Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
HIPOTESIS
Pernyataan atau asumsi sementara yg belum pasti kebenarannya
UJI HIPOTESIS
Proses evaluasi hipotesis dgn mengumpulkan bukti berupa data-data yg menjadi dasar
keputusan penolakan atau penerimaan hipotesis.
2
Formulasi Hipotesis
Hipotesis selalu dinyatakan sebagai pasangan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)
1. Hipotesis Nol (H0)
Merupakan suatu pernyataan yang diasumsikan benar, kecuali ada bukti kuat yang
membantahnya.
2. Hipotesis Alternatif (H1)
Merupakan suatu pernyataan yang dinyatakan benar jika H0 ditolak (H0 bernilai salah).
Pernyataan pada H1 selalu bertentangan dengan H0.
Contoh :
H0 : Nilai rata-rata UTS Statistika = 80
H1 : Nilai rata-rata UTS Statistika ≠ 80
3
Bentuk-bentuk Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif
Merupakan suatu dugaan terhadap suatu variabel (statistik). Contoh :
H0 : Umur lampu merek A lebih dari atau sama dengan 3000 jam.
H1 : Umur lampu merek A kurang dari 3000 jam.
2. Hipotesis Komparatif
Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah perbandingan. Contoh :
H0 : Tidak ada perbedaan umur lampu merek A dan merek B
H1 : Terdapat perbedaan umur lampu merek A dan merek B.
3. Hipotesis Asosiatif
Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang menyatakan hubungan dua
atau lebih variabel. Contoh
H0 : Tidak ada hubungan antara lama waktu belajar dengan hasil nilai UTS Statistika
H1 : Terdapat hubungan antara lama waktu belajar dengan hasil nilai UTS Statistika
4
Jenis-jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan jenis parameternya
a. Pengujian hipotesis rata-rata.
b. Pengujian hipotesis proporsi.
c. Pengujian hipotesis varian.
5
Jenis-jenis Pengujian Hipotesis
4. Berdasarkan arah atau bentuk formulasi hipotesis
a. Pengujian hipotesis dua pihak
b. Pengujian hipotesis sisi kiri
c. Pengujian hipotesis sisi kanan
6
Arah Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Satu Arah
Dalam hipotesis, dinyatakan bahwa suatu variable mempengaruhi variable lain ke arah yg
sama.
atau
Contoh : “Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pendapatan.”
2. Pengujian Dua Arah
Dalam hipotesis, dinyatakan bahwa suatu variable mempengaruhi variable lain namun
arahnya tidak diketahui.
7
Arah Pengujian Hipotesis
8
Prosedur Pengujian Hipotesis
1. Menentukan formulasi hipotesis
a. Hipotesis Nol/Nihil (H0)
Disebut hipotesis nol karena tidak memiliki perbedaan dengan nilai sebenarnya. Oleh karena itu, H 0
selalu memiliki tanda sama dengan (=).
b. Hipotesis Alternatif (H1 atau Ha)
Nilai H1 dapat menggunakan tanda lebih besar (>), lebih kecil (<), ataupun tidak sama dengan (≠).
9
Prosedur Pengujian Hipotesis
2. Menentukan taraf nyata (α)
Taraf nyata merupakan besarnya nilai toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap
nilai sesungguhnya. Semakin tinggi nilai α, maka semakin tinggi penolakan hipotesis nol. Nilai yang
biasa digunakan adalah 1%, 5%, dan 10%.
3. Menentukan kriteria pengujian
Kriteria pengujian dilakukan untuk menentukan penerimaan atau penolakan H 0 dengan cara
membandingkan nilai α dengan nilai uji statistik.
4. Menentukan nilai uji statistik
Nilai uji statistik diperoleh dari data sampel dan populasi yang dikalkulasi dengan persamaan tertentu.
5. Membuat kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan kriteria pengujian. Hasil kesimpulan berupa penerimaan atau
penolakan H0
10
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian hipotesis rata-rata dilakukan jika hipotesis yang dibuat menyatakan rata-rata parameter
populasi
Terdapat beberapa metode uji hipotesis rata-rata
1. Uji z 1 sampel
◦ Data sampel lebih dari 30 (n > 30)
◦ Simpangan baku diketahui
2. Uji t 1 sampel
◦ Data sampel kurang dari 30 (n < 30)
◦ Simpangan baku tidak diktahui
3. Uji t 2 sampel
◦ Digunakan untuk membandingkan 2 sampel data
11
Pengujian Hipotesis Rata-rata
Penentuan nilai uji statistik
1. Uji z 1 sampel
t = t statistik
z = z statistik
2. Uji t 1 sampel
df = derajat kebebasan
(degree of freedom)
= Rata-rata (Mean) sample
μ = Rata-rata Populasi
3. Uji t 2 sampel n = Jumlah sample
σ = Simpangan Baku Populasi
Sd = Simpangan Baku Sample
d0 = Dugaan rata-rata populasi
= Proporsi Sample
12
Contoh Soal 1
Lima tahun yang lalu, rata-rata jumlah tilang per Polisi selama setahun di kota Malang adalah
380 dengan standar deviasi 35.2. Lima tahun kemudian, dilakukan survei terhadap 50 Polisi.
Ternyata rata-rata mereka menilang 390 pelanggar. Apakah rata-rata jumlah tilang yang
dilakukan Polisi sekarang lebih banyak dari lima tahun lalu? Gunakan α=0.01
Jawab:
Karena z tidak berada di daerah kritis, maka H0 diterima z =2.01 z0.01 = 2.33
Kesimpulan : Rata-rata jumlah tilang per Polisi tidak lebih banyak
13
Contoh Soal 2
Perusahaan lampu A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-akhir
ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu berubah. Untuk menentukan hal ini, dilakukan
penelitian dengan menguji 50 lampu. Ternyata rata-ratanya 792 jam, dengan simpangan baku 60
jam.
14
Contoh Soal 2
Tentukan formulasi Hipotesis Nol (H0) dan
Hipotesis Alternatif (H1)
15
Contoh Soal 2
Karena data sample melebihi 30 (n > 30) dan Simpangan Baku (Standar Deviasi) diketahui,
gunakan 1 sample z test (Pengujian z satu sample)
=0,025 =0,025
16
Contoh Soal 3
Seorang Engineer ingin melakukan pengujian Hipotesis terhadap Mesin yang ditawarkan oleh
Vendor Mesin. Engineer tersebut kemudian mengumpulkan data sebagai berikut :
Mesin baru berhasil memproduksi rata-rata 550 unit perjam dalam waktu percobaan adalah 8
Jam produksi dengan simpangan bakunya adalah 25 unit.
Mesin lama berhasil memproduksi rata-rata 500 unit dalam waktu percobaannya adalah 8 Jam
dengan simpangan bakunya adalah 20 unit.
Apakah Mesin baru lebih baik dari Mesin Lama? Gunakan α = 0.05
17
Contoh Soal 3
Mesin Baru (1) Mesin Lama (2)
= 550 = 500
n1 = 8 n2 = 8
s1 = 25 s2 = 20
18
Contoh Soal 3
Tentukan formulasi Hipotesis Nol (H0) dan
Hipotesis Alternatif (H1)
19
Contoh Soal 3
Karena ingin membandingkan 2 sampel data, maka menggunakan uji statistik 2 sample t test
(Pengujian t dua sampel)
20
Contoh Soal 3
2 2 (𝑛 ¿ ¿ 2 −1) 𝑆22 = ( ´𝑥 ¿ ¿1 − ´𝑥 2) −𝑑 0 ¿
𝑡
𝑆 𝑝 =(𝑛¿¿ 1 −1) 𝑆1 + ¿¿ 2
𝑛1+ 𝑛2 − 2 1 1
2
(8 − 1 )(25 ) +( 8 − 1)(20 )
¿
2
√ 𝑆 𝑝
𝑛
+
1 𝑛2
8 +8 − 2
(550 −500)− 0 =𝟒 , 𝟒𝟏𝟖
¿
(4375 +2800 )
¿ =512,5 1 1
𝑆
𝑝
14
= √ 512,5 =22,63
√
22,63 +
8 8
21
Contoh Soal 3
1 df = n1 + n2 -2
= 8 + 8 -2 = 14
2 α = 0,05 lihat langkah 2
pengujian satu arah (one tail)
lihat langkah 1
3 Cari nilai t
Lihat tabel uji t !
22
Contoh Soal 3
23
Uji Hipotesis dengan Chi Kuadrat
REVIEW CONTOH KASUS SEBELUMNYA
Perusahaan lampu A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-akhir
ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu berubah. Untuk menentukan hal ini, dilakukan
penelitian dengan menguji 50 lampu. Ternyata rata-ratanya 792 jam, dengan simpangan baku 60
jam.
24
Kira-kira masih
ingat gak ya
solusinya
bagaimana?
Jawab – Diketahui
Lampu lama (1) Lampu Baru (2)
µ= 800 = 792
n2 = 50
s2 = 60
26
Jawab – Langkah 1
27
Jawab – Langkah 2
Tentukan taraf nyata (α) atau
level of significant atau Resiko Alpha
α = 0,05
28
Jawab – Langkah 3
Tentukan nilai kritis (nilai tabel) dan statistik uji hipotesis-nya.
29
Jawab – Langkah 3
792 −800
¿ √ 50
60
=0,025 =0,025
¿ −𝟎 , 𝟗𝟒
α = 0,05 lihat langkah 2
pengujian dua arah (two tail)
lihat langkah 1
Z1=–1,96 Z2=1,96
(-∞) sampai 0,025 Z1=–1,96 2
lihat di tabel Dist normal (tabel Z) Z=–0,94
30
Apakah kualitas lampu mengalami perubahan?
TIDAK
31
UJI VARIANS/
CHI-
UJI VARIANS/CHI
KUADRAT KUADRAT
32
Kegunaan (1)
Uji Varians / Chi Square berguna untuk menentukan
besarnya variansi (s2) dalam pengujian dengan
mengamati hubungan nilai perolehan dengan nilai
ekspektasi.
33
RUMUS (1)
= Nilai Chi-kuadrat
= Varians sampel
= Standar deviasi H0
= jumlah sampel
34
CONTOH KASUS (1)
Perusahaan lampu A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai
sekitar 800 jam. Pengujian 50 lampu menemukan bahwa rata-ratanya
lampu tahan dipakai 792 jam, dengan simpangan baku 60 jam.
TIDAK
35
Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)
=0,025 =0,025
36
= 552 = 3025
= 60
= 50
α =0,025 α =0,975
H0 : σ2 = 60 2 diterima
=71,4 =32,4
=41, 174
37
Tabel Chi
38
KESIMPULAN
Nilai H0 berada diantara nilai x2 = 32,4 dan 71,4
sehingga H0 diterima.
39
Kegunaan (1)
Uji Varians / Chi Square berguna untuk menentukan besarnya
variansi (s2) dalam pengujian dengan mengamati hubungan nilai
perolehan dengan nilai ekspektasi.
Kegunaan (2)
Uji Varians / Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau
pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya
40
RUMUS (2)
= Nilai Chi-kuadrat
= Frekuensi yg diharapkan
41
CONTOH KASUS (2)
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis
kelamin dengan hobi?
Data:
Laki‐laki yg suka olah raga 27
Perempuan yg suka olah raga 13
Laki‐laki yg suka otomotif 35
Perempuan yg suka otomotif 15
Laki‐laki yg suka Shopping 33
Perempuan yg suka Shopping 27
Laki‐laki yg suka komputer 25
Perempuan yg suka komputer 25
42
Jawab – Langkah 1
Tentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)
43
Jawab – Langkah 2
Tabel kontingensi berbentuk 2x4 (2 baris dan 4 kolom).
Setiap kotak disebut sel, setiap sebuah kolom berisi sebuah
subvariabel, setiap sebuah baris berisi sebuah subvariabel.
44
Jawab – Langkah 3
Cari nilai Frekuensi yang Diharapkan (fe)
(fe) untuk setiap sel =
(fe) LK x OR=
(fe) PR x OTO=
....dst
45
Jawab – Langkah 4
𝟐
𝒙 =¿
Isikan Nilai (fe) ke Dalam Tabel Kontingensi
46
Jawab – Langkah 5
Hitung nilai chi-kuadrat (x2) hasil observasi
47
Jawab – Langkah 6
Hitung nilai chi-kuadrat (x2) hasil ekspektasi
Taraf signifikansi (α) = 0,05
df = (n jenis kelamin-1)(n hobi-1) = (2‐1)×(4‐1)
df = 3
x2 ekspektasi = 7,815
48
Jawab – Langkah 8
Membandingkan nilai observasi vs ekspektasi
49
Tugas
Sebuah Perguruan Tinggi di Malang sedang melakukan studi tentang hubungan
antara daerah asal mahasiswa dengan fakultas yg dipilih.
50
TERIMA KASIH
51