Anda di halaman 1dari 24

ASKEP ANAK DHF/DBD

Oleh : Ruminem, S.Kp, M.Kes


Definisi dan Etiologi

• Demam Berdarah Dengue : suatu penyakit yang disebabkan


oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti.
• Etiologi : Virus dengue sejenis arbovirus (Arthropod- borne-
virus).
Nyamuk Aedes Aegypti
Karakteristik Nyamuk
• Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga
siang hari
• menggigit pada waktu siang yaitu pada pagi dan sore hari,
pukul 8 hingga 10 dan sore hari dari pukul 3 hingga 5.
• Kemampuan terbangnya antara 40 hingga 100 m.
• Bertelur di air yang bersih
• Telur atau jentik nyamuknya bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Patofisiologi

• Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan


nyamuk aedes aegypti => bereaksi dengan Antibodi =>
terbentuk kompleks virus antibody dalam sirkulasi akan
mengaktivasi sistem komplemen (C3 dan C5 akan
melepaskan C3a dan C5a ) => dua peptida yang berdaya
melepaskan histamin => mediator kuat sebagai faktor
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangnya plasma melalui endotel dinding vaskuler.
• Virus dengue menyerang trombosit (agregasi
trombosit) => Terjadinya tombositopenia =>
menurunnya fungsi trombosit dan faktor koagolasi
(protrombin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) =>
merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan
hebat, terutama pada Sistem GI.
• Fenomena patofisiologi yang menentukan beratnya penyakit
adalah :
1. Meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah
2. Menurunnya volume plasma
3. Terjadinya hipotensi
4. Trombositopenia dan diatesis hemoragik.
• Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya
plasma endotel dinding pembuluh darah
• Pada kasus berat renjatan terjadi secara akut
• Hilangnya plasma => hipovolemia => anoksia jaringan =>
asidosis metabolik dan kematian.
Hipertermia Infeksi virus dengue
Perubahan Nutrisi <
Kompleks virus antibodi Depresi sum-sum tulang ; Agregasi trombosit

Aktivasi komplemen

Pelepasan Histamin Trombositopenia; perdarahan

Peningkatan permeabilitas dinding vaskuler

Kebocoran plasma Perub. .Perfusi jaringan


perifer
Hipovolemia

Hipotensi ; syok hipovolemia Deficit volume cairan

Asidosis Metabolik
Manifestasi klinis (WHO, 1975)
• Demam tinggi dgn mendadak dan terus menerus
selama 2-7 hari
• Manifestasi perdarahan; uji totniket positif, petekie,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis
dan atau melena.
• Pembesaran hati
• Renjatan yang ditandai : nadi lemah dan cepat,
tekanan darah menurun, kulit teraba lembab dan
dingin (ujung hidung, jari dan kaki), sianosis, gelisah,
capilarry refill > 2 detik.
Manifestasi klinis lain :
• Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan uliu hati
• Sakit kepala
• Mual, muntah, tidak nafsu makan

Pemeriksaan Diagnostik :
• Darah lengkap; hemokonsentrasi (Ht meningkat 20 %
atau lebih), Trombositopenia (100.000/mm3 atau
kurang)
• Serologi : uji HI positif
• Rontgen thoraks ; efusi pleura.
Klasifikasi DBD

• Derajat I : demam disertai gejala tidak khas,


manifetasi perdarahan; uji torniket positif.
• Derajat II : gejala derajat I disertai perdarahan spontan
di kulit atau perdarahan lain
• Derajat III : kegagalan sirkulasi ; nadi cepat & lemah,
hipotensi, kulit dingin dan lembab, gelisah
• Derajat IV : Renjatan berat; nadi tidak teraba dan TD
tidak dapat diukur.
Penatalaksanaan Terapeutik
• Minum banyak 1,5 – 2 ltr/24 jam
(teh, sirop, susu, dll)
• Antipiretika
• Antikonvulsan jika kejang
• Cairan intravena
Pemberantasan vektor Nyamuk
• PSN : 3 M Plus
• Menguruas bak min 1 x /seminggu
• Menutup TPA
• Mengubur dan membuang barang bekas
• Pemberian Abate pada tempat penampungan air -. Membunuh
jentik
3M
Penatalaksanaan Perawatan
A. Pengkajian :

• Kaji riwayat keperawatan


• Kaji adanya tanda & gejala pada
manifestasi klinis DBD
• Kaji nilai trombosit, Hb, Ht
A. Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas kapiler, pendarahan, muntah
dan demam.
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan pendarahan skunder trombositopenia.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah tdk ada nafsu
makan.
d. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan
kondisi anak
e. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus
B. Perencanaan
a. Anak menunjukkan tanda2 terpenuhinya
kebutuhan cairan
b. Anak menunjukkan tanda2 perfusi jaringan
perifer yang adekuat
c. Anak menunjukkan tanda2 kebutuhan nutrisi
yang adekuat
d. Keluarga menunujukkan koping yang adaptif
e. Anak menunjukkan tanda2 vital dalam batas
normal
1. Mencegah terjadinya Deficit volume cairan
• Mengobservasi tanda² vital • Memonitor nilai laboratorium :
paling sedikit setiap empat elektrolit darah, BJ urin, serum
jam. albumin
• Monitor tanda² meningkatnya • Mempertahankan intake & output
kekurangan cairan : yangg adekuat
turgor tidak elastis, ubun² • Memonitor & mencatat berat
cekung, produksi urin badan
menurun. • Memonitor pemberian cairan
• Mengobservasi & mencatat melalui intravena setiap jam
intake & output. • Mengurangi kehilangan cairan
• Memberikan hidrasi yang yang tidak terlihat
adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh
2. Perfusi jaringan ferifer adekuat
• Mengkaji & mencatat tanda² vital
(kualitas & frekuensi denyut nadi, tekanan
darah, capacity refill)
• Mengkaji & mencatat sirkulasi pd
ektremitas (suhu, kelembaban & warna)
• Menilai kemungkinan terjadinya kematian
jaringan pd ektermitas spt dingin, nyeri,
pembengkakan kaki
• Monitor nilai Hb, trombosit dan
hematokrit
3. Kebutuhan Nutrisi Adekuat
• Ijinkan anak utk memakan • Menimbang berat badan
makanan yg dpt ditoleransi setaip hari pd waktu yg
anak, rencanakan utk
memperbaiki kwalitas gizi
sama & dengan skala yg
pd saat selera makan anak sama.
meningkat. • Mempertahankan
• Berkan makanan yg disertai kebersihan mulut pasien.
suplemen nutrisi utk • Menjelaskan pentingnya
meningkatkan kualitas intake
nutrisi. intake nutrisi yg adekuat
• Menganjurkan kepada orang utk penyembuhan
tua utk memberikan penyakit.
makanan dengan teknik
porsi kecil tapi sering
4. Koping Keluarga Efektif

• Mengkaji perasaan & persepsi • Tanyakan kepada keluarga apa


orang tua aau anggota yg dpt dilakukan utk membuat
keluarga terhadap situasi yg anak/ keluarga menjadi lebih
penuh stress baik & jika memungkinkan
• Ijinkan orang tua & keluarga memberikan apa yg diminta
utk memberikan respon secara oleh keluarga
panjang lebar & identifikasi • Memenuhi kebutuhan dasar
faktor yg paling mencemaskan anak : jika anak sangat
keluarga tergantung dlm melakukan
• Identifikasi koping yg biasa aktivitas sehari-hari, ijinkan
digunakan & seberapa besar hal ini terjadi dalam waktu yg
keberhasilannya dlm tdk terlalu lama kmdn secara
mengatasi keadaan bertahap meningkatkan
kemandirian anak dlm
memenuhi kebutuhan
5. Mempertahankan suhu tubuh normal
• Ukur tanda tanda vital : suhu
• Ajarkan keluarga dalam pengkuran suhu
• Lakukan “tepid sponge” (seka) dengan air biasa
• Tingkatkan intake cairan
• Anjurkan anak untuk memakai baju yang menyerap keringat
• Berikan terapi antipiretika untuk menurunkan suhu
Perencanaan Pemulangan

• Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan


aktivitas sesuai dg tingkat perkembangan & kondisi
fisik anak.
• Jelaskan terapi yg diberikan : dosis efek samping
• Menjelaskan gejala-gejala kekambuhan penyakit &
hal yg harus dilakukan utk mengatasi gejala.
• Tekankan utk melakukan kontrol sesuai waktu yg
ditentukan

Anda mungkin juga menyukai