PRODUKSI
ALUMINA DAN
PARAMETER
PRODUKSINYA
Dessy
Materi
Presentasi
• Penjelasan singkat tentang industri alumina
• Alur proses produksi tiap workshop
• Indikator teknis dan kualitas yang dijaga di setiap workshop
• Contoh soal perhitungan
• Kesimpulan
Proses Industri Alumina PT
WHW
• Proses Bayer merupakan proses pemurnian alumina yang paling sering dijumpai di
industri alumina. Proses Bayer adalah proses pemurnian alumina dengan mereaksikan
bauksit dengan larutan alkali (NaOH) dan membentuk larutan natrium aluminat
(NaAl(OH)4). Kemudian suhu diturunkan dan dilakukan penambahan bibit kristal dan
diaduk terus menerus untuk memperoleh alumina hidroksida (Al(OH) 3) dan selanjutnya
masuk ke proses kalsinasi untuk membentuk alumina (Al2O3). Hasil samping berupa
lumpur merah yang tidak berubah menjadi natrium aluminat akan diolah menuju
tempat penimbunan. Sedangkan alkali yang tersisa akan direcycle ke evaporasi untuk
dipekatkan kembali mendapat konsentrasi yang memenuhi syarat untuk dipakai kembali
di workshop raw material melarutkan bauksit baru.
• Barang jadi Alumina (AO) seringkali mengandung sejumlah kecil dari SiO 2,Fe2O3,Na2O dll.
Untuk AO-1 standar kualitasnya yaitu Al2O3 (≥98.6%), SiO2(≤0.02%),
Fe2O3(≤0.02%),Na2O(≤0.50%), dan LOI (≤1.0%)
Flow Chart Proses Produksi Alumina
Kapur Bauksit
Kapur Bauksit
Evaporator Pencampuranalkali
larutan basah
Pencampuran
alkali basah
Tambahan NaOH
Desilikasi
Tambahanmurni
NaOH Larutan kasar
Filter daun Desilikasi
murni Larutan kasar
Larutan Filter daun
Induk Larutan halus Dilusi
Larutan
Induk Larutanpanas
halus Dilusi
Pertukaran Tangki larutan Tangki larutan
PertukaranTKpanas
I-III Tangkiinduk
larutanbibit induk
Tangki kerucut
larutan Pemisahan Larutan
Air pencuci
TK I-III induk bibit induk kerucut lumpur merah
Pemisahan Larutan
Air pertama
pencuci
Air lumpur merah
Plat Tangki Dekomposisi 1#-10# pertama
Air Plat tegak AH plat tegak Pencucian lumpur
Plat HE Tangki Dekomposisi 1#-10# Air panas
Plat tegak AH plat tegak Pencucian merah
lumpur
HE Air panas merah
Overflow
Hidrosiklon di tangki 11#
Overflow Bak 13# Menuju pembuangan
Hidrosiklon di tangki 11# Bak 13# lumpur merah
Menuju pembuangan
Underflow
lumpur merah
Slurry AHUnderflow
kalsinasi
Slurry AH kalsinasi
Pemanggangan AH
Pemanggangan AH
Alumina
Alumina
Parameter αk
•• Workshop
Alumina : Raw Material, Digesi, Sedimentasi, Dekomposisi, Kalsinasi, Evaporasi.
Setiap workshop memiliki tugas yang saling berhubungan, dalam mengontrol proses
alumina dipakai sebuah parameter yang disimbolkan dengan αk yang menunjukkan nilai
kandungan AO terhadap nilai kandungan Na2O dalam larutan natrium aluminat.
• αk αkterbaru =1.44±0.5
Kelebihan Kekurangan
Pembentukan AH di area dekomposisi menjadi sulit karena
Pelarutan bauksit dengan alkali menjadi optimum, konsentrasi NaOH yang terlalu tinggi, ikatan reaksi antara
karena NaOH menjadi excess. Lumpur merah sebagai NaOH dan Al2O3 menjadi sangat kuat, sedikitnya
hasil samping dari reaksi pembentukan natrium pembentukan AH berakibat turunnya kapasitas produksi
αk >>> aluminat menjadi kecil, kadar AO yang terbuang di alumina
unit pengolahan limbah (UPL) menjadi sedikit
Borosnya material alkali yang dibeli untuk menaikkan αk
1. Nilai kandungan padatan slurry bauksit dan • Media Filter padatan terlarut dalam
krim kapur larutan natrium aluminat
2. Perbandingan bauksit(ton/h) dan larutan alkali • Peningkat efisiensi alumina (Di Pabrik
evaporasi (m3/h) China dipakai tambahan krim kapur untuk
3. Ukuran mesh partikel slurry (120#>35%, 50#, pembentukan slurry bauksit karena dapat
20#<1%) membentuk kalsium karbonat dan
memisahkan natrium dalam natrium
4. αk larutan digesi (terbaru 1.44±0.5), akan naik karbonat sehingga dapat meningkatkan
saat komposisi alkali lebih banyak dan
sebaliknya turun jika komposisi bauksit lebih kelarutan, menurunkan terbuangnya
banyak. alumina ke red mud dan meningkatkan
indikator ekonomis pada proses.
5. Ada juga hal yang tidak dapat dikendalikan
seperti suhu alkali evaporasi, jika suhunya turun • Pengontrol kadar fosfat bauksit
maka segera lapor ke workshop digesi untuk • Penetralisir kebocoran asam sulfat pekat
menaikkan suhu steam. Normalnya suhu alkali
evaporasi ±80 ° C dan suhu slurry yang dikirim • Penetralisir garam natrium karbonat dan
ke digesi ±75 ° C asam oksalat yang terbentuk dalam proses
Perbandingan data ak larutan digesi dengan jumlah bauksit
dan alkali
Laju Alir Bauksit (ton/jam)
Laju Alir Alkali (m3/jam)
3000.00
8000
7000 2500.00
6000 2000.00
5000 1500.00
4000 1000.00
3000
500.00
2000
0.00
1000 h
t/ 早 夜 中 早 夜 中 早 夜 中 早
s it 18 19 19 20 21 21 22 23 23 24
0 uk
Laju Alir 18 夜 19 夜 20 夜 21 夜 22 夜 23 夜 24 夜 ba
ir
Larutan al
Induk m3/h ju
La
1.55
1.50
1.45
1.40
1.35
1.30
18 18 18 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 22 22 23 23 23 24 24 24
夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中
180VSLI-78.29VSLI=363.55+19.5
180VSLI-19.5=0.851(427.2+92VSLI) 101.71VSLI = 383.05
180VSLI-19.5=363.55+78.29VSLI VSLI = 3.77 m3
Perhitungan pencampuran 2 jenis supplier bauksit
• Diketahui hasil analisa dari 2 macam bauksit, Bauksit pertama nilai AO=48%, Si=6.5%, Bauksit kedua AO=50%, Si=12%,
diinginkan nilai campuran kedua bauksit A/S=5.5.
• Ditanyakan : Berapa nilai perbandingan campuran kedua bauksit tsb?
• Jawab: Bauksit pertama disimbolkan X, bauksit kedua disimbolkan Y. Maka:
5.5(0.065X+0.12Y) = 0.48X+0.50Y
0.3575X+0.66Y= 0.48X+0.5Y
0.66Y-0.50Y= 0.48X-0.3575X
Y(0.66-0.50) = X(0.48-0.3575)
2. Workshop Digesi
• Di workshop ini terjadi proses desilikasi(pemisahan
Alur Prosesnya silika) dari bauksit dan melarutkan padatan Al2O3
Slurry Raw Pulp ±75 °C menjadi larutan.
Workshop Sedimentasi
Indikator Teknis dan Kualitas yang dijaga Stop Proses Digesi dan Pembersihan
dengan Asam
1. Suhu digesi (140±5°C)
2. Waktu digesi (≥ 1 jam) •
• Kira kira setiap 60 hari sekali dilakukan pembersihan heat
exchanger berbentuk pipa karena efisiensi HE menurun,
3. Kadar AO larutan digesi (180-195 g/l)
yang dijadikan acuan pelaksanaan stop proses adalah
4. A/S lumpur merah digesi (≤1.00)
konsumsi steam yang meningkat, kadar lumpur merah
5. A/S larutan digesi (≥200)
digesi dan persentase digesi menurun.
6. Pemakaian steam
7. Konduktivitas air kondensat steam baru (<15
• Pembersihan HE dilakukan dengan larutan asam sulfat
µS/m), setelah stop proses pasti nilainya tinggi
encer dengan kadar 11% dengan dilakukan percobaan
8. αk larutan digesi (terbaru 1.44±0.5)
pendahuluan dengan menggunakan air untuk memeriksa
9. Persentase digesi >80%.
tingkat kebocoran pipa. Asam sulfat nantinya akan dibuang
10. Laju alir material rata rata 670-680 m3/jam.
ke red mud dengan proses netralisir dengan larutan NaOH
11. Laju alir pencuci lumpur merah pertama ±200
dan Ca(OH)2 terlebih dahulu.
m3/jam dan suhu sekitar 90° C
12. Suhu larutan digesi akhir >100 ° C dengan
kandungan padatan <75 g/l dan A/S <0.8
Grafik Suhu Digesi (0C) Nilai SiO2 Larutan Digesi
140.00
1.6
139.00
1.4
138.00
137.00 1.2
136.00 1
135.00
0.8
134.00
133.00 0.6
132.00 0.4
131.00
0.2
130.00
1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7
0
夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中
1 夜1 早 1 中2 夜 2 早2 中 3 夜 3 早3 中 4 夜4 早 4 中5 夜 5 早5 中 6 夜 6 早6 中 7 夜7 早 7 中
Ditanya: laju alir rata rata slurry raw pulp di dalam pipa pemanas tsb.
Jawab: Di dalam setiap pipa pemanas ada 3 pipa kecil, spesifikasi Φ159*8(ketebalan pipa di setiap
sisi), maka diameter pipa menjadi 159-16=143m, jari jari pipa adalah setengah diameternya
4.4 0.30
4.3 0.20
4.2
0.10
4.1
4 0.00
1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7
1 夜1 早 1 中2 夜 2 早2 中 3 夜 3 早3 中 4 夜4 早 4 中5 夜 5 早5 中 6 夜 6 早6 中 7 夜7 早 7 中 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜
1.50 89
1.00 88.8
0.50 88.6
0.00
1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 88.4
1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7
夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中
早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜 早 中 夜
Perhitungan Sedimentasi
1. Diketahui data lumpur merah output: specific gravity lumpur merah 2.95, specific gravity
filtrat 1.03, kandungan padatan 560 g/L, ditanyakan L/S larutan output? Jawab: larutan
disimbolkan L, padatan disimbolkan S, maka rumus kandungan padatan= 1000cm3
S=0.56*(L/1.03+S/2.95) S/S=0.54L/S+0.19S/S 1-0.19=0.54L/S 0.81/0.54=L/S=1.5
2. Diketahui data bauksit: AO=47.53%, Si=9.22%. Kadar lumpur merah sedimentasi:
AO=21.36%, Si=22.85%. Berapakah persentase digesi teoritis?
% digesi teoritis=)*100%=)*100% =82%
3. Konsumsi flokulan di tangki pemisahan sebanyak 0.32 kg/t. red mud, konsentrasi flokulan
0.3%, massa jenis flokulan 0.998 t/m3, maka untuk memisahkan lumpur merah sebanyak
67.5 t/h dalam tangki pemisahan membutuhkan berapa m3 flokulan per jamnya? Untuk
memisahkan 67.5 t/h lumpur merah dibutuhkan flokulan = 67.5t/h*0.32kg/t=21.6 kg/h.
Dengan konsentrasi flokulan 0.3% maka perlu 21.6/0.3%=7200 kg/h. Maka volume larutan
flokulannya
4. Workshop Dekomposisi 1. Dekomposisi/presipitasi merupakan
Alur Prosesnya proses yg sangat penting dalam
Larutan Halus
pembentukan AH. Prinsipnya
L. Induk Bibit T=105 C 1# memisahkan alumina yang terkandung
T=85 C
Evaporasi Plate HE TK I
dalam cairan natrium aluminat dengan
2#
metode penambahan bibit kristal(AH
Plate HE TK II 3# HE Penurun Suhu partikel kecil), penurunan suhu dan
Tengah 1 pengadukan terus menerus.
Sirkulasi air Larutan 4# HE Penurun Suhu
pendingin
Plate HE TK III
Halus Tengah 2
2. Bibit kristal AH dicampurkan untuk
T=70 C
HE Penurun Suhu
Sirkulasi Air menyerap kandungan AO dalam larutan
5# Pendingin
T. L. Induk Bibit
T=60 C
Tengah 3 halus(natrium aluminat)
HE Penurun Suhu
T. L. Induk 6#
Tengah 4
Kerucut
Padatan HE Penurun Suhu
Mesin Filter Plat Bibit 7#
Tengah 5
Vertikal Bibit kristal Menyerap AO dari larutan AH semakin membesar
8#
3. Akibat pengadukan, sudut-sudut dari
9# AH akan terpisah dari inti. AH yg sudah
sesuai (˃50 ɥm) akan mengendap,
10# sedangkan yang belum sesuai (˂ 50 ɥm)
akan ikut melayang dan kembali ke
11# tangki awal.
12#
T. Slurry
Hidrosiklon Kalsinasi
Sementara
Suhu Bak Akhir Dekomposisi (°C) % Ukuran Partikel (<50ɥm) Dekomposisi I % Ukuran Partikel (<50ɥm) Dekomposisi II
68
14.00
67 8
12.00 7
66
10.00 6
65
5
64 8.00
4
63 6.00 3
62 4.00 2
1
61 2.00 0
60 0.00 14 号 15 号 16 号 17 号 18 号 19 号 20 号 21 号 22 号 23 号 24 号
14 14 14 15 15 15 16 16 16 17 17 17 18 18 18 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 22 22 23 23 23
14 号 15 号 16 号 17 号 18 号 19 号 20 号 21 号 22 号 23 号 24 号
夜早中夜早中夜早中夜早中夜早中夜早中夜早中夜早中夜早中夜早中 1# 3# 4# 5# 7#
2# 3# 4# 5# 6# 8# 10# 11# 13#
Suhu bak akhir Line I Suhu bak akhir Line II 7# 9# 11# 13#
Perhitungan Dekomposisi
1. Diketahui larutan halus: AO=147 g/L, αk=1.49, αk larutan induk bibit = 3.12, berapa rasio
output AO larutan halus dan persentase dekomposisinya? Jawab: % Dekomposisi = 1-(αk
larutan halus/αk larutan induk bibit)=1-1.49/3.12=52.24%. Rasio output=AO larutan halus *
persentase dekomposisi=147g/L*52.24%=76.8 g/L
2. Diketahui kapasitas produksi harian AO 2065 ton, kadar AO larutan halus 145 g/L,persentase
dekomposisi 50%, jika konstanta bibit kristal sebesar 2.0 maka berapa ton/hari AH yang
dihasilkan dari dekomposisi? Jawab: debit larutan halus disimbolkan X, maka Kapasitas
produksi=X*145*50%=2065000kgX=28482.8 m3. Konstanta bibit Kristal=
AH = 8260 ton.
5. Workshop Kalsinasi
Air
Tangki Slurry AH Bak Air Panas Berkualitas ESP
Evaporasi
Cerobong
asap
Roda Filter
AH Gudang
Padatan Plat Datar
plat buffer LO1 ±188 ° C
datar
P01
Tangki Tangki Tangki Tangki Konveyor
Larutan Filtrat Filtrat Filtrat Timbangan <1 Pa
Induk Kuat Lemah I Lemah II ± 213 ° C
± 362° C
P02
C0-4
Udara
30 C
±45.9°C
Fluidized Bed Fluidized Bed Air keluar
±28.9°C Air masuk
±72° C
Menuju silo AO
± 64.9° C
• Kalsinasi adalah proses pembentukan kristal
Indikator Teknis dan Kualitas yang dijaga
alumina dari aluminium hidrat dengan suhu
• Kadar air (≤5 %) dan kadar alkali (≤0.04
900-1000 C. %) AH
• Float larutan induk plat datar(≤1.50 g/l)
• Sebelumnya slurry AH akan difilter dahulu, • AH produk jadi: SiO2(0.02%),
Fe2O3(0.02%), Na2O(0.40%), ukuran
alkali yang terpisah akan digunakan kembali partikel
menuju workshop dekomposisi untuk akhirnya • AO produk jadi : Al2O3 (≥98.6%),
dipekatkan di evaporasi untuk proses milling SiO2(≤0.02%),
Fe2O3(≤0.02%),Na2O(≤0.50%), LOI
baru di raw material. Kemudian padatan basah (≤1.0%), ukuran partikel vibrating screen
(≤14%), ukuran partikel laser
AH akan dicuci dengan air panas yang berasal analyzer(≤12%).
dari air berkualitas evaporasi (±50C) untuk • Kapasitas produksi 1,000,000 ton/tahun
mengurangi kadar alkali seminim mungkin. Dan atau kira kira 95 ton/jam
• Kadar O2(<0.5) dan nilai kalor coal
air sisa pencucian ditampung di tangki filtrat gas(5250-5450kJ/m3)
lemah yang juga digunakan untuk mencuci AH
di langkah sebelum menggunakan air
berkualitas evaporasi
Kapasitas Produksi Total (t) Maret 2017 Flow Gas Maret 2017
4500.000 600000
4000.000
500000
3500.000
3000.000 400000
2500.000 300000
2000.000
200000
1500.000
1000.000 100000
500.000
0
0.000 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
79 79 79 79 79 79 79 79 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 81 81 81 81 81 81 81 81 81
1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 1 3 5 7 42 42 4 2 42 42 42 42 4 2 4 2 42 42 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 42 42 4 2 4 2 4 2 42 42 42 42 42 42
79 279 279 279 279 280 280 280 280 280 281 281 281 281
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
flow gas (Nm3/day) Linear (flow gas (Nm3/day))
200 30
100 20
10
0
2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0
79 79 79 79 79 79 79 79 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 81 81 81 81 81 81 81 81 81
42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
79 79 79 79 79 79 79 79 79 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 81 81 81 81 81 81 81 81 81
42 4 2 42 4 2 4 2 42 4 2 42 4 2 42 42 42 42 42 42 42 4 2 42 4 2 4 2 4 2 4 2 42 4 2 42 4 2 42 4 2
6. Workshop Evaporasi
• Tipe evaporator (1) yang digunakan adalah multi effect
2. Tugas utama workshop raw material adalah memproduksi slurry bauksit-alkali yang berkualitas
3. Tugas utama workshop digesi adalah desilikasi slurry untuk mendapatkan larutan natrium aluminat
4. Tugas utama workshop sedimentasi adalah memurnikan larutan natrium aluminat dengan cara pemisahan dan
pencucian
5. Tugas utama workshop dekomposisi adalah memisahkan AH dalam larutan natrium aluminat dengan
penambahan bibit kristal
6. Tugas utama workshop kalsinasi adalah menghasilkan alumina yang berkualitas dengan proses pemanggangan
suhu tinggi
7. Tugas utama evaporasi adalah mengolah kembali alkali yang telah digunakan untuk batch selanjutnya dan
menghasilkan air berkualitas untuk pencucian AH kalsinasi
8. Parameter operasi penting : αk, kehalusan slurry 20#, kehalusan larutan dekomposisi(<50ɥm), kehalusan AO,
kapasitas produksi, flow coal gas, suhu dekomposisi, kandungan padatan dekomposisi, %dekomposisi, NK
sirkulasi larutan induk, kadar air AH plat tegak dan AH plat datar, AO larutan halus, A/S bauksit, A/S larutan dan
lumpur merah digesi, A/S lumpur merah akhir.