Oleh :
Nim : 1701002
2. Dyan Putri
3. Nida Larasati
PEKANBARU
2021
OBJEK 5
Mf ungt opth 5 g
TINJAUAN PUSTAKA
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar
salep yang cocok. Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril.
Salep mata harus memenuhi uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia
resmi. Jadi salep mata dapat diartikan sebagai sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan ditujukan untuk pemakain topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada
bagian mata atau sekitarnya, dimana bahan obat harus larut atau terdispersi
homogeny dalam dasar salep yang sesuai.
Menurut farmakope, dasar salep yang digunkan sebagai pembawa dibagi
dalam 4 kelompok , yaitu :
PERENCANAAN
a. Komposisi
- Kloramfenikol 2%
- Adeps Lanae 10 %
- Vaselin flavum 80%
- Parafin cair 10%
b. Pembawa
- Adeps lanae
- Vaselin flavum
- Parafin cair
c. Kemasan primer
- Tube
d. Bahan yang diperlukan
Kloramfenikol 2 %
Adeps Lanae 10 %
Vaselin flavum 80%
Parafin cair 10%
e. Peralatan yang digunakan
PENGOLAHAN
Prosedur kerja dalam pengolahan
Untuk 5 tube :
1) Disiapkan alat, wadah dan bahan yang diperlukan
2) Lakukan Sterilisasi semua alat,wadah dan bahan yang akan digunakan
3) Setelah semua disterilisasi timbang 0,5 g Kloramfenikol dengan kaca arloji
4) Timbang 3,675 g Adeps lanae; 29,4 g Vaselin flavum ;dan 3,675 g Parafin
cair dengan cawan penguap.
5) Basis salep (adeps lanae, vaselin flavum, dan parafin cair) diletakkan pada
cawan penguap yang telah dilapisi dengan kasa steril lelehkan di dalam
oven 60 oC selama 60 menit
6) Lelehan basis salep diaduk perlahan hingga semua basis meleleh sempurna
dan tercampur dengan homogen biarkan sedikit dingin dan sedikit keras
7) Pencampuran dilakukan di bawah LAF
8) Kloramfenikol digerus di dalam mortir hingga halus
9) Tambahkan basis salep yang telah dingin, digerus halus, aduk homogen
10) Masukkan massa salep ke dalam tube (5 g per tube) menggunakan
perkamen.
11) Tutup tube bagian depan terlebih dahulu lalu lipat bagian belakang tube
dengan pinset steril (2-3 kali gulungan, besar gulungan masing-masing
tidak lebih dari 0,5 cm). Pastikan tidak ada udara, usahakan tidak
mendorong bagian isi.
12) Sediaan yang telah ditutup, ditransfer ke ruang evaluasi melalui transfer
box.
13) Lakukan evaluasi sediaan.
14) Masukkan sediaan ke dalam kardus, beri etiket dan label
PENGEMASAN
ALHAMCIALIN ®
Tiap tube salep mengandung kloramfenikol 2 %
Indikasi :
Infeksi pada mata seperti trakoma, blefaritis, keratitis,konjungtivitis
Aturan pemakaian :
3 – 4 x sehari, oleskan pada mata yang sakit. Pengobatan harus
diteruskan sedikitnya 48 jam sesudah bagian yang sakit normal kembali.
Kemasan
1 tube @ 5g
No.Batch : 1270521
No. Reg : DKL2100100230A1
Mfg : Mei 2021
Exp. Date : Mei 2025
Simpan di tempat sejuk serta terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi Oleh :
Pekanbaru-Indonesia
2. Brosur
ALHAMCIALIN ®
Komposisi :
Indikasi :
Aturan pemakaian :
Kontraindikasi :
Efek samping :
Cara Penyimpanan :
No.Batch : 1270521
Diproduksi Oleh :
Pekanbaru-Indonesia
Soal Latihan
1. Parrafin Liquidum ad 10
Adeps Lanae ad 10
Vaselin flava ad 80
2. Ikamicetin 2%
Trifamycetin 2%
Bufacetin
3. Kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat
mengatasi konjungtivitis akut pada mata, yang memiliki aktivitas
bakteriostatik yang efektif terhadap berbagai organisme gram
positif dan gram negatif.
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
Catatan Pengolahan Bets
Nama Perusahaan :PT. BERLIAN FARMA
Kode Nama Produk Nomor Besar Bentuk Kemasan Tgl
produk : Bets : Bets Salep Tube :27/05/2021
: ALHAMCIALIN 1270521 5 Mulai jam
05 tube :14.00
1. Komposisi :
2. Spesifikasi
a. Pemerian sediaan
Steril
Salep berwarna kuning muda
Tidak mengandung pengotor atau bebas dari kontaminasi mikroba
b. Bahan-bahan
Kloramfenikol
Adeps Lanae
Vaselin Kuning
Liquid Parafin
c. Kemasan primer
Tube
d. Penimbangan
Pada pratikum kali ini kita akan membahas mengenai salep mata. Pada
resep salep mata ini kita menggunakan zat aktif berupa kloramfenikol 2% yang
termasuk antibiotik. Kloramfenikol dalam sediaan ini berkhasiat untuk mengobati
infeksi superficial pada mata yang disebabkan bakteri. Salep mata adalah sediaan
semisolida steril yang mempunyai penampilan homogen dan ditujukan untuk
pengobatan konjungtiva. Salep mata dapat mengandung satu atau lebih zat aktif
yang terlarut atau terdispersi dalam basis yang sesuai.Karena sangat sensitif,
kesterilan dari sediaan salep mata harus benar-benar terjaga. Salep mata yang baik
harus memiliki kehomogenan yang baik atau harus bebas dari partikel kasar yang
dapat mengiritasi mata serta salep mata mata harus memiliki daya serap yang
bagus agar dapat berpenetrasi dengan cepat pada cairan mata dan tentunya harus
bebas dari mikroba.
Pada pembuatan salep mata kali ini dibuat satu bets nya sebanyak 5 tube
dimana berat masing-masingnya adalah 5 g. Kloramfenikol yang ditimbang
sebanyak 0,5g lalu digunakan 3 basis salep yaitu adeps lanae, vaselin flavum dan
paraffin cair. Ketiga basis ini akan di sterilisasi sekaligus dilebur dengan cara
melebur basis salep dengan menggunakan oven selama 60 menit pada suhu 60 oC.
Adeps lanae berfungsi sebagai emulgator yang dapat menyerap air dan memiliki
efek melembutkan sehingga memudahkan untuk kontak dengan cairan mata
sedangkan Vaselin flavum merupakan basis salep petrolatum yang titik lebur atau
titik melumernya mendekati suhu tubuh, sehingga dengan demikian basis ini baik
digunakan sebagai basis salep mata. Setelah penambahan emulgator, konsistensi
salep mata dapat diatur dengan penambahan paraffin cair hingga 30% sehingga
didapat konsistensi salep yang lembut
Sedangkan montir dan stanfer di sterilisasi dengan alkohol saja. Zat aktif
kloramfenikol sendiri secara teoritis dapat disterilisasi dengan metode radiasi,
namun hal ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat dan bahaya dari
radiasi. Kloramfenikol digerus halus terlebih dahulu di dalam lumpang lalu basis
yang telah dilebur dan dihomogenkan di tambahkan sedikit demi sedikit dan
digerus homogen dengan kloramfenikol tadi. Setelah semuanya homogen maka
timbang 5 g sebanyak 5 kali untuk dimasukkan ke dalam tube. Tube dan tutupnya
yang akan digunakan sebelumnya sudah disterilisasi dengan cara dioven pada
suhu 180oC selama 30 menit. Metode sterilisasi ini dilakukan untuk menjamin
sterilitas sediaan salep mata kloramfenikol dan mencegah kontaminasi mikroba
dan pirogen.
Sediaan salep mata yang dibuat harus memiliki basis yang halus agar
dalam penggunaannya tidak mengiritasi mata dan mampu memberikan
kenyamanan. Keuntungan utama salep mata dibandingkan larutan untuk mata
adalah adanya penambahan waktu kontak antara obat dengan mata. Waktu kontak
antara obat dengan mata 2 sampai 4 kali lebih besar apabila digunakan salep
dibandingkan tetes mata sedangkan kekurangan salep mata adalah kaburnya
pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa
mata
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : UI Press
Lachman, L., H.A. Lieberman, dan J.L.Kanig. 2008. Teori dan Praktek