis Kredit
 Dilihat dari segi kegunaan
 Kredit investasi
 Kredit modal kerja
 Dilihat dari segi tujuan kredit
 Kredit produktif
 Kredit konsumtif
 Kredit perdagangan

bank & lembaga


108 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jenis-Jenis Kredit
 Dilihat dari segi jangka waktu
 Kredit jangka pendek
 Kredit jangka menengah
 Kredit jangka panjang
 Dilihat dari segi jaminan
 Kredit dengan jaminan
 Kredit tanpa jaminan
 Dilihat dari segi sektor usaha
 Kredit pertanian, peternakan, industri, profesi, dll.

bank & lembaga


109 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
 Character
 Capacity
 Capital
 Collateral
 Condition

bank & lembaga


110 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Aspek-Aspek Pemberian Kredit
 Aspek yuridis/hukum
 Aspek pemasaran
 Aspek keuangan
 Aspek teknis/operasi
 Aspek manajemen
 Aspek sosial ekonomi
 Aspek amdal

bank & lembaga


111 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Prosedur dalam Pemberian Kredit
 Pengajuan berkas-berkas
 Penyelidikan berkas pinjaman
 Wawancara I
 On the spot
 Wawancara II
 Keputusan kredit
 Penandatanganan akad kredit
 Realisasi kredit
 Penyaluran/penarikan dana

bank & lembaga


112 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jasa-Jasa Bank Lainnya
 Kiriman uang (transfer)
 Kliring (clearing)
 Inkaso (collection)
 Safe deposit box
 Bank card
 Bank notes
 Travellers cheque
 Garansi bank dan Referensi bank
 Memberikan jasa2 di Pasar Modal
 Menerima setoran2
 Melakukan pembayaran2
 Letter of Credit (L/C)

bank & lembaga


113 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kiriman Uang
 Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank,
baik dalam kota, luar kota, atau luar negeri.
Lama pengiriman serta biayanya akan
tergantung pada sarana yang digunakan.
 Sarana-sarana yang biasa digunakan adalah:
 Surat
 Telex
 Telepon
 Faksimili
 Online computer, dll.
bank & lembaga
114 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Kliring
 Merupakan jasa penyelesaian hutang
piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan warkat2 yang akan dikliring-
kan di lembaga kliring yang dibentuk dan
dikoordinasikan oleh BI setiap hari kerja.
 Setelah proses kliring berjalan selama
satu hari, pada sore harinya tiap2 bank
membuat perhitungan kliring hari itu.
bank & lembaga
115 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Inkaso
 Merupakan jasa bank utk menagihkan warkat2
yg berasal dr luar kota atau luar negeri. Misal-
nya, apabila kita memperoleh selembar cek yg
diterbitkan oleh bank di kota Bandung, maka
cek tsb dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa
inkaso. Dalam hal ini bank di Jakartalah yg me-
nagihkannya ke bank di Bandung, dan proses
penagihan ini disebut inkaso dalam negeri.
 Bila cek atau BG yg kita peroleh diterbitkan oleh
bank di luar negeri, kmdn kita uangkan di Indo-
nesia, proses penagihannya melalui inkaso LN.

bank & lembaga


116 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Safe Deposit Box
 SDB berbentuk kotak dg ukuran ttt dan disewa-
kan kepada nasabah yang berkepentingan utk
menyimpan dokumen2 atau barang2 berharga
miliknya, seperti sertifikat tanah, sertifikat
deposito, surat perjanjian, obligasi, ijazah, surat
nikah, emas, berlian, mutiara, intan, dll.
 Pembukaan SDB dilakukan dengan dua buah
anak kunci, satu dipegang oleh bank, dan satu
lagi dipegang oleh nasabah.
bank & lembaga
117 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bank Card
 Merupakan kartu plastik yang dikeluarkan
oleh bank yang diberikan kpd nasabahnya
untuk dapat dipergunakan sebagai alat
pembayaran di tempat2 tertentu seperti
supermarket, hotel, restoran, tempat
hiburan, dll. Kartu ini juga dapat diuang-
kan di tempat2 di atas atau di ATM.

bank & lembaga


118 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bank Card
 Jenis2 bank card yang ada saat ini
adalah:
 Charge card
 Credit card
 Debet card
 Smart card
 Private label card

bank & lembaga


119 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bank Notes
 Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan
dan diterbitkan oleh bank di luar negeri. Bank
notes juga dikenal dengan istilah “devisa tunai”
yang memiliki sifat2 seperit uang tunai.
 Jual beli bank notes mrpk transaksi antara
valuta yg dpt diterima pembayarannya dan dpt
diperjualbelikan kembali sesuai dg nilai tukar pd
saat itu. Dlm transaksi, bank mengelompokkan
bank notes ke dalam kategori kuat dan lemah.
bank & lembaga
120 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Bank Notes
 Bank notes yang kuat biasanya dicirikan oleh:
 Mudah diperjualbelikan
 Nilai tukar terkendali/stabil
 Frekwensi penjualan sering terjadi
 Dan pertimbangan lainnya
 Dalam transaksi jual beli bank notes, bank
gunakan kurs yg setiap hari diperoleh dari kurs
koversi yang dikeluarkan oleh BI, yang berisi
perbandingan nilai tukar rupiah dg valuta asing.
bank & lembaga
121 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Travellers Cheque
 Dikenal pula sebagai cek wisata atau cek
perjalanan dan biasanya digunakan oleh
mereka yang akan bepergian atau para turis.
 Travellers cheque dapat dibelanjakan di
berbagai tempat, terutama di mana bank yang
mengeluarkannya melakukan perjanjian. Di
samping itu, travellers cheque juga bisa
diuangkan di berbagai bank.
 Travellers cheque dapat dikeluarkan dalam
mata uang rupiah atau mata uang asing.
bank & lembaga
122 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Garansi Bank dan Referensi Bank
 Yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh
bank kepada suatu pihak, baik perorangan
maupun perusahaan dalam bentuk surat
jaminan. Dengan itu, bank menjamin akan
memenuhi (membayar) kewajiban2 dari pihak
yang dijaminkan kepada pihak yang menerima
jaminan, apabila yang dijamin di kemudian hari
ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada
pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan
atau cedera janji.

bank & lembaga


123 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Garansi Bank dan Referensi Bank
 Oleh karena garansi bank mengandung resiko,
maka nasabah dituntut menyediakan jaminan
lawan (counter guarantee), yang dapat berupa:
 Uang tunai
 Giro yang dibekukan
 Sertifikat deposito
 Surat berharga, seperti saham dan obligasi
 Sertifikat tanah, dll

bank & lembaga


124 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Jasa-Jasa di Pasar Modal
 Perbankan memiliki peran besar di dalam
pengembangan pasar modal. Jasa-jasa yang
diberikan bank untuk mendukung transaksi adl:
 Penjamin emisi (underwriter)
 Penjamin (guarantor)
 Wali amanat (trustee)
 Perantara perdagangan efek (broker)
 Pedagang efek (dealer)
 Pengelola dana (investment company)

bank & lembaga


125 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Penerimaan Setoran-Setoran
 Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabah
dalam mengumpulkan setoran atau pembayaran
lewat bank, misalnya:
 Pembayaran listrik
 Pembayaran telepon
 Pembayaran pajak
 Pembayaran uang kuliah
 Pembayaran rekening air
 Setoran ONH

bank & lembaga


126 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Melakukan Pembayaran
 Bank juga melakukan pembayaran untuk:
 Gaji
 Pensiun
 Bonus
 Hadiah
 Deviden
 dll

bank & lembaga


127 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Adalah jasa yang diberikan kepada masyarakat
untuk memperlancar arus barang (ekspor/impor)
termasuk barang dalam negeri (antarpulau).
 L/C merupakan suatu pernyataan dari bank atas
permintaan nasabah (biasanya importir) untuk
menyediakan dan membayar sejumlah uang
tertentu untuk kepentingan pihak ketiga
(penerima L/C atau eksportir). L/C ini sering
disebut dengan kredit berdokumen atau
documentary credit.
bank & lembaga
128 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah
melalui bank yang disebut opening bank atau
issuing bank sedangkan bank eksportir
merupakan bank pembayar terhadap barang
yang diperdagangkan (advising bank).
 Penyelesaian transaksi antara eksportir dengan
importir akan sangat tergantung jenis L/C.

bank & lembaga


129 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Jenis-jenis L/C antara lain:
 Revocable L/C
 Irrevocable L/C
 Sight L/C
 Usance L/C
 Restricted L/C
 Unrestricted L/C
 Red clause L/C
 Transferable L/C
 Revolving L/C
bank & lembaga
130 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Revocable L/C
 Mrpk L/C yg setiap saat dpt dibatalkan atau
diubah scr sepihak oleh opening bank tanpa
pemberitahuan terlebih dulu kpd benefeciary.
 Irrevocable L/C
 Kebalikan dari revocable L/C yaitu L/C yang
tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa
persetujuan dari semua pihak yang terlibat.

bank & lembaga


131 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Sight L/C
 Merupakan L/C yang syarat pembayarannya
langsung pada saat dokumen diajukan oleh
eksportir kepada advising bank.
 Usance L/C
 Merupakan L/C yang pembayarannya
dilakukan dengan tenggang waktu tertentu,
misalnya 1 bulan dari pengapalan barang
atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen2.

bank & lembaga


132 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Restricted L/C
 Merupakan L/C yang pembayarannya atau
penerusan L/C hanya dibatasi kepada bank2
tertentu yang namanya tercantum dalam L/C.
 Unrestricted L/C
 Merupakan L/C yang membebaskan
negosiasi dokumen di bank mana pun.

bank & lembaga


133 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Red Clause L/C
 Merupakan L/C di mana bank pembuka L/C memberi
kuasa kpd bank pembayar utk membayar uang muka
kpd benefeciary sebagian ttt atau seluruh nilai L/C
sebelum bebefeciary menyerahkan dokumen.
 Transferable L/C
 Merupakan L/C yang membebaskan benefeciary
untuk memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C
sebelum benefeciary menyerahkan dokumen2.

bank & lembaga


134 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Revolving L/C
 Merupakan L/C yang penggunaannya dapat
dilakukan berulang-ulang.
 Di samping jenis2 L/C, faktor2 lain yang
memiliki andil dalam proses penyelesaian
L/C adalah kelengkapan dokumen2 yang
dibutuhkan.

bank & lembaga


135 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Dokumen2 L/C yg dibutuhkan, misalnya:
 Bill of lading atau konosemen
 Bukti tanda pengiriman
 Bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan brg

 Bukti pemilikan atau dokumen pemilikan barang

 Faktur (invoice)
 Daftar perincian harga dr barang2 yg dikeluarkan
oleh penjual atas suatu transaksi sebagai tanda
bukti transaksi, juga dapat sebagai alat tagihan.
bank & lembaga
136 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Draft (wesel)
 Perintah tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh
seseorang yang menariknya dan mengharuskan
org yang dialamatkan atau si tertarik untuk
membayar pada saat diminta atau pada waktu
yang telah ditentukan untuk membayar sejumlah
uang kepada orang yang ditunjuk atau kepada si
pemegang wesel. Wesel dapat dipindahtangankan
atau diperjualbelikan kepada pihak lain.

bank & lembaga


137 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Asuransi
 Merupakan perusahaan yang akan
menanggung dan mengganti kerugian yang
akan dialami eksportir bila terjadi kehilangan
atau kerusakan barang
 Daftar pengepakan (packing list)
 Daftar uraian barang2 yang dimasukkan
dalam peti (container).

bank & lembaga


138 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Certificate of Origin
 Surat keterangan asal barang yang diekspor
 Certificate of Inspection
 Surat keterangan pemeriksaan tentang
keadaan barang yang dibuat oleh
independent surveyor.
 Dan lain-lain

bank & lembaga


139 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Mekanisme proses penyelesaian L/C:
 Importir dan eksportir mengadakan perjanjian
penjualan barang yang tertuang dalam sales contract.
 Importir melakukan pembukaan L/C di opening bank.
 Berdasarkan aplikasi importir, opening bank
meneruskan L/C ke advising bank berikut syarat2
yang harus dipenuhinya.
 L/C berikut dokumen diserahkan oleh advising bank
kepada eksportir.
 Setelah menerima dokumen dari advising bank,
eksportir mengirim barang sesuai dengan perjanjian.

bank & lembaga


140 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Bukti pengiriman barang berikut dokumen oleh
eksportir diserahkan untuk memperoleh
pembayaran dari advising bank.
 Advising bank mempelajari dokumen dan bila
memenuhi syarat lalu melakukan pembayaran.
 Advising bank meneruskan dokumen
pembayaran dan pengapalan barang kepada
opening bank utk terima pembayaran kembali.
 Opening bank pelajari dokumen dari advising
bank dan apabila sudah lengkap kemudian
melakukan pembayaran.
bank & lembaga
141 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
Letter of Credit (L/C)
 Opening bank beritahukan importir atas
kedatangan dokumen dari eksportir
(advising bank).
 Importir akan melunasi pembayaran L/C
yang telah dibuatnya serta memperoleh
dokumen yang dikirim oleh advising bank.

bank & lembaga


142 keuangan lainnya Yuli Widi Astuti
PASAR MODAL

YULI WIqDI ASTUTI


Pasar Modal
 pasar yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana jangka panjang dan
pihak yang membutuhkan sarana
investasi pada instrumen finansial (saham,
obligasi, reksa dana dan lain-lain)

bank & lembaga


144 keuangan lainnya ali mutasowifin
Struktur Pasar Modal Indonesia
STRUKTUR PASAR MODAL INDOESIA

Menteri Keuangan

Badan Pengawas Pasar Modal


dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK)

Bursa Efek Lembaga Kliring Lembaga


(IDX) & Penjaminan Penyimpanan &
(KPEI)
PERUSAHAAN LEMBAGA PROFESI Penyelesaian (KSEI)
INVESTOR
EFEK PENUNJANG PENUNJANG

Penjamin Emisi Biro Adm Efek Akuntan Domestik, Emiten


Perantara Bank Notaris Perusahaan Publik
(Asing
Pedagang Kustodian Penilai Reksadana
Efek Wali Amanat Konsultan
Manajer
Pemeringkat Hukum
Investasi bank & lembaga
145 Efek keuangan lainnya ali mutasowifin
Efek
 SAHAM
 OBLIGASI
 SERTIFIKAT
 DERIVATIF
 UNIT PENYERTAAN REKSADANA
Karakteritik Saham
 Memperoleh dividen
 Memiliki hak suara dalam RUPS
 Dimungkinkan untuk memiliki hak
memesan efek terlebih dahulu
 Terdapat potensial capital gain atau capital
loss

bank & lembaga


147 keuangan lainnya ali mutasowifin
Derivatif
 Kontrak berjangka atas efek (futures
contract)
 Warrants (sweetener)
 Rights
 Options

bank & lembaga


148 keuangan lainnya ali mutasowifin
Efek Lain Unit Penyertaan Reksa
Dana
 Merupakan bukti penyertaan dan kepemilikan
pemodal atas sebagian dari portofolio efek yang
dikelola Manajer Investasi
 Pemodal bisa membeli dan menjual unit penyertaan
reksa dana setiap hari
 Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai total
portofolio yang dikelola
 NAB per unit penyertaan adalah nilai total portofolio
yang dikelola dibagi jumlah total unit penyertaan

bank & lembaga


149 keuangan lainnya ali mutasowifin
Proses Penawaran Umum Saham &
Obligasi

Emiten menyampaikan BEI


BAPEPAM-LK
Pernyataan (Kontrak
Pendaftaran Pendahuluan)
Penjamin Emisi Pernyataan Pendaftaran
EFEKTIF

PASAR PERDANA Penawaran Umum Perdana


(IPO)

Tercatat &
PASAR SEKUNDER Diperdagangkan
BURSA EFEK

bank & lembaga


150 keuangan lainnya ali mutasowifin
Mengapa Perlu Pasar Modal?
 Basis pendanaan jangka panjang untuk
melaksanakan berbagai proyek
 Sarana pemerataan pendapatan, secara
makro ekonomi
 Motivator dalam peningkatan kualitas
output perusahaan
 Sarana alternatif investasi bagi pemodal

bank & lembaga


151 keuangan lainnya ali mutasowifin
Mengapa melalui Pasar Modal ?
 Dana tersedia tidak terbatas
 Prestige: peningkatkan ‘citra’ perseroan
 Likuiditas bagi pemegang saham lebih
terjamin (ditransaksikan melalui secondary
market)
 Sarana untuk memperbaiki struktur
permodalan perseroan
 Menuju : Good Corporate Governance
bank & lembaga
152 keuangan lainnya ali mutasowifin
Para Pelaku Pasar Modal
Terdiri dari pemain utama, yaitu:
 Emiten

 Investor

 Lembaga penunjang

bank & lembaga


153 keuangan lainnya ali mutasowifin
Emiten
 Emiten adalah perusahaan, pemerintah atau
badan usaha yang akan melakukan penjualan
surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa. Emiten dalam melaksanakan emisi dapat
memilih dua macam instrumen pasar modal,
yaitu menerbitkan saham jika bersifat
kepemilikan atau obigasi jika instrumen utang
yang dipilih.

bank & lembaga


154 keuangan lainnya ali mutasowifin
Tujuan emiten melakukan emisi
 Untuk perluasan usaha
 Untuk memperbaiki struktur modal
 Untuk mengadakan pengalihan
pemegang saham

bank & lembaga


155 keuangan lainnya ali mutasowifin
Investor
 Investor adalah pemilik modal yang akan
membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang akan melakukan emisi.
Sebelum membeli surat-surat berharga
yang ditawarkan, para investor biasanya
melakukan penelitian dan analisis-analisis
tertentu.

bank & lembaga


156 keuangan lainnya ali mutasowifin
Tujuan investor
 Memperoleh keuntungan berupa bunga yang akan
diberikan oleh emiten dalam bentuk deviden
 Kepemilikan perusahaan. Dengan banyak saham yang
dimiliki investor maka semakin besar menguasai
perusahaan.
 Berdagang. Pada saat saham berharga tinggi saham
tersebut akan dijual untuk dapat menaikkan keuntungan
dari jual beli saham

bank & lembaga


157 keuangan lainnya ali mutasowifin
Lembaga Penunjang
 Penjamin emisi efek (underwriter)
 Perantara perdagangan efek
(broker/pialang)
 Perusahaan pengelola dana (investment
company)

bank & lembaga


158 keuangan lainnya ali mutasowifin
Penjamin emisi efek (underwriter)
 Pihak/lembaga yang membuat kontrak
dengan emiten untuk menjamin terjualnya
efek sampai batas waktu tertentu dan
dapat memperoleh dana yang diinginkan
emiten.

bank & lembaga


159 keuangan lainnya ali mutasowifin
Perantara perdagangan efek
(broker/pialang)
 Dapat disebut broker atau pialang.
Bertugas menjadi perantara antara emiten
dan investor dalam jual beli efek.

bank & lembaga


160 keuangan lainnya ali mutasowifin
Manajer Investasi (investment
company)
 Pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio Efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan
bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku
bank & lembaga
161 keuangan lainnya ali mutasowifin
Lembaga-Lembaga yang Terlibat
di Pasar Modal
1. Lembaga Utama
2. Lembaga Penunjang

bank & lembaga


162 keuangan lainnya ali mutasowifin
Lembaga Utama
 Badan Pembina Pasar Modal
 Badan Pelaksana Pasar Modal
 PT (Persero) Danareksa

bank & lembaga


163 keuangan lainnya ali mutasowifin
Lembaga Penunjang
 Penanggung (Guarantor
 Wali Amanat (Trustee)
 Pedagang Efek
 Biro Administrasi Efek
 Konsultan Hukum
 Akuntan Publik
 Notaris
 Perusahaan Penilai (Appraiser/ Valuer)
 Anggota Bursa
 Custodian

bank & lembaga


164 keuangan lainnya ali mutasowifin
Badan Pembina Pasar Modal
 Badan Pembina pasar modal adalah sebuah
lembaga yang dibentuk dengan maksud untuk
memberikan pengarahan dan pertimbangan
kebijaksanaan Pasar Modal kepada Menteri
keuagan .

bank & lembaga


165 keuangan lainnya ali mutasowifin
Tugas pokok Badan Pembina Pasar
Modal

 Memberikan pertimbangan kebijaksanaan pelaksanaan


Pasar Modal kepada menteri keuangan dalam
melakukan wewenangnya di bidang Pasar Modal.

 Memberikan pertimbangan kebijaksanaan kepada


Menteri Keuangan dalam pelaksanaan wewenangnya
terhadap Badan Usaha Milik Negara, PT (Persero)
Danareksa.

bank & lembaga


166 keuangan lainnya ali mutasowifin
Badan Pelaksana Pasar Modal
 Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) adalah
lembaga/badan badan utama dalam organisasi Pasar Modal
yang bernaung langsung di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Menteri Keuangan.
 Tugas Pokok BAPEPAM sebagai berikut:
 Mengadakan penilaian terhadap perusahaan yang akan
menjual sahamnya kepada masyarakat umum melalui Pasar
Modal.
 Menyelenggarakan Bursa Efek secara efisien dan efektif.
 Membina pasar modal.
 Mengatur Pasar modal.
 Mengikuti secara terus-menerus perkembangan perusahaan-
perusahaan yang telah go public

bank & lembaga


167 keuangan lainnya ali mutasowifin
PT (Persero) Danareksa
 PT (Persero) Danareksa merupaksan salah satu satu lembaga utama
dalam organisasi Pasar Modal yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bernaung di bawah Departemen Keuangan.
 Tugas PT (Persero) Danareksa adalah sebagai berikut:
 Menyelenggarakan penjualan sertifikat saham diseluruh daerah melalui
Bank miik pemerintah yang ada di daerah.
 Memberikan penjelasan dan penerangan seluas-luasnya kepada
masyarakat mengenai fungsi Persero, tata cara pembelian sertifikat saham
dan keuntungan yang dapat dinikmati dari pemilikan sertifikat saham yang
dimaksud.
 Mengusahakan pelayanan kepada masyarakat pembeli sertifikat saham
yang sebaik-baiknya agar pelaksanaan jual beli sertifikat selalu dapat
berjalan lancar sesuai peratuaran yang berlaku.

bank & lembaga


168 keuangan lainnya ali mutasowifin
Wali Amanat (Trustee)
 Wali amanat adalah badan atau lembaga keuangan
bukan Bank, Bank dan lembaga lainnya yang
berkedudukan di Indonesia yang bertindak selaku
badan yang diberikan kepercayaan untuk mewakili
kepentingan para pemegang obligasi.
 Tugas pokok Wali amanat yaitu mewakili dan
melindungi kepentingan para pemegang obligasi
sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam
perjanjian bersama antara perusahaan emiten
dengan Wali Amanat

bank & lembaga


169 keuangan lainnya ali mutasowifin
Penanggung (Guarantor)
 Penanggung adalah Bank atau lembaga keuangan bukan
Bank yang menanggung pelunasan kembali pinjaman pokok
obligasi serta bunganya.
 Tugas pokok dari Guarantor
 Menanggung dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok
obligasi beserta bunganya kepada para pemegangnya tepat
pada waktunya jika emiten tidak memenuhi kewajibanya.
 (jumlah maksimum yang dapat ditanggung oleh penanggung
dalam melaksanakan tugas pokoknya adalah sebanyak dua
kali kekayaan bersih yang dimilikinya.

bank & lembaga


170 keuangan lainnya ali mutasowifin
Pedagang Efek
 Pedagang efek adalah perorangan atau badan hokum
Indonesia yang telah mendapat izin usaha di bidang
pembelian dan penjualan efek atas tanggungan sendiri.
 Tugas pokok Pedagang Efek yaitu:
 Melaksanakan jual beli untuk dan atas nama
tanggunganya sendiri.
 Dalam hal pedagang efek merangakap sebagai
perantara perdagangan efek, yang berangkutan
diwajibkan untuk mengutamakan amanat nasabahnya.

bank & lembaga


171 keuangan lainnya ali mutasowifin
Biro Administrasi Efek
 Biro Administrasi Efek adalah badan hukum Indonesia berbentuk
Perseroan terbatas yang melakukan usaha dalam bidang pengelolaan
administrasi efek seperti registrasi, pencetakan efek, pemindahan hak
dan tugas-tugas administratif lainnya yang oleh emiten, anggota bursa
dipercayakan kepadanya sesuai ketentuan yang berlaku
 Tugas Pokok Biro Administrasi Efek adalah:
 Melaksanakan tugas/pekerjaan yang diberikan Emiten dan Penjamin
Emisi Efek dalam pelaksanaan dan penyelesaian emisi efek.
 Menatausahakan pemindahan hak atas efek untuk kepentingan Emiten
dan pemegag efek.
 Melakasanakan kegiatan-kegiatan lain seperti clearing di Bursa Efek,
penyimpanan efek dan pembayaran efek dan pembayaran dividen

bank & lembaga


172 keuangan lainnya ali mutasowifin
Akuntan Publik
 Akuntan publik adalah sebagai salah satu
lembaga penunjang di dalam pelaksanaan
kegiatan Pasar Modal, mempunyai
peranan yang sangat menentukan bagi
sebuah perusahaan yang melakukan
emisi efek melalui Pasar modal kepada
masyarakat luas.

bank & lembaga


173 keuangan lainnya ali mutasowifin
Konsultan Hukum
 Konsultan hukum adalah salah satu
lembaga yang turut terlibat menyangkut
masalah-masalah yang berkaitan dengan
perbuatan hukum yang telah, sedang, dan
yang akan timbul jika terdapat
ketidakabsahan dalam proses emisi.

bank & lembaga


174 keuangan lainnya ali mutasowifin
Perusahaan Penilai (Appraiser/
Valuer)
 Perusahaan penilai adalah perusahaan
yang bidang usahanya melakukan
penaksiran nilai wajar atas harta
perusahaan baik barang-barang berwujud
(tangible assets) maupun barang-barang
yang tidak berwujud (untangable assets)
atas permintaan dari perusahaan
langganannya.
bank & lembaga
175 keuangan lainnya ali mutasowifin
Anggota Bursa
 Anggota Bursa efek adalah kelompok
lembaga penunjang dalam Pasr Modal
yang bergabung di dalam suatu wadah
bersama yang dikenal dengan sebutan
PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang
dan Efek).

bank & lembaga


176 keuangan lainnya ali mutasowifin
Custodian
 Custodian adalah perusahaan-perusahaan
tempat penyimpanan surat-surat berharga.
 Custodian seringkali sangat dibutuhkan, sebagai
contoh dalam proses penerbitan sertifikat PT
(Persero) Danareksa, untuk kepentingan
penyimpanan surat-surat berharga yang
menjadi pendukung dari sertifikat yang
diterbitkan tersebut.

bank & lembaga


177 keuangan lainnya ali mutasowifin
Proses Emisi
 Merupakan suatu rantai kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan emiten yang
hendak melakukan emisi efek tertentu melalui
pasar modal yang dapat dibagi dalam beberapa
tahap.

bank & lembaga


178 keuangan lainnya ali mutasowifin
1. Tahap persiapan
Sebelum melakukan penjualan saham/ obligasi di pasar
modal, tahap pertama bagi perusahaan adalah melakukan
Rapat Umum Pemegang Saham. Tujuannya adalah untuk
meminta persetujuan dari para pemegang saham, tentang
rencana emisi efek. Yang dibicarakan antara lain:
 Tujuan mencari modal di pasar modal
 Jenis modal yang diinginkan
 Jumlah modal yang dibutuhkan
 Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan emisi

bank & lembaga


179 keuangan lainnya ali mutasowifin
2. Penyampaian letter of intent
 Hasil rapat yang telah disetujui dalam RUPS harus
disampaikan kepada pihak BAPEPAM. Pernyataan
kehendak untuk melakukan emisi efek harus
disampaikan secara tertulis didalam surat yang
disebut letter of intent. Selain berisikan tentang
kehendak untuk melakukan emisi efek, letter of intent
juga berisikan tentang data-data yang berkaitan
dengan perusahaan, jumlah efek yang akan
diemisikan.

bank & lembaga


180 keuangan lainnya ali mutasowifin
3. Penyampaian pernyataan
pendaftaran
Penyampaian pernyataan pendaftaran memuat
informasi-informasi antara lain:
 Data tentang manajemen dan komisaris
 Data tentang struktur modal
 Kegiatan usaha emiten
 Rencana emisi
 Penjamin pelaksana emisi
bank & lembaga
181 keuangan lainnya ali mutasowifin
4. Evaluasi oleh BAPEPAM
Kemudian apabila seluruh dokumen yang
dipersyaratkan telah terpenuhi, maka oleh
BAPEPAM akan melakukan evaluasi tang meliputi
kelengkapa dokumen. Proses penilaian dan evaluasi
diawali dengan pengiriman daftar pertanyaan kepada
calon perusahaan emiten.
jangka waktu yang diberikan untuk menjawab
pertanyaan tersebut biasanya tergantung pada jadwal
pelaksanaan emisi efek yang bersangkutan.
bank & lembaga
182 keuangan lainnya ali mutasowifin
5. Dengar pendapat terbuka
 Sebelum acara dengar pendapat terbuka
diselenggarakan, pihak BAPEPAM terlebih dahulu
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada
calon emiten, penjamin emisi efek, akuntan publik,
notaris dan penasihat hukum. Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diutarakan pada
kesempatan dengar pendapat terbuka. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi langsung dari
pihak yang hendak melakukan emisi.

bank & lembaga


183 keuangan lainnya ali mutasowifin
6. Tahap dikeluarkannya surat izin emisi
efek
 Setelah kegiatan “dengar pendapat terbuka” usai, maka
ketua BAPEPAM atas nama Menteri Keuangan akan
mengeluarkan surat izin emisi efek. Menurut pasal 15
keputusan Menteri Keuangan no. 695/KMK.011/1985,
surat izin yang dimaksud selambat-lambatnya
dikeluarkan 30 hari setelah dipenuhi persyaratan yang
berlaku. Dengan memperoleh surat izin emisi efek, maka
pihak calon perusahaan emiten dan karena itu
mempunyai hak untuk mulai melaksanakan emisi efek
kepeda masyarakat melalui pasar modal.
bank & lembaga
184 keuangan lainnya ali mutasowifin
Dua Pasar yang Tercipta Karena Adanya
Proses Penjualan Surat Berharga Kepada
Masyarakat
 Pasar perdana adalah pembelian surat berharga oleh investor
sebelum surat berharga tersebut dicatatkan ke bursa utama. Pada
transaksi ini hubungan yang terjadi adalah investor dengan
perusahaan penerbit surat berharga, tentu saja melalui pialang.
Dengan demikian terjadi aliran uang dari investor ke perusahaan
penerbit surat berharga dengan perantaraan pialang.

 pasar sekunder adalah proses jual beli surat berharga yang sudah
dicatatkan, yaitu penjualan dan pembelian surat berharga antar
investor. Berbeds dengan pasar perdana, pada pasar ini hubungan
jual beli adalah antara investor dengan investor sendiri. Dengan
demikian uang mengalir dari investor yang satu kepada investor yang
lain.

bank & lembaga


185 keuangan lainnya ali mutasowifin
Penawaran efek dalam pasar perdana memiliki beberapa
tahap persyaratan yang harus dilalui dan dipenuhi. Adapun
tahap-tahap penawaran efek di pasar perdana sebagai
berikut
1. Pengumuman dan pendistribusian prospectus
Pengumuman dan pendistribusian prospectus kepada calon
peminat, dimaksudkan agar calon pembeli mengetahui kehendak
emiten dan mempelajari tawaran-tawaran dari pihak emiten dari
prospectus yang disebarluaskan. Prospectus hendaknya secara
ringkas memuat informasi-informasi sebagai seberikut:
 tujuan penawaran umum
 susunan direksi dan komisaris
 masa penawaran
 tanggal penjatahan
 tanggal pengembalian dana, dll

bank & lembaga


186 keuangan lainnya ali mutasowifin
2. Masa penawaran
 Masa penawaran dilakukan setelah penyebarluasan prospectus. Jangka waktu
minimum 3 hari kerja dan jangka watu antara pemberian izin emisi dengan pada
saat pencatatan dibursa ditetapkan maksimum 90 hari. Investor yang hendak
memesan efek dilakukan pada masa penawaran diatas dengan cara mengisi
formulir pesanan yang telah disediakan. Formulir pesanan juga hendaknya
memuat informasi yang jelas tentang:
 harga saham obligasi
 jumlah saham atau obligasi yang dipesan
 identitas pemesanan, dlll.

3. Masa penjatahan
 Jika semua pesanan telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan penjatahan. Penjatahan dilakukan apabila jumlah yang dipesan oleh
investor melebihi jumlah yang disediakan emiten. Masa penjatahan dihitung 12
hari kerja setelah mulai berakhirnya masa penawaran

bank & lembaga


187 keuangan lainnya ali mutasowifin
4. Masa pengembalian
 Apabila jumlah yang dipesan oleh investor tidak dapat dipenuhi,
maka emiten harus mengembalikan dana yang tidak dapat
dipenuhinya. Batas waktu maksimal 4 hari terhitung mulai
berakhirnya masa penjatahan.

5. Penyerahan efek
 Bagi investor yang sudah memperoleh kepastian memperoleh
efek, maka tinggal menunggu penyerahan efek. Penyerahan efek
dilakukan oleh penjamin emisi sesuai pearanan investor melalui
agen penjual. Maksimum masa penyerahan efek 12 hari kerja
terhitung mulai tanggal berakhirnya masa penjatahan

6. Pencatatn efek di bursa


 Setelah semua proses dilakukan diatas dilaksanakan, maka
tibalah saatnya efek dicatat dibursa efek. Pencatatan efek
merupakan proses akhir emisi efek dipasar perdana dan secara
resmi dapat diperdagangkan dipasar sekunder.

bank & lembaga


188 keuangan lainnya ali mutasowifin
7. pasar sekunder
 pasar sekunder ini dimulai setelah berakhirnya masa
pencatatn di pasar perdana. Dalam pasar sekunder
perdagangan efek terjadi antara pemegang saham dengan
calon pemegang saham. Uang yang berputar di pasar
sekunder tidak lagi masuk ke perusahaan yang
menerbitkan efek, akan tetapi berpindah tangan dari satu
pemegang saham ke pemegang saham lainnya.

Bagi pemegang saham yang tujuan utamanaya adalah


untuk berdagang, maka begitu berakhirnya pasar perdana
dan dibukanya pasar sekunder dapat menjual kembali
sahamnya apabila harganya meningkat. Biasanya
pemegang saham yang tujuannya berdagang justru sudah
mengantisipasi kenaikan harga saham yang dipilihnya guna
dijual dengan harga yang lebih tinggi

bank & lembaga


189 keuangan lainnya ali mutasowifin

Anda mungkin juga menyukai