Disusun oleh:
2017
SEDIAAN SALEP MATA STERIL GENTAMISIN
I. LATAR BELAKANG
II. PRAFORMULASI
1. Tinjauan farmakologi obat
Bahan obat yang digunakan adalah Gentamisin.
Gentamisindiperoleh dariMicromonospora purpurea dan M. Echinospora
(1963). Berkhasiat terhadap Pseudomonas, Proteus dan Stafilokokok yang
resisten terhadap penisilin dan metisilin (MRSA). (Tan Hoan, 2007: 77)
Aktivitas gentamisin adalah bakterisid, berdasarkan dayanya untuk
menembus dinding bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel.
Proses translasi (RNA dan DNA) diganggu sehingga biosintesa proteinnya
dikacaukan. Efek ini tidak saja terjadi pada fase pertumbuhan, melainkan
juga bila kuman tidak membelah diri. (Tan Hoan, 2007: 76)
Indikasi dari gentamisin adalah septikemia dan sepsis pada
neonatus, mengitis dan infeksi SSP lainnya, infeksi bilier, pioleonefritis,
karena Str. Viridand atau Str. Faecis (bersama penisilin), pneumonia
nosokomial, terapi tambahan pada meningitis karena listeria. Efek
samping dari gentamisin adalah gangguan vestibuler dan pendengaran,
nefrotoksisitas, hipomagnesia pada pemberian jangka panjang, koalitis
karena antibiotik.
2. Tinjauan sifat fisika kimia bahan obat
a. Gentamisin
Pemerian : Serbuk putih sampai dengan kuning
Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut dalam etanol, dalam
aseton, kloroform, eter dan dalam benzene.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat dan terhindar dari panas
OTT : incompatible dengan amfoterisin, setalosponn,
eritromisin, heparin, penisilin, Na Bikarbonat,
sulfadiazine Na.
Stabilitas : Stabil pada suhu 25oC selama 7 hari.
Khasiat :Antibakteri, Konjungtivitis, blefaritis, keratitis,
keratokonjungtivitis, meibomitis, dakriosititis.
(Martindale: 1166)
b. Gentamisin sulfas
Pemerian : Serbuk putih sampai dengan kekuning-kuningan
Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut dalam etanol, dalam
aseton, kloroform, eter dan dalam benzene.
Gentamisin sulfas adalah garam sulfas atau campuran garamnya dari
antibiotik yang dihasilkan oleh pembiakan Microsmonospora purpurea.
Potensi setara dengan tidak kurang dari 590µg /mg gentamisin, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.Salep mata gentamisin sulfas
mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 135,0%
gentamisin dari jumlah yang tertera pada etiket.
f. Klorbutanol
Pemerian : Serbuk hablur putih/hablur tak berwarna, mudah
menyublim, melebur pada suhu lebih kurang 780 C, lakukan penetapan
tanpa dikeringkan terlebih dahulu.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam 0,6 bagian
etanol dan dalam eter, sangat mudah larut dalam kloroform, gliserol
0,5%.( Depkes. 1995. hal 197)
Fungsi : antimikroba.
Sifat : Mudah menguap, dalam air mengalami degradasi
solusi dikatalis dengan ion hidroksida. Stabilitas baik
pada pH 3 tetapi semakin buruk dengan meningkatnya
pH.
Incompatibel : Wadah plastik, karet sumbat, bentonit, magnesium
trisilicate, polisorbatum.( Handbook of Excipient hal
168)
4. OTT
III. FORMULASI
A. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
1. Sediaan salep mata tidak bisa disterilkan akhir karena dapat merusak
sediaan yang sudah jadi konsistensi, homogenitas maupun stabilisitas dari
bahan.
Penyelesaian : Sehingga dilakukan sterilisasi awal pada bahan-bahan yang
akan digunakan pada suhu yang sesuai dengan masing-masing bahan.( FI
ed IV hal 12)
Untuk oculentum ophtalmic sterilisasi dilakukan dengan panas kering pada
suhu 150 ᵒC selama 1 jam.(FOI hal 11)
2. Sediaan salep mata harus bebas dari pengotor
Penyelesaian : Basis untuk salep mata harus dilebur dan disaring
sehingga pengotor tertinggal pada penyaring.( Moh. Anief hal 62)
3. Pada pembuatan basis dilakukan dengan penyaringan/penyerkaian dan
memungkinkan hilangnya bahan sehingga basis berkurang
Penyelesaian: Maka mengganti kekurangan basis yang hilang pada
pembuatan sediaan salep diberi kelebihan 20%-50%.( Vanduin hal 123)
4. Bahan/campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme harus ditambahkan ke dalam salep mata yang dikemas
untuk pemakaian ganda, tanpa memperhatikan metode sterilitasnya,
kecuali jika disebutkan dalam masing-masing monografi atau formula
tersebut bersifat bakteriostatik.
Penyelesaian : Sehingga dalam salep mata perlu ditambahkan pengawet
klorbutanol 0,5%.( FI ed IV hal 1086)
5. Gentamicin tidak larut dalam air (non polar),dalam sediaan salep mata
karena basis bersifat non polar zat aktifnya harus bersifat polar agar dapat
dilepaskan (zat aktif tidak terikat kuat didalam basis).
Penyelesaian : gentamicin yang dipakai adalah garamnya yaitu
gentamicin sulfat.
6. Gentamicin bisa disterilisasi dengan autoklaf tapi warna akan berubah
menjadi coklat.
Penyelesaian :sterilisasi dengan teknik aseptik (dikerjakan dalam LAF)
B. FORMULA
Oculentum gentamycin
R/ Gentamycin sulfat 0,3%
Klorbutanol 0,5 %
Oculentum Ophtalmic 1 ad 10
Sterilisasi cara 5 (aseptik)
Resep standart oculentum ophtalmic 1
R/ Lemak bulu 2,5
Paraffin cair 0,5
Vaselin kuning ad 10
Sterilisasi cara 4 (panas kering)
(FOI hal 224)
FORMULA YANG AKAN DIBUAT :
R/ Gentamycin sulfat 0,3 %
Klorbutanol 0,5%
Lemak bulu domba 2,5
Parafin liquid 0,5
Vaselin kuning ad 10
Campurkan.
Sterilisasi cara 4
C. PERHITUNGAN VOLUME DAN BAHAN
BAHAN PERHITUNGAN JUMLAH
Pengenceran (1:10)
Gentamisin Gentamisin sulfat : 50 mg HP: 350mg
Basis : 450 mg +
Campuran : 500 mg
34,9 mg
HP : x 500 mg : 349 mg ∞ 350 mg
50 mg
D. CARA PEMBUATAN
F. PENGUJIAN SEDIAAN
1. UJI HOMOGENITAS
Dihimpitkan garis awal skala okuler dengan garis awal skala objektif
Ditentukan garis kedua skala yang tepat berhimpit
Grouping
Ditentukan purata logaritma partikel dan harga standar deviasi (SD) purata
yang bersangkutan (polidispers harga anti log SD >1,2 dan monodispers
jika ≤1,2
Ditentukan ukuran partikel yang terkecil dan terbesar
Diberi jarak ukur yang diperoleh menjadi beberapa besaran yang gasal
IV. PELAKSANAAN
A. PENYIAPAN ALAT
No. Nama Alat Jumlah Cara Sterilisasi Waktu
(menit)
5. Spatel 1 - -
Alat karet
1. Direndam dalam HCl 2 % selama 2 hari
2. Direndam dalam larutan tepol 1% dan Na2CO3 1% selam 1 hari
3. Dididihkan 15 menit (diulang sampai bersih dengan larutan baru)
4. Dididihkan dalam beaker ditutup kertas perkamen
5. Dibilas spiritus dilutus (et-OH 70%) ditambah aquadest dengan
perbandingan sama sampai bersih
6. Dibungkus rangkap 2, autoklaf 121o C selama 15 menit
Alat alumunium
1. Didihkan dalam larutan tepol 10 menit (bila perlu direndam dalam
Na2CO3 5% selama 5 menit)
2. Dibilas aquadest panas mengalir
3. Dibilas dengan air kran 3 kali
4. Dibilas dengan aquadest 3kali
5. Kering kan di oven 100o C sampai kering dengan posisi terbalik
6. Dibungkus rangkap 2 disterilisasi dengan dioven 180o C, 30menit
C. STERILISASI
Sterilisasi basis salep dengan sterilisasi nomor 4 yaitu panas kering dengan
oven suhu 150 oC selama 60 menit
V. WADAH
1. PENGEMASAN
Wadah : tube salep mata
Etiket : Biru
Label : Harus dengan resep dokter
DAFTAR PUSTAKA