Anda di halaman 1dari 13

POLA DAN

PENGUKURAN
Kelompok 9
Raden Roro Devi Kurniawati (18104030031)
Fauziah Nurlaili (18104030033)
Okta Viani Kusuma Ningrum (18104030034)
POLA
◦ Menurut KBBI pola adalah 1 gambar yang dipakai untuk contoh batik; 2 corak batik atau tenun; ragi atau
suri; 3 potongan kertas yang dipakai sebagai contoh dalam membuat baju dan sebagainya; model; 4
sistem; cara kerja: -- permainan; -- pemerintahan; 5 bentuk (struktur) yang tetap: -- kalimat: dalam puisi,
-- adalah bentuk sajak yang dinyatakan dengan bunyi, gerak kata, atau arti.
◦ Menurut kamus antropologi pola adalah rangkaian unsur- unsur yang sudah mantap mengenai suatu
gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam menggambarkan atau mendeskripsikan gejala itu sendiri
(Suyoto, 1985: 327).
◦ Menurut Wikipedia Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa
dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika sesuatu
yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan atau
terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan memamerkan pola. Deteksi pola dasar disebut pengenalan pola.
Pola yang paling sederhana didasarkan pada repetisi: beberapa tiruan satu kerangka digabungkan tanpa
modifikasi.
◦ Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola adalah cara kerja yang terdiri dari unsur-
unsur terhadap suatu perilaku dan dapat dipakai untuk menggambarkan atau mendeskripsikan gejala
perilaku itu sendiri.
PEMBELAJARAN POLA PADA ANAK
USIA DINI
Pola Bilangan 

◦ Pola bilangan merupakan urutan bilangan dengan jarak dan urutan yang konstan. Pla bilangan juga dapat disebut
dengan pengulangan dari pola sebelumnya. Misalnya guru  menyajikan urutan bilangan 1,2,3 maka anak harus mengulangi
pola tersebut dengan sama persis beberapa kali. Selain itu guru juga dapat mengajarkan berbagai macam bilangan misalnya
bilangan ganjil, bilangan genap, bilangan bulat, dan lain-lain.
Pola Bentuk

◦ Setelah anak mengenal bentuk dari suatu benda, guru dapat meminta anak untuk menurutkan bentuk benda sesuai dengan
urutan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengurutkan bentuk matahari, bulan, bintang, dan awan. Selain itu
juga dapat mengurutkan bentuk mtematika misalnya persegi, segitiga, lingkaran, trapesium, dan lain-lain. Anak dapat
memulainya dari benda mana saja, dan diulang sesuai dengan pola yang telah ditentukan anak sebelumnya.
Pola Warna

◦ Untuk mengenalkan pola warna pada anak, guru dapat menggunakan tiga atu empat macam
warna terlebih dahulu supaya anak tidak kebingungan untuk membuat pola berikutnya. Anak dapat
disajikan dengan warna yang mencolok dalam bentuk yang sama setiap warnanya. Agar
pembelajarannya menarik guru dapat mengenalkan warna dengan berbagai macam bentuk.
Pola Fungsi

◦ Setiap benda mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sekalipun sama macamnya. Sebagai contoh
bentuk dari mobil balap beda dengan mobil transportasi yang sehari-hari dapat di jumpai oleh anak-
anak. hal itu berkaitan dengan fungsi dari masing-masing mobil. Mobil balap harus memiliki
keaeodinamisan yang tinggi dibanding dengan mobil box atau mobil transportasi biasa, maka mobil
balap harus lebih tipis dan ramping disbanding jenis mobil lainnya.
Pola Logika

◦Sebelum menjelaskan pola logika guru harus mengawali dengan menjelaskan selisih (beda
jarak) pada anak. Setelah itu anak dikenalkan dengan pola logika, yaitu pola bilangan dengan selisih
tertentu, misalnya: 10,20,30,40,50 (mempunyai selisih sepuluh).
Menjiplak Pola 

◦Menjiplak pola dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna, sisir,dan sikat gigi.
MENGENALKAN KONSEP POLA DAN HUBUNGAN
PADA ANAK USIA BAWAH 3 TAHUN
◦ Pada bayi usia 0-8 bulan
◦ Pada bayi 8-12 bulan
◦ Pada anak usia 12-24 bulan
◦ Pada anak usia 24-36 bulan
◦ Pada anak usia 3-6 tahun
PENTINGNYA MENGENALKAN
KONSEP POLA SEJAK DINI
Mengenalkan konsep pola kepada anak sejak usia dini sangat penting. Karena pembelajaran konsep pola
merupakan salah satu pondasi dalam memahami ilmu matematika.
Dengan menyelesaikan sebuah pola dapat membantu anak anak kita untuk dapat berpikir logis, sistematis
dan analitis serta berinovasi dan siap menghadapi zaman mereka nanti, dimana ada hal penting yang tidak
dapat dilakukan oleh teknologi dan mesin, seperti berpikir kritis dan kreatif.
Menyelesaikan soal pola baik pola bilangan maupun pola geometri terdapat pada beberapa tes ini CPNS,
tes masuk perguruan tinggi, tes ujian masuk sekolah Kedinasan dan beberapa psikotest.
Hal ini digunakan sebagai salah satu tolak ukur menilai kemampuan seseorang melihat pola hubungan dan
menarik kesimpulan dari beberapa kejadian. Lalu dapat memprediksi atau menentukan keputusan yang
sesuai.
PENGUKURAN
◦ Menurut Budi Hatoro pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.
◦ Menurut Akmad Sudrajat pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha
memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu.
◦ Menurut Lien pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang
objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
◦ Menurut Suharsimi Arikunto pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran.
◦ Menurut Pflanzagl’s pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk
mendiskripsikan suatu atribut empiri dari suatu produk atau kejadian dengan ketentuan tertentu.
JENIS-JENIS ALAT UKUR
◦ Mistar baja
◦ mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang, lebar, dan tebal. Ketelitiannya
adalah ± 0,5 mm.
◦ Dalam membaca skala pada mistar, mata harus tegak lurus dengan skala yang akan dibaca.
◦ Micrometer sekrup
◦ micrometer sekrup ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter, dll.
Misalnya mengukur ketebalan kertas dan mengukur diameter kawat.
◦ Ampere Meter
◦ Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Pada umumnya alat ini
dipakai oleh teknisi elektronik yang biasanya terletak pada alat multitester listrik yaitu gabungan
amperemeter, voltmeter dan ohm meter.
◦ Voltmeter
◦ Voltmeter alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier
◦ akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
◦ Ohmmeter
◦ Ohmmeter ialah alat yag digunakan untuk mengukur hambata listrik yang merupakan suatu daya yang
mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat
besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi kesatuan ohm.
◦ Thermometer
◦ Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan umum yang
digunakan adalah celcius.
◦ Jangka sorong
◦ jangka sorong ialah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian hingga 0,1mm.
◦ Stopwatch
◦ stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan,
misalnya: berapa lama waktu yang ditemuh si pelari dalam jarak 100 M.
◦ Speedometer
◦ speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar
setiap kendaraan yang beroperasi dijalan.
TERIMA KASIH
DAN
MAAFKAN KARENA BANYAKNYA KEKURANGAN

Anda mungkin juga menyukai