Anda di halaman 1dari 11

Penulisan Huruf dan

Penulisan Kata
 Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI)
adalah ejaan bahasa Indonesia yang
berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia.
Pemenggalan Kata

 Cara pemengalan yang salah :


labrak, keprok, dan caplok sering dipenggal
menjadi la- brak, ke- prok, dan ca-plok

 Yang benar :
lab-rak, kep-rok, dan cap-lok.
Penulisan Kata Depan dan Partikel

Dipisah Digabung
di rumah dimakan
di sekolah dilarang
di jalan dipukul
Penulisan Gabungan Kata

Dipisah Digabung
Buku Tulis Prasejarah
Baju Kemeja beasiswa
Air minum dukacita
Penulisan Kata Ulang

 Kata ulang dihasilkan dari proses perulangan


dan ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda hubung.

 Contoh :
Lari-lari, Ragu- ragu, kadang-kadang, dll.
Penulisan Kata Imbuhan

 Macam-macam bentuk imbuhan: meng-,


per-, peng-, ter-, -an, -kan, -I
 Gabungan kata adalah bentuk terikat yang
tidak mandiri sebagai kata, tetapi memiliki
arti penuh. Contohnya: …..kuselesaikan….. ,
….kaunyatakan…, …bantuanmu…, …
bukunya…
Penulisan Bentuk Singkatan dan
Akronim
 Singkatan adalah bentuk bahasa yang
dipendekan dari kata atau kelompok kata
yang terdiri dari atas satu bunyi atau lebih.
1.Ada singkatan biasa (tanpa tanda titik)
2.Singkatan umum (dengan tanda titik)
3.Singkatan ukuran
4.Akronim
Penulisan Unsur Serapan

 Penulisan kata serapan bahasa asing yang


berimbuhan pada dasarnya tidak berbeda
dengan kata berimbuhan bahasa indonesia
pada umumnya, yang memeperlakukan
kaidah peluluhan fonem-fonem tertentu.
Fonem p, t, k dan s meluluh, misalnya :
Penulisan Unsur Serapan
Kata + meng- + peng- / peng_... an
Dasar
Kritik Mengkritik/mengritik Pengkritik/pengritik

Stabil Menstabilkan/menyetabilkan Penstabil/penyetabil

Program Memprogramkan/memrogramk Pemrograman/pemrogram


an
Prediksi memprediksi/memrediksi Pemprediksi/perediksi
Penulisan Angka

 Untuk menyatakan bilangan tingkat, harus


diberi awalan ke- dan garis penghubung (-)
sehingga penulisannya sebagai berikut:
Contoh: juara ke-2 bangku ke-3 dari depan
abad ke-20
 Untuk angka Romawi tidak perlu
menggunakan awalan ke- dan garis
penghubung. Contoh: juara II bangku III dari
depan abad XX

Anda mungkin juga menyukai