Anda di halaman 1dari 23

Training &

Development 2019
Divisi Produksi –
Bagian GREY

Mohamad Ihsan R
Profil Perusahaan

Training &
Development 2019 Latar Belakang

Divisi Produksi –
GREY
Tujuan Training

Pembahasan
Profil PT. Leuwi Jaya Utama Textile
Industri Manufaktur
dalam bidang textile. Visi : Menjadi perusahaan textile
terbaik dalam kualitas, yang
Berdiri sejak 23 bertujuan untuk diakui di seluruh
Desember 1987 dunia sebagai produsen textile
yang menghasilkan textile terbaik
baik dalam kualitas dan desain
dan juga untuk melayani dan
memuaskan pelanggan.
Jl. Cibaligo KM. 1,75
Cimindi, Cimahi
Struktur Organisasi PT. Leuwi Jaya Utama
Textile
PT. Leuwitex adalah
perusahaan industri textile, Persaingan
dimana industri textile di yang ketat
Indonesia mengalami antar industri
peningkatan setiap tahunnya. textile.

Latar
Belakang
Selektif untuk
memenuhi
Tujuan PT. Leuwitex yaitu menjadi kebutuhan
perusahaan terbaik dalam sumber dayanya,
kualitas, mulai dari kualitas bahan salah satunya
baku sampai dengan kualitas sumber daya
sumber daya manusia. manusia
Mengetahui profil
perusahaan

Tujuan Mengetahui teknologi dan proses


Training produksi textile yang ada di
PT. Leuwi Jaya Utama Textile

Mengetahui ruang lingkup


kerja bagian terkait (grey)
Pembahasan

Alur
Proses
Order Proses
Produksi. produksi
Leuwitex kain
georgate

Divisi grey Proses


wiving
Alur proses
PW

Fungsi : Menggulung bahan baku kedalam bentuk pirn dengan


berat sesuai kapasitas pada mesin selanjutnya (TFO) dan
dengan ketentuan kualitas yang standar
PW
PW Prod/Mc/hari (kg) = Ys x 60 x 24 x De x eff x Jml Spindle
9000 x 1000
tfo

Fungsi TFO memberikan puntiran / twist / gintiran pada


benang sesuai setting yang di tentukan
tfo

BAHAN BAKU TFO


SILINDER TFO
(BERBENTUK PIRN)
PERHITUNGAN PRODUKSI TFO
 

Prod/Mc/hari (kg) =
VHS

Fungsi VHS adalah memberikan uap panas disertai vakum


pada benang hasil proses TFO (dalam silinder TFO), gunanya
untuk mematikan sementara/meminimasi torque akibat
twist (dari mesin TFO).
Output dari VHS kemudian dibagi menjadi 3:
1. Untuk Pakan -> Siap diproduksi di Jumbo Winder
2. Untuk Lusi (Twist s/z atau variasi) -> Siap diproduksi di Sectional Warper
3. Untuk Lusi (Twist all s / all z) -> Siap diproduksi di Direct Warper

VHS
Cara menghitung Produksi mesin VHS yaitu :

Kapasitas VHS x Jumlah Silinder x Berat/cylinder


Jumbo

Mesin Jumbo Winder berfungsi mengubah gulungan dari


silinder TFO menjadi bobbin jumbo untuk kebutuhan benang
pakan. Guna mencapai efesiensi lebih tinggi.
Produksi pada mesin Jumbo Winder dapat dihitung dengan:
Prod/mc/Hari (kg) =Yarn Speed x 60 x 24 x De x effesiensi x (1+TC) x 24 (Σ spindle)
9.000.000

Jumbo
SW

Fungsi SW untuk menggulung benang dari ratusan cylinder


TFO menjadi gulungan benang pada beam lusi.
Direct Warper
Berfungsi untuk menyusun atau mensejajarkan beberapa benang dari bentuk
bobbin atau cylinder tfo ke dalam bentuk beam-beam direct warper.

Beaming
Berfungsi untuk menggabungkan atau merangkap beberapa beam direct warper
atau beam sizing menjadi 1 atau beberapa beam tenun sesuai dengan kontruksi
yang diinginkan.

Leasing-In
Berfungsi untuk menghasilkan benang-benang pada beam lusi satu persatu dan disilang untuk
memisahkannya dengan nylon pemisah, proses pemisah ini bertujuan untuk memudahkan
proses pencucukan dan tyeing sehingga proses nya dapat dilakukan secara benar
Drawing-In
Berfungsi sebagai tempat atau dudukan untuk sisir tenun,
kamran gun, dan dropper yang akan di cucuk.

Tyeing
Berfungsi untuk menyambungkan benang lusi dari beam lama atau hampir
habis pada mesin weaving dengan benang lusi pada beam baru.
Weaving

Weaving
Proses ini diawali dari mempersiapkan benang dalam seksi persiapan hingga
terbentuk anyaman benang tate yang siap masuk mesin tenun, selanjutnya diproses
dalam mesin tenun.atukan lusi dan pakan
Hasil dari weaving

Anda mungkin juga menyukai