Anda di halaman 1dari 44

DRY SYRUP

(Sirup Kering)

KELOMPOK 7:
Anggota Kelompok :
1. Lupita Diah W. (1041511104)
2. Lulu Zarah Z. (1041511214)
3. Maysiya Elfiya F. (1041511112)
TUJUAN

Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan sirup kering


DASAR TEORI
Dry syrup atau sirup kering merupakan preparat serbuk kering dimaksudkan untuk
disuspensikan dalam cairan, yang dengan penggojokan tertera cairan pembawa (biasanya murni)
menghasilkan bentuk suspense yang cocok untuk diberikan.
(Ansel, 1989)
produk kering di buat secara komersial guna mengandung obat obatan antbiotik, dengan
bahan tambahan untuk pewarna, pemanis, flavor, dan pensuspensi/zat pengawet yang mungkin
digunakan untuk meningkatkan stabilitas dari bahan serbuk kering atau campuran granul atau
dasar suspense cair.
(Ansel, 2005)
untuk pemberian oral amoksisilin merupakan obat pilihan Karena di absorsi lebih baik dari
ampisilin yang seharusnya di berikan secara parental. Amoksisilin di absorbs dengan cepat dan
baik pada saluran pencernaan tidak bergantung pada adanya makanan. Amoksisilin terutama
diekskresikan dalam bentuk tidak berubal di dalam urin, eksesi amoksisilin di hambat saat
bersamaan dengan probenerik sehingga memperpanjan efek terapi.
(Siswandono, 2000)
ANALISIS BAHAN
1.Amoksisilin
Mengandung tidak kurang dari 90% C6H19N3O5S dihitung terhadap zat anhidrat mempunyai potensi setara
dengan tidak kurang dari 900 mg dan tidak lebih dari 1050 mg/mg C6H19N3O5S dihitung terhadap zat anhidrat
Pemerian : serbuk hablur,putih,praktis,tidak berbau
Kelarutan : sukar larut dalam air dan metanol,tidak larut dalam benzena, dalam karbon tetraklorida dan
dalam kloroform
Khasiat : antibiotika
(Depkes 1979 ; FI edisi III ,Jakarta RI)
Amoksisilin oral suspensi mengandung setara dengan 125mg/5ml
(Martindule edisi XXVIII, 1982 hal 1091)
2.Na CMC
 Pemerian: serbuk atau butiran, putih atau putih kuning gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau,
higroskopik.
 Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air, membentuk ssuspensi koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P,
dalam eter P, dan dalam bentuk organik lain.
 Fungsi : Suspending agent
 Konsentrasi : 0,1-1,0%

(Depkes RI FI III dan HPE edisi VI)


3. Aerosil
Fungsi : absorben,antikoloid agent,glidan,suspending agent, bahan penghancur tablet,pengemulsi
Kosentrasi yang digunakan :
-emulsion stabilizer : 1,0-5,0%
-glidant : 0,1-1,0%
-suspending and thicktning agent : 2,0-10%
(Raymond C Rowe,dkk. 2009:442)
4. Methylis Parabenum/Nipagin
 Pemerian : Hablur atau serbuk tidak berwarna atau kristal putih, tidak berbau atau berbau khas
lemah dan mempunyai rasa sedikit panas.
 Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, eter ; praktis tidak larut dalam minyak; larut dalam 400 bagian air
 Fungsi : Zat pengawet
 Konsentrasi : 0,015 – 0,2%
(Handbook of Pharmaceutical Excipient : 391)
5. Propyl Parabenum/Nipasol
 Pemerian : Kristal putih, tidak berbau, dan tidak berasa
 Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut dalam air dan etanol 30%
 Fungsi : Zat pengawet
 Konsentrasi : 0,01-0,02%
(Handbook of Pharmaceutical Excipient : 526)
Saccharum pulvis
Pemerian : serbuk hablur tidak berwarna atau masa hablur atau serbuk
berwarna putih atau berbentuk hablur, tidak berbau, rasa manis
Kelarutan : larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian etanol 95%
Khasiat : pengisi dan pemanis
Kosentrasi : 10-50%
(HPE edisi VI hal 711)
PVP
Pemerian : serbuk putih/putih kekuningan, berbau lemah/tidak bebau
Kelarutan : tergantung dari bobot molekul rata-rata praktis larut eter
Kegunaan : penghancur, suspending agent,pengikat tablet
Kosentrasi sebagai suspending agent 5%
(Depkes 1979 FI III dan HPE edisi VI hal 582)
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN

1. Lumpang dan Alu 1. Amoksisilin Trihidrat


2. Ayakan no. 18 dan 20 2. CMC Na
3. Loyang
3. Saccharum Pulvis
4. Baskom
5. Neraca Kasar
4. Nipagin
6. Neraca Analitik 5. Aerosil
7. Sudip 6. Nipasol
8. Batang Pengaduk 7. PVP 1%
9. Pipet tetes 8. Etanol
10. Gelas ukur
9. Corrigen Coloris : FDC PINK
11. Almari pengering
10. Aquadest
12. Magnetic Stirrer
13. Stopwatch
14. Piknometer
FORMULA

R/ Amoksisilin 125mg/5ml
CMC Na 1%
Saccharum Pulv. 20%
Nipagin 0,2%
Aerosil 1%
Nipasol 0,02%
PVP 1% 50ml
Etanol q.s
Corrigen (FDC red)
Aqua ad 60ml
Formula
Bahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Amoksisilin 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml 125mg/5ml

CMC Na 0,5% 0,5% 0,75% 1% 1% 1% 1% 1% 1%

Saccharum Pulv. 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%

Nipagin 0,1% 0,1% 0,1% 0,20% 0,20% 0,20% 0,1% 1% 0,1%

Aerosil 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%

Nipasol 0,015% 0,015 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02%

Pvp 1% 50ml 50ml 50ml 50ml 50ml 50ml 50ml 50ml 50ml

Etanol q.s q.s q.s q.s q.s q.s q.s q.s q.s

Corrigen FDC Yellow FDC Green FDC Yellow FDC Red FDC Red FDC Red FDC Red FDC Red FDC Green

Aqua Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml Ad 60ml
Data perhitungan
No Nama bahan Perhitungan Jumlah
1. Bobot Granul 99/100 x 180ml = 178,2 ml
2. Amoksisilin 125mg/5ml x 178,2 ml = 445,5mg 0,5113g
419,45/365,404 x 445.5 mg = 0,5113g

3. CMC Na 1 g / 100ml x 178,2 ml= 1,782 g 1,782 g


4. Sacc Pulv 20 g / 100 ml x 178,2 ml = 35,64 g 35,64 g
5. Nipagin 0,1 g/100ml x 178,2 ml = 0,356 g 0,356 g
6. Nipasol 0,02 g/100mlx 178,2 ml = 0,03564 g 0,03564 g
7. Pvp 1% 1 g/100mlx 150 ml = 1,5 g 1,5 g
8. Aerosil 1% / 99% x 40,631 g = 0,4104 g 0,4104 g
9. Etanol 50 ml - 1,5 g= 48,5 ml 48,5 ml
10. Aquadest 180 ml – 91,23
(0,5113+1,782+35,64+0,356+0,4104+0,03
564+1,5+48,5+0,036) = 91,23 ml
 BM Amoksisilin =365,404
 BM Amoksisilin Trihidrat =419,45
 Amoksisilin anhidrat ~ Amoksisilin trihidrat
 1g ~ 1,5g
 0,4455g ~ 0,5113g
CARA KERJA
Ditimbang masing-masing bahan, dan direplikasi 3x

Dibuat larutan pvp 1% dalam etanol 50ml, ditambahkan dengan Corrigen Coloris (FDC red)

Digerus dan dicampur Amoksisilin Trihidrat, CMC Na, Saccharum Pulv., Nipagin, dan Nipasol didalam lumpang

Dimasukkan larutan pvp 1% ke dalam lumpang tersebut, sedikit demi sedikit sampai lembab,

Diayak ayakan no. 20 mesh

Dikeringkan dalam almari pengering suhu 40°-50°, kemudian ditambahkan aerosil

Ditimbang dan dibagi tiga, kemudian dua bagian untuk dievaluasi


CARA EVALUASI SEDIAAN
1. ORGANOLEPTIS
Diperiksa dan diamati bentuk, rasa,
bau, dan warna sebelum dan sesudah
direkonstitusi
Dicatat hasilnya

2. WAKTU REKONSTITUSI
Dimasukkan
granul ke dalam
botol 60ml
Syarat: maksimal 30 detik sudah terdispersi
3. VOLUME SEDIMENTASI
aoan
olume ke hari
waktu
volume
bung
nn4terhadap
sampai
elum
ume
dariyang
akhir
asi
dap
(Vn) (V0)
Vn / Vo

ih
u
g
ec
p
ta

ed
m
nt
si
e
g
n
u
mu
V

Syarat: F mendekati 1 = partikel suspense terdispersi meratadalam cairan pembawa


(lachman, 1994)
4. TIPE SUSPENSI
Didiamkan dan
Dikocok sediaan Ditentukan tipe
diamati pemisahan /
suspensi
suspense dalam pengendapannya
berdasarkan sifat-
dengan waktu yang
botol sifat relative partikel
telah ditentukan

Sifat relative partikel flokulasi dan deflokulasi sediaan suspensi


Deflokulasi Flokulasi
1. Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan 1. Partikel merupakan agregat yang bebas
yang lain
2. Kecepatan sedimentasi lambat. Karena masing-masing 2. Kecepatan sedimentasi adalah besar karena partikel
partikel mengendap terpisah mengendap sebagai flok
3. Sedimentasi terbentuk lambat 3. Sedimentasi terbentuk cepat
4. Membentuk cake yang keras dan sukar untuk terdispersi 4. Sedimen mudah terdispersi kembali akan membentuk
kembali suspense kembali
5. Suspensi berwujud menyenangkan 5. Suspensi sedikit tak menyenangkan
( Anief, 1999 )
5. UKURAN PARTIKEL
a. Kalibrasi Skala Okuler
Ditempatkan micrometer Dihimpitkan garis awal Ditentukan garis kedua Ditentukan harga skala
dibawah mikroskop skala okuler dengan garis skala yang tepat okuler
awal skala objektif berhimpit

b. Pembuatan Preparat
Diencerkan suspensi yang akan Dibuat sediaan yang cukup diatas objek
dievaluasi glass

c. Grouping

Ditentukan ukuran partikel terkecil Dibagi jarak ukur yang diperoleh Diukur partikel dan digolongkan
dan terbesar dari seluruh partikel menjadi beberapa bagian yang dalam grup yang telah ditentukan
gasal (minimal 5 bagian)
d. Penentuan sistem monodispers dan polidispers

Ditentukan harga
Ditentukan logaritma
harga
Ditentukan 20-
Ditentukan harga
purata partikel (SD
Standar Deviasi (SD)
25 partikel dari
Geometrik) danmasing-
logaritma
purata yang
antilog SD
purata yang bersangkutan
masing partikel
seluruh sediaan
bersangkutan
(SD Geometrik)

Poli
dis
per
s
jika
ant
ilog
SD
>
1,2.
Mo
no
dis
per
s
jika
ant
ilog
SD

1,2
6. BOBOT JENIS
Dibersihkan piknometer,
Ditimbang piknometer +
dikeringkan, dan
air, dihitung volume air
ditimbang piknometer
~ volume piknometer
kosong

Dibilas piknometer,
dikeringkan, diisi
dengan suspense

Ditimbang piknometer
+ suspense, dihitung ρ Dilakukan
suspensi dan BJ
suspensi 1,21-1,23 replikasi 3x
(Depkes RI, 1995:38)
7. EVALUASI VISKOSITAS

Syarat
η air = 0,8904 cps
ρ air = 0,99707 gram / ml
8. EVALUASI MC GRANUL
Ditimbang 1
gram granul
kering, Ditekan Dilayar
diletakkan tombol muncul
merata start, angka
didalam ditunggu 15 sebagai
cawan menit kadar
moisture sampai suhu moisture
meter yang 80°C dan granul
telah
dibersihkan
Syarat:
MC granul 2-4% dari granul yang ditimbang
( Lachman, 1994: 655 )
9. SUDUT DIAM

Ditimban Dimasukkan Diambil 2 Dihitung


corong waktu penggaris sudut diam
g 100 alir lewat untuk dengan
gram dinding mengukur rumus tan α
granul hingga habis tingginya =h/R
Syarat: Sudut Diam Sifat Alir
< 25° Sangat Baik
25°-30° Baik
30°-40° Sedang
>40° Sangat Jelek

( Sukiman, 2007 ; 151 )


Uji Organoleptis

Kelompok Bentuk Rasa Warna Bau

1 Cair Pahit Kuning Tidak Berbau

2 Cair Pahit Hijau Tidak Berbau

3 Cair Pahit Kuning Tidak Berbau

4 Cair Pahit Merah Tidak Berbau

5 Cair Pahit Merah Tidak Berbau

6 Cair Pahit Merah Tidak Berbau

7 Cair Pahit Merah Tidak Berbau

8 Cair Pahit Merah Tidak Berbau

9 Cair Pahit Hijau Tidak Berbau


Waktu Rekontitusi

Kelompok Waktu (detik)

1 25,01

2 42

3 40

4 27,10

5 46

6 48

7 26,10

8 23

9 45

Syarat: maksimal 30 detik sudah terdispersi


Volume Sedimentasi

Kelompok Nilai F

1 0.1

2 0,2

3 0,4

4 0,8

5 0,45

6 0,18

7 0,1

9 0,24

Syarat: F mendekati 1 = partikel suspense terdispersi meratadalam cairan pembawa


(lachman, 1994)
Kelompok MC sudut diam viskositas
1 2,43% 18,12˚ 105 cps
2 1,36% 24,70 ˚ 108 cps
3 2,14% 28,36˚ 107 cps
4 1,20% 24,4˚ 180 cps
5 0,71% 4,19 ˚ 113 cps
6 2,40% 26,11˚ 106,3 cps
7 1,80% 26,05˚ 106 cps
8 1,79% 30,96˚ 107 cps
9 1,66% 23,43˚ 108 cps

Sudut Diam Sifat Alir Syarat


Syarat: η air = 0,8904 cps
< 25° Sangat Baik
MC granul 2-4% dari granul yang ρ air = 0,99707 gram / ml
ditimbang 25°-30° Baik
( Lachman, 1994: 655 ) 30°-40° Sedang
>40° Sangat Jelek
Ukuran Partikel
Evaluasi Ukuran Partikel
Kelompok Anti Log SD Polydispers Monodispers
1 1,5689 √ -
2 1,7686 √ -
3 1,6858 √ -
4 1,6379 √ -
5 1,6403 √ -
6 1,6858 √ -
7 1,2455 √ -
8 1,6858 √ -
9 1,5918 √ -

Syarat :Antilog SD ≤ 1,2 yaitu Monodispersdan ≥ 1,2 yaitu Polydispers


Bobot Jenis
Evaluasi Bobot Jenis
Kelompok Bobotjenis
1 1,0750
2 1,0771
3 1,0809
4 1,0748
5 1,1696
6 1,1590
7 1,0750
8 1,0642
9 1,0824

1,21-1,23 (Depkes RI, 1995:38)


Evaluasi Tipe Suspensi

Evaluasi Tipe Suspensi


Kelompok Tipe Suspensi
1 Flokulasi
2 Flokulasi
3 Flokulasi
4 Flokulasi
5 Deflokulasi
6 Deflokulasi
7 Flokulasi
8 Deflokulasi
9 Deflokulasi
Tipe Suspensi

DEFLOKULASI FLOKULASI

 Partikel suspensi dalam keadaan  Partikel merupakan agregant


terpisah satu dengan yang lainnya  Sedimentasi cepat
 Sedimentasi lama karean masing-  Tidak membentuk cake
masing partikel mengendap terpisah  Wujud suspensi sedikit kurang
 Membentuk cake menyenangkan
 Wujud suspense menyenangkan  Sedimentasi mudah terdispersi
kembali
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini, dibuat sediaan sirup kering dengan zat aktif
amoxicillin. Amoxicillin berkhasiat sebagai antibiotik termasuk gol penisilin.
Dalam pembuatannya, amoxicillin anhidrat diganti dengan trihidrat karena
dalam laboratorium yang tersedia bentuk trihidrat dan lebih mudah tercampur
dengan bahan yang lain.
Dalam formulasi sirup kering amoxicillin, selain zat aktif amoxicillin
ditambahkan bahan tambahan seperti CMC Na sebagai suspending agent,
saccharum pulv untuk pengisi/ pemanis, nipagin dan nipasol untuk zat pengawet,
nipagin sebagai antifungi dan nipasol sebagai antimikroba, sehingga
penggunaan keduanya akan menambah daya pengawet, aerosil untuk
mengurangi kadar air, pvp sebagai suspending agent, etanol sebagai pelarut dari
amoksisilin karena sukar larut dalam air dan untuk membentuk massa granul,
corrigen coloris sebagai pewarna
Dilakukan evaluasi sediaan, sebelum rekonstitusi oganoleptis, mc, dan sudut
diam, dan setelah rekonstitusi meliputi waktu rekonstitusi, tipe sedimentasi,
ukuran partikel, viskositas, BJ, volume sedimentasi.
Sebelum rekonstitusi, dilakukan uji organoleptis seperti bentuk, warna, rasa
dan bau. Mc bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam granul, syarat 2-4%
(Lachman, 1986). Untuk pengujian mc, semua granul hanya kelompok 1,3, dan
6 yang masuk rentang mc 2-4%, hal ini dikarenakan pengeringan granul yang
kurang sempurna, granul mengandung sacch pulv yang menyebabkan granul
menjadi higroskopis.
Sudut diam untuk mengetahui fluiditas granul secara tidak langsung
dengan mengukur tinggi dan diameter dari gundukan granul. Diperoleh hasil
secara berurutan mulai kel 1 yaitu 18,12; 24,70; 28,36; 24,4; 4,19; 26,11; 26,05;
30,96; 23,43. Menurut sulaiman,2007:151 sudut diam yang baik kurang dari 40°.
Uji waktu rekonstitusi, diperoleh waktu kelarutan dari dry sirup, secara berurutan dari kelompok 1 yaitu
7 1menit 25,01 detik, 42 detik, 40 detik, 40 detik, 27,10 detik, 46 detik, 48 detik, 26,10 detik, 23 detik
dan 445 detik. Tipe sedimentasi, untuk kel 5, 6, 8 dan 9 dry sirup termasuk tipe deflokulasi, sedangkan
kel lainnya, tipe flokulasi. Hal ini dikarenakan perbedaan konsentrasi dan bahan pada masing-masing
formula.
Ukuran partikel, dari semua kelompok yang menguji, diperoleh bahwa dry sirup yang diuji merupakan
tipe polidisperse >1,2. Nilai antilog sd secara berurutan dari kel 1 yaitu 1,5689; 1,7686; 1,6858; 1,6379;
1,6403; 1,6858; 1,2455; 1,6858; 1,5918
Viskositas, bertujuan untuk melihat kekentalan dari sediaan yang dibuat. Digunakan alat viskosimeter
brookfield. Diperoleh nilai viskositas, secara berurutan kel 1 yaitu 105; 108; 107; 180; 113; 106,33; 106;
107; 108.
Pengujian bobot jenis, bertujuan untuk melihat kemurnian dari senyawa obat dengan bantuan
piknometer bertermometer. Syarat dari BJ sediaan larutan oral sebesar 1,21-1,23 (Depkes RI, 1995:38).
Diperoleh bahwa semua sediaan yang di uji tidak memenuhi persyaratan uji BJ. Untuk sediaan yang
tidak masuk syarat dikarenakan adanya kontaminan benda asing yang menempel pada dinding
piknometer atau pengeringan piknometer yang kurang sempurna sehingga mempengaruhi nilai BJ.
Kesimpulan
 Uji organoleptis : bentuk cair, warna putih, rasa manis, dan tidak berbau
 MC :kel 1,3, dan 6 masuk rentang uji mc yaitu 2-4%
 Tipe suspensi : kel 5, 6, 8 dan 9 dry sirup termasuk tipe deflokulasi, sedangkan kel lainnya, tipe
flokulasi
 Waktu rekontruksi : kelompok 1,4,7, dan 8 memenuhi syarat karena dapat terdispersi ≤ 30 menit
 Ukuran partikel : Semua kelompok ukuran partikel termasuk dalam polidispers yaitu ≥ 1,2
 Bobot jenis : Semua kelompok tidak memenuhi syarat Bj yaitu 121-1,23 (Depkes RI,1995:38)
 Viskositas : 105 (kel 1); 108(kel 2); 107 (kel 3); 180(kel 4); 113(kel 5); 106(kel 6); 106(kel 7);
107(kel 8); 108(kel 9).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai