Yaitu bila berkontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api,
bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan. Contohnya: sulpur, pospor, picric acid,
magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
2. Spontaniously combustible (benda yang mudah
menyala/terbakar secara spontan)
Contoh padatan yang terbakar secara intens dan sulit dipadamkan adalah sebagai berikut:
• Oksigen yang mengandung bahan kimia (mis. : 1,3,5-trioksan, metaldehida)
• Bahan kimia yang mengandung nitrogen (mis. : Hexamethylenetetramine)
• Nitro- kelompok bahan kimia (mis., nitroselulosa)
• Campuran (mis.: suar, termit). Adanya nitrogen dan oksigen dalam bahan kimia ini menyebabkan bahan
kimia ini terbakar dengan sangat keras dan sangat sulit untuk dipadamkan. Jika dalam kondisi kurungan
tertentu, beberapa bahan kimia akan meledak.
3. Dangerous when wet (Benda padat mudah menyala
yang berbahaya ketika basah).
Kaleng bekas pengharum ruangan Kaleng bekas cat semprot Bekas hairspray
Limbah padat mudah menyala dari perkantoran
• Melakukan penelusuran literatur secara menyeluruh, termasuk meninjau Lembar Data Keselamatan, untuk
mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang sifat zat padat yang mudah terbakar yang akan ditangani dengan
pertimbangan khusus yang diberikan pada prosedur dan tugas yang akan dilakukan.
• Ikuti praktik umum penanganan bahan kimia yang aman seperti yang dijelaskan dalam SOP, Panduan Umum
untuk Pemesanan Bahan Kimia, Tanda Terima, Distribusi, Penggunaan, dan Penyimpanan.
• Simpan di tempat yang sejuk dan kering dan jauh dari bahan yang mudah terbakar dan mudah terbakar lainnya.
• Amati semua prosedur keselamatan khusus yang ditetapkan untuk laboratorium / prosedur.
• Jangan mencoba menghancurkan atau menggiling padatan yang mudah terbakar.
• Identifikasi dan hilangkan sumber pelepasan listrik statis karena beberapa padatan yang mudah terbakar dapat
diinisiasi dengan cara ini. Sumber statis meliputi pakaian, penggunaan plastik, dan pemindahan bahan antar
wadah. Lingkungan dengan kelembapan rendah (misalnya, ruang kering) juga meningkatkan potensi listrik
statis.
• Jaga kebersihan area kerja, perkakas dan peralatan dengan cermat. Jangan biarkan padatan yang mudah
terbakar menumpuk. Gunakan tisu non-statis atau metode basah, yang sesuai, untuk membersihkan area
penggunaan.
• Berikan perhatian yang sangat cermat terhadap wadah, peralatan yang akan digunakan
• Hindari bahaya pekerjaan pada suhu tinggi; menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko yang tepat.
• Jaga kebersihan area kerja, perkakas dan peralatan dengan cermat. Jangan biarkan padatan yang mudah
terbakar menumpuk. Gunakan tisu non-statis atau metode basah, yang sesuai, untuk membersihkan area
penggunaan.
• Kenakan pakaian lab / kerja dan APD yang sesuai. Pakaian yang pantas terdiri dari sepatu dengan ujung
tertutup dan pakaian yang terbuat dari bahan non-sintetik. APD minimum terdiri dari jas lab tahan api (atau
pakaian luar serupa) dan pelindung mata. APD tambahan mungkin diperlukan.
LABEL LIMBAH B3
Merupakan penandaan pelengkap untuk memberikan
informasi dasar mengenai kondisi kualitatif dan kuantitatif dari
suatu limbah B3 yang dikemas.
Jenis label limbah B3 yang berkaitan dengan sistem
pengemasan limbah B3 :
1. Label limbah B3 untuk wadah dan/ atau kemasan
limbah B3
Berfungsi memberikan informasi tentang asal usul limbah B3,
identitas serta kuantifikasi limbah B3. Ukuran labelnya 15 cm
x 20 cm. Berwarna dasar kuning ,serta garis tepi berwarna
hitam.
2. Label limbah B3 untuk wadah dan/atau kemasan
Limbah B3 kosong
Label Limbah B3 dipasang pada wadah dan/atau kemasan degan
ukuran paling rendah 10 cm x 10 cm dan pada bagian tengah terdapat
tulisan kosong bewarna hitam ditegahnya.