Anda di halaman 1dari 2

Pesona Nasi Goreng

Giovanni Jihanda - 20189320001

A. Sejarah Nasi Goreng

Nasi goreng ternyata sudah ada sejak 4000 sebelum masehi ini, merupakan makanan
penduduk Tionghoa. Tidak hanya populer di Indonesia hidangan tersebut juga populer
di berbagai negara seperti Malaysia, Singupara, Thailand, Cina dan Turki.

Terciptanya nasi goreng berawal dari kebiasaan masyarakat di Negeri Tirai Bambu
yang tidak suka membuang-buang sisa makanan yang tidak habis disantap.

Nasi sisa yang dingin lalu diolah bersama bumbu, seperti bawang serta lauk sisa
lainnya berupa daging babi, daging ayam, maupun sayur-sayuran tidak habis.
Ternyata sajian ini malah banyak disukai orang, karena rasa gurih yang dihasilkan
dari bumbu dan rempah-rempah.
Kemudian resep nasi goreng ini tersebar melalui pengelana dan pedagang China yang
singgah ke negara di Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Masuknya Nasi goreng dan mejadi populer di Indonesia tidak lepas dari perdagangan
di Nusantara yang dilakukan masyarakat Indonesia dengan Cina. Selama adanya
perdagangan mendorong masuknya Imigran Tionghoa masuk ke Indonesia serta
mengenalkan santapan yang biasa dimasak oleh negaranya.

Awal mula, nasi goreng masuk ke Indonesia pada abad ke- 10, dikenalkan oleh warga
Tionghoa yang bersinggah di wilayah Kerajaan Sriwijaya. Pada pertemuan tersebut,
mulailah nasi goreng diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa kepada warga
setempat.

Karena mudah memasaknya, serta menggunakan bumbu yang sederhana, membuat


nasi goreng akhirnya populer. Apalagi warga di sekitar Sriwijaya mengonsumsi Nasi
sebagai makanan utama.

Cerita soal nasi goreng yang diperkenalkan oleh orang Tionghoa itu pernah dibantah
Hillary Keatinge dan Anneke Peters dalam buku The Flavour of Holland (1995). Dua
penulis kuliner ini yakin bahwa nasi goreng memang berasal dari Indonesia. Nasi
goreng, tulis Keatinge dan Peters, adalah makanan asli Indonesia yang merupakan
olahan nasi sisa yang dimasak kembali untuk dihidangkan bersama irisan omelette
(telur dadar) dan menjadi menu yang biasanya dinikmati di pagi hari.

Mereka menyebut nasi goreng adalah makanan yang unik. Disebut unik karena
kuliner ini cocok disantap kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam hari, bahkan
lewat tengah malam, dalam keadaan hangat atau dingin. Selain itu, nasi goreng juga
sangat mudah dipadukan dengan berbagai jenis bahan makanan tambahan lainnya.

Cara memasaknya pun sangat mudah dan praktis. Nasi goreng gampang ditemukan di
mana saja. Bisa menjadi hidangan mewah di restoran ternama atau hotel berbintang,
juga kerap dijumpai di tenda kaki lima atau didorong penjualnya dengan gerobak
usang. Boleh dibilang, nasi goreng adalah makanan sejuta umat untuk seluruh
kalangan, dari rakyat biasa hingga pejabat negara.

Pakar kuliner William Wongso mengatakan ”Nasi goreng sudah umum dijumpai
dalam set menu restoran di Eropa, terutama rumah makan yang menampung turis asia,
hanya saja penamaannya tetap nasi goreng bukan “fried rice”. Hanya saja mengalami
sedikit perubahan bahasa, dari nasi goreng menjadi nasi gorank.”

Sebenarnya, nasi goreng memang bukan makanan asli Indonesia. Makanan ini
merupakan adaptasi dari makanan Tiongkok yang masuk ke Indonesia.

Nasi goreng asal tiongkok tak pernah menggunakan saus dari kedelai dan rasanya pun
tak manis. Berbeda dengan nasi goreng Indonesia yang rasanya cenderung manis dan
menggunakan kecap. Karena fried rice asal Tiongkok lebih populer ketimbang nasi
goreng Indonesia di negara barat.

Sources:

https://historia.id/kultur/articles/pesona-nasi-goreng-P0mrK/page/4

https://www.suara.com/lifestyle/2020/12/02/161725/siapa-sangka-ini-perbedaan-nasi-
goreng-dan-fried-rice?page=2

https://today.line.me/id/v2/article/JQ8knM

https://kumparan.com/kumparanfood/fakta-unik-nasi-goreng-berasal-dari-china-
hingga-menjadi-sebuah-lagu/full

https://food.detik.com/info-kuliner/d-5098260/sejarah-nasi-goreng-yang-dulunya-
makanan-orang-miskin/3

Anda mungkin juga menyukai