Anda di halaman 1dari 11

SENI RUPA TIGA DIMENSI

PENGERTIAN SENI RUPA 3 DIMENSI

Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang


memiliki tiga ukuran atau sisi atau memiliki ruang
ketiga berupa kedalaman (z), berbeda dengan 
karya 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar
saja (x dan y).
PERBEDAAN/KEUNIKAN KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

Selain perbedaan unsur ruang atau jumlah sisi, kata kunci lain dari
perbedaan antara unsur ruang atau jumlah sisi, kata kunci lain dari
perbedaan antara karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi adalah tingkat
abstraksi. Seni rupa 2d memiliki tingkat abstraksi yang lebih tinggi,
sementara karya 3d memiliki tingkat kerealistikan atau kenaturalan yang
lebih tinggi.
karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi adalah tingkat abstraksi. Seni rupa
2d memiliki tingkat abstraksi yang lebih tinggi, sementara karya 3d
memiliki tingkat kerealistikan atau kenaturalan yang lebih tinggi.
Selain perbedaan
JENIS – JENIS KARYA SENI RUPA 3
DIMENSI

Seni Patung. Merupakan karya seni rupa yang diciptakan dari bahan
bervolume seperti batu, kemudian dapat dipahat atau dicetak untuk
membentuk karya yang diinginkan.
Seni Instalasi. Karya yang memanfaatkan ruang dan tidak membedakan
seni berdasarkan dimensinya, artinya seni instalasi dapat terdiri dari
beberapa patung, objek non seni, lukisan, dsb yang membutuhkan
pemasangan atau penyusunan untuk menjadi kesatuan yang utuh.
Arsitektur. Arsitektur adalah seni membuat bangunan hingga ke
lingkungan sebagai sarana maupun prasarana kehidupan manusia dari
segala aspek, baik tempat istirahat dan berlindung maupun untuk
beraktivitas.
Seni Kriya. Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang kebanyakan
dibuat sebagai alat terapan yang membantu kehidupan sehari-hari.
Misalnya poci dan cangkir untuk alat rumah tangga, furnitur seperti meja
dan kursi, hingga ke wayang golek untuk seni pertunjukan.
Environmental Art (Seni Lingkungan). Suatu wahana besar yang
terintegrasi disebuah lingkungan (terdiri dari banyak bangunan dan
penunjangnya) yang dirancang sedemikian rupa untuk menjadi satu
kesatuan seni. Contohnya:, taman impian jaya ancol, kampung bambu, dsb.
Jenis-jenis yang terdapat pada seni rupa 3 dimensi masih sama dengan apa
yang ada pada seni rupa 2 dimensi. Selain dapat dibagi berdasarkan
dimensinya (2d dan 3d) seni rupa juga dapat dibagi berdasarkan fungsi dan
temanya.
Berdasarkan fungsi, terdapat dua jenis seni, yaitu seni rupa terapan
atau applied art dan seni rupa murni (fine art).
Seni rupa terapan dibuat dengan tujuan yang lebih mengutamakan fungsi
dan kenyamanan penggunannya. Sementara seni rupa murni adalah karya
yang dibuat hanya untuk keindahan atau unsur estetis lainnya saja.
tema adalah gagasan pokok dari suatu karya seni. Misalnya, karya seni
tema cinta, relijius, lingkungan, hidup dan mati, dsb. Tema tidak selalu
tampak secara kasat mata (eksplisit) justru malah lebih tampak secara
tersirat (implisit).
Misalnya, tema lingkungan secara eksplisit dapat diidentifikasi dengan
adanya objek-objek natural (alam) seperti flora, fauna dan pemandangan
alam. Namun suatu karya tema ini justru dapat memuat objek-objek yang
bertentangan dengan keindahan alam. Walaupun begitu, pesan yang ingin
disampaikan oleh seniman masih sama, yaitu kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan.
NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

Nilai objektif memandang secara kasat mata.


Selain itu pandangan bersifat objektif akan menilai bagaimana keindahan
fisik karya tersebut jika dinilai berdasarkan efektifitas penerapan unsur dan
prinsip seni rupa yang digunakan. Keindahan semacam ini tersusun dari
komposisi yang baik, perpaduan warna harmonis, penempatan objek yang
seimbang dan tampak menyatu, dsb
NILAI SUBJEKTIF

secara subjektif, keindahan ditentukan oleh selera penikmatnya. Misalnya


ketika seseorang melihat karya abstrak, ia tidak dapat menemukan nilai
estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut dan menganggap karya
itu jelek dan terlalu mudah untuk dibuat. Ia merasa anak kecil pun sanggup
membuat karya seperti itu.
Meskipun terasa sangat nyata, namun sayangnya penilaian tersebut
sangatlah tidak kritis. Sebelum menghakimi suatu karya buruk, nilai dulu
secara objektif. Jika unsur dan prinsipnya memang tidak menunjukkan
karya yang baik, maka mulai cari sisi lain seperti apa konsep dibalik karya
tersebut. Beberapa orang akan lebih menyukai karya tersebut dan merasa
lukisan realistik justru terlalu menjemukan dan biasa.
Pandangan berbeda seperti itulah yang disebut dengan pandangan subjektif.
Kecantikan itu relatif, orang Indonesia kebanyakan menyukai kulit putih,
namun orang barat justru lebih tertarik terhadap warna kulit gelap seperti
yang kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai