Anda di halaman 1dari 65

KELOMPOK 4

ALIYAH RAHMAH PRATIWI (185090500111029)


M. ZAINUL ABIDIN (185090500111036)
MUHAMMAD BOBY PRIMA INSANI (185090500111044)
MOH. SIROTJUDIN(185090500111048)
TUGAS KELOMPOK A
Definisi Lambda (λ)
Lambda (λ) adalah statistik yang digunakan untuk mengevaluasi manfaat dari suatu variabel
dalam memprediksi variabel lain.
Lambda menjawab pertanyaan apakah kita benar-benar perlu mengetahui nilai marjinal dari
variabel terikat agar bisa melakukan prediksi atau apakah uji ini dapat membantu memisahkan
variabel terikat ke dalam kategori-kategori variabel bebas.
Lambda adalah suatu pengukuran asosiasi untuk variabel-variabel yang berskala nominal
berdasarkan logika pengurangan proporsi kesalahan (PRE/Proportional Reduction in Error).
Prosedur perhitungan lambda dapat digunakan untuk hubungan yang bersifat asimetrik dan
simetrik.
Pembuatan Tabel Silang
 Pembuatan tabel silang pada lambda didasarkan persen kolom karena lambda merupakan uji
asimetrik, maka dari itu :

Independen Kolom

Dependen Baris
Perhitungan Lambda (λ)
• E1 = diperoleh dengan cara
Sebenarnya, perhitungan PRE sama dengan
perhitungan , maka dari itu : mengurangi nilai seluruh
pengamatan dengan nilai total
terbesar pada baris
Dimana :
• E2 = dieperoleh dengan cara
menjumlahkan nilai-nilai terkecil
E1 adalah jumlah kesalahan tidak ada pada setiap kategori pada kolom
hubungan
• Pengamatan dengan nilai kecil
E2 adalah jumlah kesalahan untuk hubungan dengan dianggap suatu kesalahan
yang sempurna
Untuk tabel dengan jumlah kategori yang lebih banyak, maka perhitungan menggunakan PRE ini tidak
efisien, karena itu dapat dipergunakan rumus lain yang hasilnya akan sama, yaitu :

 
𝜮 𝒎𝒂𝒙𝒊𝒏𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏 − 𝒎𝒂𝒙𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏
𝒏− 𝒎𝒂𝒙𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏
Nilai koefisien lambda

Nilai berkisar dari 0,0 (tidak ada asosiasi) hingga 1,0 (asosiasi
maksimum yang mungkin)
Langkah-langkah melakukan proses pengolahan uji Lambda
menggunakan SPSS:
Setelah data dimasukkan, dari program menu.
Pilihlah Analyze/ Descriptive Statistics/Crosstabs.
Kemudian pilihlah variabel yang akan dimasukkan pada program sisi baris dan sisi kolom.
Lakukan langkah berikutnya dengan memilih menu Statistics/Lambda.Continue/ OK.
Langkah-langkah melakukan proses pengolahan
uji signifikansi menggunakan SPSS :
Setelah data dimasukkan, dari program menu.
Pilihlah Analyze/ Descriptive Statistics/Crosstabs.
Kemudian pilihlah variabel yang akan dimasukkan pada program sisi baris dan sisi kolom.
Lakukan langkah berikutnya dengan memilih menu Statistics/Chi-Square.Continue/ OK.
Contoh soal :

 Seorang peneliti bermaksud mengetahui hubungan antara jenjang pendidikan dengan


status pekerjaan diantara 314 orang perempuan. Hasilnya ditunjukkan pada tabel
berikut ini :

  Jenjang Pendidikan Total


Sarjana SMA SMP SD
Status Bekerja 50 38 30 20 138
Pekerjaan
Tidak 28 34 54 60 176
Bekerja
Total   78 72 84 80 314
PRE=

Jawab :
 Manual :  Menggunakan alternatif :
 Menggunakan PRE : =

E1 = 314-176 =

E1 = 138
=
E2 = 28+34+30+20 0,188

E2 = 112
PRE=
PRE =
PRE = 0,188
b. SPSS :
Interpretasi :
 Hasil lambda adalah sebesar 0,188. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
asosiasi yakni sebesar 0,188.
 Umumnya wanita yang bekerja adalah lulusan sarjana dan wanita yang tidak bekerja
adalah lulusan SD. Atau bisa dikatakan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan yang
ditempuh oleh wanita semakin besar pula peluang wanita untuk mendapatkan pekerjaan.
Ada tiga jenis lambda yang dikeluarkan oleh SPPS yakni 0,141 (Symmetris),0,188
(Satus_Pekerjaan Dependent) dan 0,113 (Jenjang_Pendidikan Dependent). Nilai lambda
ditentukan oleh variabel dependen yang sudah ditetapkan yakni status pekerjaan, maka
dari itu nilai lambda dari Uji asosiasi ini adalah sebesar 0,188.
Uji Signifikansi :
 3.O11= 50, O12=38, O13=30, O14=20,
1. Hipotesis : O21=28, O22=34 ,O23=54 , O24 =60
H0 : = 0 (Tidak ada asosiasi # E11 = = 34,280
antara jenjang pendidikan # E12 = = 31,643
dengan status pekerjaan)
# E13 = = 36,917
H1 : ≠ 0 (Ada asosiasi antara
jenjang pendidikan dengan # E14 = = 35,160
status pekerjaan) # E21 = = 43,720
2. α = 5 % # E22 = =40,357
# E23 = = 47,083
# E24 = = 44,841
1,001+1,016+5,125
b. SPSS :
c. Sofwatare R
Berdasarkan gambar diatas adalah Output dari uji asumsi kenormalan dengan
menggunakan Shapiro-Wilk.
Kesimpulannya adalah berdasarkan keputusan yang diperoleh yaitu terima H0
karena 0.7143 < 0.05 maka dapat dikatakan data yang diberikan berdistribusi
normal. Maka selanjutnya tidak perlu lagi dilakukan transformasi.
Soal kelompok B
Tabel berikut merupakan data tentang jumlah pendapatan terhadap kepuasan kerja

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :


H0 : Tidak ada hubungan antara pendapatan terhadap kepuasan kerja
Hı : Ada hubungan antara pendapatan terhadap kepuasan kerja
Perhitungan menggunakan Software SPSS
Perhitungan Manual
• Hitung frekuensi harapan :
 Rumus : Eij
  Very Little Mod Very Total
Dissat. Satis. Satis. Satis.
<5000 E11=0,846 E12=2,961 E13=13,326 E14=4,865 E1.=22

5000-15000 E21=1,307 E22=4,576 E23=20,596 E24=7,519 E2.=34

15000-25000 E31=0,923 E32=3,230 E33=14,538 E34=5,307 E3.=24

>25000 E41=0,923 E42=3,230 E43=14,538 E44=5,307 E4.=24

Total n.1=4 n.2=14 n.3=63 n.4=23 N=104


Statistik uji
1.  Menggunakan uji Chi-Square
2. Menggunakan Likelihood Ratio Test
 
Keputusan dan Kesimpulan

  Keputusan :
Db = (I-1)(J-1) = (4-1)(4-1) = 9

Karena dan < maka terima H0 .


Sehingga tidak perlu ada sel yang dicurigai.
 Kesimpulan :
Dengan tingkat kepercayaan 95%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
pendapatan terhadap kepuasan kerja.
Tidak ada sel yang dicurigai sebagai sebab dependensi, dikarenakan tidak ada hubungan
(independent) antara pendapatan terhadap kepuasan kerja.
Soal Kelompok C
Tabel Kontingensi 4x4
        Pekerjaan Ayah    

    Wiraswasta Dokter Tani Guru Total


  Wiraswasta 55 38 7 0 100
 Pekerjaan Anak Dokter 79 71 25 0 175
  Tani 22 75 38 10 145
  Guru 15 23 10 32 80
  Total 171 207 80 42 500

Hipotesis :
Anak tidak mempunyai ketergantungan untuk memilih pekerjaan yang sama dengan ayahnya
Anak mempunyai ketergantungan untuk memilih pekerjaan yang sama dengan ayahnya
Hasil Analisis Menggunakan Software SPSS
Perhitungan Manual
• Hitung frekuensi harapan :
 Rumus : Eij

  Wiraswata Dokter Tani Guru Total

Wiraswata E11=34,2 E12=41,4 E13=16 E14=8,4 E1.=100

Dokter E21=59,89 E22=72,45 E23=28 E24=14,7 E2.=175

Tani E31=45,59 E32=60,03 E33=23,2 E34=12,18 E3.=145

Guru E41=27,36 E42=33,12 E43=12,8 E44=6,72 E4.=80

Total n.1=171 n.2=207 n.3=80 n.4=42 N= 500


Menggunakan uji Chi-Square
 
Menggunakan Likelihood Ratio Test
 
Keputusan dan Kesimpulan
  Keputusan :
Db = (I-1)(J-1) = (4-1)(4-1) = 9

Karena dan > maka tolak H0 .


Sehingga perlu ada sel yang dicurigai.
 Kesimpulan :
Dengan tingkat kepercayaan 95%, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pendapatan terhadapat kepuasan kerja.
Pendeteksian sumber dependensi

 Interpretasi :

Berdasarkanhasil yang diperoleh pada TabelKontribusiChi-Squaremaka pada sel


(dicurigaisebagaisebabdependensi.
Pemecahan Tabel
Pemecahan tabel kontingensi 1
Pemecahan tabel kontingensi 2
  Y1+Y2+Y3 Y4 Total
  Y1 Y2 Y3 Total
X1+X2+X3 410 10 420
X1 55 38 7 100

X4 48 32 80 X2 79 71 25 175
X3 22 75 38 135
Total 458 42 500 Total 156 184 70 410

Pemecahan tabel kontingensi 4


Pemecahan tabel kontingensi 3
  Y1+Y2+Y3 Y4 Total
  Y1 Y2 Y3 Total
X1 100 0 100
X1+X2+X3 156 184 70 410 x2 175 0 175

X4 15 23 10 48 X3 135 10 145

Total 171 207 80 458 Total 410 10 420


Tabel Chi-square df

1 123,598 * 118,757 1

2 48,300 * 51,883 4

3 0,968 0,976 2

4 19,428 * 21,736 2

Tabel kontingensi awal 192,294 193,352 9

 3,841459 5,991465
9,487729
 
 Kesimpulan :
Berdasarkan analisis pemecahan tabel kontingensi dapat disimpulkan bahwa dependensi
tabel kontingensi disebabkan oleh seluruh sel.
L AT I H A N
• U J I L A H A PA K A H P E U B A H A D A N P E U B A H B S A L I N G B E B A S / I N D E P E N D E N T ?
• J I K A T I D A K , S E L M A N A K A H YA N G M E N Y E B A B K A N D E P E N D E N S I / K E T I D A K B E B A S A N I T U ?
•Perhitungan Software :
SPSS
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
  N Percent N Percent N Percent
SchoolOfPsychiatric * 282 100.0% 0 0.0% 282 100.0%
OriginOfShizophrenia

SchoolOfPsychiatric * OriginOfShizophrenia Crosstabulation


Count
OriginOfShizophrenia
  Biogenic Enviromental Combination Total
SchoolOfPsychiatric Electric 90 12 78 180
Medical 13 1 6 20
Psychoanalitic 19 13 50 82
Total 122 26 134 282
 
Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2-
  Value Df sided)
Pearson Chi-Square 22.378 a
4 .000
Likelihood Ratio 23.036 4 .000
Linear-by-Linear Association 10.736 1 .001
N of Valid Cases 282    
a. 1 cells (11.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
1.84.

Risk Estimate
  Value
Odds Ratio for SchoolOfPsychiatric (Electric / Medical) a

a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
MINITAB
WORKSHEET 1

Tabulated Statistics: x, y
Rows: x   Columns: y
.

  1 2 3 All
1 90 12 78 180
2 13 1 6 20
3 19 13 50 82
All 122 26 134 282
Cell Contents Count
Chi-Square Test

  Chi-Square DF P-Value
Pearson 22.378 4 0.000

Likelihood Ratio 23.036 4 0.000

1 cell(s) with expected counts less than 5


Lanjutan...
 
Hipotesis :
H0 = Tidakadahubungan antara variable X dan variable Y (Independent)
H1 = Ada hubungan antara variable X dan variable Y (dependent)
Chi-square hitung = 22.378; Chi-square Tabel = 9.488
= 23.036
Karena Chi-square hitung> Chi-square table maka H0 ditolak.
Variabel X dan Y dependent.
 
Interpretasi : HasilanálisishubunganantaraSchool of Psychiatric ThoughtterhadapOrigin of
Schizophreniamenunjukkanbahwaadahubunganantarkedua variable tersebut (Independen)
Tabel Ekspektasi
Y1 Y2 Y3
X1 77.87234 8.652482 85.53191

X2 16.59574 1.843972 7.560284


X3 85.53191 9.503546 38.96454

Tabel Kontribusi
y1 y1 y3
x1 1.888734 1.295105 0.663258
x2 0.779078 0.386279 0.32201
x3 51.75256 1.286382 3.125442

Interpretasi :
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel Kontribusi Chi-Square maka pada (X3,Y1) dicurigai sebagai
sebab dependensi.
Pemecahan tabel kontribusi 1 Pemecahan tabel kontingensi 2
y1 Y2+y3 Total y2 y3 Total
x1+x2 103 97 200 X1 12 78 90
x3 19 63 82 X2 1 6 7
Total 122 160 282 Total 13 84 97

Pemecahan tabel kontingensi 3 Pemecahan tabel kontingensi 4


y2 y3 Total y1 y2+y3 Total
x1+x2 13 84 97 X1 90 90 180
x3 13 50 63 X2 13 7 20
Total 26 134 160 Total 103 97 200
Tabel Chi-square Df

1 19.014 19.942 1
2 0.005 0.005 1
3 1.468 1.442 1
4 1.621 1.648 1
Tabel kontingensi awal 22.378 23.036 4

χ =3.841
0.05,12

Kesimpulan :
Berdasarkan análisis pemecahan tabel kontingensi dapat disimpulkan bahwa dependensi tabel
kontingensi bahwa disebabkan oleh sel (x3,y1) dan bukan oleh seluruh sel.
OriginOfShizophrenia
  Biogenic Enviromental Combination Total
SchoolOfPsychiatric Electric 90 12 78 180
Medical 13 1 6 20
Psychoanalitic 19 13 50 82
Total 122 26 134 282

•Perhitungan Manual :
•Hitung frekuensi harapan :
Rumus : Eij = ni. x n.jN

•Statistik uji :
•Menggunakan uji Chi-Square
χ2= i3j3nij-Eij2Eij
χ2=90-77.87234277.87234+12-8.65248228.652482+78-85.53191285.53191+…+50-38.96454238.96454
χ2= 147,080177.87234+11,20588.652482+110,921185.53191+…+121,781338.96454
χ2=1,8887+1,295+1,2968+…+3,1254
χ2=22,378
MenggunakanLikelihood Ratio Test
Keputusan :
Db = (I-1)(J-1) = (3-1)(3-1) = 4

Karenadan>makatolak H0.
Jadi variabel x dan y dependent.
 
Kesimpulan :
Dengantingkatkepercayaan 95%, makadapatdisimpulkanbahwaadahubunganantaraSchool of psychiatic
 
Thought terhadap Origin of Sizophrenia.
Sehingga harus memcari sell yang dicurigai :
  Ekpektasi =

Tabel Ekspektasi  Tabel Kontribusi Chi-square.


Y1 Y2 Y3
χ2=
X1 77.87234 8.652482 85.53191

X2 16.59574 1.843972 7.560284

X3 85.53191 9.503546 38.96454

Tabel Kontribusi
y1 y1 y3
x1 1.888734 1.295105 0.663258
x2 0.779078 0.386279 0.32201
x3 51.75256 1.286382 3.125442
Interpretasi :
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel Kontribusi Chi-Square maka pada (X3,Y1) dicurigai sebagai
sebab dependensi.
TUGAS KELAS
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara sikap terhadap poligami dihubungkan
dengan gender (jenis kelamin). Data hasil pengamatan sebagaimana disajikan pada Tabel 1.4.
A: Nomor Responden
B: Jenis Kelamin, 1=Laki-Laki; 2: Perempuan
C: Sikap Terhadap Poligami, 1=Setuju; 2=Tidak Setuju
PENYELESAIAN
1.
 Manual :
Jenis Sikap Terhadap Poligami Total
Kelamin Setuju Tidak Setuju

Perempuan 5 45 50
Laki-laki 20 80 100
Total 25 125 150
 SPSS :
Jenis_Kelamin * Sikap_Terhadap_Poligami Crosstabulation

Count
Sikap_Terhadap_Poligami
  Setuju Tidak Setuju Total
Jenis_Kelamin Laki-laki 5 45 50
Perempuan A20 80 100
Total 25 125 150
2.
 Manual
a. Menentukan hipotesis :
H0 : Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap Poligami
H1 : Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap Poligami
b. Menetukan level of significance :
Taraf signifikasi yang digunakan adalah α= 5%
c.  Menghitung X2hitung :
# O11=5, O12 =45, O21 = 20, O22 =80
# E11 = = 8,333
# E12 = = 41,667
# E21 = = 16,667
# E22 = = 83,333
# X2hitung
# X2hitung= 1,333+0,267+0,667+0,133=2,4
d.  Keputusan:
Terima Ho, karenanilai X2hitung () ≤ X2tabel (3,841)
e. Kesimpulan :
Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami
 SPSS :
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


  Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square
2,400a 1 ,121    
Continuity Correctionb
1,734 1 ,188    
Likelihood Ratio
2,580 1 ,108    
Fisher's Exact Test
      ,164 ,091
Linear-by-Linear
Association 2,384 1 ,123    
N of Valid Cases
150        
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,33.
b. Computed only for a 2x2 table
 Interpretasi :

 
Statistik Uji/ X2hitung yang didapatkan dari proses perhitungan manual,SPSS dan Minitab adalah sebesar
2,4. Karenanilai X2hitung ≤ X2tabel sebesar 3,841, maka keputusannya adalah Terima Ho. Keputusan tersebut
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami.
3.
 Relative Risk dan Odds Ratio(Manual) :
#  Relasi Nisbi (Relative Risk)/Setuju :
# Relasi Nisbi (Relative Risk)/Tidak Setuju :
# Odds Ratio =
#  Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Setuju : Ln(relative risk)± Zα/2SELn(relative risk)
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) = 0,47
Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Setuju = Ln(0,5)±Zα/2 (0,47)
= -0,693±(1,96)(0,47)
= -0,693±0,921
= [(-1,614),(0,228)]
= [(e-1,614),e0,228)]
= [(0,199),(1,256)]
#  Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Tidak Setuju : Ln(relative risk)± Zα/2SELn(relative
risk)

SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) = 0,069
Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Setuju = Ln(1,125)±Zα/2 (0,069)
= 0,118±(1,96)(0,069)
= 0,118±0,135
= [(-0,017),(0,253)]
= [(e-0,017),e0,253)]
= [(0,983),(1,288)]
 Relative Risk dan Odds Ratio (SPSS) :
 
Risk Estimate

95% Confidence Interval


  Value Lower Upper
Odds Ratio for Jenis_Kelamin
(Laki-laki / Perempuan)
,444 ,156 1,265

For cohort
Sikap_Terhadap_Poligami = Setuju
,500 ,199 1,254

For cohort
Sikap_Terhadap_Poligami = Tidak
Setuju 1,125 ,983 1,287

N of Valid Cases
150    
 Interpretasi
Uji Relative Risk dan Odds Ratio
Relative Risk yang didapatkan untuk pemilih setuju adalah sebesar 0,5 pada perhitungan manual dan
sebesar 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki peluang SPSS untuk setuju dengan sikap
poligami sebesar 0,5 kali lebih besar dari pada perempuan. Selanjutnya diperoleh juga selang
kepercayaan dari perhitungan manual [(0,199),(1,256)] dan selang kepercayaan dari SPSS [(0,199),
(1,254)] dimana pada selang kepercayaan mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukan tidak
adanya hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami pada taraf signifikan
 
Relative Risk yang didapatkan untuk pemilih tidak setuju adalah sebesar 1,125 pada perhitungan manual
dan SPSS sebesar 1,125. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki peluang untuk tidak setuju dengan
sikap poligami sebesar 1,125 kali lebih besar dari pada perempuan. Selanjutnya diperoleh juga selang
kepercayaan dari perhitungan manual [(0,983),(1,288)] dan selang kepercayaan dari SPSS [(0,983),(1,287)]
dimana pada selang kepercayaan mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukan tidak adanya
hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami pada taraf signifikansi 5 %
Odds Ratio sebesar yang didapatkan pada perhitungan manual,SPSS dan Minitab adalah sebesar 0,444. Hal
ini menunjukkan bahwa berarti laki-laki memiliki kecenderungan sikap untuk setuju terhadap poligami
sebesar 0,444 kali dari pada perempuan. Selanjutnya diperoleh juga selang kepercayaan dari perhitungan
manual [(0,156),(1,265)] dan selang kepercayaan dari SPSS [(0,156),(1,265)] dimana pada selang
kepercayaan mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukan tidak adanya hubungan antara jenis
kelamin dengan sikap terhadap poligami pada taraf signifikansi 5 %
4. Pada uji Chi-square diputuskan bahwa Ho diterima dimana
hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami atau dapat
disimpulkan bahwa variabel A(jenis kelamin) dan B (sikap
terhadap poligami)saling bebas. Sehingga,tidak ada outlier
pada data.
5.
Kesimpulan :
Setelah melakukan pengujian data menggunakan Uji Chi-Square
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan sikap terhadap poligami.
Setelah melakukan analisis keeratan menggunakan perhitungan
Relative Risk dan Odds Ratio dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel A(jenis kelamin) dengan variabel B
(sikap terhadap poligami).
Hasil hitung antara cara manual dan Software(SPSS) memiliki
hasil yang sedikit berbeda karena pada perhitungan manual
dilakukan pembulatan 3 angka melalui taksiran.

Anda mungkin juga menyukai