Independen Kolom
Dependen Baris
Perhitungan Lambda (λ)
• E1 = diperoleh dengan cara
Sebenarnya, perhitungan PRE sama dengan
perhitungan , maka dari itu : mengurangi nilai seluruh
pengamatan dengan nilai total
terbesar pada baris
Dimana :
• E2 = dieperoleh dengan cara
menjumlahkan nilai-nilai terkecil
E1 adalah jumlah kesalahan tidak ada pada setiap kategori pada kolom
hubungan
• Pengamatan dengan nilai kecil
E2 adalah jumlah kesalahan untuk hubungan dengan dianggap suatu kesalahan
yang sempurna
Untuk tabel dengan jumlah kategori yang lebih banyak, maka perhitungan menggunakan PRE ini tidak
efisien, karena itu dapat dipergunakan rumus lain yang hasilnya akan sama, yaitu :
𝜮 𝒎𝒂𝒙𝒊𝒏𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏 − 𝒎𝒂𝒙𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏
𝒏− 𝒎𝒂𝒙𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏
Nilai koefisien lambda
Nilai berkisar dari 0,0 (tidak ada asosiasi) hingga 1,0 (asosiasi
maksimum yang mungkin)
Langkah-langkah melakukan proses pengolahan uji Lambda
menggunakan SPSS:
Setelah data dimasukkan, dari program menu.
Pilihlah Analyze/ Descriptive Statistics/Crosstabs.
Kemudian pilihlah variabel yang akan dimasukkan pada program sisi baris dan sisi kolom.
Lakukan langkah berikutnya dengan memilih menu Statistics/Lambda.Continue/ OK.
Langkah-langkah melakukan proses pengolahan
uji signifikansi menggunakan SPSS :
Setelah data dimasukkan, dari program menu.
Pilihlah Analyze/ Descriptive Statistics/Crosstabs.
Kemudian pilihlah variabel yang akan dimasukkan pada program sisi baris dan sisi kolom.
Lakukan langkah berikutnya dengan memilih menu Statistics/Chi-Square.Continue/ OK.
Contoh soal :
Jawab :
Manual : Menggunakan alternatif :
Menggunakan PRE : =
E1 = 314-176 =
E1 = 138
=
E2 = 28+34+30+20 0,188
E2 = 112
PRE=
PRE =
PRE = 0,188
b. SPSS :
Interpretasi :
Hasil lambda adalah sebesar 0,188. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
asosiasi yakni sebesar 0,188.
Umumnya wanita yang bekerja adalah lulusan sarjana dan wanita yang tidak bekerja
adalah lulusan SD. Atau bisa dikatakan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan yang
ditempuh oleh wanita semakin besar pula peluang wanita untuk mendapatkan pekerjaan.
Ada tiga jenis lambda yang dikeluarkan oleh SPPS yakni 0,141 (Symmetris),0,188
(Satus_Pekerjaan Dependent) dan 0,113 (Jenjang_Pendidikan Dependent). Nilai lambda
ditentukan oleh variabel dependen yang sudah ditetapkan yakni status pekerjaan, maka
dari itu nilai lambda dari Uji asosiasi ini adalah sebesar 0,188.
Uji Signifikansi :
3.O11= 50, O12=38, O13=30, O14=20,
1. Hipotesis : O21=28, O22=34 ,O23=54 , O24 =60
H0 : = 0 (Tidak ada asosiasi # E11 = = 34,280
antara jenjang pendidikan # E12 = = 31,643
dengan status pekerjaan)
# E13 = = 36,917
H1 : ≠ 0 (Ada asosiasi antara
jenjang pendidikan dengan # E14 = = 35,160
status pekerjaan) # E21 = = 43,720
2. α = 5 % # E22 = =40,357
# E23 = = 47,083
# E24 = = 44,841
1,001+1,016+5,125
b. SPSS :
c. Sofwatare R
Berdasarkan gambar diatas adalah Output dari uji asumsi kenormalan dengan
menggunakan Shapiro-Wilk.
Kesimpulannya adalah berdasarkan keputusan yang diperoleh yaitu terima H0
karena 0.7143 < 0.05 maka dapat dikatakan data yang diberikan berdistribusi
normal. Maka selanjutnya tidak perlu lagi dilakukan transformasi.
Soal kelompok B
Tabel berikut merupakan data tentang jumlah pendapatan terhadap kepuasan kerja
Keputusan :
Db = (I-1)(J-1) = (4-1)(4-1) = 9
Hipotesis :
Anak tidak mempunyai ketergantungan untuk memilih pekerjaan yang sama dengan ayahnya
Anak mempunyai ketergantungan untuk memilih pekerjaan yang sama dengan ayahnya
Hasil Analisis Menggunakan Software SPSS
Perhitungan Manual
• Hitung frekuensi harapan :
Rumus : Eij
Interpretasi :
X4 48 32 80 X2 79 71 25 175
X3 22 75 38 135
Total 458 42 500 Total 156 184 70 410
X4 15 23 10 48 X3 135 10 145
1 123,598 * 118,757 1
2 48,300 * 51,883 4
3 0,968 0,976 2
4 19,428 * 21,736 2
3,841459 5,991465
9,487729
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis pemecahan tabel kontingensi dapat disimpulkan bahwa dependensi
tabel kontingensi disebabkan oleh seluruh sel.
L AT I H A N
• U J I L A H A PA K A H P E U B A H A D A N P E U B A H B S A L I N G B E B A S / I N D E P E N D E N T ?
• J I K A T I D A K , S E L M A N A K A H YA N G M E N Y E B A B K A N D E P E N D E N S I / K E T I D A K B E B A S A N I T U ?
•Perhitungan Software :
SPSS
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
SchoolOfPsychiatric * 282 100.0% 0 0.0% 282 100.0%
OriginOfShizophrenia
Asymptotic
Significance (2-
Value Df sided)
Pearson Chi-Square 22.378 a
4 .000
Likelihood Ratio 23.036 4 .000
Linear-by-Linear Association 10.736 1 .001
N of Valid Cases 282
a. 1 cells (11.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
1.84.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for SchoolOfPsychiatric (Electric / Medical) a
a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2
table without empty cells.
MINITAB
WORKSHEET 1
Tabulated Statistics: x, y
Rows: x Columns: y
.
1 2 3 All
1 90 12 78 180
2 13 1 6 20
3 19 13 50 82
All 122 26 134 282
Cell Contents Count
Chi-Square Test
Chi-Square DF P-Value
Pearson 22.378 4 0.000
Tabel Kontribusi
y1 y1 y3
x1 1.888734 1.295105 0.663258
x2 0.779078 0.386279 0.32201
x3 51.75256 1.286382 3.125442
Interpretasi :
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel Kontribusi Chi-Square maka pada (X3,Y1) dicurigai sebagai
sebab dependensi.
Pemecahan tabel kontribusi 1 Pemecahan tabel kontingensi 2
y1 Y2+y3 Total y2 y3 Total
x1+x2 103 97 200 X1 12 78 90
x3 19 63 82 X2 1 6 7
Total 122 160 282 Total 13 84 97
1 19.014 19.942 1
2 0.005 0.005 1
3 1.468 1.442 1
4 1.621 1.648 1
Tabel kontingensi awal 22.378 23.036 4
χ =3.841
0.05,12
Kesimpulan :
Berdasarkan análisis pemecahan tabel kontingensi dapat disimpulkan bahwa dependensi tabel
kontingensi bahwa disebabkan oleh sel (x3,y1) dan bukan oleh seluruh sel.
OriginOfShizophrenia
Biogenic Enviromental Combination Total
SchoolOfPsychiatric Electric 90 12 78 180
Medical 13 1 6 20
Psychoanalitic 19 13 50 82
Total 122 26 134 282
•Perhitungan Manual :
•Hitung frekuensi harapan :
Rumus : Eij = ni. x n.jN
•Statistik uji :
•Menggunakan uji Chi-Square
χ2= i3j3nij-Eij2Eij
χ2=90-77.87234277.87234+12-8.65248228.652482+78-85.53191285.53191+…+50-38.96454238.96454
χ2= 147,080177.87234+11,20588.652482+110,921185.53191+…+121,781338.96454
χ2=1,8887+1,295+1,2968+…+3,1254
χ2=22,378
MenggunakanLikelihood Ratio Test
Keputusan :
Db = (I-1)(J-1) = (3-1)(3-1) = 4
Karenadan>makatolak H0.
Jadi variabel x dan y dependent.
Kesimpulan :
Dengantingkatkepercayaan 95%, makadapatdisimpulkanbahwaadahubunganantaraSchool of psychiatic
Thought terhadap Origin of Sizophrenia.
Sehingga harus memcari sell yang dicurigai :
Ekpektasi =
Tabel Kontribusi
y1 y1 y3
x1 1.888734 1.295105 0.663258
x2 0.779078 0.386279 0.32201
x3 51.75256 1.286382 3.125442
Interpretasi :
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel Kontribusi Chi-Square maka pada (X3,Y1) dicurigai sebagai
sebab dependensi.
TUGAS KELAS
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara sikap terhadap poligami dihubungkan
dengan gender (jenis kelamin). Data hasil pengamatan sebagaimana disajikan pada Tabel 1.4.
A: Nomor Responden
B: Jenis Kelamin, 1=Laki-Laki; 2: Perempuan
C: Sikap Terhadap Poligami, 1=Setuju; 2=Tidak Setuju
PENYELESAIAN
1.
Manual :
Jenis Sikap Terhadap Poligami Total
Kelamin Setuju Tidak Setuju
Perempuan 5 45 50
Laki-laki 20 80 100
Total 25 125 150
SPSS :
Jenis_Kelamin * Sikap_Terhadap_Poligami Crosstabulation
Count
Sikap_Terhadap_Poligami
Setuju Tidak Setuju Total
Jenis_Kelamin Laki-laki 5 45 50
Perempuan A20 80 100
Total 25 125 150
2.
Manual
a. Menentukan hipotesis :
H0 : Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap Poligami
H1 : Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap Poligami
b. Menetukan level of significance :
Taraf signifikasi yang digunakan adalah α= 5%
c. Menghitung X2hitung :
# O11=5, O12 =45, O21 = 20, O22 =80
# E11 = = 8,333
# E12 = = 41,667
# E21 = = 16,667
# E22 = = 83,333
# X2hitung
# X2hitung= 1,333+0,267+0,667+0,133=2,4
d. Keputusan:
Terima Ho, karenanilai X2hitung () ≤ X2tabel (3,841)
e. Kesimpulan :
Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami
SPSS :
Chi-Square Tests
Statistik Uji/ X2hitung yang didapatkan dari proses perhitungan manual,SPSS dan Minitab adalah sebesar
2,4. Karenanilai X2hitung ≤ X2tabel sebesar 3,841, maka keputusannya adalah Terima Ho. Keputusan tersebut
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami.
3.
Relative Risk dan Odds Ratio(Manual) :
# Relasi Nisbi (Relative Risk)/Setuju :
# Relasi Nisbi (Relative Risk)/Tidak Setuju :
# Odds Ratio =
# Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Setuju : Ln(relative risk)± Zα/2SELn(relative risk)
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) = 0,47
Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Setuju = Ln(0,5)±Zα/2 (0,47)
= -0,693±(1,96)(0,47)
= -0,693±0,921
= [(-1,614),(0,228)]
= [(e-1,614),e0,228)]
= [(0,199),(1,256)]
# Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Tidak Setuju : Ln(relative risk)± Zα/2SELn(relative
risk)
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) =
SELn(relative risk) = 0,069
Selang Kepercayaan (Relative Risk)/Setuju = Ln(1,125)±Zα/2 (0,069)
= 0,118±(1,96)(0,069)
= 0,118±0,135
= [(-0,017),(0,253)]
= [(e-0,017),e0,253)]
= [(0,983),(1,288)]
Relative Risk dan Odds Ratio (SPSS) :
Risk Estimate
For cohort
Sikap_Terhadap_Poligami = Setuju
,500 ,199 1,254
For cohort
Sikap_Terhadap_Poligami = Tidak
Setuju 1,125 ,983 1,287
N of Valid Cases
150
Interpretasi
Uji Relative Risk dan Odds Ratio
Relative Risk yang didapatkan untuk pemilih setuju adalah sebesar 0,5 pada perhitungan manual dan
sebesar 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki peluang SPSS untuk setuju dengan sikap
poligami sebesar 0,5 kali lebih besar dari pada perempuan. Selanjutnya diperoleh juga selang
kepercayaan dari perhitungan manual [(0,199),(1,256)] dan selang kepercayaan dari SPSS [(0,199),
(1,254)] dimana pada selang kepercayaan mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukan tidak
adanya hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami pada taraf signifikan
Relative Risk yang didapatkan untuk pemilih tidak setuju adalah sebesar 1,125 pada perhitungan manual
dan SPSS sebesar 1,125. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki peluang untuk tidak setuju dengan
sikap poligami sebesar 1,125 kali lebih besar dari pada perempuan. Selanjutnya diperoleh juga selang
kepercayaan dari perhitungan manual [(0,983),(1,288)] dan selang kepercayaan dari SPSS [(0,983),(1,287)]
dimana pada selang kepercayaan mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukan tidak adanya
hubungan antara jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami pada taraf signifikansi 5 %
Odds Ratio sebesar yang didapatkan pada perhitungan manual,SPSS dan Minitab adalah sebesar 0,444. Hal
ini menunjukkan bahwa berarti laki-laki memiliki kecenderungan sikap untuk setuju terhadap poligami
sebesar 0,444 kali dari pada perempuan. Selanjutnya diperoleh juga selang kepercayaan dari perhitungan
manual [(0,156),(1,265)] dan selang kepercayaan dari SPSS [(0,156),(1,265)] dimana pada selang
kepercayaan mengandung nilai odds ratio 1 sehingga menunjukan tidak adanya hubungan antara jenis
kelamin dengan sikap terhadap poligami pada taraf signifikansi 5 %
4. Pada uji Chi-square diputuskan bahwa Ho diterima dimana
hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan sikap terhadap poligami atau dapat
disimpulkan bahwa variabel A(jenis kelamin) dan B (sikap
terhadap poligami)saling bebas. Sehingga,tidak ada outlier
pada data.
5.
Kesimpulan :
Setelah melakukan pengujian data menggunakan Uji Chi-Square
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan sikap terhadap poligami.
Setelah melakukan analisis keeratan menggunakan perhitungan
Relative Risk dan Odds Ratio dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel A(jenis kelamin) dengan variabel B
(sikap terhadap poligami).
Hasil hitung antara cara manual dan Software(SPSS) memiliki
hasil yang sedikit berbeda karena pada perhitungan manual
dilakukan pembulatan 3 angka melalui taksiran.