masyarakat Tionghoa yang tidak suka menyantap makanan dingin. Karena tidak boleh membuang sisa makanan, nasi yang sudah dingin digoreng lagi dengan tambahan bahan dan bumbu untuk dihidangkan kembali di meja makan. Di China, nasi goreng lebih dikenal sebagai hanzi. Mengutip buku Hidangan Lezat: Aneka Nasi Goreng oleh Tim Dapur Esensi, sejarah mencatat bahwa salah satu menu tradisional Tionghoa ini sudah ada sejak tahun 4000 SM silam. Nasi goreng lalu tersebar ke wilayah Asia Tenggara, dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana. Mereka kemudian menciptakan nasi goreng khas lokal dengan bumbu dan cara menggoreng yang berbeda.