Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS BISNIS MENANTEA BERDASARKAN SITUATION ANALYSIS,

COMPETITIVE ANALYSIS DAN MARKETING ACTION PLAN

Paper

Sebagai Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Hospitality Marketing

Disusun oleh :

1. Giovanni Jihanda 20189320001

2. Clara Desiree Verysa 20189320011

3. Daniel Hasan 20189320015

4. Ferdy Rianto 20189320026

PROGRAM STUDI HOSPITALITI DAN PARIWISATA

FAKULTAS EKONOMI, BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS MATANA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB I SITUATION ANALYSIS ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Analisis SWOT ........................................................................................................... 2
BAB II COMPETITOR ANALYSIS ..................................................................................... 7
2.1 Analisis Kompetitor .................................................................................................... 7
2.2 Tujuan Objektif ......................................................................................................... 11
BAB III MARKETING ACTION PLAN ............................................................................ 14
3.1 Marketing Action Plan .............................................................................................. 14
3.2 Product Development ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

i
BAB I

SITUATION ANALYSIS

1.1 Latar Belakang

Bisnis UMKM saat ini merupakan salah satu bisnis yang sedang marak

dilakukan oleh masyarakan Indonesia. UMKM sendiri adalah kepanjangan dari unit

mikro, kecil dan menengah yang merupakan suatu bisnis yang dijalankan oleh seorang

individu, rumah tangga, serta badan usaha dengan skala kecil. Berdasarkan Undang –

Undang No.20 Tahun 2008 pada bab 4 pasal 6 yang berisi kriteria dari UMKM,

menjelaskan bahwa UMKM terdiri dari tiga kriteria yang berbeda, dimana usaha

mikro memiliki kriteria memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 300 juta

rupiah, dan usaha kecil memiliki kriteria hasil penjualan tahunan lebih dari 300 juta

rupiah sampai dengan paling banyak 2,5 miliar rupiah, serta usaha menengah memiliki

kriteria penjualan tahunan lebih dari 2,5 miliar rupiah sampai dengan 50 miliar rupiah.

Dalam analisis ini kami menggunakan bisnis Menantea sebagai salah satu

UMKM yang berdiri di Indonesia. Menantea sendiri merupakan suatu bisnis yang

bergerak di bidang food & beverages dengan produknya berupa minuman teh buah –

buahan sebagai focus utama bisnisnya. Bisnis yang didirikan sejak April 2021 oleh

youtuber Jerome Polin dan kakaknya Jehian Panagian ini berawal dari sebuah konten

youtube di channel Jerome Polin yang bernama “ Eksperimen Campur Minuman

Dengan Bahan Teraneh dan Ekstrim ”, dimana dalam konten tersebut Jerome

mencampurkan teh dengan berbagai bahan seperti buah yang kemudian dirasakan oleh

teman – temannya. Pendapat yang diberikan teman – temannya terhadap rasa dari

minuman pada konten youtube tersebut akhirnya mendatangkan rasa penasaran dari

1
penggemar Jerome, sehingga banyak penggemar yang meminta Jerome untuk menjual

minuman hasil racikannya tersebut.

1.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui

situasi atau keadaan dari suatu bisnis atau perusahaan baik itu dari internal maupun

dari eksternal yang menunjukan setiap masalah dan manfaat yang ada dari bisnis

yang dijalankan. SWOT sendiri adalah kepanjangan dari strength, weakness,

opportunities dan threat.

Gambar 1. 1 SWOT Analysis

Berdasarkan pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa strength dan weakness

merupakan analisis yang bersumber pada internal bisnis, sedangkan opportunities

dan threat merupakan analisis yang bersumber pada eksternal bisnis. Selain itu,

manfaat atas bisnis yang telah dijalankan diperlihatkan pada bagian strength dan

opportunities dari bisnis, sedangkan masalah atas bisnis yang telah dijalankan

diperlihatkan pada bagian weakness dan threat.

Berdaasarkan penjelasan mengenai analisis SWOT yang telah dijelaskan

diatas, maka analisis yang dilakukan pada salah satu bisnis UMKM menantea dapat

diuraikan sebagai berikut:

2
1. Strength

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, Menantea memiliki beberapa

kekuatan yang bersumber dari internal bisnisnya, yaitu:Kualitas Produk

Berdasarkan analisis peneliti, Menanteakualitas produk yang baik yang

ditunjukan dengan produknya yang memiliki kualitas rasa yang dianggap

enak dan memiliki tampilan produk yang dapat dikatakan menarik dengan

metode layer warna – warni pada produknya.

a. Personal Branding

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Menantea merupakan bisnis milik salah

satu youtuber terkenal Jerome Polin. Personal branding dari Jerome yang

dikenal sebagai youtuber yang jujur dan dapat dipercaya memberikan

tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap produk yang dijual tersebut

karema adanya rasa ingin tahu mengenai kualitas produk, apakah sesuai

dengan ekspektasinya atau tidak.

b. Company value

Menantea sendiri memfokuskan strategi pemasarannya untuk membangun

relasi yang baik dengan konsumen. Berdasarkan analisis peneliti, Menantea

cukup baik dalam menerapkan strategi pemasaran tersebut, dimana hal

tersebut ditunjukan pada pendekatan Menantea yang dilakukan admin sosial

medianya yang terkesan bersahabat dalam membalas setiap DM (direct

message) dari konsumen dan berbicara dengan konsumen selayaknya teman

seperti bercanda bersama dengan konsumen.

3
2. Weakness

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, Menantea memiliki beberapa

kelemahan yang bersumber dari internal bisnisnya, yaitu:

a. Harga terlalu mahal

Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, peneliti menemukan banyak

ulasan konsumen yang mengatakan bahwa harga yang diterapkan

Menantea untuk kualitas produk yang diberikan tidak sesuai bahkan

cenderung mahal karena konsumen merasa bahwa rasa yang diberkan

cukup biasa, sehingga tidak sesuai dengan hargannya.

b. Tidak konsisten

Menantea sendiri memiliki berbagai produk dalam bisnisnya tersebut, selain

menjual minuman Menantea juga menjual makanan ringan atau dikenal

dengan camilan. Berdasarkan ulasan dari konsumen produk makanan ringan

yang diberikan atau yang didapatkan konsumen terlalu sedikit dan tidak

sesuai dengan besaran porsi yang dipromosikan.

c. Diskon tidak merata

Harga yang dianggap mahal membuat konsumen membutuhkan berbagai

diskon sebagai pendorong untuk membeli produk Menantea. Berdasarkan

analisis yang telah peneliti lakukan, diskon yang diberikan Menantea tidak

merata di seluruh cabangnya bahkan terkadang diskon tersebut hanya ada di

beberapa cabang saja.. Diskon yang tidak merata ini ditunjukan pada diskon

di aplikasi food delivery, dimana beberapa konsumen mendapatkan diskon

sebesar 80 ribu rupiah potongan belanja, sedangkan beberapa konsumen

lainnya hanya mendapatkan diskon sebesar 25% potongan belanja, serta

terdapat beberapa konsumen tidak mendapatkan diskon.

4
3. Opportunities

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, Menantea memiliki beberapa

peluang yang bersumber dari ekternal bisnisnya, yaitu:

a. Personal branding pada brand awareness

Youtuber dibalik bisnis Menantea dengan personal branding yang baik

dikalangan masyarakat Indonesia dengan keaktifannya di media sosial yang

turut mempromosikan bisnisnya tersebut membuat masyarakat mengenal

atau sadar akan kehadiran produk miuman baru di Indonesia.

b. Peluang Bisnis

Menantea menerapkan suatu sistem bisnis yang dikenal dengan franchise

dalam usaha mengembangkan bisnisnya. Adanya prospek bisnis yang dapat

dikatakan baik dan perkembangan bisnis yang terus meningkat dari

Menantea memberikan ketertarikan dalam diri masyarakat untuk ikut

berpartisipasi dalam mengembangkan bisnis tersebut dengan bergabung

dalam franchise bisnis Menantea.

c. Membuka lapangan pekerjaan

Termasuk dalam bisnis baru yang perkembangannya cukup cepat dengan

cabang yang tersebar luas di Indonesia memberikan kesempatan berupa

lapangan kerja yang cukup besar kepada masyarakat yang berada di sekitar

bisnisnya.

d. Tersedia di aplikasi food delivery

Penggunaan aplikasi food delivery memberikan berbagai kemudahan kepada

masyarakat untuk mendapatkan dan mengonsumsi produk tersebut.

Kemudahan tersebut memberikan peluang yang besar bagi masyarakat yang

berkeinginan merasakan produk tersebut.

5
4. Threat

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, Menantea memiliki beberapa

ancaman yang bersumber dari ekternal bisnisnya, yaitu:

a. Muncul bisnis serupa

Perkembangan bisnis Menantea yang pesat memberikan pengaruh kepada

masyarakat, dimana Menantea menginspirasi masyarakat untuk membuat

suatu bisnis serupa yang berdasarkan pada besarnya peminat produk

minuman Menantea.

b. Bisnis serupa dengan promosi lebih menarik

Sebelumnya pada bagian weakness telah dikatakan bahwa promosi yang

berupa diskon kurang merata, sehingga hal tersebut dapat memberikan suatu

ancaman bagi Menantea karena banyaknya keputusan pembelian

masyarakat yang dipengaruhi oleh besarnya potongan harga yang diberikan

oleh suatu bisnus, sehingga apabila disekitar bisnis Menantea terdapat bisnis

serupa dengan promosi yang lebih menarik Menantea dapat dengan mudah

ditinggalkan oleh konsumen.

6
BAB II

COMPETITOR ANALYSIS

2.1 Analisis Kompetitor

Analisis kompetitor merupakan suatu analisis dengan mebandingkan suatu

bisnis dengan pesaing bisnis dengan bisnis sejenis yang digunakan untuk mengetahui

posisi bisnis dan mempertahankan bisnis. Dalam menganalisa kompetitor terdapat

suatu slogan yang dianggap penting, yaitu “ perception are everything ” atau persepsi

adalah segalanya, dimana dalam menganalisa kompetitor bisnis persepsi konsumen

dijadikan sebagai suatu dasar dari analisanya.

Dalam menganalisis Menantea dengan kompetitornya yang berdasarkan pada

persepsi konsumennya peneliti memilih bisnis Yuba Tea milik Reza Oktovian dan

Wendy Walters sebagai kompetitor yang akan dijadikan perbandingan. Adapun alasan

yang menjadi latar belakang memilih Yuba Tea sebagai kompetitornya karena Yuba

Tea merupakan suatu bisnis yang termasuk dalam bidang food & beverages dengan

fokus produk yang sama yaitu mencampurkan buah – buahan pada produk

minumannya. Persepsi konsumen ini dianalisa sesuai dengan dimensi pengukurannya,

dimana dalam analisis ini menggunakan competitive benefit matrix sebagai dimensi

analisisnya.

Gambar 2. 1 Competitive Benefit Matrix

7
Competitive benefit matrix memiliki berbagai dimensi yang dianalisis, yaitu value

for price, quality of food, quality of service, atmosphere, location dan menu variety.

Berdasarkan dimensi tersebut maka analisis dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Analisis Kompetitor - Competitive Benefit Matrix

Potential Benefits Menantea Yuba Tea

Value for Price Harga Tinggi Harga Sesuai

Tampilan cukup baik,


Tampilan cukup baik,
Quality of Food rasa enak, beberapa
rasa enak, bahan sesuai
bahan kurang sesuai

Produk dapat dibeli Produk dapat diberli


Quality of Service
secara online dan offline secara online dan offline

Dekorasi tempat
termasuk dalam standar Dekorasi tempat
Atmosphere
toko minuman pada memiliki kesan mewah
umumnya

Lebih mudah dijangkau Jangkauannya kurang


Location karena memiliki banyak luas karena cabang
cabang belum banyak

Banyak variasei pilihan Cukup banyak variasi


Menu Variety
menu dan unik pilihan menu dan unik

1. Value for price

Berdasarkan pada analisis yang telah dilakukan, konsumen menganggap

bahwa Menantea memberikan harga yang tinggi untuk nilai produk yang

diberikan karena dalam diri konsumen Menantea sebelum mereka merasakan

produknya secara langsung sudah tertanam rasa penasaran yang tinggi yang

tercipta dari personal branding pemiliki usaha tersebut, yaitu Jerome Polin dan

juga pendapat dari teman – temannya yang disampaikan dalam konten youtube

Jerome, sedangkan untuk Yuba Tea harga yang diterapkan dianggap sesuai

8
dengan nilai produk yang diberikan, berdasarkan pada analisis yang dilakukan

pada ulasan dari konsumen, ekspektasi rasa yang diberikan kepada masyarakat

tidak setinggi yang diberikan Menantea dan harga yang diterapkan pun lebih

murah dibandingkan dengan Menantea.

Menu dari kedua bisnis tersebut juga memiliki beberapa kesamaan,

sebagai perbandingan dalam analisis ini peneliti menggunakan dua menu yang

akan dibandingkan, yaitu Menantea sunset dan golden aozora dari Yuba Tea.

Menggunakan bahan baku yang sama, yaitu bunga telang dan jeruk, serta kedua

produk tersebut memiliki ukuran yang sama. Dengan berbagai kesamaan tersebut

dan kesamaan rasa yang diberikan selisih harga dari kedua produk tersebut cukup

besar yaitu Rp10.000,00, dimana Menantea menerapkan harga Rp28.000,00 dan

Yuba Tea menerapkan harga Rp18.000,00 untuk produknya.

2. Quality of food

Berdasarkan pada analisis yang didasarkan pada ulasan dari konsumen,

produk dari kedua bisnis tersebut memiliki kualitas dari segi rasa yang sama,

dimana tingkat keasaman dari teh buah sesuai dianggap dapat diterima dengan

baik karena rasa asam yang diberikan tidak terlalu asam tetapi terasa segar.

Selain itu, dalam pencampuran bahan minumannya, berdasarkan ulasan

konsumen dikatakan bahwa pada produk Menantea terdapat beberapa bahan

yang dirasa kurang menyatu dengan baik, sedangkan untuk bahan yang

digunakan Yuba Tea dianggap sudah sesuai dan tidak ada rasa yang dianggap

kurang menyatu dengan baik.

3. Quality of service

Pada bagian qualitity service kedua brand tersebut berada pada posisi

yang sama, dimana Menantea dan Yuba Tea memberikan layanan berupa

9
kemudahan dalam mendapatkan produk baik itu secara online dengan

menggunakan aplikasi food delivery dan secara offline dengan berkunjung

langsung ke tokonya.

4. Atmosphere

Berdasarkan dimensi atmosfernya, Yuba Tea berada pada posisi yang

lebih unggul dibandingkan dengan Menantea karena dari segi dekorasi yang

diterapkan pada tempat bisnis Menantea menggunakan dekorasi yang termasuk

standar dan tidak begitu menarik perhatian konsumen, sedangkan Yuba Twa

menggunakan dekorasi yang terkesan mewah pada tempat bisnisnya tersebut.

5. Location

Berdasarkan analisis pada dimensi lokasi, Menantea berada pada posisi

yang lebih unggul dari Yuba Tea, dimana Menantea lebih mudah dijangkau oleh

banyak orang karena jumlah cabang yang cukup banyak, yaitu 165 cabang yang

tersebar di berberapa daerah di Indonesia, sedangkan Yuba Tea saat ini

memiliki 33 cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, jumlah

cabang ini Yuba Tea ini jauh lebih sedikit dari Menantea, sehingga jangkauan

dari Yuba Tea kurang luas dan akses untuk mengonsumsi produknya pun jadi

terbatas.

6. Menu variety

Berdasarkan menu variasinya, kedua bisnis tersebut sebenarnya

memiliki menu yang cukup beragam, akan tetapi untuk jumlah variasi menu

yang diberikan Menantea berada pada posisi yang lebih unggul dengan jumlah

variasi menu 19, sedangkan Yuba Tea memiliki jumlah variasi 13 menu. Kedua

bisnis tersebut juga memiliki berbagai keunikan yang ditunjukan pada

kombinasi rasa yang menghasilkan rasa baru, serta penggunaan nama menunya

10
pun memiliki keunikan yang berbeda, dimana Menantea menggunakan istilah

matematika sebagai nama menunya dan Yuba Tea cenderung menggunakan

unsur Jepang untuk penamaan menunya.

2.2 Tujuan Objektif

Tujuan objektif merupakan suatu strategi yang digunakan untuk menentukan

fokus berupa tujuan atau goals dari bisnis atau usahanya. Tujuan objektif ini memiliki

beberapa kategori, yaitu financial, sales, competitive dan customer.

Tabel 2.2 Tabel Type of Objectives

Berdasarkan pada tabel type of objectives diatas yang dijadikan sebagai acuan

dalam menentukan tujuan objektif bisnisnya, peneliti menyarankan Menantea untuk

memfokuskan bisnisnya pada kategori customer dengan spesifik objektifnya adalah

create goodwill. Adapun alasan peneliti memilih customer sebagai tujuan objektifnya

adalah karena berdasarkan analisis peneliti Menantea memfokuskan bisnisnya untuk

membangun relasi yang baik dengan konsumen

11
Gambar 2. 2 Relasi dan Kritik Konsumen

Dapat dilihat pada pada gambar diatas bahwa Menantea membangun relasi yang

ditunjukan dari cara admin Menantea membalas DM customer dan saling bercanda,

Terlihat juga pada gambar diatas bahwa Menantea mendapat kritik dari konsumen

terakit produk snack yang dijual, dimana konsumen menganggap porsi dari produk

yang didapatkan tidak sama dengan Jerome, konsumen merasa bahwa produk yang

didapatkan porsinya lebih sedikit. Kritik tersebut sudah mendapatkan tanggapan dari

Jerome Polin sebagai salah satu pemilik Menantea, dimana Jerome menjelaskan bahwa

porsi dari setiap produknya diukur dengan sistem gramasi, sehingga bisa saja konsumen

mendapatkan produk yang terlihat sedikit walaupun gramasinya sudah sesuai standar.

Tujuan objektif create goodwill ini juga dibagi menjadi 3 alur yang harus

dilakukan, yaitu:

1. Incentive programs – customer loyalty

Pada bagian ini dijelaskan bahwa suatu bisnis dalam upaya meningkatakan

hubungan yang baik dengan konsumennya Menantea harus meningkatkan

pengalaman konsumennya.

12
2. Recovering from mistakes – bad shopping experience

Pada bagian ini dijelaskan bahwa suatu bisnis dalam upaya meningkatkan

hubungan yang baik dengan konsumennya Menantea dituntut untuk

memperbaiki kesalahan yang dalam hal ini adalah pengalaman belanja yang

buruk.

3. Good support – implementing feedback

Pada bagian ini dijelaskan bahwa suatu bisnis dalam upaya meningkatkan

hubungan yang baik dengan konsumennya dituntut untuk menanggapi setiap

kritik yang disampaikan konsumen dengan tidak hanya menggunakan kata –

kata, akan tetapi ditanggapi dalam bentuk Tindakan yang sesuai dengan kritik

yang diberikan.

Apabila didasarkan pada alur create goodwill diatas pada bagian incentive

program Menantea dituntut untuk meningkatkan pengalaman konsumennya yang

sebelumnya memberikan kritik pada salah satu produknya atas pengalaman buruk

berupa porsi yang dirasa sedikit, lalu pada bagian recovering from mistakes Menantea

dituntut untuk memperbaiki pengalaman buruk konsumennya, dalam hal ini dapat

dilakukan dengan meninkatkan konsistensi bentuk dan ukuran potongan dari snacknya

sehingga tidak ada bagian yang ukuran besar dan kecilnya berbeda, serta porsi dari

snack yang dijual pun menjadi lebih seragam. Selain itu, pada bagian good support

Menantea dituntut untuk menanggapi kritik konsumen dengan tindakan, dimana

tindakan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan saran yang sebelumnya telah

dijelaskan.

13
BAB III

MARKETING ACTION PLAN

3.1 Marketing Action Plan

Marketing action plan merupakan sebuah dokumen tertulis mengenai arah

suatu pemasaaran yang berisi suatu pedoman dalam menjalankan strategi

pemasarannya sepertti alokasi dana yang dibutuhkan. Arah pemasaran dalam

marketing action plan sendiri terbagi menjadi dua yaitu, existing market atau pasar

yang sudah ada dengan strategi pemasarannya dengan menggunakan market

penetration dan product development dan new market atau pasar baru dengan strategi

pemasarannya dengan market development dan product diversification.

Tabel 3. 1 Product Development Strategy Option

Dalam analisis bisnis Menantea peneliti menggunakan arah bisnis untuk pasar

yang sudah ada atau existing market dengan market penetration dan produk

development sebagai strategi pemasarannya. Market penetration merupakan suatu

strategi marketing yang berfokus pada meningkatkan kualitas dan konsistensi dari

produk yang telah ada. Dalam menerapkan market penetration peneltii menggunakan

product service mix yang terdiri dari increasing customer satisfication, promoting

brand loyalty, increasing sales dan market shares. Product development sendiri

14
merupakan suatu ide untuk mengembangkan suatu produk baru untuk pasar yang telah

ada.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneltii menyarankan Menantea

untuk menerapkan market penetration karena berdasarkan analisis peneliti masih

terdapat kekurangan dari bisnis Menantea, sehingga Menantea lebih disarankan untuk

memperbaiki hal yang belum maksimal dari bisnisnya terlebih dahulu. Adapun rincian

dari pemasarannya adalah sebagai berikut:

1. Increasing customer satisfication

Berdasarkan analisis peneliti, Menantea masih memilki beberapa kritik

dari konsumen atas produknya. Ketidakpuasan konsumen terhadap produknya

yang disampaikan dalam bentuk kritik tersebut harus segera diperbaiki dengan

meningkatkan kepuasan konsumen. Dalam meningkatkan kepuasan konsumen

ini juga dapat dilakukan dengan melakukan riset atas ekspektasi konsumen

terhadap produknya, hal ini dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan

Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan mengajak Mahasiswa

untuk meneliti mengenai ekspektasi konsumen terhadap produknya.

2. Promoting brand loyalty

Dalam mempromosikan loyalitas merk bisnis berdasarkan analisis

peneliti dapat dilakukan dengan menerapkan sistem member card, berkaca

dengan Starbucks dan sistem member yang sukses dilakukan. Menurut peneliti,

sistem tersebut memberikan berbagai keuntungan, seperti meningkatkan

cashflow Menantea karena adanya bonus atau promo yang ditawarkan kepada

pengguna member membuat konsumen tertarik untuk mengisi ulang uang

dalam member card tersebut. Selain itu, member card ini juga dapat

memberikan eksklusifitas pada konsumen dengan memberikan promo yang

15
khusus didapatkan oleh member Menantea saja, perasaan diperlakukan secara

khusus dan privilege yang diberikan dapat meningkatkan loyalitas konsumen

terhadap Menantea.

3. Increasing Sales

Berdasarkan analisis peneliti, Menantea menerapkan strategi pemasaran

yang kurang berkembang, dimana ini terlihat pada Menantea yang sampai saat

ini masih menggunakan pemasaran berupa “ Minum Menantea satu galon ”, tren

tersebut cukup viral pada masanya, akan tetapi untuk saat ini tren tersebut sudah

mulai tertinggal. Oleh karena itu, dalam meningkatkan penjualan peneliti

menyarankan Menantea untuk menerapkan marketing dengan metode customer

acquisition dengan diarahkan pada menggunakan content marketing, serta

menggunakan berbagai macam platform media sosial dan fleksibilitas. Dalam

menerapkan metode customer acquisition ini Menantea dituntut untuk terus

menuangkan kreatifitasnya yang disesuaikan dengan tren pada masing – masing

sosial media, Menantea juga dituntut untuk fleksibel dalam adanya tren baru

yang harus diikuti.

Marketing ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dalam media

sosial Twitter Menantea dapat menerapkan teknik yang dilakukan akun twitter

Netflix Indonesia yang secara acak bergabung dalam suatu pembicaraan yang

ramai di Twitter, lalu dalam media sosial Instagram Menantea dapat melakukan

story telling marketing yang saat ini ramai digunakan oleh berbagai online shop,

dan juga dalam media sosial tiktok Menantea dapaat mengikuti berbagai

challenge yang sedan tren pada saat itu

16
4. Market Shares

Dalam market shares Menantea dituntut untuk meningkatkan persentase

dalam bentuk penjualan produk yang dibandingkan dengan penjualan produk

dari pesaing. Menurut peneliti pada bagian market shares, Menantea harus

mempelajari pesaing. Adapun dalam mempelajari pesaing dapat dilakukan

dengan mencoba secara langsung produk yang dijual pesaing, menggunakan

metode yang dikenal dengan “ untuk mempelajari musuh maka kita harus dekat

dengan musuh ”, begitu juga dengan bisnis, ketika ingin meningkatkan

keunggulan produk kita maka kita harus mencari tau keunggulan dari pesaing

dengan mencoba produknya, setelah mencoba produk tersebut Menantea dapat

menganalisis mengenai apa yang membuat produk pesaingnya ini menarik.

3.2 Product Development

Dalam mengembangkan suatu produk Menantea dapat menganalisis dari

kompetitornya, dimana dalam hal ini adalah Yuba Tea. Berdasarkan pada analisis

peneliti, Yuba Tea cukup unggul dalam keunikan produknya terutama pada menu

Popcorn Aozora yang merupakan suatu inovasi mengombinasikan rasa popcorn

menjadi rasa minuman, dimana inovasi ini belum ada di Indonesi yang menjadikan

Yuba Tea sebagai satu – satunya brand yang memiliki produk tersebut.

Berkaca dengan keunikan produk Yuba Tea, dalam mengembangkan produk

Menantea dituntut untuk menciptakan suatu produk dengan rasa baru atau inovasi

pada rasa yang belum pernah ada di Indonesa. Untuk itu, peneliti memiliki suatu ide

pengembangan produk ini, yaitu dengan membuat minuman dengan rasa jagung, susu

dan keju. Adapun alasan mengapa peneliti menyarankan untuk mengembangkan

17
produk tersebut karena banyaknya masyarakat Indonesia yang menyukai makanan

tersebut, serta kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyisakan air dari makanan

jagung, susu dan keju tersebut untuk dimakan terakhir. Menjadikan jagung, susu dan

keju atau dikenal dengan jasuke menjadi sebuah minuman dirasa menarik karena

untuk merasakan jasuke kita tidak perlu menyisakan air dari produk tersebut,

melainkan semua rasa jasuke tersebut dapat dirasakan secara bersama – sama dengan

hanya minum saja.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aliya, H. (2021, Februari 10). Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales
Growth. Retrieved from www.glints.com: https://glints.com/id/lowongan/strategi-
sales-growth/#.YiztxHpBw2z

Aliya, H. (2021, Oktober 14). Tingkatkan Daya Tarik Bisnismu dengan Strategi Customer
Acquisition. Retrieved from www.glints.com:
https://glints.com/id/lowongan/customer-acquisition-adalah/#.YizxJXpBw2x

Arviana, N. G. (2021, Juni 11). Mendalami Apa Itu Brand Loyalty Beserta Cara
Meningkatkannya. Retrieved from www.glints.com:
https://glints.com/id/lowongan/brand-loyalty-adalah/#.Yiz68HpBw2x

Menantea Toko. (2022). Retrieved from https://www.instagram.com/menantea.toko/

Polin, J. (2022). Instagram Jerome Polin. Retrieved from


https://www.instagram.com/jeromepolin/

Reid, R. D., & Bojanic, D. C. (2006). Hospitality Marketing Management. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.

Wibowo, D. (2021, Mei 14). Market Share: Definisi, Tujuan, Jenis dan Cara
Meningkatkannya. Retrieved from www.jojomic.com:
https://www.jojonomic.com/blog/definisi-market-share/

www.google.com

www.instagram.com

www.twitter.com

www.tiktok.com

19

Anda mungkin juga menyukai