Anda di halaman 1dari 45

FARID MA’RUF

PEWARISAN SIFAT

Joko Mursito
BAB V PEWARISAN SIFAT
 Materi Genetis
 Simbol dan Terminologi dalam Persilangan
 Hereditas Mendel
 Mekanisme Pewarisan Sifat pada Individu
 Persilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
 Persilangan dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
 Mengemukakan keuntungan mengembang­biakkan
tumbuhan dan hewan dengan memper­hatikan sifat
unggul
 Latihan Pemahaman Konsep
 Coba kamu perhatikan dirimu di depan cermin, lalu amati
satu persatu bagian tubuhmu. Mulai dari raut wajahmu,
bentuk mukamu atau hidungmu, warna kulitmu, jenis
rambutmu, tinggi badanmu dan sebagainya. Mirip siapakah
kamu? Mirip ayahmu atau ibumu? Bagian-bagian manakah
yang mirip ayahmu, dan bagian-bagian manakah yang mirip
dengan ibumu? Nah sekarang kamu amati juga wajah
kakakmu atau adikmu, samakah wajahnya dengan
wajahmu atau kedua orang tuamu? Tanyakan pada nenek
atau kakekmu, diantara saudara-saudaramu siapakah yang
mirip dengan kakek nenek? Dari hasil pengamatanmu,
sekarang kamu telah menemukan adanya persamaan dan
perbedaan sifat-sifat pada dirimu, kakakmu, adikmu
maupun kedua orang tuamu. Bila rambutmu keriting,
siapakah dari kedua orang tuamu yang berambut keriting?.
Ibumu berkulit putih, ayahmu berkulit sawo matang.
Siapakah diantara saudaramu yang berkulit mirip ibumu?.
Sekarang kamu amati juga sifat-sifat yang tidak tampak,
seperti bakat, kecerdasan, tingkah laku atau suara. Coba
perhatikan sifat-sifat yang kamu miliki, lebih mirip ibu atau
ayah? Kamu lebih cerdas dari kakakmu, atau biasa-biasa
saja seperti ibumu? sifat siapakah yang menurun padamu?
 Sekarang coba kamu renungkan,
darimanakah sifat-sifat pada dirimu
itu muncul?
 Siapakah yang membawa sifat-
sifat dari kedua orang tuamu ke
tubuhmu?
 Sifat-sifat yang muncul pada
dirimu itu berasal dari kedua orang
tuamu. Mengapa demikian?
 Untuk mengetahui sifat atau karakter
yang diturunkan dari generasi ke
generasi berikutnya dapat kamu
pelajari melalui cabang biologi yang
disebut genetika.

 Genetika adalah ilmu yang


mempelajari tentang pewarisan sifat
dari induk kepada keturunannya.
Kromosom dan Gen
 Kromosom merupakan suatu struktur
yang berbentuk benang-benang halus
yang tampak jelas pada saat sel
sedang membelah diri.
 Faktor keturunan atau gen adalah
senyawa kimia yang merupakan
substansi pembawa sifat menurun atau
hereditas di dalam sel.
Bagian-Bagian Kromosom
 Kromosom yang terdapat pada setiap inti sel tubuh
selalu berpasang-pasangan.
 Memiliki bagian-bagian:
 Sentromer
Bagian yang membagi kromosom menjadi dua
lengan
Pada waktu pembelahan sel gelendong pembelahan
terikat pada sentromer.
Tidak mengandung kromonema dan gen.
 Lengan Kromosom
Lengan kromosom merupakan badan kromosom
yang mengandung kromonema dan gen.
Macam-macam Kromosom
 Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi
2, yaitu:
 Kromosom seks (Gonosom)
 Kromosom seks (Gonosom) adalah kromosom
yang menentukan jenis kelamin individu.

 Kromosom Somatik (Autosom)


Kromosom Somatik (Autosom) adalah kromosom yang
menunjukkan keadaan individu. Setiap sel tubuh kita
selalu mengandung autosom dan sepasang gonosom.

 Misalnya manusia memiliki jumlah kromosom
sebanyak 46 buah atau 23 pasang,
 Jumlah autosomnya (kromosom tubuh) adalah
44 buah (berpasangan) dan 2 buah gonosom
(kromosom kelamin/kromosom seks) sesuai
dengan jenis kelaminnya apakah XX (wanita)
atau XY (pria).
 Kromosom yang berjumlah 46 buah ini akan
ditemukan pada sel somatis yang
kromosomnya berpasangan, sedangkan pada
sel kelamin jumlah kromosom akan berkurang
setengahnya menjadi 23 karena mengalami
pembelahan meiosis.
 Ke 46 buah kromosom pada tubuh
itu 23 buah berasal sel kelamin
jantan dan 23 buah berasal dari sel
kelamin betina. Sel tubuh manusia
yang terdiri dari dua set kromosom
yang mengandung 46 kromosom
disebut diploid (2n), sedangkan sel
kelamin (sel gamet) pada manusia
yang mengandung 23 buah
kromosom atau seperangkat
kromosom yang tidak berpasang-
pasangan disebut haploid (n).
 Secara singkat lambang kromosom adalah
sebagai berikut:
Wanita: 44 autosom + XX
Pria : 44 autosom + XY
 Sel-sel kelamin (gonosom) mempunyai jumlah
kromosom separuh (½) dari jumlah kromosom sel
induknya.
 Sel kelamin wanita mengandung kromosom:
Wanita: ½ x (44 autosom + XX) = 22 autosom + X
 Sel kelamin Pria mengandung kromosom:
Pria : ½ x (44 autosom + XY) = 22 autosom + X
atau 22 autosom + Y
Tabel: Jumlah kromosom pada beberapa jenis makhluk hidup

Jenis Makhluk Jumlah Jenis Makhluk Jumlah


No.
No. Hidup Kromosom Hidup Kromosom

1 Anjing 78 = 39 pasang 19. Kumbang 30 = 15 pasang

2 Ayam 78 = 39 pasang 20. Lalat buah 8 = 4 pasang

3 Bakteri 1 21. Lalat rumah 12 = 6 pasang

4 Bawang 16 = 8 pasang 22. Manusia 46 = 23 pasang

5 Belalang 24 = 12 pasang 23. Marmut 60 = 30 pasang

6 Buaya 32 = 16 pasang 24. Mawar 14 = 7. pasang

7 Buncis 14 = 7 pasang 25. Merpati 80 = 40 pasang

8 Domba 60 = 30 pasang 26. Nanas 150= 75 pasang

9 Ikan mas koki 94 =47 pasang 27. Nyamuk 6 = 3 pasang

10 Jagung 20 = 10 pasang 28. Orang utan 48 = 24 pasang


Kadal 34 = 17 29. Padi 24 = 12 pasang
11 pasang

Kambing 60 = 30 30. Sapi 60 = 30 pasang


12 pasang

Katak 26 = 13 31. Siamang 50 = 25 pasang


13 pasang

Kelinci 44 = 22 32. Simpanse 48 = 24 pasang


14 pasang

Kentang 48 = 24 33. Tembakau 48 = 24pasang


15 pasang

Kol 18 = 9 34. Tikus 42 = 21 pasang


16 pasang

Kucing 38 = 19 35. Tomat 24 = 12 pasang


17 pasang

Kuda 64 = 32 36. Udang 160 = 80


18 pasang pasang
Gen dan Alel
 Istilah gen pertama kali dikemukakan
oleh W. Johansen. Gen adalah substansi
pembawa sifat menurun atau hereditas
yang terletak di dalam kromosom dan
mempunyai pengaruh tertentu terhadap
sifat makhluk hidup. Gen berfungsi
mengatur perkembangan dan
metabolisme individu, menyampaikan
informasi genetik kepada generasi
berikutnya.
Letak gen
 Letak gen berderet teratur pada
lengan-lengan kromosom.
 Tempat kedudukan gen disebut
lokus.
 Pada sel somatis kromosom selalu
berpasangan dengan kromosom
homolognya sehingga gen pun akan
hadir dalam sel secara berpasangan.
 Alel adalah anggota dari pasangan suatu gen
yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari
kromosom yang mempunyai pekerjaan sama
untuk tugas yang sama sehingga dapat
menyebabkan sifat alternatif atau kontras
terhadap sifat yang ditimbulkan oleh gen
pasangannya. Alela adalah pasangan gen
yang berada pada lokus yang bersesuaian
pada kromosom pasangannya atau kromosom
homolog.
 Misalnya alel yang menyebabkan bunga warna merah
akan mempunyai gen pasangannya yang
menyebabkan bunga warna putih.
 M = gen untuk bunga warna merah
 m = gen untuk bunga warna putih
 T = gen untuk tanaman berbatang tinggi
 t = gen untuk tanaman berbatang pendek
 M merupakan alela dari m, sebaliknya m merupakan
alela dari M.
 T merupakan alela dari t, sebaliknya t merupakan
alela dari T.
Simbol dan Terminologi
dalam Persilangan
1. Genotif
 Genotip adalah suatu susunan gen-gen yang akan menentukan
sifat dasar yang tidak tampak dari luar dan bersifat tetap pada
suatu individu.
 Misalnya gen penentu sifat buah manis, gen penentu sifat buah
masam, gen penentu bunga berwarna merah atau putih, gen
penentu sifat cerdas, gen penentu rambut keriting.
 Di dalam pewarisan sifat, setiap sifat organisme dikendalikan
oleh sepasang gen, yaitu satu dari induk betina dan satu lagi
dari induk jantan. Oleh karena itu, sifat genotip selalu
disimbolkan dengan sepasang huruf atau abjad.
 Genotif dilambangkan dengan 2 huruf kembar. Misalnya gen
penentu rasa manis dilambangkan dengan huruf MM, gen
penentu buah masam dilambangkan dengan huruf mm, gen
penentu bunga warna merah muda dilambangkan dengan huruf
Pp.
 Setiap karakter sifat yang dimiliki oleh suatu individu
dikendalikan oleh sepasang gen yang membentuk alela. Bila
sepasang alela tersebut sama persis pada suatu sifat individu
disebut homozigot.
 Misalnya KK (dominan) atau kk (resesif). Sedangkan bila
sepasang alela tidak sama persis pada suatu sifat individu
disebut heterozigot. Misalnya gen dominan dan gen resesif Kk
Fenotip.
 Fenotip adalah suatu sifat yang tampak
pada suatu individu dan dapat diamati
maupun dirasakan oleh indera.
 Misalnya warna bunga, bentuk buah,
warna kulit, warna bulu, warna rambut,
tinggi badan, tingkat kecerdasan. Sifat
fenotip timbul sebagai hasil perpaduan
antara genotip dan faktor lingkungan.
 Dengan demikian, dua genotip yang
sama dapat menampakkan fenotip yang
berbeda apabila lingkungan bagi kedua
genotip itu berbeda
 Dominan.
 Dominan merupakan sifat dari suatu individu
yang mengalahkan atau menutupi sifat
individu yang lain. Sifat yang muncul pada
keturunannya sama seperti sifat salah satu
induknya. Misalnya batang tinggi dominan
terhadap batang pendek. Simbol gen
penentu yang digunakan untukk sifat
dominan menggunakan huruf besar, batang
tinggi dengan TT, merah dominan terhadap
putih, merah dengan MM.
 Resesif.
 Resesif merupakan sifat dari suatu individu yang
tidak muncul pada keturunan karena sifatnya
dikalahkan atau ditutupi oleh pemunculan sifat
sejenis dari individu lain. Sifat resesif akan muncul
jika gennya berpasangan dengan gen yang sama
dan resesif. Sifat resesif tidak muncul jika gennya
berpasangan dengan gen yang dominan. Misalnya
batang pendek resesif terhadap batang tinggi. Maka
simbol gen penentu yang digunakan untuk sifat
resesif menggunakan huruf kecil, yaitu tt
 Intermediet.
 Intermediet merupakan sifat dari suatu
individu yang pemunculannya sebagai hasil
gabungan dari sifat kedua induknya. Sifat
kedua induk yang muncul pada keturunannya
tidak ada yang dikalahkan/mengalahkan atau
tidak ada yang ditutupi/menutupi. Misalnya
merah muda, sedang, orange, abu-abu dan
sebagainya.
 Hibrid.
 Hibrid merupakan hasil perkawinan
atau persilangan antara dua individu
yang memiliki sifat yang berbeda.
 Parental.
 Parental (P) adalah individu yang
dijadikan induk/tetua dalam
persilangan. Simbol yang digunakan
adalah P.
 Filial.
 Filial (F) merupakan keturunan dari
hasil persilangan. Simbol yang
digunakan adalah F. Filial (F1) artinya
keturunan 1, Filial 2 (F2) artinya
keturunan 2 dari hasil persilangan antar
filial 1.
 Galur murni
 Galur murni adalah keturunan yang
selalu memiliki sifat keturunan yang
sama dengan induknya.
 ♀ = simbol individu betina (Wanita).
 ♂ = simbol individu jantan (Pria).
 >< = simbol untuk perkawinan atau
persilangan.
Hereditas Mendel
 Hukum-Hukum Mendel
 Hukum-hukum Mendel yang berlaku pada persilangan sebagai
berikut:
 Dalam persilangan, induk jantan memberikan suatu gamet (sel
sperma) yang akan bergabung dengan gamet (sel telur) dari induk
betina. Pada saat pembentukan gamet secara meiosis, pasangan
gen atau masing-masing alel memisah secara bebas. Sel sperma
maupun sel telur hanya mempunyai satu gen untuk setiap sifat
beda. Pada peristiwa ini berlaku Hukum I atau hukum pemisahan
gen sealel (segregasi bebas).
 Gen yang telah berpisah tersebut akan bergabung dengan gen
dari induk yang lain pada saat perkawinan. Penggabungan gen itu
terjadi secara acak dan bebas. Pada perkawinan individu dengan
dua sifat beda, gen-gen dapat berpasangan membentuk
kombinasi yang beragam. Pada peristiwa ini berlaku Hukum II
atau hukum pengelompokkan gen secara bebas.
Mekanisme Pewarisan
Sifat pada Individu
 Gregor Johann Mendel pada saat
melakukan eksperimen tentang sifat-sifat
menurun menggunakan tanaman kacang
ercis (Pisum sativum).
 Apa alasan Mendel mengunakan kacang ercis (Pisum
sativum) dalam eksperimennya? Dipilihnya kacang
ercis (Pisum sativum), karena kacang ercis (Pisum
sativum) memiliki bunga sempurna sehingga dapat
mengadakan penyerbukan sendiri, mudah dilakukan
penyerbukan silang, masa hidupnya tidak lama
(berumur pendek) sehingga cepat menghasilkan
keturunan, banyak keturunannya, mudah tumbuh, dan
memiliki pasangan sifat beda yang menonjol atau
berlawanan. Sifat beda adalah sekumpulan sifat atau
ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lain.

Anda mungkin juga menyukai