Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

POPULER
S YA F R I N _ 5 1 8 0 9 1 11 5 3
BAHASA INDONESIA KELAS D
PENGERTIAN ARTIKEL POPULER

 Artikel Populer ialah tulisan ilmiah yang disajikan dengan format dan Bahasa yang populer
sehingga enak dibaca dan mudah dipahami.

 Kerangka isi lebih bebas.

 Tujuan penulisan secara popuer agar menarik dan mudah dipahami pembaca.
CIRI CIRI ARTIKEL POPULER

 Substansi disajikan secara objektif


 Pendapat didukung oleh argument, fakta, dan bukti otentik
 Materi disampaikan dengan gaya popular
 Bahasa menggunakan ragam seni ilmiah
 Tidak mengikuti aturan yang lazim dalam artikel ilmiah murni
 Tidak memuat hipotesis
KARAKTERISTIK ARTIKEL POPULER

 Opini subjektif penulis disertai fakta-fakta dan teori pendukung tentang suatu masalah atau peristiwa.
 Bahasan dan Bahasa ilmiah (tunggal makna, tidak remang nalar, ataupun mendua) yang digunakan
sesuai dengan gaya Bahasa mendia massa.
 Saran komunikasi antara ilmuan dan masyarakat (orang awam)
 Bukan hasil penelitian lengkap. Prinsip utama : mencari sudut pandang yang cerdas, serta
mengunggah rasa ingin tahu pembaca.
 Menerjemahkan imu yang njelimet kedalam Bahasa yang dimengerti secara umum.
 Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.
 Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat.
PENGGUNAAN BAHASA

 Menggunakan bahasas ragam semi ilmiah serta popular sehingga enak dan mudah dipahami.
 Bahasa ragam seni ialah merupakan kalimat yang membentukan katanya tidak terlalu formal
tidak terlalu mengikuti metode ilmiah, tetapi tetap konsisten terhadap struktur kalimat yang
lengkap dan objektif atas tulisan tersebut.

Contoh :
Membuang sampah sembarangan adalah kejahatan serius di kota singapura. Jika sampai
diketahui apparat, pelaku akan dedenda sebanyak $1000 dan harus menyapu jalanan seharian.
SISTEMATIKA ARTIKEL POPULER

 Judul artikel
Judul menggunakan Bahasa yang benar dan menarik.
 Bagian pendahuluan
Berisi ungkapan hal-hal yang menarik dan mutakhir dari pembahasan yang diajukan.
 Bagian isi
Berisi bahasan yang dimulai dengan memaparkan hal-hal umum menuju kesimpulan yang spesifik
atau sebaliknya.
 Bagian penutup
Berisi simpulan atau saran
CONTOH

Batik Warisan Indonesia


Siapa tidak kenal batik? Warisan Indonesia yang kini sudah mulai mendunia karena memiliki
nilai seni yang tinggi. Perkembangan batik dimulai pada masa kerajaan Majapahit, kemudian
dilanjut oleh kerajaan-kerajaan setelahnya. Beberapa catatan sejarah mengatakan, bahwa
pembatikan paling banyak dilakukan oleh kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta.
Setiap batik memiliki tema dan polanya masing-masing, zaman dulu hal ini menjadi penanda
status sosial seseorang. Bahkan hingga kini beberapa tema batik tradisional masih digunakan oleh
keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta. Corak dalam batik memiliki filosofi tertentu, sesuai
dengan budaya daerah asalnya.
Keterampilan membatik ini menjadi salah satu mata pencaharian para perempuan Indonesia
zaman dulu, karena memang pekerjaan ini khusus untuk perempuan. Setelah masa globalisasi,
mulailah muncul batik cetak sebagai teknik membatik modern. Batik tulis tradisional bisa
memakan waktu 2-3 bulan, sedangkan batik cetak hanya perlu 2-3 hari saja.
Kemudian batik yang tadinya hanya menjadi pakaian keluarga kerajaan, kini menjadi pakaian
semua rakyat, baik perempuan maupun laki-laki. Perkembangan corak batik juga dipengaruhi
oleh budaya asing, seperti Tionghoa yang mempengaruhi warna merah cerah serta motif burung
phoenix. Padahal awalnya batik memiliki warna terbatas dan beberapa corak hanya boleh
digunakan orang tertentu.
Corak bunga tulip dan beberapa benda asing seperti gedung dan kereta kuda dipengaruhi oleh
Eropa, sebagai negara yang pernah menjajah Indonesia. Tetapi batik tradisional masih
mempertahankan coraknya, serta masih digunakan dalam upacara adat. Awalnya pakaian batik
dapat digunakan sebagai baju resmi pengganti jas.
Setelah masa orde baru, baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi para pelajar di sekolah dan
aparatur sipil negara. Kini pakaian batik bisa digunakan kapan saja dengan corak dan warna yang
semakin beragam. Bahkan tidak sedikit warga asing ingin belajar cara membatik tradisional
karena nilai estetika yang tinggi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai