Anda di halaman 1dari 10

KEADAAN MEMAKSA / FORCE

MAJEUR
GIOVANNI JIHANDA
20189320001
APA ITU FORCE MAJEURE?

Menurut KBBI, force majeure dikenal dengan keadaan kahar. Artinya, Force Majeur merupakan
kejadian diluar kemampuan manusia sehingga menyebabkan kerugian yang juga tidak dapat diduga.

Berbeda dari kamus bahasa Prancis yang mengartikan force majeure adalah kekuatan yang lebih besar.
Klausul ini wajib tercantum dalam perjanjian pokok guna mengantisipasi hal-hal yang dapat terjadi
dan berpotensi menjadi konflik bagi para pihak bersangkutan. Force majeure tidak dapat dipisahkan
menjadi perjanjian tambahan.
Secara sederhana, Force Majeur adalah kejadian yang sifatnya memaksa. Force
majeure terkait dengan konsep tindakan Tuhan, yakni sebuah peristiwa yang tidak
dapat dimintai pertanggungjawaban oleh pihak mana pun. Force majeure juga
mencakup tindakan manusia, seperti konflik bersenjata.
SYARAT-SYARAT SUATU PERISTIWA TERGOLONG FORCE MAJEURE

1. Tidak dipenuhinya prestasi karena terjadi peristiwa yang membinasakan dan/atau


memusnahkan benda dijadikan objek perjanjian, kondisi ini selalu bersifat tetap.

2. Tidak dipenuhinya prestasi karena peristiwa tidak terduga dan diluar kuasa salah satu pihak
untuk melaksanakan prestasinya. Baik itu bersifat tetap maupun sementara.

3. Peristiwa tersebut tidak dapat diketahui dan/atau diprediksi kapan terjadinya dalam suatu
perjanjian. Jadi, adanya peristiwa ini bukan karena kesalahan salah pihak dalam perjanjian
ataupun pihak ketiga.
MACAM-MACAM KEADAAN MEMAKSA

Secara garis besar keadaan memaksa terbagi menjadi dua macam, antara lain :

1. Keadaan memaksa absolut adalah suatu keadaan dimana Pihak Pertama sama sekali tidak mampu
memenuhi prestasi (kewajiban) kepada Pihak Kedua. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya
bencana alam seperti gempa bumi, banjir bandang, lahar, epidemik, dan kerusuhan massa.

2. Keadaan memaksa relatif adalah suatu keadaan yang memicu salah satu pihak (Pihak Pertama)
tidak melakukan prestasinya.
FORCE MAJEURE DALAM PANDANGAN KUHPERDATA INDONESIA

Pasal 1244
“Jika ada alasan untuk itu, si berutang harus dihukum mengganti biaya, rugi, dan bunga apabila ia
tak dapat membuktikan, bahwa hal tidak atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya
perjanjian itu, disebabkan suatu hal yang tak terduga, pun tak dapat dipertanggungjawabkan
padanya, kesemuanya itu pun jika itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya.”

Pasal 1245
“Tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan memaksa atau lantaran
suatu kejadian tak disengaja si berutang berhalangan memberikan atau berbuat sesuatu yang
diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan perbuatan yang terlarang.”
CONTOH KLAUSUL FORCE MAJEURE DALAM PERJANJIAN KERJASAMA PERUSAHAAN

Pasal 15 ayat (1)


Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu kejadian atau keadaan yang terjadi karena hal-hal diluar
kemampuan Para Pihak untuk mencegahnya yaitu yang disebabkan oleh pelaksanaan undang-undang, peraturan-
peraturan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kebakaran, ledakan, banjir,
gempa bumi, topan/badai, hujan yang luar biasa, peperangan, huru-hara, keributan, blokade, perselisihan
perburuhan, pemogokan massal dan wabah penyakit, yang secara langsung ada hubungannya dengan Perjanjian
Kerjasama ini.

Pasal 15 ayat (2)


Salah satu pihak dalam Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat menuntut Pihak lainnya untuk melaksanakan atau
memenuhi ketentuan-ketentuan Perjanjian Kerjasama ini atau menganggap pihak lainnya telah melanggar
Perjanjian ini apabila pihak lain tersebut tidak dapat melaksanakan atau memenuhi ketentuan-ketentuan Perjanjian
ini karena adanya keadaan kahar.

Pasal 15 ayat (3)


Dalam hal timbulnya keadaan kahar, pihak yang mengalami keadaan kahar wajib memberitahukan kepada Pihak
lainnya secara tertulis dalam kurun waktu selambat-lambatnya 7 X 24 jam (tujuh kali dua puluh empat jam) setelah
terjadinya keadaan kahar tersebut dengan disertai bukti yang dapat diterima oleh pihak yang tidak mengalami
keadaan kahar, dan bilamana perlu harus menyertakan bukti-bukti yang sah dan asli dari instansi atau badan yang
berwenang untuk itu.
Pasal 15 ayat (4)
Atas pemberitahuan pihak yang mengalami keadaan kahar, maka pihak yang tidak mengalami keadaan kahar dapat
menyetujui atau menolak keadaan kahar tersebut secara tertulis dalam kurun waktu selambat-lambatnya 7 X 24 jam
(tujuh kali dua puluh empat jam) setelah diterimanya pemberitahuan dari pihak yang mengalami keadaan kahar.

Pasal 15 ayat (5)


Apabila keadaan kahar ditolak oleh pihak yang tidak mengalami keadaan kahar, maka syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini tetap berlaku dan mengikat kedua belah Pihak.

Pasal 15 ayat (6)


Dalam hal terjadi keadaan kahar, kedua belah Pihak harus melakukan tindakan dan upaya yang sebaik-baiknya
untuk mengatasi serta menanggulangi kerugian atau mencegah kemungkinan timbulnya kerugian yang lebih besar
bagi kedua belah Pihak.

Meskipun demikian, sesungguhnya force majeure dapat dibuat khusus untuk jenis-jenis kegiatan usaha tertentu
sehingga tidak bersifat umum, agar dapat melindungi kepentingan para pihak yang bekerjasama sesuai dengan
kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan jasa konsultan hukum yang sesuai untuk membantu
Para Pihak.
Contoh Force Majeur akibat Kerusuhan

Kerusuhan Mei 1998 masih membekas sampai saat ini bahkan setelah hampir 23 tahun berlalu. Sebab
bagaimana tidak, kerugian yang diakibatkan oleh kerusuhan 1998 sangat banyak diantara nya banyak
terjadi perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan kerugian-kerugian lainnya.

Peristiwa mencekam itu tak hanya meninggalkan luka yang tiada obatnya. Tetapi, kerusuhan yang terjadi
setelahnya membuat negara menderita kerugian fisik hingga Rp2,5 triliun. Gubernur DKI Jakarta kala
itu, Sutiyoso, menyebut kerugian Rp2,5 triliun itu berasal dari kerusakan 13 pasar, 2479 ruko, 40
mal/plaza, 1.604 toko, 45 bengkel, 2 kecamatan, 11 polsek, 383 kantor swasta, 65 kantor bank, 24
restoran, 12 hotel, 9 pom bensin, 8 bus kota, 1.119 mobil, 821 motor, 486 rambu lalu lintas, 11 taman, 18
pagar, 1.026 rumah penduduk dan gereja.
Source
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl2572/keadaan-memaksa--force-majeur/

https://www.dslalawfirm.com/id/force-majeure/

https://www.wartaekonomi.co.id/read322748/apa-itu-force-majeure

https://osc.medcom.id/community/pentingnya-force-majeur-dalam-perjanjian-kontrak-1135

https://www.suara.com/otomotif/2020/10/08/165944/mobil-rusak-gara-gara-demo-bisa-klaim-asuransi

Anda mungkin juga menyukai