Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2010 tentang Penggunaan
Sistem Elektronik Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun dalam kerangka Indonesia
National Single Window di Kementerian Lingkungan Hidup
Sumber : kementerian lingkungan hidup dan kehutanan. (2015). Pengertian B3. Diakses melalui
Sistem Informasi B3 & POPs (menlhk.go.id)
3. Limbah B3 Korosif
Limbah B3 korosif adalah Limbah yang memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat berikut: a.
Limbah dengan pH sama atau kurang dari 2 (dua) untuk Limbah bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 (dua belas koma lima) untuk yang bersifat basa. b. Limbah yang
menyebabkan tingkat iritasi yang ditandai dengan adanya kemerahan atau eritema dan
pembengkakan atau edema.
4. Limbah B3 Beracun
Limbah B3 beracun adalah Limbah yang memiliki karakteristik beracun berdasarkan uji
penentuan karakteristik beracun melalui TCLP, Uji Toksikologi LD50, dan uji sub-kronis.
Sumber : pusparini, Dian. 2018. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN) DI RUMAH SAKIT Dr. SAIFUL ANWAR MALANG. JURNAL PENGELOLAAN LIMBAH
PADAT B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN).pdf (itn.ac.id)
Sumber : Tri Harjanto, Nur, Suliyanto, Endang Sukesi I. (2011). MANAJEMEN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA DAN BERACUN SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN. No 8 hal 54-67