Anda di halaman 1dari 20

KONTEKS LEGAL ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA

Aemilianus Mau, SKep, Ns


Pendahuluan
• Praktek askep jiwa dipengaruhi oleh
hukum terutama yang mengatur hak
pasien dan kualitas asuhan  perawat
harus ketahui aspek legal.
• Pengetahuan ttg hukum akan
meningkatkan kebebasan
baik bagi perawat maupun
bagi pasien
KOMITMEN PERAWATAN INAP
PASIEN
• Proses rawat inap dpt timbulkan trauma atau
dukungan tergantung pd institusi, sikap
keluarga dan teman, respon staf dan jenis
penerimaan (MRS).

Ada 3 jenis penerimaan MRS jiwa :


a. Masuk informal
b. Masuk dengan sukarela
c. Masuk dengan paksaan
1. Masuk informal
Masuk krn mintaan lisan oleh
pasien dimana pemulangan
dicetuskan oleh pasien
Status hak sebgai WN
diperoleh secara penuh
Disini pasien secara sukarela
mencari bantuan
2. Masuk dengan sukarela
Masuk karena pendaftaran tertulis oleh
pasien dimana pemulangan dicetuskan oleh
pasien
Status hak sebgai WN diperoleh secara
penuh
Disini pasien secara
sukarela mencari
bantuan
3. Masuk dengan paksaan
Masuk dgn pendaftaran tdk diperoleh dari
pasien dan pemulangan dicetuskan oleh
pengadilan atau RS bukan oleh pasien
Status hak sebgai WN mungkin tdkdiperoleh

Disini pasien masuk karena


bahaya diri sendiri dan org lain,
butuh perawatan dan tdk
mampu penuhi kebutuhan
dasarnya sendiri
3. Masuk dengan paksaan (lanjutan)

Teori legal utk penahanan


dengan paksa yi dengan
kekuasaan polisi,
perlindungan terhadap
masyarakat (parens
patriae) dan kewajiban
negara utk melindungi WN
yg tidak mampu lindungi
dirinya sendiri
Prosedur Masuk Paksa
Petisi

Pemeriksaan

Penetapan
Administrasi
Pengadilan
Medis

Dilepaskan Dirawat Inap

Darurat
Jangka Pendek Jangka Panjang
(Kendalikan ancaman
(Diagnosa dan (Pengobatan sampai
mendesak trhdp
terapi jangka Ditetapkan siap
diri sendiri atau
pendek) Utk dipulangkan)
orang lain)
KOMITMEN PASIEN BEROBAT
JALAN
Suatu proses dimana pengadilan dpt
memerintahkan pasien utk menjalankan
serangkaian tindakan berobat jalan sesuai
permintaan dokter mereka.
Alternatif tekan mslh tunawisma

Individu yg tdk membahayakan dan


butuh perawatan psikiatri dan
stabilisasi dlm komunitas
HAK – HAK PASIEN
• Daftar hak pasien yg telah diadopsi :
1. Hak utk komunikasi dng org di
luar RS
Bebas utk kunjungi & bicara
via telp, kirim surat tertutup pd
siapapun yg dipilih

2. Hak thdp barang pribadi


Bawa sejumlah terbatas
barang pribadi bersamanya.
HAK – HAK PASIEN (lanjutan)

3. Hak menjalankan keinginan


Menyatakan keinginan yi SURAT WASIAT
Dianggap sah : tahu bhw ia buat srt wasiat,
tahu sifat dan besar miliknya dan tahu
siapa teman & keluarga

4. Hak thdp “habeas corpus”


Hak yg perkenankan pengadilan hukum utk mensyaratkan
pelepasan secepatnya bila ia menunjukkan bhw ia sedang
kehilangan kebebasan dan ditahan secara tidk legal

5. Hak tdp pemeriksaan psikiatrik yg mandiri


Hak utk tentukan pemeriksaan psikiatrik oleh dokter yg
dipilihnya sendiri
HAK – HAK PASIEN (lanjutan)

6. Hak thdp keleluasaan pribadi


Boleh merahasiakan beberapa
informasi ttg dirinya dari org
lain  kerahasiaan

7. Hak persetujuan tindakan (informed consent)


Dokter hrs jelaskan ttg pengobatan pd pasien,
kemungkinan komplikasi, efek samping & resiko
Dokter hrs dpt persetujuan psien
Mendapat Persetujuan Dilakukan Tindakan

1. Informasi yg perlu di sampaikan


- Diagnosa : deskripsi masalah
pasien
- Pengobatan : sifat & tujuan
- Konsekuensi : resk & keuntungan
obat (fisik, psiko)
- Alternatif : alternatif thdp
pengobatan
- Prognosa : hasil pengobatan yg

diharapkan, pengobatan
alternatif serta tanpa pengobatan
Mendapat Persetujuan Dilakukan Tindakan

2. Prinsip Pemberian informasi


- Kaji kemampuan pasien utk beri persetujuan
- Gunakan bahasa sederhana
- Beri kesempatan pasien & keluarga bertanya
- Uji pemahaman pasien setelah penjelasan
- Didik sesering mungkin sesuai kebutuhan
- Dokumentasi semua faktor yg relevan
HAK – HAK PASIEN (lanjutan)

8. Hak pengobatan
Kriteria pengobatan adekuat : lingk fisik & psikologi
manusia, staf berkualitas & jumlah memadai, rencana
pengobatan bersifat individual

9. Hak utk menolak pengobatan


Pasien dpt menolak pengobatan kecuali
jika ia merasa secara legal telah
ditetapkan sbg tidk berkemampuan
HAK – HAK PASIEN (lanjutan)

10. Hak terhadap kebebasan beragama

11. Hak utk mendpt pekerjaan jika memungkikan


12. Hak utk mengelola dan buang miliknya
13. Hak utk menjalin kontrak

14. Hak utk berbelanja


15. Hak thdp pendidikan
16. Hak thdp status pelayanan sipil
17. Hak untuk menuntut dan dituntut
18. Hak utk menikah dan bercerai
PERAN LEGAL PERAWAT

1. Perawat sebagai pelaksana asuhan


keperawatan : gunakan PROSKEP
2. Pelaksana pendidikan keperawatan
3. Pengelola keperawatan : terapkan teori
kepemimpan & manaj, gunakan strategi
berubah, organisasikan terapi modalitas
4. Pelaksana Penelitian : identifikasi
masalah dalam bidang keperawatan jiwa
dan memanfaatkan hasil
MALPRAKTEK
 Kegagalan seorg prof utk berikan jenis
asuhan yg diberikan oleh anggota dari
profesi seseorg di dlm komunitas,
akibatkan suatu yg membahayakan

 Penggugat harus membuktikan :


1. Ada kewajiban legal utk lakukan asuhan
2. Perawat lakukan tugasnya dgn kelalaian
3. Terdpt kerusakan yg dialami oleh pasien sbg akibat
4. Kerusakan bersifat substansial
UU Perlindungan & Advokasi
Tahun 1986  UU Perlindungan dan Advokasi bagi
Individu dengan Gangguan Jiwa.
Harus dibentuk badan dgn tiga area advokasi untuk
bantu maksimalkan pemenuhan hak pasien :
1. Utk didik staf kesehtn mental &
implementasikan kebijakan & prosedur yg akui
dan lindungi hak pasien
2. Utk tetapkan suatu prosedur tambahan so
memungkinkan utk percepat penyelesaian
masalah, pertanyaan atau ketdksepakatan yg
terjd berdasarkan hak legal
3. Utk memberikan kemudahan pelay legal ketika
terjadi pengingkaran thdp hak pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai